12 WHERE YOU GO? I FIND YOU

“Apa??.... Ga mungkin mbak Ismi kabur...” ucap Gilang Sambil mendekat kearah Yukky, untuk memastikan kebenaran apakah ucapan Gadis itu benar.

Sesaat ia membaca tulisan dari gadis yang bersamanya dari awal waba, dan sekarang pergi meningalkan ia sendiri. Dan tanpa ucapan sedikitpun.

Dalam tulisanya, gadis itu menuliskan semua penyesalanya karena ia seakan menjadi sebuah 'kutukan' bagi orang orang di sekitarnya.

“please jangan cari aku Lang, aku ga mau jadi 'kutukan' buat kamu.”

Ucap akhir tulisan yang di cap dengan air mata yang terlihat mengering.

Segera Gilang menyuruh Yukky untuk tetap di rumah dan menunggu ia mencari Ismira, namun segera di tolak oleh Yukky yang kekeh untuk ikut mencari.

“Pokonya aku ikut Kak...”

Sambil mengeluarkan tas dan mengisinya dengan beberapa potong baju.

“Kak... dari pada diri gitu mending kakak ke kamar papa!!.. Disana ada barang barang yang udah papa rakit buat kak Gilang!!..”

Ucap tegas gadis itu. Membuat Gilang seketika yakin untuk membawanya dan segera memasuki kamar pak Herdi. Dan menemukan sebuah ruangan yang penuh dengan alat-alat dan tabung layaknya lab kimia.

“Itu kak di atas meja...sama di laci mejanya...”

ucap Yukky menuntun Gilang memasuki ruangan tersebut dan segera mengambil barang di laci meja yang ternyata sebuah katana berukuran satu lengan.

Dan segera mengambil benda di atas meja yang berupa tas pinggang, namun setelah di buka ternyata banyak berisi botol kaca dengan tulisan seperti Bom asam, bom asap, dan bom ledak,

Segera Gilang memasang tas tersebut, dan menyelipkan katana kecil itu di belakang pinggangnya, sambil bertanya bagaimana pak Herdi bisa membuat Benda benda seperti itu pada anaknya.

Yang di jawab Yukky bahwa ayahnya dulu seorang guru kimia di sekolah ternama, serta sering memenangkan berbagai penghargaan.

“papa dulu guru kimia, tapi aku lebih suka teknologi dari pada kimia”

Ucap anak itu sambil mengunakan sarung tangan yang sudah terlilit rangkayan kabel, dan ketika gadis itu menjentikan jarinya, yang keluar cahaya biru dan seperti suara sayap lebah yang mengagetkan Gilang.

“itu tadi apaan”

ucap kaget gilang sambil terbelalat melihat kejadian itu

“listrik kak... Bikinan dede sama papah, benda ini satu satunya yang ingetin dede sama papa.”

Ucap lirik gadis itu yang membuat Gilang takjub dan kagum.

“sekarang kita cari Mbak Ismi yah” sambil mengelus ngelus kepala Gadis itu dan segera bergegas berkemas untuk meningalkan rumah itu.

Sesaat setelah membuka gerbang garasi. Gilang langsung menggendong Gadis kecil itu di pundaknya, agar bisa menerbangkan Drone supaya bisa melihat lebih luas dan bisa membuat mereka menjauh dari mahluk atau hewan di area itu.

“kak, dek yukky gak Berat kan??” tanya Gadis itu yang sekarang ada di punggung tegap Gilang.

“Engga dek.. Fokus aja nyari. kalo misalnya batre dronenya abis bilang ya” ucap ramah Gilang sebari terus berjalan mencari keberadaan gadis tersebut.

Setelah sekian lama berjalan, mereka memutuskan untuk beristirahat dan makan perbekalan di pingir jalan.

“kak Gilang... kak Gilang.... kenapa kak ismira ningalin kita gak bilang ya??..” ucap tanya polos Gadis itu sambil memakan Roti di tanganya.

“Emm ga tau,...mungkin mbak ismi butuh waktu sendiri....”

ucap jawab gilang sambil mengeluarkan asap rokok dari mulutnya.

“tapi kak ismi pernah ngomong ke dede kalo sayang sama kak Gilang,... tapi kok sekarang ningalin kita ya??.

Tanya kedua gadis itu, yang kembali membuat Gilang mengingat semua kejadian dan juga semua kenangan yang mereka lalui berdua.

“Entah lah...”

Ucap Gilang sambil melihat langit yang sekarang mendung tanda turun hujan

Setelah di rasa cukup istirahat, dan juga Yukky sudah mengganti batrai drone nya. mereka segera berjalan kembali mencari ismira, namun Gilang menyuruh Yukky untuk mencari tempat berteduh melalui drone nya.

“Dek.. cari rumah yang tinggi... sama pastiin di dalemnya aman!!... bisa kan pake drone??..” 

Ucap pinta Gilang pada gadis itu yang langsung mencari rumah yang dimaksud Gilang. Namun, belum juga menemukan Rumah yang di maksud. dronenya melihat adanya makhluk yang berlari menuju mereka, dan segera memberi tahu Gilang agar segera bersembunyi secepatnya.

“kak.. Ada dua mahluk lari kesini!!! Mereka gak mau ngikutin suara sama lampu drone dedek bahaya!!...” ucap panik gadis itu,

Lantas Gilang menurunkan gadis itu dan menyuruhnya bersembunyi di balik tembok dekat tong sampah.

“Kamu sembunyi aja Disini, tunggu kak Gilang!!.. “

Ucap Gilang sambil menutup gadis itu dengan kain sprei kasur yang ia bawa dari rumah Pak Herdi.

“Tapi... kak ..”

Ucap khawatir gadis itu, yang dijawab hanya dengan senyuman dari Gilang. dan segera duduk dan bersembunyi.

segera Gilang berbalik dan mengeluarkan botol kaca yang ia bawa dari rumah, dan katana kecil dari pinggangnya

“Saat nya gue coba!!.."

Ucap Gilang. Tak lama makhluk makhluk itu berlari kearahnya, sontak Ia melemparkan bom asap, sama seperti ia melawan para perampok waktu itu.

Tak lama asap pekat keluar, dan segera Gilang berlari menerjang dan menusuk leher salah satu makhluk itu dan sama seperti waktu itu. Ternyata sekarang mereka sudah tidak bisa di tebas lehernya, dan berusaha menendangnya.

Segera mahluk satunya lagi hendak menerkam ia, namun segera menusuk mulutnya dengan katana kecil itu. yang anehnya katana itu menembus hingga belakang kepalanya dan membuat mahkluk itu mati.

sesaat ia lengah, hingga ia lupa bahwa ia sedang melawan Dua mahluk. ketika ia merasa akan diterkam makhluk itu malah menerkam sesamanya dan memakan kepala makhluk yang sudah mati.

Yang membuat Gilang mundur beberapa langkah, dan kaget. sesaat ia menyaksian makhluk itu memakan sesamanya, yang membuat ia memiliki kesempatan untuk menusuk mahluk itu seperti sebelumnya.

Namun, bukanya tertembus makhluk itu justru sekarang seperti telah memperkuat tengorokan dalamnya. Yang membuat Gilang segera mencabut katananya dan berhasil melukai rahang bawahnya dan merobek pipi kanan dari mahluk Itu.

“Anj#ng kok sekarang keras!!..”

Gumat Gilang mengalihkan perhatianya yang membuat ia terpukul dan untungnya berhasil ia tahan dengan tangan kirinya, membuat jaket dan tali yang ia lilitkan robek dan terputus.

“Anj#ng!!...sekarang apa lagi...??”

Ucap Gilang sebari memperhatikan bahwa makhluk itu memiliki seperti duri-duri di lenganya layaknya belalang sembah.

Segera Gilang mengambil Botol kaca asal dari pahanya, dan melihat tulisan bertuliskan ‘bom asam’, yang membuat Gilang meleparkan botol itu dan tepat mengenai pundak makhluk itu.

Sekejap asap tipis menyelimbutin lengan dan pundak makhluk itu yang melepuhkan kulit dan daging membuat sekarang, mulai terlihat hanya tulang dan segera makhluk itu meregang kesakitan. dan membuat celah untuk Gilang membunuh makhluk itu.

Namun terdengar suara yang cukup keras, dan se utas kawat terbentang dari arah belakangnya menuju mahluk itu. Yang berasal dari Yukky yang menembakan sesuatu kearah makhluk itu.

“awas kak...”

teriak yukky pada Gilang dan sontak makhluk  itu kembali meregang kesakitan, sampai berlutut kejang-kejang.

“lemparin lagi bomnya ke kepalanya,   sekarang kak!!..”

Ucapnya yang sontak Gilang kembali asal mengambildan melemparkanya kembali, dan malah membuat kepala mahluk itu meledak. mengagetkan mereka karena menyebabkan kepala makhluk itu pecah dan berhamburan.

“hah...??”

ucap kaget mereka sambil tak percaya apa yang mereka saksikan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!