Mereka bicara dalam bahasa Inggris. Non-baku bahasa Indonesia campuran. Terjemahan.
Rangga dan Bara menatap gerak-gerik C yang terlihat tangguh meski wajahnya selalu serius. Namun, bisa terlihat dari otot-otot tubuhnya yang padat.
"Dia kayaknya bukan golongan orang biasa deh, Rangga," bisik Bara menilai.
"He'em, Rangga juga ngerasa begitu. Matanya tajem banget. Dia keliatan pinter dan waspada. Liat tuh, walaupun doi jalannya santai, tapi keliatan gagah banget ya. Umur berapa ya?" tanya Rangga malah ikut bergosip.
"Badan bule itu menipu. Kaya kamu, badan gede, tinggi, eh masih bocah," sahut Bara, tapi membuat Rangga langsung mendesis.
Saat mereka berjalan menuju ke Utara, tiba-tiba saja mereka melihat beberapa anak sedang melawan Centaur di pinggir hutan. Praktis, mata tiga pemuda itu melebar seketika.
"Harg, haggg," ucap Minotaur malah melangkah mundur.
"Dia bilang apa, Ngga?" tanya Bara penasaran.
"Jika Minotaur ikut membantu, bisa menimbulkan konflik. Dia gak boleh terlibat," jawab Rangga cepat.
Tiba-tiba saja, C berlari kencang menerobos kumpulan anak-anak yang mencoba untuk melawan Centaur seperti memiliki misi.
BUAKK!
"WOAHH!" seru Rangga dan Bara dengan mulut menganga lebar disertai mata melotot.
Keduanya tertegun karena melihat aksi C yang dengan sigap melompat dengan kepalan tangan kanan ke arah Centaur yang sudah siap dengan pedang dalam genggaman tangan kanan untuk menusuk seorang gadis yang terlentang di atas tanah terlihat ketakutan.
Anak-anak yang sedang bertarung dengan para Centaur langsung menghentikan aksi masing-masing karena makhluk setengah manusia dan kuda itu terhuyung ke samping.
"C?" panggil gadis berkulit cokelat terkejut akan kedatangan remaja pria yang ia kenal di hadapannya.
"Kau tak apa?" tanya C terlihat siap dengan serangan selanjutnya.
Gadis itu mengangguk lalu melemparkan sebuah tongkat kayu padanya sebesar lengan orang dewasa. Dengan cepat, C segera menangkapnya.
"Menyingkirlah," pinta C dan gadis itu segera bangun lalu berlari menjauh.
"Mbak! Mbak! Sini! Sini! Kita temen C!" panggil Bara melambaikan tangan dan gadis itu menghentikan langkah seketika.
Gadis berambut panjang itu terlihat bingung, tapi Rangga ikut meyakinkannya. Gadis itu akhirnya berlari ke arah Rangga dan Bara, bergabung bersama mereka.
"Kalahkan dia, C!" teriak gadis berambut hitam itu lantang dan C tersenyum miring.
Seekor Centaur jenis betina yang memiliki rambut putih panjang dan sorot mata tajam berjalan mendekat ke arah pemuda di depannya yang terlihat siap untuk melawannya. Makhluk itu menarik pedang di punggung perlahan.
Tiba-tiba saja, Centaur itu melakukan gerakan dengan menginjak tanah berulang kali dan membuat suara ketukan menggunakan dua kaki depannya seperti sebuah kode.
Suara lengkingan bagai kuda terdengar nyaring dari tiga Centaur yang bertarung melawan anak-anak lainnya.
C terlihat waspada dengan tongkat dalam genggaman saat empat makhluk tersebut mengelilingi dengan dirinya berada di tengah-tengah.
"Woi! Itu gak adil! 4 lawan 1!" teriak Rangga marah.
Wanita Centaur berambut putih menatap Rangga tajam yang menunjuk mereka sebagai bentuk protes ketidakadilan.
Tiba-tiba saja, Rangga menarik kapak yang ia sarungkan dan seketika, ia berubah menjadi Minotaur.
"Harrghhh!"
"AAAA!" Anak-anak yang tadinya melawan Centaur tersebut berteriak histeris karena perubahan wujud pemuda berkulit cokelat berambut keriting yang berubah menjadi makhluk setengah banteng.
"Oke, oke, Guys. Please, don't panic. He is our friend. His name is Rangga. He is from Indonesia. He has won the previous mission and he can transform into a Minotaur. Hore!" ucap Bara menjelaskan meski kaku dalam berucap.
"Wow, really?" tanya gadis yang diselamatkan oleh C dan Bara mengangguk.
"Go, Rangga!" seru Bara menyemangati, dan seketika, suasana riuh karena anak-anak lain yang berjumlah 5 orang di hutan tersebut ikut memberikan dukungan.
Sedang Minotaur yang memandu Rangga terlihat kesal. Ia berbicara dengan bahasa kaumnya, tapi tak ada satupun yang paham.
"Apa kau tahu akibat dari perbuatanmu ini, Rangga?" tanya Centaur perempuan berambut putih menatapnya tajam.
"Ya. Aku melindungi kawanku dari aksi keroyok yang tidak adil ini," jawab Rangga karena Centaur itu bisa berbicara dalam bahasanya.
Centaur berparas cantik itu tersenyum sinis. Ia mengayunkan pedangnya dengan terampil dan terlihat siap untuk menghajar dua anak yang mereka kurung itu.
"Kita harus lakukan sesuatu. Mereka bisa terluka!" ucap Bara panik.
"Oh, kita bisa kacaukan mereka dengan melempari batu atau semacamnya. Bagaimana?" tanya seorang anak laki-laki mengusulkan.
"Ya, ya, itu benar. Ayo kita kumpulkan batu sebanyak-banyaknya," jawab Bara setuju.
Anak-anak itu berpencar dan mengumpulkan batu-batu yang berhasil mereka dapatkan. Minotaur pemandu terlihat bingung dalam bersikap. Ia terus berbicara, tapi diabaikan oleh semua orang.
"Hiyahhh!" seru Centaur wanita tersebut memulai aksinya dengan kedua kaki kuda terangkat ke atas.
Rangga dan C terkejut.
"Hati-hati dengan kakinya!" seru C lantang dan Rangga mengangguk mantap.
TRANG!!
Suara dua besi dari pedang dan kapak saling bergesekan santer terdengar. Rangga berhadapan dengan Centaur berambut putih. Rangga mengerahkan seluruh kemampuannya di mana ia merasa tenaganya menjadi puluhan kali lipat.
"Harrghh!"
BRUKK!
"Wooo! Hidup Rangga!" seru Bara senang karena Rangga berhasil mendorong tubuh Centaur saat wanita itu kalah kekuatan ketika senjatanya bersinggungan dengan kapak lawannya.
DUAKK!
"Rangga!" seru Bara dengan mata melotot saat punggung kawannya itu ditendang dengan dua kaki belakang Centaur yang berada di belakangnya.
"Curang! Lempar!" perintah Bara mengomandoi kawan-kawan barunya.
Dua Centaur lain melindungi kawannya yang sedang bertarung dengan perisai. Anak-anak terus melempari hewan-hewan itu dengan batu yang berhasil mereka kumpulkan.
C tak tinggal diam, ia melihat kesempatan. Dengan cepat, pemuda itu melakukan aksi balas.
DUAKK!!
BRUK!!
"Yeay! C!" seru gadis berambut hitam senang karena pukulan kuat C dengan tongkatnya berhasil membuat Centaur yang menendang punggung Rangga ambruk setelah kaki depannya ia pukul kuat dari samping.
"Ambil pedangnya, C!" seru Bara menunjuk.
Dengan cepat, C segera merebut pedang Centaur yang ambruk tadi, tapi ternyata makhluk berjenis kelamin jantan itu mempertahankannya.
Saat C sedang melakukan aksi saling rebut, tiba-tiba ....
BUAKKK!!
"Oh!" seru C terkejut saat muncul seorang pria berambut pirang meluncurkan pukulan yang ia hantam ke kepala samping makhluk itu hingga Centaur tersebut ambruk seketika.
Kelima jari tangan pemuda itu berlapis emas dengan alat terbuat dari besi. Sebuah Knuckle Brass ia gunakan sebagai senjatanya.
Pemuda itu dengan sigap mengambil pedang yang tadinya direbut oleh C dari tangan Centaur tersebut. C terbengong saat pemuda itu berlari dengan cepatt menuju ke Centaur yang membawa sebuah perisai.
"Heyaahhh!" serunya lantang saat melompat seraya mengarahkan pedang dalam kedua genggaman tangannya dengan gaya membelah ke arah Centaur incarannya.
TRANGG!!
Centaur tersebut berhasil menangkis serangan dengan perisai dalam genggaman. Pemuda itu terlihat tak putus harapan, ia kembali menyerang dengan memposisikan dirinya berjongkok seraya menghunuskan pedangnya dari bawah dengan dua tangan.
JLEB!!
Centaur jantan itu merintih kesakitan saat perut bagian bawahnya tertusuk. Centaur itu roboh dengan dua kaki depan tertekuk seperti bersimpuh. Pemuda itu dengan sigap menaiki tubuhnya.
"Heyahhh!" serunya lantang.
JLEB!
"Oh!" seru anak-anak dengan mata terbelalak saat mereka melihat pemuda berambut pirang itu menusuk punggung Centaur tersebut dengan ujung pedang ia hunuskan menggunakan kedua tangan.
BRUKK!!
Tiba-tiba saja, para Centaur itu meringkik seperti bersedih karena kehilangan salah satu kaumnya.
Rangga melangkah mundur dengan C berada di dekatnya terlihat waspada. Pemuda berambut pirang itu mengambil perisai dengan paksa dari mayat Centaur dan kini menggenggamnya erat.
"Go," perintahnya dengan wajah bengis ke arah Centaur wanita yang terlihat sedih karena kaumnya tewas.
Para Centaur yang tersisa bergegas pergi meninggalkan tempat pertempuran itu.
"Wohooo!" seru anak-anak gembira karena kedatangan pemuda tak dikenal membuat mereka memenangkan pertempuran.
Rangga segera menyarungkan kembali kapaknya dan ia berubah wujud menjadi manusia. Pemuda itu menatap Rangga seksama terlihat curiga hingga matanya menyipit.
"Who are you?" tanya C dengan tongkat ia arahkan ke pemuda tak dikenalnya itu.
"What is your name?" tanya Rangga menambahkan.
"Lazarus Benedict," jawabnya mantap dengan perisai di tangan kiri dan pedang di tangan kanan.
"Benedict?" guman C dan gadis yang ditolong bersamaan dengan kening berkerut.
***
ILUSTRASI
SOURCE : GOOGLE
Masih eps bonus dr tips Mak Ben. Tengkiyuw 💋 Lele padamu❤️
Oia yg mau join ke GC WA Family Mafia Reader LAP bs japri no ini ya (Alia Admin 0812.2995.4011) minta untuk dimasukkan. Trims~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
🏕️👑🐒 𖣤᭄Kyo≛ᔆᣖᣔᣘᐪᣔ💣
wohooo si lazada dapet kekuatan kuda nilnya disini
semangat aju aku padamu wis pokoke
2022-06-19
1
👑yosha💣
benedict.....jadi kangen erik...bapaknya jojo
2021-11-20
0
👑 N 💣
jagoannya akuh datang...
eh itu C cakep bener?
anak siapa yaa🤔
2021-11-19
1