Pemuda bernama Harun panik, begitupula Nicolas saat keberadaan mereka diketahui oleh makhluk besar berbulu yang diyakini adalah Yeti.
"AAAAA!" teriak dua remaja itu histeris dan segera bangun lalu berlari kencang menyelamatkan diri.
"Hah! Hah! Panjang umur amat itu si Yeti tau-tau nongol. Jangan sampai tertangkap, Harun!" teriak Nicolas panik yang berlari di belakang Harun karena pemuda berkulit hitam itu berlari lebih kencang.
"GAARRR!"
Namun, GRAB!
"AAAAA! HARUN!" teriak Nicolas histeris saat tubuhnya ditangkap oleh makhluk besar itu dan tak bisa meloloskan diri.
Harun menghentikan langkah seketika. Napasnya tersengal. Ia melihat Nicolas berusaha membebaskan diri dengan melakukan pemberontakan, tapi Yeti tersebut malah meraung dengan suara memekakkan telinga tepat di wajah Nicolas hingga membuat pemuda itu langsung terdiam karena takut.
"Nico! Nico! Cabut bulunya! Ini kesempatanmu!" teriak Harun yang berada di kejauhan mengingatkan.
"What?!" pekiknya panik.
Yeti itu kini menoleh ke arah Harun dan terlihat seperti akan menangkapnya. Harun kembali berlari kencang dan dikejar oleh makhluk itu.
Nicolas melihat kesempatan. Dua tangannya yang bebas tak ikut tersekap, ia gunakan untuk mencabut bulu Yeti yang berada di lengannya.
Namun, karena makhluk itu terus bergerak, Nicolas kesulitan dalam menggapai bulu tersebut yang ternyata sangat sulit untuk dicabut.
"Agh! Harun! Teruslah berlari, tapi jangan sampai tertangkap. Aku akan berusaha mencabut bulunya!" teriak Nicolas yang tubuhnya terpontang-panting dan merasa mual karena dikocok-kocok.
"Hah! Hah! Cepat, Nico!" teriak Harun yang mulai kelelahan dan kesulitan berlari menghindari tumpukan salju.
Harun terus berlari hingga ia menemukan sebuah pohon dengan dahan melengkung. Harun melihat kesempatan, dan langkahnya kini tertuju pada dahan tersebut yang membentuk seperti sebuah pintu.
"GAARRR!"
SREEEKK!!
PLAKK!
"GOARRR!" erang Yeti tersebut saat ia akan menangkap tubuh Harun yang menyelinap di bawah lengkungan dahan pohon yang melengkung.
Namun ternyata, Harun menarik ujung dari dahan itu seperti ketapel dan membuat ujung dahan yang tertutupi salju tersebut menampar wajah Yeti. Makhluk berbulu itu marah dan kembali meraung.
"Nico! Cepatlah! Aku lelah!" teriak Harun dengan napas tersengal terlihat sudah tak sanggup untuk terus berlari berputar-putar di tempat tersebut.
Nicolas yang digenggam kuat, membuat tubuhnya tak bisa leluasa bergerak. Harun melihat jika Nicolas tak bisa melakukan tugas untuk mencabut bulu Yeti.
Harun menarik napas dalam dan kini malah berlari ke arah celah diantara dua kaki Yeti yang mirip sebuah gapura besar itu.
"Arrghhh!"
KREK!
"GOARRR!"
Harun terkejut karena ia berhasil. Nicolas terlihat senang saat tubuhnya melongok ke bawah dan melihat tangan kanan Harun menggenggam bulu tersebut.
Namun, SWINGG!! BRAKK! BRUKK!
"Nicolas!" teriak Harun lantang saat Yeti tersebut melemparkan tubuh Nicolas jauh dan malah menghantam sebuah batang pohon.
Harun segera berlari menjauh saat Yeti tersebut meraung kesakitan dan terlihat marah karena bulunya tercabut.
Yeti tersebut melihat Harun berlari kencang mendatangi kawannya yang tergeletak tak sadarkan diri di bawah pohon.
Saat Harun berlari kencang, tiba-tiba saja sebuah portal muncul di depannya. Harun yang tak bisa mengerem laju larinya menerobos portal itu begitu saja, dan seketika ....
"WAA ... GOARRR!!"
Tubuh Harun berubah seketika menjadi monster, termasuk suaranya. Hanya saja, tubuh Yeti Harun memiliki wujud lain. Ukurannya lebih besar dan lebih menyeramkan dari Yeti yang mengejarnya bahkan raungannya begitu keras terdengar.
Yeti tersebut terlihat takut dan perlahan mundur saat Harun terus meraung seraya memukul-mukul gundukan salju di dekat kakinya seperti seekor gorila yang mengamuk sembari menunjukkan taring tajamnya.
Ternyata, gerakan intimidasi Harun berhasil membuat Yeti tersebut pergi. Napas Harun tersengal, ia terlihat begitu marah sampai dadanya naik turun. Perlahan, portal yang membuatnya berubah itu menghilang.
Harun mulai bisa mengendalikan dirinya. Pemuda itu berdiri dengan tubuh membungkuk seraya melihat bulu Yeti dalam genggamannya. Ia lalu menoleh dan mendekati Nicolas yang tak sadarkan diri.
"Nico! Nico!" panggil Harun, tapi suaranya menjadi besar dan menyeramkan.
Harun terlihat bingung dengan wujud barunya. Ia meletakkan gumpalan bulu Yeti tersebut di samping kakinya saat berjongkok. Tiba-tiba saja, tubuhnya menyusut dan kembali menjadi manusia.
Harun bingung seraya melihat kedua tangannya yang tak lagi besar dan terasa tebal. Bulu-bulu di tubuhnya juga menghilang.
Harun melihat bulu Yeti itu lagi dan mengambilnya. Seketika, ia berubah wujud lagi menjadi monster. Harun terkejut, tapi ia menyadari sesuatu.
"Oh, aku paham sekarang," ucapnya dengan mata melebar.
Harun berdiri di mana tingginya kini tiga kali dari ukuran normal manusia. Ia melihat sekitar dan mendapati sebuah danau di kejauhan.
Harun menarik napas dalam. Ia lalu kembali berjongkok dan meletakkan bulu Yeti itu di samping kakinya. Ia mengecek denyut nadi Nicolas dan beruntung, kawannya itu masih hidup.
Namun, Harun khawatir jika Nicolas mengalami cidera parah karena ia melihat kawannya terhantam batang pohon cukup kuat.
"Aku akan membawamu keluar dari sini, Sobat, dengan tubuh Yeti ini. Bertahanlah, Nico, kita pasti bisa menemukan jalan pulang," ucap Harun seraya melepaskan tasnya lalu memakaikannya di bagian depan tubuh Nicolas.
Harun juga menyelimuti tubuh Nicolas dengan selimutnya hingga pemuda itu terlihat seperti kepompong.
Harun kembali menggenggam bulu Yeti tersebut, tapi kini ia balut tangannya dengan robekan kain selimut biru tua agar bulu-bulu itu tak jatuh.
Pemuda berkulit cokelat itu lalu mengikat tubuh Nicolas di depan dadanya seperti sebuah liontin kalung. Pemuda berambut pirang itu terlihat kecil dan hanya matanya saja yang terlihat.
Harun menjadi Yeti karena berpikir akan lebih aman dengan perubahan wujudnya sekarang di mana ia merasa hangat tak kedinginan karena bulu-bulu tebal di sekujur tubuhnya.
Harun juga merasa bisa melindungi Nicolas dari marabahaya yang mengancam dengan kekuatan makhluk itu.
Diam-diam, tanpa sepengetahuan Harun, dia diikuti oleh seorang anak berwajah Asia yang melihat aksinya bersama Nicolas saat berhadapan dengan Yeti.
Pemuda itu mengendap agar tak ketahuan. Ia juga pintar menyelinap sehingga Harun tak menyadari keberadaannya.
Di markas Oag.
"Hem, simpan kartunya. Sepertinya, ucapan Jenderal benar. Anak-anak keturunan mafia 13 Demon Heads itu cukup tangguh. Mereka bisa menyelesaikan misi dengan keunikan masing-masing. Terus pantau dan temukan anak-anak mafia lainnya," tegas Oag yang melihat pergerakan Yeti-Harun saat menuruni bukit menuju ke danau.
"Yes, Oag," jawab kadal bercorak biru seraya menekan genangan air di depannya.
Kartu Yeti dengan nama Harun tersimpan bersama dengan kartu anak-anak yang berhasil lainnya.
***
ILUSTRASI
SOURCE : GOOGLE
Makasih tipsnya❤️ Oke, oke. Ini udah pucet dan gemeteran nih. Saatnya rebahan. Doain lele cepat sehat ya karena jujur eke gak mau ke rumah sakit tar dikira aku covid lagi sebab lele punya asthma. Jadwal up 3 novel masih belum tentu ya. Selamat liburan💋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
🏕️👑🐒 𖣤᭄Kyo≛ᔆᣖᣔᣘᐪᣔ💣
itu kayaknya karna dirimu hamil deh ju semoga lekas sembuh dah
ehem makin seru ya skr
semangat aju aku padamu wis
2022-05-31
0
👑 N 💣
*walaaah walah.. nak nico kok klah sma harun😭
2021-11-13
1
💞mulan merindu💞
Harun kayaknya anaknya Drake,,dehh,,,🤔🤔🤔
2021-11-11
1