

Belenggu Cinta Sang Penguasa

 

Ketiduran

Risa hanya bisa berdiam diri di dalam kamar Tuan Alex seperti perintah dari Tuan nya itu.

Dia hanya keluar untuk makan siang dan itu kembali makan di meja makan yang sudah di siapkan oleh para pelayan.

Itu semua atas perintah langsung dari Sang Tuan rumah langsung yang menghubungi Bi Juli.

" Nona, Makan siang sudah siap. " Panggil Bi Juli dari luar kamar Tuan Alex.

" Ah iya Bi, Sebentar lagi saya turun. " Risa pun turun ke bawah untuk makan siang.

Saat sedang berjalan menuju Meja makan, Risa bertemu dengan pelayan yang kemarin mengabaikan nya.

Dia tersenyum tulus disana dan kembali berjalan ke meja makan.

Brugh...

" Auuuhhh..." Risa sengaja di jegal dan terjatuh disana.

Karena kulit Risa memang sangat putih dan sensitiv, Lutut nya langsung memerah dan memar.

Risa menatap pelayan yang bernama Gwen itu. Tapi dia tidak tau siapa nama nya pelayan itu.

" Nona, Anda baik baik saja ?" Bi Juli datang membantu Risa berdiri.

" Saya baik baik saja Bi. Terima kasih. " Risa kembali tersenyum dan melanjutkan perjalanan nya menuju meja makan.

" Kenapa banyak sekali makanan nya Bi ? Siapa yang mau makan sebanyak ini ?" Tanya Risa lagi.

Saat Risa hendak makan, Risa mendengar langkah kaki Mendekat.

Dia kira Tuan Alex, Ternyata bukan. Itu Pria yang bersama nya dan Tuan Alex di waktu hari pertama mereka bertemu.

Siapa pria itu Risa tidak tau.

" Selamat siang Nona, Saya kesini atas perintah langsung dari Tuan Alex. Dan ini Ponsel anda. " Markus memberi kan Ponsel keluaran terbaru itu untuk Risa.

Sebuah Ponsel yang layar nya bisa di geser geser dan di balik balik.

Sams*ng...

Ponsel yang sedang naik daun itu.

Risa masih bengong mengamati ponsel itu . Benar kah ini Ponsel untuk nya ?

" Ponsel itu hanya ada Nomor saya,Tuan Alex,Dan Bi Juli. Selain ketiga nomor yang tertera disana. Anda di larang keras menghubungi orang lain. Ingat Nona, Apapun yang anda lakukan dengan ponsel itu, Tuan Alex akan langsung mengetahui nya."

" Karena Ponsel itu sudah di setting sedemikian rupa agar anda bisa langsung terhubung ke Tuan Alex. Jadi mohon bijak lah dalam melakukan sesuatu Nona. Karena setiap kesalahan yang anda lakukan, Akan ada orang lain yang ikut menanggung nya. Mengerti ?" Tanya Markus lagi.

Risa mengangguk sambil menatap Markus.

" Kali begitu saya pamit. Selamat Siang Nona. " Membungkuk hormat dan langsung pergi dari rumah besar itu dan kembali ke kantor nya.

Saat Markus sudah sampai di kantor, Alex langsung menatap nya dengan tajam.

" Saya sudah mengantar kan ponsel nya. Dan Nona Risa terlihat bahagia. "

" Hm, !" Jawab Alex.

Dia kembali menyandarkan tubuh nya di kursi kerja nya dan memejam kan mata nya.

Dia kembali memikirkan Semua yang ada di dalam diri seorang Tarisa. Wanita mungil yang jauh dari kata tipe idaman nya.

Tapi daya tarik nya mampu membuat Alex terus memikir kan nya.

Tak Lama Mata Alex kembali terbuka saat melihat ada pesan masuk ke dalam ponsel nya dan itu nomor dari Risa.

Karena memang dia sendiri yang memilih kan nya.

Tuan, Apa saya boleh ke ruang baca ? Kata Bi Juli disini ada ruang baca ~~Risa ☺️

Prak...

Alex melempar ponsel nya ke meja dan Markus mengambil dan membaca isi pesan tersebut.

" Biarkan dia membaca ! Awasi saja semua gerak gerik nya. " Titah Alex .

" Ya. " Send Pesan terkirim

Buka Alex yang mengirim nya, Tapi Markus.

" Bi, Kata Tuan Alex aku boleh membaca di ruang baca. Ini pesan dari Tuan Alex. " Risa menunjukan ponsel nya ke arah Bi Juli.

Saat hendak membuka pintu ruang baca Ponsel Bi Juli berbunyi dan itu panggilan langsung dari Tuan Alex.

" Hali Tuan..." Risa berhenti saat Bi Juli mengangkat telepon dan tau yang menghubungi nya pasti Tuan Alex.

" Biarkan dia di ruang baca. Pastikan dia tidak melakukan hal hal lain. Jika sampai dia melakukan sesuatu dan terluka, Maka kalian semua yang akan menanggung akibat dari kecerobohan nya ! "

Tut !

Alex langsung mematikan ponsel nya sebelum Bi Juli menjawab nya.

" Apa kata Tuan Alex Bi ?" Tanya Risa penasaran.

" Tidak ada. Tuan hanya bicara jika Nona harus berhati hati. Jika sampai anda terluka maka akan ada yang menjadi korban atas kecerobohan anda. " Risa kaget.

Apa maksud nya ? Kenapa sampai seperti itu ?

" Mari Nona...Silahkan " Bi Juli membuka pintu ruangan itu.

Disana terdapat banyak Macam buku yang tertata rapi di setiap rak sesuai dengan jenis dan penulis nya.

Sangat rapi dan tertata dengan baik disana.

Risa sampai kagum melihat ribuan buku disana. Dari berbagi jenis buku disana. Bahkan ada juga Novel dan buku buku sejarah.

Pilihan Risa jatuh pada buku sejarah tentang Indonesia yang sangat mendunia cerita cerita legenda nya.

Yang di pilih Risa adalah cerita tentang Bandung bondowoso dengan Roro Jonggrang.

Ruangan nya sangat nyaman sekali menurut Risa.

Dia bakalan betah disini setiap hari. membaca banyak buku yang ada di dalam sini.

Gerak gerik Risa selalu di pantau oleh Alex melalui laptop nya. Tidak ada gerak gerik yang mencurigakan.

Bahkan dia juga melihat Risa keluar dan masuk kembali dengan segelas jus di tangan nya.

Hari sudah sore dan berganti malam. Bi Juli sudah memberi tahu pada Risa bahwa Tuan Alex tidak pulang untuk makan malam. Maka Risa bisa makan lebih dulu.

Risa kembali ke kamar Tuan Alex Jam sudah menunjukan pukul 21.00 malam tapi Tuan Alex juga belum pulang hingga Risa ketiduran di sofa kamar nya menunggu Alex pulang.

Tepat pukul 23.15 menit Mobil Alex sampai dirumah dengan di supiri oleh Markus seperti biasa nya.

" Saya antar Tuan..."

" Tidak ! Kau bisa pulang. " Tanpa melihat keberadaan Markus lagi Alex langsung menuju kamar nya.

Suasana rumah tampak sudah sepi. Hanya ada Bi Juli yang masih terlihat disana. Dia akan memastikan semua nya baru dia kembali ke rumah belakang. Karena memang pada malam hari tidak ada yang boleh berkeliaran di dalam rumah utama.

" Ada yang anda ingin kan Tuan ?" Tanya Bi Juli.

" Tidak ! Kembali lah Bi Istirahat. !" Setelah mengatakan itu dan sedikit memberi senyuman Alex langsung pergi menuju kamar nya.

Ceklek...

Pintu kamar dibuka, Di lihat nya lampu masih menyala dengan baik. Alex baru pulang dari Markas nya untuk mengecek barang seludupan mereka.

Saat sudah membuka Jas dan kemeja nya, Alex langsung menuju kamar mandi guna membersihkan diri nya .

Namun saat dia keluar dari sana, Dia melihat Risa tertidur di sofa dengan handuk di tangan nya.

Betapa Polos nya wajah itu saat sedang tertidur.

Sangat cantik dan terlihat sangat damai di pandang oleh mata tajam Mikik Alex.

Di singkirkan nya anak rambut yang menutupi sebagian wajah Risa dan sungguh, Alex merasa tersentuh dengan wajah damai itu.

Perlahan tapi pasti tangan besar milik Alex menyentuh pipi lembut itu.

Deg !

Jantung Alex berdetak berkali kali lipat nya.

Bahkan saat ini darah Alex langsung berdesir hebat. Tubuh nya merespon dengan cepat saat menyentuk pipi yang sedikit Cubby itu.

" Tidak ! Aku tidak lemah. Aku tidak butuh wanita. Mereka hanya sebuah alat kelemahan. Tidak ! aku tidak akan lemah karena wanita !" Sekuat tenaga dia menguatkan diri dan menepis rasa kagum nya terhadap wanita itu.

Lalu, Di angkat nya juga tubuh itu ke tempat tidur nya karena sedikit rasa kasihan karena melihat Risa tidur di sofa.

Ya ! Hanya rasa kasihan ! Tidak lebih. Itu lah yang di yakini Alex.

Lalu dia juga ikut merebahkan diri di samping Risa yang sudah terlelap dalam tidur nyenyak nya tanpa rasa terusik sedikit pun saat Alex membawa nya ke tempat tidur .