Resmi Menikah

Bunga mengusap wajahnya kasar, saat kilasan wajah dan senyuman Arya kembali melintas dipeluk matanya. sehingga percuma Bunga memejamkan mata, jika bayangan Arya masih ada yang seolah-olah tersenyum manis kearahnya.

Malam ini, Bunga disuruh untuk menyiapkan teh panas untuk Arya dan Bella yang sedang bersantai di balkon depan kamar mereka.

“Tumben Nyonya Bella lebih sering menyuruh ku sekarang, biasanya dia lebih suka bi Ratna yang menyediakan nya teh.” gumam Bunga.

Meskipun malas dan sangat malu untuk bertemu dengan tuan muda Arya, tapi Bunga tidak kuasa untuk menolaknya.

“Ini Nyonya, tuan muda teh Anda.” Ucap Bunga meletakkan dengan hati-hati di meja kecil dihadapan Arya dan Bella. meskipun saat ini dia berusaha untuk menetralkan detak jantungnya, melihat tatapan Arya yang berbeda dari biasanya.

“Terimakasih ya Bunga.” Balas Bella.

“Sama-sama Nyonya.” Bunga berdiri hendak pergi.

“Tunggu Bunga, besok kamu ujian nasional ya?” tanya Bella.

“Iya Nyonya.”

“Kamu belajar nya yang konsentrasi ya, jangan kebanyakan mikirin mas Arya.” Ucap Bella tersenyum.

“Tidak Nyonya, aku fokus kok belajar nya.” Balas Bunga.

“Bunga tolong pikiran tawaran aku dan Mama kemaren ya, aku mohon. mengingat sebulan ini aku harus disingapura lagi, karena ada pemotretan dan iklan yang harus aku kerjakan. jadi aku sangat berharap sekali kamu bisa mengurus mas Arya dengan baik, dan bisa juga menjadi sosok ibu buat Cecilio.” Ucap Bella.

Sedangkan Arya kembali bungkam, seakan-akan mulutnya sudah terkunci kembali.

“Saya permisi dulu Nyonya, tuan muda.” Balas Bunga berjalan menuju kamar nya sendiri.

***

Bunga sangat bahagia, dia lulus dengan nilai-nilai terbaik disekolah nya. sedangkan untuk tempatnya melanjutkan kuliah, juga sudah disediakan oleh nyonya besarnya Bu Sinta. sebuah Universitas terbaik dan termahal, mustahil bagi seorang gadis seperti Bunga bisa kuliah ditempat bergengsi ini nantinya.

Sehingga Bunga begitu terharu dengan kebaikan Bu Sinta, dia masih ingat dulu Bu Sinta juga banyak membantu biaya pengobatan kedua tuanya, termasuk sang nenek.

Malam ini sesuai kesepakatan dan waktu yang ditentukan, Bunga kembali diminta untuk pergi ke ruang keluarga. disana juga sudah menunggu Arya, Bu Sinta dan istri cantik nya Bella.

Bella sangat yakin, jika dia tidak akan pernah terkalahkan posisi nya oleh seorang Bunga. yang hanya seorang pelayan dan masih bau kencur, tidak bisa dandan dan penampilannya yang sangat sederhana, sangat jauh dengan dirinya yang cantik dan berpenampilan modis. semua yang melekat ditubuh Bella dan peralatan nya barang-barang branded dan limited edition.

Bunga kembali duduk, dia sengaja agak menjauh dari Arya. detak jantungnya terus berpacu, dengan tangannya yang gemetar, Bunga merasa tiba-tiba sangat grogi. ditambah lagi dia harus memberikan jawaban yang tentunya tidak mengecewakan mereka yang ada disini.

“Apa yang harus aku katakan? aku bingung.” gumam Bunga.

“Bagaimana nak, kami di sini sudah tidak sabar menunggu jawaban mu?” tanya Bu Sinta.

Bella berdiri, dia pindah duduk disamping Bunga. sambil menarik tangan Bunga yang dingin kedalam genggamannya yang hangat dan bersahabat.

“Bunga, saya sebagai istri mas Arya tidak bisa menjalankan tugas saya dengan baik, termasuk mengurus dan merawat nya. dan hanya kamu yang kami percaya untuk bisa melakukan ini Bunga, karena kamu wanita yang baik dan tulus,” bujuk Bella menatap Bunga penuh pengharapan.

“Mbak Bunga, mau ya jadi Mama Cecilio.” Bocah kecil itu mengedip matanya, sambil berusaha untuk membujuk Bunga.

“Baiklah, saya bersedia.” jawab Bunga sambil memejamkan matanya. untuk mengumpulkan kekuatan mengeluarkan ucapan dan meyakinkan dirinya, jika keputusan yang diambilnya tidak salah.

Sinta dan Bella langsung memeluk Bunga, bagitu juga dengan Cecilio.

“Hore...asyik, sekarang Cecilio punya dua mami.” terlonjak saking bahagianya. sedangkan wajah Arya sangat sulit diartikan untuk saat ini.

karna dia banyak menyembunyikan sikap dalam diamnya.

Minggu pagi yang cerah, Rumah besar dan mewah Sinta didekor sedemikian cantik, meskipun mereka melangsungkan pernikahan sederhana dan tertutup. namun Sinta tidak tanggung-tanggung dia memesan kebaya dan pakaian Arya dari butik terkenal, tidak peduli dengan harganya yang fantastis, yang terpenting baginya saat ini Arya dan Bunga bisa segera menikah.

Arya sempat tercekat, begitu melihat Bunga duduk disampingnya. Wanita itu begitu cantik setelah didandani dan melekat pakaian mahal ditubuhnya yang indah.

“Saya terima nikah dan kawin nya, Bunga Putri Slavina binti Paijo dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan perhiasan emas dibayar tunai.”

terdengar suara Arya yang jelas dan lantang.

“Sah.”

“Sah"

"Sah.” Ucap para saksi yang hadir, dilanjutkan dengan doa untuk kedua pasangan pengantin agar mereka menjalani biduk Rumah tangga yang sakinah, mawadah, warahmah.

“Bunga, ayo Salim tangan suami mu.” Ucap Bu Sinta sambil tersenyum lembut dan terpancar kebahagiaan dari wajahnya.

Tangan Bunga yang dingin, terangkat perlahan menyalami tangan Arya, pria yang selama ini menjadi majikan nya, dalam hitungan menit sudah sah menjadi suaminya. ditatap nya Arya sambil mencuri-curi pandang. yang terlihat jauh lebih rapi dan tampan.

"Kalau mau menatap ku, jangan malu-malu lagi. lagian sekarang sudah sah dan halal untuk diapa-apain." bisik Arya, yang membuat wajah Bunga berubah menjadi kepiting rebus.

“Bunga, Arya coba perlihatkan cincin kawin kalian berdua, kita harus mengabadikan momen bahagia ini.” Ucap Mama Sinta.

Bunga dan Arya tersenyum ke arah camera, sambil memperlihatkan cincin berlian yang berukiran indah batu mutiara. Cecilio dan Bu Sinta juga tidak ingin ketinggalan momen bahagia tersebut. sedangkan istrinya Bella sudah terbang ke Singapura, sehari sebelum pernikahan Bunga dan Arya dilangsungkan.

Bunga sadar status nya, menjadi istri kedua tidak lah mudah, meskipun Bella selaku istri pertama memberi restu. namun Arya bukanlah miliknya seutuhnya. meskipun pernikahan ini terasa begitu mendadak, tapi Bunga akan belajar dengan tulus untuk mencintai dan merawat Arya dengan baik.

Bunga kembali mengulangi kesalahan nya, melirik Arya yang duduk diantara para tamu. namun diluar dugaan. Arya juga melirik kearah Bunga, bahkan dia sekarang tidak malu-malu lagi untuk tersenyum lepas kearah Bunga, dengan tatapan yang begitu lembut.

“Bunga, bawalah suamimu Kekamar, kalian berdua istrahat lah.” Ucap Bu Sinta yang sekarang sudah dipanggil dengan sebutan Mama oleh Bunga. atas permintaan Sinta, karena mulai sekarang Bunga juga sudah menjadi menantu nya yang sah, status nya sama dengan Bella istri pertama Arya.

Dengan tangan gemetar dan dingin, Bunga mendorong kursi roda Arya, meskipun Arya bisa melakukannya sendiri dengan tombol otomatis kursi nya, tapi dia membiarkan saja Bunga mendorong nya.

dia merasa begitu bahagia mendapatkan perhatian dan perlakuan Bunga.

Langkah Bunga semakin lambat untuk mencapai kamar.

“Ya Tuhan, apa yang akan terjadi nantinya. apa Tuan muda Arya bisa melakukannya? Aaaagghhh bodoh. ngapain juga aku mikirin itu. mudah-mudahan dia tidak melakukannya...aku takut sekali.” Bunga terus berdoa dalam hatinya, larut dengan pikiran nya sendiri, sehingga dia tidak sadar jika mereka sudah sampai didalam kamar mewah yang merupakan kamar pribadi Arya.

Terpopuler

Comments

Sonia pramita

Sonia pramita

🤭🤭🤭🤭🤭

2024-05-03

0

Mbah Edhok

Mbah Edhok

ikhlas... bunga ikhlas hati jadi yang kedua meskipun dengan berbagai gejolak dihatinya...

2024-01-06

0

Fina Ina

Fina Ina

Bella kmu akan menyesal ,,

2022-07-18

0

lihat semua
Episodes
1 Kesedihan Bunga
2 Diminta Menjadi Istri Kedua
3 Resmi Menikah
4 Fisioterapi
5 Ciuman lembut
6 Pakaian pengantin baru
7 Penampakan Bidadari
8 Bella pulang
9 Berjanji Untuk Berubah
10 Seperti Pencuri
11 Sarapan pagi
12 Ulah Bella
13 Kemarahan Radit
14 Ikut kekantor Arya
15 Kedatangan Bella
16 Insiden tak terduga
17 Bunga kehilangan calon bayinya
18 Kemarahan Arya
19 Kemarahan Arya
20 Bermanja-manja
21 Usaha Bella
22 Rencana Arya
23 Rencana Arya
24 Bunga pindah
25 Kesedihan Bella
26 Doa Bunga
27 Suasana hati Bella
28 Cecilio Sakit
29 Mulai Akur
30 Laki-laki misterius
31 Bercinta
32 Terulang kembali
33 Berterus terang
34 Siapa Dani
35 Rasa malu
36 Bukan aku pelakunya
37 Mimpi Andrian
38 Nganterin mobil
39 Kesungguhan Dani
40 Suasana panas
41 Ketahuan
42 Arya sekarat
43 Doa Cecilio
44 Ancaman Dani
45 Kondisi Arya
46 Alam bawah sadar Arya
47 Pacaran dadakan
48 Ruangan khusus
49 Arya tersadar kembali
50 Arya sembuh
51 Bella hamil
52 Pernikahan Bella
53 Rencana liburan
54 Mandi bareng
55 Kekesalan Vira
56 Kapal pesiar mewah
57 Lukisan
58 Curahan hati Bella
59 Curahan hati Bella
60 Menara Cinta
61 Kembali pulang
62 Bermesraan
63 Kemana Radit
64 No tidak dikenal
65 Khayalan tingkat dewa
66 Kencan
67 Pacaran setelah menikah
68 Merasa malu
69 Suami ku manja
70 Mulai cemburu
71 Badut karakter
72 Kehujanan
73 Menikmati sentuhan
74 Mual dan pusing
75 I Love You
76 Hasil pemeriksaan dokter
77 Permintaan Cecilio
78 Kesibukan Arya
79 Bolu coklat
80 Rasa Rindu Bella
81 Mimpi tersa nyata
82 Orang yang salah
83 Penembakan misterius
84 Bella kesakitan
85 Bella koma
86 Bella kritis
87 Kepergian Bella
88 Terbangun dari mimpi buruk
89 Tamat
90 promo Novel baru Pelakor cantik itu. Aku
91 Promo, Sekretaris Kesayangan, Presdir mesum
92 Promo karya Baru judul Gairah Terlarang Lolly
93 Salahkah aku selingkuh (promo karya)
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Kesedihan Bunga
2
Diminta Menjadi Istri Kedua
3
Resmi Menikah
4
Fisioterapi
5
Ciuman lembut
6
Pakaian pengantin baru
7
Penampakan Bidadari
8
Bella pulang
9
Berjanji Untuk Berubah
10
Seperti Pencuri
11
Sarapan pagi
12
Ulah Bella
13
Kemarahan Radit
14
Ikut kekantor Arya
15
Kedatangan Bella
16
Insiden tak terduga
17
Bunga kehilangan calon bayinya
18
Kemarahan Arya
19
Kemarahan Arya
20
Bermanja-manja
21
Usaha Bella
22
Rencana Arya
23
Rencana Arya
24
Bunga pindah
25
Kesedihan Bella
26
Doa Bunga
27
Suasana hati Bella
28
Cecilio Sakit
29
Mulai Akur
30
Laki-laki misterius
31
Bercinta
32
Terulang kembali
33
Berterus terang
34
Siapa Dani
35
Rasa malu
36
Bukan aku pelakunya
37
Mimpi Andrian
38
Nganterin mobil
39
Kesungguhan Dani
40
Suasana panas
41
Ketahuan
42
Arya sekarat
43
Doa Cecilio
44
Ancaman Dani
45
Kondisi Arya
46
Alam bawah sadar Arya
47
Pacaran dadakan
48
Ruangan khusus
49
Arya tersadar kembali
50
Arya sembuh
51
Bella hamil
52
Pernikahan Bella
53
Rencana liburan
54
Mandi bareng
55
Kekesalan Vira
56
Kapal pesiar mewah
57
Lukisan
58
Curahan hati Bella
59
Curahan hati Bella
60
Menara Cinta
61
Kembali pulang
62
Bermesraan
63
Kemana Radit
64
No tidak dikenal
65
Khayalan tingkat dewa
66
Kencan
67
Pacaran setelah menikah
68
Merasa malu
69
Suami ku manja
70
Mulai cemburu
71
Badut karakter
72
Kehujanan
73
Menikmati sentuhan
74
Mual dan pusing
75
I Love You
76
Hasil pemeriksaan dokter
77
Permintaan Cecilio
78
Kesibukan Arya
79
Bolu coklat
80
Rasa Rindu Bella
81
Mimpi tersa nyata
82
Orang yang salah
83
Penembakan misterius
84
Bella kesakitan
85
Bella koma
86
Bella kritis
87
Kepergian Bella
88
Terbangun dari mimpi buruk
89
Tamat
90
promo Novel baru Pelakor cantik itu. Aku
91
Promo, Sekretaris Kesayangan, Presdir mesum
92
Promo karya Baru judul Gairah Terlarang Lolly
93
Salahkah aku selingkuh (promo karya)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!