Kedatangan Arthur

Westfield Stratford City

Merupakan shopping terkenal di United Kingdom dan Eropa, Mall paling populer di London menyediakan beragam jenis barang branded.

Alishka sedang melihat dan memilih gaun yang ada di toko Kings Road, di belakangnya David yang selalu mengikuti kemana pun ia berjalan.

"Hey, jangan terus mengikuti ku seperti ini menjauhlah dariku,, orang lain akan beranggapan kau adalah kekasihku" Alishka cemberut dan merasa tidak senang

"Wah nona, apa kau benar benar menginginkannya? Sepertinya anggapan itu hanya ada di dalam pikiran mu saja"

David tersenyum seakan meledek membuat Alishka semakin kesal saja.

"Diam kau, dasar sekretaris bodoh,, Very annoying, aku tidak habis pikir kenapa kak Edric sampai memilih mu"

Alishka memalingkan wajahnya dan melanjutkan memilih gaun.

"Excuse me, Miss. Ada yang bisa saya bantu?" Pegawai toko yang bertanya

"Aku ingin mencoba gaun ini, where is the changing room?" Alishka menunjukkan gaun yang ia pegang berwarna merah

"Please follow me miss" Alishka mengikuti pegawai toko dan mencoba gaun yang ia bawa.

Sambil menunggu Alishka, David melihat-lihat sekeliling dan mengamati satu gaun.

"Hey, coba kau lihat. Aku akan menjadi paling cantik bukan?" Alishka bertanya pada David perihal penampilannya

Tetapi David tidak menjawab, justru memberikan gaun yang lain.

"Kau akan lebih cantik jika memakai ini nona, merah muda tidak cocok untukmu"

Alishka menatap gaun yang di berikan David dengan wajah datar.

"Aku yang ingin membeli gaun, kenapa jadi kau yang mengatur ku,, suka suka aku mau pilih yang mana" Lagi-lagi Alishka memalingkan wajahnya.

David pun menaruh kembali gaun itu.

"Okay, terserah nona saja,, pilih mana yang nona suka" David memilih menunggu di luar toko

Setelah David pergi, diam-diam Alishka membeli gaun pilihan David dan langsung membayarnya,, lalu segera menyusul David.

"Apa sudah selesai nona? Jika sudah kita pulang sekarang" David ingin melangkah pergi alishka justru memanggilnya

"Hey wait a minute, kau lihat itu mainan ponsel itu,, aku ingin membelinya juga" Alishka menunjuk di sebuah toko ponsel

"Nona ini sudah malam, tuan muda akan marah kalau tau kau belum kembali ke rumah" David menyuruh Alishka untuk pulang

Namun Alishka menarik lengan David memaksanya agar ikut dengannya.

"Oh come on, sebentar saja. Itu lucu sekali" Alishka membuat wajah melas

"Alright five minutes, cepat pilih yang kau mau" David mulai menghitung waktu

Dengan cepat Alishka membayar mainan ponsel yang ia lihat tadi, ya mainan itu berbentuk sepasang hati couple,, yang di pasang di belakang ponsel.

"Nona, kau membeli benda kecil itu sampai 2" David heran melihatnya

"Ambillah, satu untukmu" Alishka memberikan satu pada David

"Katanya ini di pasang di belakang ponsel, dia akan berkelip kalau salah satunya berada di tempat yang sama,, ayo kita coba"

Alishka memasang mainan itu di ponselnya dan memasangkan juga di ponsel David.

"Wow look, dia menyala" Alishka tertawa kecil

David tersenyum melihat tingkah Alishka *kenapa kau terlihat cantik saat sedang tertawa nona*

Selesai belanja Alishka pun mengajak David untuk pulang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dirumah Samara terlihat Bi Reya menyiapkan makan malam,, terdengar telekson mobil dari luar, Aldebaron dan Jane langsung menuju depan rumah.

Seorang pria turun dari mobil, mengenakan celana jeans dan jaket bomber, wajahnya tampan tersenyum melihat Aldebaron dan Jane.

"Welcome back home , bagaimana kabar mu?" Aldebaron menyambut kedatangan Arthur

"Hi dad, I'm good" Arthur memeluk orang tuanya bergantian

"Hey mom, you're just getting prettier"

Jane memeluk putranya dengan erat, ya seperti itulah seorang ibu yang melepas kerinduan setelah bertahun-tahun.

"Arthur akhirnya kau kembali, mom miss you so much" Jane mengelus kepala putranya

"I miss mom too, studi ku sudah selesai aku tidak akan meninggalkan mommy lagi"

"Ayo masuk, kau pasti sangat lapar. Mommy sudah siapkan makan malam untukmu"

"Mommy tau saja, aku akan makan setelah mandi,, I'm so hot" Arthur meminta izin untuk membersihkan tubuhnya

"Where is Samara? Tidak ada yang memberitau ku kalau dia ingin menikah" Arthur sangat kesal perihal pernikahan kakaknya yang mendadak

"Samara ada di kamarnya, pergilah temui dia"

"Okay, setelah mandi aku akan menemuinya,, jangan katakan kepulanganku padanya" Arthur pun pergi ke kamarnya.

Samara sedang berada di balkon kamarnya, ia duduk menikmati cuaca yang sejuk.

Arthur datang membawa beberapa tas belanjaan dan menutup mata Samara dari belakang.

"Hey who is this?" Samara terkejut

Arthur melepaskan tangannya.

"Hai, kau tidak ingin memeluk ku?" Arthur merentangkan tangannya

"Huh you?" Samara menutup mulutnya dan langsung memeluk adiknya, ia pun menangis

"When are you coming back? Kenapa tidak bilang padaku" Samara memukul lengan Arthur dengan kasar

"Kau yang tidak mengatakan apa pun padaku" Arthur tersenyum

"What do you mean?" Samara bingung tidak mengerti

"Jika daddy tidak menelpon ku, aku tidak akan tau kau akan menikah,, Why? Apa terjadi sesuatu?" Arthur mencemaskan kakaknya

Samara menyembunyikan yang sebenarnya, ia tidak ingin adiknya khawatir perihal pernikahannya.

"No, tidak ada apa pun. Kau tenang saja,, seharusnya kau menyiapkan kado pernikahan untukku" Samara tersenyum meskipun hatinya sakit

"Do not lie, aku tau seperti apa dirimu,, apa kau yakin akan menikah? Siapa dia? Apa aku belum mengenalnya" Arthur masih belum yakin, ia tau betul jika kakaknya berpacaran dengan Ray

"No, you don't know him, kau akan tau ketika melihatnya" Samara melihat tas-tas yang ada di belakang Arthur

"What's that?"

"Oh ini, sedikit bingkisan untuk mu,, yang ku bawa dari Korea"

"Really? Terimakasih, apa kau akan kembali ke Korea"

"No, studi ku sudah selesai,, aku akan bekerja disini saja" Arthur ikut duduk di samping kakaknya

"Apa kau berjumpa dengannya? Oppa korea faforitmu, What's his name? ya Lee Min Ho"

Samara tau adiknya sekolah di Korea karna mengidolakan Lee Min Ho.

"Yes, aku bahkan berfoto dengannya,, sudah ku pajang di kamar ku" Arthur menujukan gambar di ponselnya selama di Korea.

"Alright, let's go down,, daddy dan mommy sudah menunggu" Samara mengajak adiknya turun untuk makan malam.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di kediaman Edric.

Rosa sedang mengatur persiapan sambutan menantu barunya, meskipun ia berstatus nyonya rumah tapi ia tetap melakukan apa pun sendiri.

"Edric, apa yang harus mamah berikan untuknya? Sebagai hadiah pernikahan,, apa yang dia sukai?"

"Aku tidak tau, it's up to mom" Edric mengangkat bahunya

"What? kau tidak tau kesukaan calon istrimu? Sudah berapa lama kalian kenal"

Rosa sangat heran, Edric sama sekali tidak perduli dengan kesukaan calon istrinya.

"Hmm three days, aku bertemu dengannya" Dengan santainya Edric mengatakan itu

Rosa pun terkejut "Three days ? Kau akan menikahi wanita yang kau temui selama tiga hari?"

"Yes, mom"

"Do you love that woman?"

Edric langsung menoleh ke arah mamahnya, ia tidak terpikir mamahnya akan bertanya seperti itu

"No mom, aku masih berusaha,, Sudahlah mamah jangan terlalu memikirkan aku" Edric meninggalkan mamahnya kembali ke ruang kerjanya

Edric menatap jam, waktu menunjukan pukul 9 malam, Ia bergegas turun memanggil Pak Hendy.

"Pak hendy, come here"

"Yes sir, ada apa tuan muda"

"Apa David sudah kembali?"

"Sudah tuan muda"

"Okay, kau boleh pergi"

Edric mengirim pesan pada David

Kepada David :

Cepat kau datang ke ruang kerjaku sekarang.

David hendak pulang setelah mengantar Alishka, tapi ia menerima pesan dari tuan mudanya ia langsung bergegas kembali ke ruangan kerja Edric.

"Tuan muda memanggil saya"

"Apa semua sudah di persiapkan"

"Semua sesuai keinginan tuan muda"

"Okay, sekarang pulanglah,, istirahatkan dirimu pastikan besok tidak ada pengacau"

"Baik tuan muda"

*Huh, memanggil ku hanya untuk ini. Tuan muda anda kan bisa bertanya melalui telepon*

David menggelengkan kepala dan langsung menuju rumahnya.

Bersambung..

See you again :-D

Pesona Arthur

Pembaca yang bijak akan meninggalkan jejak 🙏🏻

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***