Gibson menatap Rex dan Jubaedah seksama yang menunjukkan wajah malas, sedang pemuda itu terlihat kaget karena dua remaja itu mengetahui nama orangtuanya.
Mereka bicara dalam bahasa Inggris. Non-baku bahasa Indonesia. Terjemahan.
"Bagaimana kalian bisa mengenal ayah ibuku?" tanya Gibson penuh selidik.
"Ada di buku silsilah. Ada fotomu, terus ada foto ayah ibumu. Ada beberapa foto lainnya juga. Juby gak sengaja nemu waktu disuruh beresin gudang sama ibu. Sebenarnya, itu buku rahasia karena buku itu di gembok. Juby kasih tau Rex terus dibuka paksa sama dia. Makanya, kita kenal sama kamu. Namamu ... Gibson 'kan?" tanya Jubaedah yang dengan santai menjelaskan.
"Kau bisa bahasa Indonesia juga? Bahkan ... kau bisa bahasa campuran," tanya Timo menunjuknya.
"Rexy juga bisa. Hem, kalau ada earphone translator pasti akan lebih mudah. Si Ryan gak ngerti Juby ngomong apa, sebel," ucapnya cemberut menoleh ke arah Ryan yang memandanginya dengan bingung.
Kening Gibson berkerut. "Maksudmu ... earphone ini?" tanya Gibson seraya mengeluarkan sebuah kotak berisi sepasang earphone tanpa kabel berwarna putih dari dalam saku celananya.
Praktis, mata Jubaedah dan Rex melebar seketika.
"Wah, dia punya!" seru Rex langsung melotot.
Dengan sigap, Rex mengambil earphone itu dan memasangkannya kedua telinga Ryan. Pemuda itu terlihat bingung dan gugup karena di pandang oleh Jubaedah dengan mata berbinar.
"Ryan. Kamu ngerti gak Juby bilang apa?"
Tiba-tiba, kening Ryan berkerut. Ia seperti kaget saat menekan dua earphone di telinganya.
"Try, say again," pintanya.
"Gak usah pura-pura bego dan budek deh. Kamu ngerti gak Juby bilang apa? Alat itu berfungsi gak?" tanya Jubaedah mulai kesal.
Spontan, mulut Ryan menganga lebar. Ia terlihat kaget dan senang dalam waktu bersamaan.
"Kalau melihat wajah bloonnya, sepertinya Ryan paham dengan yang kau ucapkan, Juby," tegas Gibson menunjuk dengan salah satu alis terangkat.
"Yes! Yes! I understand what you're saying!" jawabnya gembira, tapi tetap berucap dengan bahasa Inggris.
Jubaedah terlihat senang. Keduanya malah berpelukan dengan wajah gembira. Sedang raut wajah Rex berubah masam. Gibson dan Timo menyadarinya.
"Kau cemburu?" tanya Gibson menebak, tapi membuat Rex terkejut dan wajah kesal itu sirna.
"Ha? Enggak. Kata siapa?" jawabnya seraya memalingkan wajah.
Gibson dan Timo saling memandang seraya menahan senyum.
"Oke. Jadi ... ayo berkumpul. Kita runtut satu persatu," pinta Gibson dan anak-anak itu segera merapat membentuk lingkaran. Gibson berjongkok dan diikuti oleh yang lainnya.
"Pertama, alat translator itu hadiah ulang tahun dari ibuku, Verda. Dan aku meminjamkannya padamu, Ryan. Ingat, me-min-jam-kan-nya. Kau mengerti?" tegas Gibson menunjuk keturunan Giamoco tersebut. Ryan mengangguk cepat dengan gugup.
"Oke. Selanjutnya. Kita berkenalan secara resmi. Aku, Gibson. Anak dari One dan Verda. Lalu, kau lanjutkan, Timo," pinta Gibson menyenggol lengan remaja di sebelahnya.
"Oh, ya. Aku ... aku Timo. Aku anak dari Jeremy dan Rayya asal Filipina. Sebenarnya, ada saudariku di sini. Ia ... lain ibu tapi satu ayah, namanya Tina. Dia anak dari Roxxane. Dan aku ... belum menemukannya. Namun, aku cukup yakin jika Tina berada di sini karena kami seumuran," jawab Timo yang mengejutkan anak-anak itu.
"Kau sepertinya bisa bahasa Indonesia juga," sahut Rex menatap Timo seksama.
"Ya, aku bisa. Karena kata ayahku, bahasa Indonesia itu penting. Namun, aku masih belum terlalu memahami bahasa campuran seperti ucapan ... Juby?" tanya Timo memastikan nama gadis manis di depannya.
Jubaedah tersenyum lebar. "Oke, oke, Juby time," ucapnya bersiap dengan gaya centilnya. Para pria terlihat geli karena sikap Jubaedah cukup lucu bagi mereka. Gadis itu penuh percaya diri dan enerjik. "Oke, namaku ... Jubaedah, tapi cukup panggil Juby. Papiku namanya Eko, dan mamiku Dewi."
"Kekekeke," kekeh Rex yang membuat kepala semua orang menoleh ke arahnya. "Papi," kekehnya lagi terlihat tak bisa menahan tawanya.
"Apa sih? Sirik aja," sahut Jubaedah langsung cemberut.
"Asalmu dari mana? Indonesia pastinya," tanya Gibson dan Jubaedah mengangguk membenarkan.
"Sayangnya, saat portal itu terbuka, Juby lagi di Rusia karena nyiapin buat acara jamuan yang akan dilaksanakan minggu depan. Katanya, keluarga besar akan berkumpul, makanya Rex juga ada di sana, eh malah ... begini," jawabnya langsung memajukan bibir bawahnya. Tiba-tiba, "Oh! Rotinya gosong dong! Juby 'kan lagi belajar bikin cup cake. Aduh!" pekik Jubaedah langsung melebarkan mata teringat akan roti yang dipanggangnya.
"Jamuan?" tanya Ryan dan Jubaedah mengangguk.
"Rusia ... tepatnya di mana?" tanya Ryan tiba-tiba.
"Di ...," jawab Jubaedah menggantung melirik Rex. Pemuda itu mengangguk pelan. "Di sebuah Kastil, di ... Kaliningrad. Kalian pasti gak tau," jawabnya kaku dan diakhiri dengan meringis lebar.
"Kastil Borka?" sahut Ryan yang membuat mata Jubaedah dan Rex melebar.
"Kamu tau?" tanya Jubaedah melotot.
"Ya. Beberapa hari lalu ... sebelum portal itu muncul, aku membaca sebuah undangan berwarna hitam, dengan kepala ular berjumlah 13 kalau tak salah, dan disebut Kastil Borka, Rusia, Kaliningrad, acara jamuan keluarga besar pukul 7 malam," jawab Ryan sembari mengingat-ingat.
"Kamu anak siapa?" tanya Rex menatap Ryan seksama.
"Bukankah sudah kuberi tahu? Aku Ryan Giamoco. Ayahku Adrian Axton Giamoco dan ibuku Nandra Khan," jawabnya.
Seketika, mulut Gibson, Jubaedah, dan Rex menganga lebar.
"Ka-kau keturunan Giamoco? Ayah dan kakekmu adalah mantan anggota Dewan 13 Demon Heads!" pekik Gibson lantang menunjuknya.
"Ha? Apa itu?" tanya Ryan lugu.
"Kau tidak tahu?" tanya Rex menatapnya saksama dan Ryan menggeleng lugu.
Sedang Timo, memilih diam tak berkomentar atau berekspresi apapun. Ia melirik koper di samping Rex yang terbuka dengan berbagai granat berwarna-warni serta beberapa benda lainnya di dalam sana.
"Wah, secara gak langsung, kita reuni!" ucap Jubaedah senang. "Sayangnya, Timo gak ada dalam daftar, tapi gak papa. Jangan sedih, Timo, kita tetep anggap kamu sebagai keluarga kok," ucap Jubaedah dengan senyum terkembang dan Timo mengangguk pelan.
"Lalu ... kau anak siapa Rex?" tanya Timo penasaran.
"Eiji dan Monica. Mereka tak seterkenal keluarga Giamoco. Aku dan Jubaedah dari golongan biasa," jawab Rex merendah. Gibson, Timo dan Ryan mengangguk pelan tak berkomentar.
"Jadi ... Timo menjadi ikan duyung. Lalu ... bagaimana dengan kalian?" tanya Gibson kembali fokus dengan rapat dadakan itu.
"Sebenarnya, Rex dapat hadiah juga. Namun setelah Juby pikir-pikir, sepertinya hadiah yang dimaksud itu bukan kembali ke rumah, tapi yang lain. Mungkin bisa berubah jadi makhluk apa gitu kaya Timo," sahut Jubaedah memaparkan pemikirannya.
"Ya, aku juga berpikir demikian, Juby. Selain itu, portal itu hanya dikhususkan untuk orang tertentu. Sebelumnya, ada misi untuk kami bertiga, tapi hanya aku yang berhasil menyelesaikan misi itu. Lalu di portal, ada namaku," sahut Rex menjelaskan dan diangguki oleh Jubedah serta Ryan. Timo dan Gibson mendengarkan dengan saksama.
"Melihat yang terjadi pada kalian berdua sebelumnya, di mana Gibson mencoba masuk portal, tapi tak bisa, dan ternyata Timo yang berubah, sepertinya setiap misi yang diberikan hanya untuk satu orang yang akan mendapatkan hadiahnya dari portal tersebut," tegas Rex menganalisis.
"Aku sependapat," sahut Timo.
"Lalu ... apa misi kalian berdua? Apa kau sudah mendapatkan hadiahmu?" tanya Gibson penuh selidik.
"Itulah. Portal itu sampai muncul dua kali, tapi Rex gak mau masuk. Dia khawatir jika portal itu membawanya kembali ke rumah. Rex gak mau ninggalin Juby dan Ryan di sini. Rex so sweet banget gak sih? Dia gak mau ninggalin Juby di sini sendirian," ucap Jubaedah tersipu malu, tapi membuat para remaja pria itu mengedipkan mata melihat keganjenan gadis manis di depannya. Rex memalingkan wajah.
"Oh, jadi ... kau ... merelakan portal itu? Wow," sahut Timo tak habis pikir dengan jalan pikiran kawan barunya.
"Eh, tapi sebelum portal yang kedua hilang, muncul tulisan. Rex diminta bantu dua kawannya yaitu kita berdua buat kalahin Medusa," jawab Jubaedah dengan senyum centilnya.
"Medusa?!" pekik Gibson dan Timo sampai melotot lebar.
***
ILUSTRASI
SOURCE : GOOGLE
Masih eps bonus dari tips Mak Ben❤️Cogan-cogan muda bertebaran uhuy😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
🏕️👑🐒 𖣤᭄Kyo≛ᔆᣖᣔᣘᐪᣔ💣
hayo juby jadi pacarnya siapa nanti disini meski udah tahu sih di bab selanjutnya
semangat aju aku padamu wis pokoke ju
2022-06-15
1
◤✧ 𝕯𝖊𝖜𝖎𝖖 𝕹𝖔𝖚𝖗𝖆 ✧◥
kenapa visualnya adek adek gemes ya jadi pengen muda lagi deh daripada ntar dikira tante tante ganjen 🤣🤣🤣
2022-06-03
1
👑 BlueBell 🥀 💣
ya awooooohhh,, disini napa banyak dedek2 emessshh 😍😍😍 aaaahhh aku tak kuaaattt 🙈🙈
2022-03-15
1