Prewedding

The Waldorf Hilton London

Tempat dimana Edric dan Samara akan melangsungkan pesta pernikahan, merupakan hotel termewah di London.

Wintergarden yang menakjubkan di kastil menawarkan langit-langit tinggi, interior mewah dan pemandangan indah dari perkebunan.

^Waw sungguh tempat idaman para pengantin guys :D^

"Welcome Mr. Edric and Miss Samara, sungguh suatu kehormatan bagi kami bisa melayani anda Tuan" Manager hotel menundukan kepalanya

"Is everything done?" Edric menatap David

"Already sir, mari saya antar ke studio pemotretan"

Samara masih terbengong melihat sekeliling

*Tempat ini sangat megah bagaikan istana, aku memang dari keluarga kaya tapi aku belum pernah ke tempat ini sebelumnya*

"Hey, apa yang kau lihat? Ayo cepat"

Edric sangat kesal melihat Samara

*Penampilan saja modis tapi tingkah seperti gadis kampung, dasar payah* Memutar bola matanya.

"Baik Tuan" Samara pun mengikuti langkah kaki Edric

David memberikan pakaian untuk pemotretan

"Nona Samara silahkan"

"Hmmm, apa aku harus pakai semua pakaian ini?"

"Yes miss, itu adalah perintah Tuan Muda"

*Hey, ini terlalu seksi apa kalian ingin aku masuk angin? Aku bahkan tidak sarapan karna kalian, It sucks* Samara memajukan bibirnya dengan kesal

Edric dan Samara sudah bersiap untuk pemotretan.

"Sorry sir and miss, tapi bisakah kalian lebih dekat lagi agar mendapat chemistry"

Sang photografer pun sulit mengatur Edric dan Samara

"Hey! Apa kau tidak bisa mengambil foto dengan baik? Dari tadi kau terus saja menyuruh kami bersentuhan" Edric menjadi emosi, ia merasa gengsi jika harus memeluk Samara

David geleng kepala melihat Tuan Mudanya dan menepuk jidatnya.

Samara pun bingung harus bagaimana

*Aku juga tidak ingin di peluk olehmu wahai Tuan Muda yang songong*

"Maaf Tuan Muda, tidak bisakah anda mempermudah agar ini cepat selesai" Samara tidak tahan lagi melihat tingkah Edric

"Apa kau berusaha mengaturku ? You're so brave huh" Edric menatap tidak suka pada Samara

"Sorry Mister, tidak seperti itu" Samara kehilangan akal menghadapi CEO yang sombong ini

Pemotretan di lanjutkan sampai selesai tanpa ada perdebatan lagi.

Setelah fiting baju pengantin, Edric mengantar pulang Samara karna besok adalah hari pernikahan mereka,, Edric tidak ingin beraktivitas berlebihan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setiba dirumah Samara.

"Akhirnya kamu akan menikah ya sayang, Mommy ikut senang untukmu" Jane memeluk putrinya

"Yes, Mom" Samara tersenyum meskipun ia lelah dengan semua ini

"Where's Dad? Aku ingin Daddy yang mendampingiku sampai ke pelaminan"

"Daddy kamu sudah kembali ke kantornya, Ini semua berkat kamu sayang" Jane mencium kening Samara

*Yes, aku memang melakukan semua ini untuk Daddy hiks hiks* Lagi-lagi air mata Samara tumpah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di kediaman keluarga Edric.

"Aku harus menjadi paling cantik di pernikahan kak Edric" Alishka berbicara dengan pantulan dirinya di cermin

"Tapi semua gaun ku sudah pernah ku pakai, I want a new one"

*Yes, aku akan minta uang pada kak Edric untuk membeli gaun*

Alishka mengetuk pintu ruang kerja kakaknya.

Tok tok tok!!

"Ada apa Nona Muda" David muncul dari dalam

"Aku ingin bertemu kak Edric, ada yang ingin ku bicarakan" Alishka membuat alasan

"Katakanlah akan aku sampaikan pada Tuan Muda"

David bahkan sudah tau niat Alishka menemui Edric, ya David memang sudah mengenal Alishka selama dia menjadi sekretaris Edric.

"Kenapa kau selalu ingin tau urusan ku, menyingkirlah aku mau masuk" Alishka berusaha masuk ke ruangan dan memanggil kakaknya

"Kak Edric , kak Edric keluarlah"

"Nona muda tolong kecilkan suara mu, Tuan Muda bisa marah,, kau tentu tau bagaimana kalau Tuan Muda sudah marah kan" David masih mencegah Alishka

"Sedang apa kalian di depan pintu"

Edric melihat David dan Alishka dengan tatapan yang tajam

"Alishka, katakan yang kau inginkan? Kau tidak akan kesini dengan paksa jika kau tidak ingin sesuatu"

*Ck kakak tau saja* Alishka tersenyum manja

"Aku ingin beli gaun untuk pernikahan kak Edric, quickly give me money"

Tanpa basa basi Edric memberikan unlimited credit card pada David, Alishka pun heran.

"Kenapa kau berikan padanya? Kak! Aku yang memintanya"

"David yang akan mengantar mu, kau bisa beli sesuka mu"

"Tapi"

"Itu perintah"

Edric menatap David "Pergilah dengan Alishka, tugas mu menjaganya tetap aman"

"Baik Tuan Muda" David menundukan kepala

Tidak ada yang bisa membantah perkataan Edric. Alishka pun menyerah dan menurut saja, ia pergi di temani oleh David.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di kamar Samara termenung, ia teringat kejadian di saat Edric menarik tangannya ketika ingin terjatuh.

...~Flashback~...

Edric mengajak Samara having lunch together di sebuah restoran mewah nuansa Eropa.

"Kenapa tidak bilang kalau demam"

Seketika Samara terkesima dengan perubahan sifat Edric.

"Saya tidak ingin merepotkan anda tuan"

"Akan lebih merepotkan, jika kau pingsan di saat pemotretan,, tidak perlu memaksanya kalau kau sedang tidak sehat" Edric menatap samara datar

"Kau makan makanan itu, kau jaga tubuh mu tetap sehat sampai pernikahan,, jika kau menghancurkan segalanya besok, kau tau aku bisa melakukan apa saja kalau aku sedang marah" Edric masih menatap tajam

Samara merasa takut, ia gemetar.

"Excuse me sir, saya ingin ke toilet sebentar"

"Okay"

Di saat Samara bangkit dan ingin berjalan , tiba-tiba saja tubuh Samara lemas dan terjatuh.

Refleks Edric langsung menarik tangan Samara dan memeluknya

"Samara wake up, ada apa dengan mu?" Edric bingung dan masih mencoba membangunkan Samara

"Samara! Come on be aware"

Samara membuka matanya kepalanya sedikit pusing , melihat Edric di hadapannya.

"Sorry, aku sangat lelah"

Mereka pun sama-sama diam selama perjalanan pulang.

...~Flashback Done~...

Bersambung ...