Tiba di ibukota Seitto, Radin.
Selama Dua hari perjalanan akhirnya kami tiba di ibukota Seitto, Radin. Di lihat dari kejauhan Kota ini seperti memiliki sebuah tembok berupa Sungai yang besar. Itu merupakan Parit pertahanan Kota jika terjadi serangan dari musuh.
Dari empat sisi kotanya terdapat sebuah Jembatan penghubung yang melintasi sebuah sungai Yang lebar.
Istana Raja berada di sebuah bukit yang tinggi di bagian teratas Kota.
Semakin mendekati kota, keramaian mulai terasa terutama di Jalan Utama dimana banyak Perpaduan kulturasi terasa.
Orang -orang yang datang banyak yang berasal dari Takagawa, Aosien, dan Rajanagara. Kebanyakan dari mereka adalah pedagang yang akan melakukan Transaksi di kota.
Setelah melakukan penegcekan Kami kemudian mulai memasuki gerbang utama. Chek point dari Kota Radin berada Sangat jauh di ujung Sisi sungai. Jalanannya Cukup ramai dengan Pedagang.
Paman Riga menagatakan Ia akan Beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan, karena kami hanya singgah sebentar di Radin.
Melihat interior kota, banyak Rumah dan bangunan memiliki disain yang begitu unik, itu seperti Memiliki Sebuah Tanduk dari atas atapnya seolah seperti menggambarkan Bentuk Tanduk Banteng.
Setiap bangunan memiliki arsitektur yang sama hingga Istana di atas Bukit juga memiliki bentuk tersebut.
[< Note : Mengambil Referensi dari Rumah Gadang >]
Cultur yang berbeda dengan Kebanyak bangunan Di Lusia dan bangunan yang sebelumnya aku temui. Paman Riga akan beristirahat di sebuah Rumah Makan Yang ada sisi lain kota. Ia mengatakan Makanannya Cukup Enak, Dan juga Penuh Cita Rasa Yang pedas! °-°
Tapi tunggu? Aku sebenarnya tidak terlalu suka rasa pedas. Akan tetapi aku juga penasaran akan seperti apa makanan Dari Seitto? Apakah seperti Masakan Buatan Ruri-san.
“ Nah inilah tempatnya. Semoga kalian juga menikmati makananya ya “ ( Riga )
Paman riga berhenti dan membawa kami ke sebuah Rumah makan, Dibagian atas tulisan di papan hijau yang besar tertulis [ ᮛᮥᮙᮂ ᮞᮨᮏᮧᮜᮤ ] tulisan itu seperti toko pakaian yang ada Di Sicthilt tapi Aku masih belum bisa membaca tulisan Seitto.
Menurut Onee-Chan itu tertulis “Rumah Sejoli “ itu adalah Bahasa Di Seitto untuk nama Sebuah Restoran Disana.
“ hum hum “ ( rey ) mencium bau yang cukup enak dari dalam sana.
“ Baunya Enak Bukan “ ( Mainna )
“ iya...... tetapi bukankan ini makanan yang terasa Pedas “ ( Rey )
“ Tidak masalah........Lagipula Rei-chan bisa mengatur Tingkat Kepedasannya “ ( Mainna )
Aku mungkin kurang begitu suka Makanan Pedas tetapi aku juga penasaran ingin memakannya!? Kira-kira akan seperti apa rasanya?
Kami mulai memasuki Rumah makan tersebut, Bagian Dalamnya cukup sederhana. Ada banyak Tempat duduk disana.
Kami mulai duduk di salah satu tempatnya, Banyak orang yang melihat ke arah kami. dan penyebabnya adalah Itu karena Aku dan Onee-chan terlihat berbeda dengan Orang-Orang sekitar, terutama Warna Rambut Onee-chan.
[< Note : Warna Rambut Pirang itu Cukup Jarang di Kepulauanan Tenggara. seperti halnya Warna Rambut Pirang Di Asia, Di negara tertentu Orang warna Rambut Pirang asli biasa menarik Perhatian Warga sekitar >]
Kami Kemudian Memesan salah satu masakan yang ada di papan menu. dan seperti Yang keduga!
Nama Menunya sama seperti tulisam diatas Etalase Kebanyakan Toko di Radin.
itu terlihat seperti Barisan angka 7Z7542 Yang tidak bisa aku baca.
[ ᮙᮨᮔᮥ ᮙᮞᮊᮔ᮪ ]
[ Menu masakan : Dalam Tulisan Sunda]
Untung Onee-chan bisa membaca tulisan tersebut, dan memesankan suatu makanan untukku.
Pelayannya cukup cepat datang, dan ini merupakan Sebuah Makanan yang unik.
Itu terlihat seperti Porsi Nasi dengan Banyak taburan Sup diatasnya. Ada sebuah Makanan yang cukup menarik perhatianku? Ini seperti potongan daging dengan Bumbu berwarna Coklat?
“ Rei-chan itu adalah Daging Potong Kari, ini terlalu pedas tetapi cukup enak! Itu dibuat dari potongan daging yang diberi Bumbu dengan banyak Rempah-Rempah “ ( Mainna )
“ Begitu! Jadi ini memang Daging “ ( Rey )
Aku mulai mengambilnya dengan Sedok kayu, Daging ini agak sulit di belah etapi aku terus berusaha.
Dagingnya mulai terambil sedikit, aku mulai memakannya.
“ Hum “ ( Rey ) muka tersipu.
Rasa ini!!!?, ini Mungkin agak terasa pedas tetapi ini sangat Lezat. Aku mulai mengambilnya dan menambahkan nasi didalamnya.
Ini sungguh enak, Aku tidak menyangka Masakan Pedas bisa seenak ini.
“ Bagimana!?.......Kamu menyukainya kan “ ( Mainna )
“ Hmmm......... Agak sedikit pedas, tetapi ini enak “ ( Rey )
“ Syukurlah....... Jika begitu selamat Makan “ ( Mainna ) mulai makan.
Daging Potong Kari. Ini adalah makanan terenak yang pernah aku cicipi, aku tidak akan melupakan cita rasa ini. Rasa pedas yang berpadu dengan Bumbu rempah yang begitu nikmat. Aku sepertinya akan merindukan Rasa ini
[< Note : Mengambil Referensi Dari Rendang >]
Tak terasa makanannya sudah habis, kami sudah kenyang. Ternyata Makanan dari Negeri lain Cukup enak juga, ini berbeda dengan makanan dari Lusia dan Euyradania. Aku sepertinya akan merindukan cita rasanya.
Pelayan Rumah makan ini memberikan sebuah minuman berupa teh untuk kami, ini adalah sesuatu hal yang cukup jarang. Mengingat Teh hanya bisa dinikmati oleh Para bangsawan Di Daratan Lusia.
Setelah selesai istirahat kami langsung melanjutkan perjalanan kami menuju ke Takagawa. Area kota memiliki struktur arsitektur yang rapih , Kota ini cukup indah di tambah pemandagan pegunungan di sekeliling kota.
Kota Radin juga memiliki sumber air panas yang alami Yang diapit oleh gunung berapi. Kota ini cukup luas untuk ukuran ibukota sebuah negara bahkan Kota-kota di Daratan Lusia tidak sampai seluas Radin.
Kami Terus melanjutkan perjalanan hingga keluar dari kota, kami terus Menelusuri jalan utama. Kecepatan kereta saat ini cukup normal tidak ada kendala sama sekali.
Saat Aku melihat ke arah belakang sambil melihat kota yang semakin jauh dari pandangan. Aku memimpikn Suatu saat aku juga pasti akan mengunjunginya lagi, Radin Kota yang cukup indah.
Kami akan menginap di luar bersama dengan pedagang lainnya yang akan menuju ke Takagawa. Perjalanan Akan memerlukan Waktu sekitar 1½ hari perjalanan lagi.
Disepanjang perjalanan aku melihat hamparan Savana yang luas dengan latar belakang Gunung-gunung yang berjajar dan juga pantai yang sedikit jauh dibawah.
Jalur lintas utara ini cukup aman dari bandit dan juga Oni jadi kami tidak perlu khawatir akan terjadinya tindak kejahatan.
Dipanjang hamparan savana Yang kulihat ada banyak Hewan yang berlarian, Aku juga melihat gerombolan Rusa dan juga Banteng yang ada di kejauhan.
Lalu ada juga sebuah ayam biru dengan Ekor yang cukup besar dan indah.
[ < Note : Referensi Burung Merak >]
“ Onee-chan ini cukup indah “ ( Rey )
“ Begitu kah! Aku senang Rei-chan juga menyukainya “ ( Mainna )
“ hmmmm..... “ ( rey ) dengan Muka tersenyum.
Aku sanagt senang bisa ikut bersama onee-chan ke Kepulauan Tenggara. Tidak sia -sia aku datang ke tempat ini.
Bagiku negeri ini bagaikan Sebuah Surga, aku berharap bisa tinggal disisni untuk selamanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 408 Episodes
Comments
Noumi kudryavka02
seruu...
2021-12-31
0