Happy Reading 😔
Sandi berlari menuju ruangan neneknya dengan tergesa. Pria itu mendapatkan kabar bahwa nenek mengalami drop lagi.
"Bagaimana keadaan nenek?" Tanya Sandi masuk ke dalam ruangan nenek Sari.
Aulia menoleh melihat suaminya itu dengan perasaan yang tidak menentu. "Keadaan nenek sudah stabil lagi, mas,, Untung saja tadi dokter langsung menanganinya." Jawab Aulia.
Sandi menghampiri istri pertamanya itu dan langsung memeluknya. "Terima kasih, sayang.. kamu setelah bersusah payah menjaga nenek. Bagaimana kalau tidak ada kamu disini, Aulia." Ucap Sandi.
Aulia hanya diam tanpa membalas pelukan suaminya itu. Sedangkan di luar kamar Renata mengepalkan kedua tangannya. Hatinya merasa sakit ketika melihat Sandi memeluk Aulia seakan wanita berhijab itu adalah istri satu-satunya. Sepertinya dugaannya memang benar bahwa Sandi sudah mulai mencintai Aulia.
Aku tidak bisa membiarkan semua ini terus menerus, Sandi tidak boleh memiliki perasaan terhadap Aulia, aku harus mencari cara agar bisa mengambil hati nenek,, Karena aku tahu bahwa sandi sangat menyayangi neneknya tersebut. Batin Renata.
"Mas, Aulia mau sholat Ashar dulu, mas gantian jaga nenek ya?" Sandi mengangguk.
Aulia melepaskan pelukan Sandi dan menatap nenek yang masih tertidur di ranjang pasien. "Ya sudah, aku pergi ke mushola dulu mas," ucap Aulia kemudian keluar dari dalam kamar itu ke mushola yang berada di rumah sak
Aulia berjalan dengan sedikit terburu-buru karena memang waktu shalat Ashar sudah hampir habis. Asisten rumah tangga yang biasa menemaninya pun sudah pulang siang tadi.
Setelah melakukan sholat Ashar, Aulia berdoa untuk kesembuhan nenek Sari, Alya juga meminta petunjuk kepada Allah SWT agar bisa lebih tabah menghadapi kehidupan rumah tangganya ke depan.
"Ya Allah, tolong beri hamba petunjuk dan juga rasanya ikhlaskan menerima atas semua cobaan yang kau berikan. Aamiin ya rabbal alamin." Aulia melipat mukena yang selalu ia bawa di dalam tasnya.
Saat Aulia akan kembali ke ruang rawat nenek Sari, tiba-tiba ada seorang wanita yang menghadangnya. Yang tidak lain adalah Renata.
"Aku ingin bicara padamu, Aulia."
"Ada apa, mbak?"
"Jangan di sini, kita bicara di kantin rumah sakit saja."
"Tapi bagaimana dengan mas Sandi? nanti dia mencariku?" Ucap Aulia.
"Tidak perlu khawatir, aku hanya bicara sebentar." Aulia akhirnya setuju dengan permintaan Renata.
Di sinilah mereka berdua sekarang, di kantin rumah sakit yang letaknya sedikit jauh dari ruang rawat nenek, berada di lantai dua.
"Mbak mau ngomong apa, silakan?" Ucap Aulia.
"Aku ingin meminta maaf pada nenek dan membuat nenek bisa memaafkanku, Aulia. Kamu juga seorang wanita? Bagaimana perasaanmu kalau kamu berada di posisiku? Aku ingin bisa diakui oleh keluarga Sandi apalagi saat ini aku telah mengandung keturunan Prayoga. Aku ingin memberikan status hukum yang kuat dan juga tentunya keluarga yang lengkap untuk calon anakku nanti.. Aku minta bantuanmu untuk membujuk nenek agar mau memaafkanku menerimaku sebagai menantunya? ku mohon?"
Aulia terdiam sesaat sebelum mengatakan sesuatu. Jiwanya ikut meronta saat Renata mengatakan hal itu. Tapi sebagai seorang wanita dia juga merasa kasihan terhadap Renata. Entah kenapa Sandi sampai sekarang masih belum mendaftarkan pernikahannya dengan Renata di Kantor urusan Agama, padahal Renata sudah hamil.
Mungkinkah karena takut nenek akan drop seperti kemarin? tetapi bukankah sekarang nenek sudah tahu? jadi tidak ada salahnya kalau dia membantu Renata agar bisa di terima oleh nenek. Sebelum suatu saat nanti Aulia akan memutuskan untuk pergi.
"Baiklah mbak Renata, aku akan membantu mu membujuk nenek. Agar kamu dan anak yang sedang kamu kandung bisa memiliki keluarga yang lengkap." Jawab Aulia tersenyum menahan rasa sakit.
Renata tersenyum senang, sepertinya rencananya untuk bisa mendapatkan hati nenek akan berhasil, bukankah nenek sangat menyayangi Aulia. Pasti bisa dengan mudah Aulia membujuk nenek Sari.
"Terima kasih aku ya kamu memang benar karena wanita yang baik dan tulus aku sangat mengharapkanmu." Ucap Renata berdiri dan memeluk Aulia.
Tidak salah bukan kalau Renata juga harus meminta hak nya untuk bisa menjadi istri sah Sandi.
Aulia melepaskan pelukan Renata, meskipun hatinya sakit tetapi wanita itu benar-benar kuat. Aulia tidak menampilkan wajah sedih maupun rasa sakit hati. Sepertinya hatinya sudah ikhlas merelakan suaminya untuk wanita lain.
"Baiklah mbak, sekarang aku akan kembali ke ruang rawat nenek." Jawab Aulia masih berusah tegar, tanpa jawaban dari Renata , Aulia langsung pergi begitu saja.
Dari awal Aulia tahu kalau Sandi berzina dengan Renata dan sampai membuat Renata hamil, Aulia sudah pasrah meski hatinya sakit, wanita mana yang tidak akan sakit hati melihat suaminya melakukan hubungan intim dengan wanita lain! awalnya Aulia berfikir masih bisa menerima Sandi karena suaminya itu nuga sudah mulai mencintainya, tetapi setelah mendapatkan penekanan dari Renata seperti ini Aulia baru sadar bahwa dirinya memang tidak di takdirkan untuk Sandi.
Sejak awal pernikahan mereka juga sudah salah, karena dilandasi oleh rasa keterpaksaan, meskipun awalnya Aulia berpikir bahwa suatu saat nanti pernikahan itu akan bahagia. Mungkin memang Sandi bukan untuknya.
Aulia akan mundur setelah nenek benar-benar sembuh dan bisa menerima Renata sebagai cucu menantunya yang akan menggantikan Aulia.
###
Nenek Sari memandang dua wanita yang sekarang sudah menjadi cucu menantunya itu dengan tatapan yang tidak bisa di tebak. Kondisinya sudah semakin membaik. Semuanya berkat Aulia yang dengan telaten dan penuh kasih sayang merawat sang nenek.
Berkat Aulia juga yang berhasil meluluhkan hati nenek Sari untuk bisa menerima Renata karena bayi yang dikandung Renata harus memiliki status hukum dan juga membutuhkan sosok keluarga yang lengkap.
"Sebenarnya aku menerimamu karena Aulia yang merengek padaku agar aku bisa ikhlas dengan jalan hidup Sandi,, dan untuk Sandi.." Nenek menoleh ke arah Sandi yang duduk di sisinya.
"Sepertinya rencanamu berhasil untuk bisa membawa kekasihmu ini,, Maaf maksudku istri sirimu ini untuk bisa masuk ke dalam keluarga Prayoga,, nenek sudah pasrah, nenek sudah tidak mau memikirkan tentang dirimu lagi, kamu sudah cukup dewasa untuk bisa menghadapi kehidupan pernikahan mu yang kamu atur seperti ini, sekarang nenek hanya ingin habiskan waktu dengan hal-hal yang bisa membuat nenek bahagia." Ucap nenek Sari yang sudah mengikhlaskan semuanya.
Sandi hanya diam, dia memandang Aulia dengan tatapan yang sangat merasa bersalah, entah kenapa Sandi sedikit tidak setuju dengan keputusan Aulia yang menginginkan Renata untuk menjadi istri sah-nya, ada rasa ketakutan sendiri di hati Sandi, pria itu takut kalau Aulia setelah ini akan pergi,, tetapi Sandi juga tidak bisa mengabaikan Renata yang saat ini sudah menjadi istrinya bahkan sudah mengandung anaknya.
Kesalahan satu malam dengan Renata membuat hidupnya menjadi semakin rumit, seharusnya dia tidak tergoda oleh hasratnya pada waktu itu, bukankah dia sudah mempunyai seorang istri yang cantik dan tubuh yang tidak kalah indah dari Renata? entahlah mungkin Sandi sudah menerima semua balasan yang telah dirasakan oleh Aulia. Ketika dirinya merasakan rasa cinta yang besar untuk Aulia dan rasa takut kehilangan bahkan saat sudah tahu ternyata Renata hamil, Sandi seakan tidak bisa peduli dan hangat seperti dulu. Rasa cintanya untuk Renata seperti terkikis dari waktu ke waktu.
Hanya rasa tanggung jawab saja yang dilakukan untuk Renata. Kalau saja malam itu Sandi tidak melakukannya dengan Renata, mungkin saat ini kehidupan pernikahannya bersama Aulia akan sangat bahagia.
"Sandi akan berusaha bersikap adil nek,, Sandi tahu semua ini adalah salahku yang tidak bisa menuruti nenek, maaf!"
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Dewi Zahra
sabar ya Aulia
2022-06-21
0
Nining Rahayu
kliatan bingits kalo culas,,, yakin dech bukan anak Sandy😁
2022-01-16
0
Elisa Nursanti Nursanti
lanjut
2022-01-13
0