Happy Reading 😊
Beberapa hari kemudian.
Kondisi nenek Sari sudah membaik, hari ini nenek juga sudah di perbolehkan pulang dari rumah sakit. Nenek sudah memutuskan bahwa Renata boleh tinggal bersama Sandi dan Aulia di kediaman Prayoga.
Tentu saja hal itu akan di jadikan Renata untuk merebut hati nenek Sari yang sepertinya sangat menyayangi Aulia. Renata merasa sangat bahagia, akhirnya keinginannya untuk bisa masuk ke dalam keluarga Prayoga bisa terwujud.
"Nenek istirahat dulu, Aulia mau ke kamar." Ucap Aulia.
"Iya nak, kamu pasti juga lelah karena beberapa hari ini harus menginap di rumah sakit," Aulia menggeleng dan tersenyum.
"Tidak nek, Aulia malah senang bisa merawat nenek sampai sembuh." Nenek menyentuh pipi Aulia.
"Hatimu memang seperti malaikat,, sudah tahu suamimu berhianat dan berselingkuh tetapi kamu masih bisa sabar menghadapinya, nenek benar-benar salut padamu," ucap nenek Sari.
"Nenek doakan saja Aulia agar kuat dan ikhlas." Ucap Aulia menyentuh tangan nenek yang berada di wajahnya.
"Kamu yang sabar ya nak, suatu saat nanti Allah pasti akan membalas kesabaran dan ketulusan mu dengan kebahagiaan yang tiada tara."
Aulia bisa seperti ini juga karenamu nek, Mas Sandi juga masih memperhatikan Aulia bahkan sekarang sangat menyayangi Aulia.
Renata melihat pemandangan di dalam kamar nenek dengan pandangan tidak suka. Aulia benar-benar seperti benalu dalam hidupnya.
Lihat saja, aku akan merebut kasih sayang nenek yang seharusnya menjadi hak-ku selama ini. Aulia kamu benar-benar wanita pernghancur!! sudah merebut cinta Mas Sandi dan juga merebut kasih sayang nenek yang seharusnya menjadi milikku. Batin Renata.
"Sebaiknya aku menemui mas Sandi di kamar." Gumam wanita itu.
Renata menarik kopernya dan berjalan ke arah kamar Sandi, wanita itu masuk ke dalam kamar yang berukuran sangat luas itu. Renata memang sudah tahu letak kamar Sandi karena dulu dia juga pernah diajak Sandi masuk ke dalam kamarnya.
Renata melihat sekeliling kamar itu, masih terlihat sama seperti terakhir kali dia masuk ke dalam, hanya warna sprei dan korden yang berubah. Dulu warna sprei kasur Sandi berwarna biru navy yang merupakan warna kesukaannya. Sekarang sudah berubah menjadi Ungu muda begitupun dengan korden-nya, mungkin Aulia yang menggantinya.
"Sepertinya Aulia memang benar-benar sudah merebut hati Sandi, tetapi aku tidak akan membiarkan semua ini, cinta Sandi hanya untukku,, tak kan kubiarkan dia membaginya dengan wanita lain meskipun wanita itu adalah istri sah-nya." Gumam Renata.
Sandi keluar dari dalam kamar mandi dengan mengenakan handuk yang hanya melilit di pinggangnya.
"Renata,, Kenapa kamu ada di sini?" Tanya Sandi terkejut saat melihat Renata berada di dalam kamar itu.
Renata tersenyum dan melangkah berjalan ke arah Sandi. "Aku ingin menemui suamiku sendiri, apakah tidak boleh?" Ucap Renata semakin mendekat.
Sandi menghela napas. "Tapi aku baru saja selesai mandi, kamu bisa menunggu ku di luar, atau di dalam kamarmu yang berada di sebelah," jawab Sandi berjalan ke arah lemari.
Renata mengepalkan kedua tangannya. "Kenapa sekarang kamu berubah Sandi? seharusnya kamu lebih perhatian padaku dan tidak mengabaikan ku seperti ini!! apakah kamu sudah tidak mencintaiku lagi?" Tanya Renata.
"Jangan berfikir seperti itu Renata, kamu tahu sendiri kan bahwa aku tidak hanya memiliki satu istri?" Ucap Sandi masih sibuk memilih baju tanpa menoleh kearah Renata.
Renata semakin mendekat, Sandi sedikit terkejut karena tiba-tiba wanita itu memeluknya dari belakang.
"Aku rindu kamu yang dulu, aku rindu kamu yang selalu manjain aku dan menomorsatukan ku. Tapi sekarang setelah kamu menikah dengan Aulia dan membagi cintamu, kamu sudah tidak adil, kamu lebih menyayangi Aulia daripada aku!! apa kamu lupa Sandi bahwa aku adalah kekasih mu yang dulu saat kamu puja!" Renata semakin mengeratkan pelukannya.
Aulia melihat adegan di ambang pintu dengan menutup mulutnya. Dia melihat Renata yang memeluk Sandi dari belakang, bahkan Sandi hanya memakai handuk yang melilit di pinggang. Dada bidangnya terpampang nyata, hanya melihat dada dan perut sixpack Sandi pasti semua wanita bisa langsung berhasrat. Aulia merasakan sakit hati dan cemburu melihat adegan itu, apalagi adegan itu berada di kamar dan Sandi.
Aulia sadar donk, mbak Renata juga istri mas Sandi...
Awalnya Aulia ingin istirahat di kamar setelah dari kamar nenek, tetapi dia urungkan dan lebih memilih untuk pergi dari tempat itu karena tidak akan sanggup melihat Sandi dan Renata bermesraan.
"Renata, jangan seperti ini, aku pakai baju dulu ya?" Ucap Sandi melepaskan pelukan Renata.
"Baiklah, kalau begitu aku akan kembali setelah kamu memakai baju, ehhmm.. apakah aku tidak boleh tidur di kamar ini?"
Sandi menatap tajam Renata.
"Ini kamarku dan Renata, kamar kamu ada di sebelah," jawab Sandi.
"Kalau begitu malam ini kamu harus tidur bersama ku, ingat sayang, kamu harus adil, aku tahu kalau kamu memang sudah mencintai Aulia, tetapi kamu harus ingat bahwa aku lebih dulu masuk di hatimu, bahkan kamu juga telah membuatku hamil, selama ini calon anakmu selalu saja merepotkan ku, dia selalu ingin tidur di sampingmu, tetapi aku harus menahannya karena aku tahu posisi mu waktu itu, tapi sekarang aku tidak akan menahan lagi!" Ujar Renata.
Sandi merasa bersalah karena selama ini memang mengabaikan Renata dan lebih memilih bersama Aulia.
"Nanti malam aku akan tidur bersamamu." Jawab Sandi.
###
Semua orang sedang menikmati makan malam yang telah di sediakan oleh asisten rumah tangga. Aulia sedari tadi melihat bagaimana Renata begitu manja kepada Sandi. Bahkan Renata meminta Sandi untuk menyuapinya.
"Sayang, aku mau ayam gorengnya," ucap Renata menunjuk ayam goreng di atas meja.
Sandi hanya menurut, karena kalau tidak mau Renata akan mengancam tidak akan makan. Akhirnya Sandi pun pasrah.
"Aulia, kenapa tidak di makan? apa kamu juga ingin mas suapi?" Tanya Sandi ketika melihat Aulia hanya mengaduk-aduk makanannya.
"Tidak mas, nasinya masih panas, jadi Aulia dinginkan dulu dengan cara seperti ini!" Jawab Aulia tersenyum.
"Sayang, Aulia bisa makan sendiri, kalau aku kan karena keinginan anakmu yang menginginkan Ayahnya untuk menyuapi!" Sandi menoleh ke arah Renata yang menempel di lengannya.
Entah kenapa sekarang Sandi merasa tidak nyaman saat bersama Renata. Melihat Renata yang sengaja mengumbar kemesraannya di hadapan Aulia membuat Sandi merasa tidak enak hati.
Aulia masih fokus makan dan tidak mempedulikan kedua orang di hadannya itu.
Sedangkan Sandi sudah merasa sangat tidak nyaman dengan perlakuan Renata. Sandi semakin merasa perasaannya untuk Renata sudah semakin menghilang.
Sepertinya cintaku untuk Renata sudah tidak ada lagi. Batin Sandi.
Bersambung.
Hai akak reader 🥰
Jangan lupa untuk dukung terus ya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Juan Sastra
males jadinya sandi itu laki laki tapi ggak tegas malah plinplan..dah lia minggat aja,,
2023-05-25
0
Anisa mida
keren kak ceritanya
2023-02-18
0
Dewi Zahra
sabar ya Aulia
2022-06-21
0