Pagi harinya kesibukan di rumah kediaman Tante Kurnia semakin bertambah dengan kedatangan tamu dari Sari dan tim. Tante Kurnia pagi-pagi sekali sudah menyiapkan sarapan untuk para tamu spesialnya itu. Ia dibantu dua orang putrinya Nisa dan Asma.
Sari menggeliat dari tidurnya, badannya masih lumayan lelah mengingat perjalanan panjang Semarang Cirebon ditambah lagi semalam mereka mengobrol dengan hingga jam tiga dini hari. Aroma masakan menyeruak di hidung Sari membuatnya lapar. Ia pun memutuskan keluar kamar.
" Wah...baunya enak banget ni mpe masuk kamar Sari, masak apa Tante?" Tanya Sari sambil menengok ke arah kompor
" Sambal goreng hati sapi kesukaan mbak Sari, Tante buatin khusus kemarin sore buat kamu...sekarang tinggal matengin aja biar tanak masaknya." Jawab Tante Kurnia sambil menuangkan air panas di teko berisi serbuk teh.
" Makasih lho Tante, bikin seneng Sari aja ni tapi masih kurang mana sayur dagenya?" Tanya Sari sambil mengerlingkan matanya pada Tante Kurnia
" Oh iya, Tante lupa nti siang deh Tante masakin yaa.."
" Siap Tante, makasih Tante memang paling hebat...i love you tante cantik." Sari merajuk sambil memeluk tantenya.
Tak lama kemudian semua makanan siap dihidangkan. Tepat jam delapan semuanya sudah tersaji di meja makan. Sari dan Rara sedang bersenda gurau di ruang tengah ketika Mas Hendra dan Mbak Diah datang dengan kehebohan mereka.
" Sariiiiii…ya ampun, mbak kangen banget." Teriak mbak Diah dari kejauhan, ia berlari dan segera memeluk Sari dengan erat.
Sari terkejut dan hanya bisa tertawa mendapati dirinya yang hampir terjatuh karena pelukan mbak Diah,
" Eeh…iya Sari juga kangen ma mbak, apa kabar mbak sehat kan ?" Tanya Sari
" Sehat banget, kamu tambah cantik aja ni...dah punya pacar?" Tanya mbak Diah tanpa basa basi membuat wajah Sari memerah
" Biasa deh nanyanya pacar melulu, tanyain dah punya rumah apa gmn gitu." Jawab Sari cemberut
Melihat Sari kesal mbak Diah hanya tertawa.
" Mbak, Sari butuh bantuan nih bisa minta tolong kan?" Tanya Sari
"Mau minta anterin ke desa nya mbak ya?" Tanya mbak Diah balik
" Eeh, kok udah tau?"
" Iya semalam mas Hendra dikabarin sama Mang Aa tentang kamu yang mau meliput sintren. Mang Aa minta kita nemenin kamu kesana." Jelas mbak Diah
" Bagus deh kalau dah tau," sahut Sari sambil tersenyum
" Kapan rencana mau berangkat kesana, biar mas Hendra bisa atur waktu nya di kantor?" Tanya mbak Diah
" Besok kayaknya, hari ini kita mo muter ke beberapa tempat termasuk sowan Keraton Kasepuhan." Jawab Sari tidak bersemangat
" Kenapa, Mang Aa maksa lagi?" Tanya mas Hendra
" Ya...begitulah, kenapa sih harus selalu kesana terus kalau Sari pulang?" Tanya Sari sedikit penasaran
" Karena kita masih punya ikatan trah Siliwangi, Sari...ibaratnya kamu tu merantau nah pulang ya harus absen dulu ma leluhur kamu." Jawab Mas Hendra sambil mengambil koran dari atas meja.
" Cckk...leluhur, dari mana urutannya mas logis kenapa sih kalo kita leluhuran ma Siliwangi harusnya tu kita tinggal di Keraton sekarang, mas Hendra ma yang lainnya punya gelar Elang Raja...lha ini tinggal juga di rumah biasa." Ujar Sari dengan sedikit kesal
" Hhmm...kamu ni susah banget sih kalo dibilangin, ngomong sama kamu nda ada ujungnya kalo bahas ini." Kata mas Hendra
Sari pun memilih diam dan asik memainkan ponselnya. Keluarga mom Adeline memang masih mempercayai hal-hal seperti ini dan Sari hanya bisa pasrah dan menuruti tradisi keluarganya.
Hari gini masih percaya aja sama yang beginian siih...batin Sari kesal
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐
Ini kok perasaan pendek betul, gak sampe 1000 kata ya 🙄
2023-01-25
0
༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐
kualat ntar menyangkal leluhur 🙄
2023-01-25
0
༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐
horeeee 👏👏👏
tambah rame deh, mudah-mudahan bukan calon korban
2023-01-25
0