Sari berada ditempat yang asing baginya, dimana mana gelap tidak ada cahaya sama sekali. Ia mulai ketakutan, dan berjalan perlahan dalam gelap. Berusaha menajamkan matanya agar tidak terjatuh saat berjalan.
" Dimana ini..."
Cahaya yang menerangi jalan Sari hanya sinar rembulan yang menembus malu-malu dari balik rimbunnya pepohonan. Rasa takut semakin menyelimuti dirinya ditambah dengan kabut tipis yang mulai turun menghalangi pandangannya.
Tiba-tiba terdengar suara jeritan memilukan dari seorang wanita, Sari terkesiap tubuhnya bergetar ketakutan. Suara itu begitu memilukan seolah sedang menahan rasa sakit yang teramat sangat.
Sari berjalan mengendap endap berusaha mencari sumber suara meskipun ia sendiri tidak bisa menahan tubuhnya yang gemetar ketakutan. Akhirnya ia menemukan sumber suara itu.
Didepannya berdiri sepasang pria dan wanita yang sedang bertengkar. Entah apa yang mereka bicarakan, Sari hanya menyimpulkan mereka sedang bertengkar karena terlihat saling dorong mendorong. Sari berusaha menggeser tubuhnya agar bisa melihat dengan jelas.
Ia terkejut karena di depan sepasang pria dan wanita itu tergelatak sesosok tubuh wanita lain dengan balutan pakaian penari. Sari menutup mulutnya, menahan rasa keterkejutannya.
" Ya Tuhan...apa yang terjadi, mereka membunuhnya." gumamnya dengan gemetar
Meski minim cahaya, Sari bisa melihat tubuh yang tergeletak itu bersimbah darah. Dan sepasang pria dan wanita bahkan seolah tidak peduli pada wanita malang berpakaian penari itu. Mereka terus bertengkar tentang sesuatu hingga akhirnya perempuan itu meninggalkan sang pria sendiri dalam hutan.
Pria itu seperti frustasi dan berkali kali menjambak rambutnya sendiri. Ia menatap tubuh tak bergerak di depannya dan dengan tanpa rasa kasian pria itu menyeret tubuh tak berdaya itu hingga ke tepi jurang. Sari berusaha mengikuti kemana pria itu dari balik persembunyiannya.
" Aaargh....j-jangan...tolong...ampuni a-aku..."
Wanita itu masih hidup dan mengeluarkan suara lemah sekali memohon agar diberikan kesempatan untuk hidup.
Dia masih hidup...apa yang harus aku lakukan, ya Tuhan seseorang harus menolongnya, batin Sari
Sari tidak peduli lagi dengan dirinya, ia keluar dari tempat persembunyiannya. Ia berusaha menolong wanita malang itu.
" Jangaaan, hentikan...jangan bunuh dia !" serunya pada pria itu
Pria itu menoleh ke arah Sari, tapi bukannya terkejut ia malah menyeringai seram. Matanya menatap nyalang ke arah Sari membuat Sari menghentikan langkahnya.
" Jangan sakiti dia, kita bisa bicara baik-baik bukan ?" pinta Sari perlahan
Pria itu tetap dalam mode amarah dan kemudian menoleh ke arah wanita berpakaian penari. Pria itu berjongkok mengangkat tubuh wanita penari yang terkulai lemas dan memeluknya. Sari terkejut ketika melihat dengan jelas wajah wanita itu.
" I-itu....aku..." gumamnya dengan gemetar
Tanpa diduga pria itu melompat ke dalam jurang sambil memeluk si wanita penari. Sari bahkan bisa melihat wajah penari itu seolah mengucapkan kata " Tolong..."
...----------------...
" Sar...Sari...hei bangun Sar, kamu kenapa Sar ?" Bagas berusaha menyadarkan Sari dari tidurnya.
Sedari tadi Sari gelisah dalam tidurnya dan bahkan bergumam dan berteriak membuat Doni dan Bagas khawatir.
" Sar...duh ni anak kenapa lagi, ngeyel sih dibilang jangan baca buku ini juga." kata Bagas kesal
" Jangaaan..."
Akhirnya Sari terbangun dengan sendirinya. Keringat dingin membasahi tubuhnya. Bagas yang khawatir pada Sari langsung mengulurkan sebotol air mineral.
" Bad dreams ?" tanya Bagas yang diikuti anggukan kepala dari Sari
" Very...very bad dreams."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐
Barangkali itu sebuah pertanda atau semacam panggilan jiwa buat Sari
2022-12-31
1
Evievoy Rafyno
Kaya nya penari itu tantenya sari yg d foto itu
2022-02-12
1
🐊⃝⃟ ⃟🍒ᴾᴿᴱᴰᴬᵀᴼᴿRDV🍒⃞⃟🦅
mimpi yg nampak nyata
jgn2 itu adalah gambaran apa yg akan terjadi pada rombongan sari dkk
2022-01-30
2