#10

Dengan perlahan Andrei membuka jaket Ava. Ava sedikit kesakitan dengan gerakan itu.

"Aku kedinginan," bisik Ava.

Lalu Andrei melanjutkan kegiatannya membuka baju Ava dengan tenang. Pakaian dalam Ava mulai terlihat dan Andrei berusaha terlihat biasa saja.

Tubuh Ava sedikit lebam. Kemudian Andrei mengambil selimut dan menutup tubuh Ava.

Andrei mulai membuka celana dan pakaian dalam Ava dengan menaruh tangannya di bawah selimut.

Andrei melakukannya dengan sangat hati hati dan pelan agar tak terkena bagian sensitif Ava.

Setelah semuanya selesai, Andrei membungkus tubuh Ava dan menggendongnya keluar.

Dia memindah tidur Ava di kamar yang lain karena ranjangnya sudah basah.

"Kau memang hebat, Bro," Raul mengacungkan jempolnya pada Andrei ketika Andrei menggendong Ava ke kamar lain.

Andrei menaruh Ava di ranjang dan membenarkan selimutnya. Dia menambah selimut tebal lagi untuk menutupi tubuh Ava yang kedinginan.

Andrei keluar dan mengambil kotak P3K.

"Apa perlu bantuan?" tanya Raul.

"Tidurlah," kata Andrei.

Semua memang sangat lelah karena perjalanan panjang mereka selama 3 hari.

Adam bahkan sudah tertidur sejak tadi. Raul menyusul tidur dan beranjak ke kamar.

Andrei membersihkan luka di kening Ava dan mengobatinya. Kaki dan tangan Ava juga ada beberapa luka.

Satu jam lamanya, Andrei baru menyelesaikan mengobati dan membersihkan beberapa bagian tubuh Ava yang kotor seperti tangan dan kaki.

"Thanks," bisik Ava dengan mata tertutup.

"Hmm... Tidurlah," kata Andrei pelan.

Lalu Andrei masuk kedalam ke kamarnya dan mandi. Setelah itu dia langsung tertidur lelap.

Di pagi harinya, Andrei masuk ke kamar Ava dan melihat Ava terduduk di ranjangnya dengan menghadap jendela.

Punggung mulusnya terpampang sempurna karena Ava hanya menutup bagian dadanya dengan selimut.

"Kau sudah bangun?" tanya Andrei.

Ava terlihat kaget dan langsung merebahkan tubuhnya kemudian menutup penuh tubuhnya dengan selimut.

"Aaawww," rintih Ava karena dia merebahkan tubuhnya dengan sedikit keras dan itu membuat tubuhnya sakit.

"Aku sudah melihat semuanya," kata Andrei.

"Tidak perlu mengingatkanku, oke??!!" kata Ava malu dan sedikit kesal.

"Kau makan di meja makan atau di sini?" tanya Andrei.

"Di sini saja. Maaf merepotkanmu," kata Ava.

"Kau memang selalu merepotkan," jawab Andrei santai.

"Ssshhh ..." Ava memandang Andrei kesal tapi dia tak bisa marah lagi pada Andrei karena Andrei lah penyelamat hidupnya semalam.

Andrei mengambil makan Ava dan menaruhnya di meja nakas.

"Kau bisa memakannya sendiri, kan?" tanya Andrei.

"Hmm ... Terima kasih," jawab Ava.

Lalu Ava memakan makanannya dengan sangat lahap karena dia belum makan sejak kemarin.

Setelah menghabiskan makanannya, Ava memakai bajunya dan keluar dari kamar dengan pelan karena tubuhnya masih sedikit remuk.

Di meja makan semua berkumpul untuk sarapan pagi. Ava membawa piringnya yang kosong dan mengisinya lagi dengan makanan lalu duduk di sebelah paman Gabriel.

"Kau kelaparan, Ava?" tanya Raul.

Ava mengangguk saja.

"Makanlah yang banyak, Nak," kata Gabriel.

💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙

Raul dan Adam akan pergi lebih dulu hari ini karena mereka harus kembali bekerja setelah cuti selama seminggu.

Berbeda dengan Andrei yang memiliki waktu kerja fleksible. Jadi dia bisa kerja di manapun dengan menggunakan laptopnya.

"Paman Gabriel memberitahuku bahwa kakakmu kemarin kemari. Mengapa kau tidak ikut pulang?" tanya Andrei.

"Tidak, aku suka disini. Maksudku untuk sementara aku akan tinggal di sini. Aku akan mencari pekerjaan di internet," kata Ava santai.

"Jangan terlalu lama di sini," kata Andrei.

"Aku akan bayar selama menginap disini, Tuan," kata Ava kesal.

"Baguslah," jawab Andrei.

Dan itu membuat Ava semakin kesal.

JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE YA KAKAAAKK... HADIAH JUGA BOLEH BANGEET...❤❤❤

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***