Bab 10 (Meminta Cerai)

Happy Reading 😊

Aulia melihat pesan dari nomer tidak di kenal. Pesan itu menampilkan beberapa foto mesra Sandi dan Renata yang bergelung di bawah selimut. Sepertinya mereka berdua baru saja melakukan hubungan suami istri.

Aulia langsung mengetahui kalau pemilik nomer itu adalah Renata. Ada sebuah rasa menusuk di dalam hatinya kala melihat foto-foto itu, tetapi Aulia langsung menetralkan kembali rasa sakit yang menjalar ke ulu hatinya. Bukankah Sandi dan Renata telah menikah? seharusnya Aulia tidak perlu merasa sakit hati.

Aulia sendiri juga yang menyuruh suaminya itu untuk bersikap adil meskipun di sisi lain hatinya mengatakan 'Dia tidak rela' tetapi Sandi sudah terlanjur memiliki 2 orang istri yang di mana Sandi harus selalu adil terhadap istri-istrinya.

Aulia tidak mau egois mengingat siapa dia di hati Sandi. Hanya seorang istri yang di inginkan oleh nenek Sari untuk menjadi pendamping hidup Sandi. Padahal kenyataannya Sandi sudah memiliki wanita yang sangat di cintainya.

Aulia tahu Sandi sampai melakukan zina dengan Renata karena Sandi ingin bisa bersama dengan kekasihnya itu. Sandi menginginkan anak dari Renata agar mereka bisa bersama, lalu untuk apa sekarang Aulia bertahan?

"Apalah dayaku mas, sepertinya aku tidak akan sanggup menjalani pernikahan ini.. buat apa aku bertahan apabila kamu sudah menemukan kebahagiaan mu sendiri, aku memilih mundur dan akan mencari kebahagiaanku juga." Lirih Aulia memandang foto-foto mesra itu.

Aulia melihat pesan yang baru saja di kirim lagi oleh Renata.

Renata menulis sebuah kalimat bahwa dirinya dan Sandi sangat bahagia, dan Renata menginginkan kalau Aulia sebaiknya memilih melepaskan Sandi untuknya, karena Sandi sama sekali tidak mencintai Aulia. Sandi masih mempertahankan Aulia hanya karena sang nenek, dan suatu saat nanti pasti Sandi akan menceraikan Aulia.

'Sandi mengatakan padaku bahwa dia akan menceraikan mu sebentar lagi, jadi lebih baik sebelum Sandi mengambil keputusan itu kamu pergi dari kehidupan kami!'

Aulia meremas ponselnya.

Renata juga menagih janji Aulia beberapa hari yang lalu di mana Aulia bersedia untuk berpisah dari Sandi.

"Sepertinya memang aku harus memutuskan untuk pergi dari kehidupan mas Sandi secepatnya, aku akan bicara padanya nanti kalau mas Sandi sudah pulang." Gumam Aulia berusaha ikhlas.

Sepertinya keputusan Aulia sudah bulat, dia tidak ingin menjadi bayang-bayang Sandi dan Renata mengingat dia akan terus merasa tersakiti kalau seandainya memang benar Sandi suatu saat nanti lebih memilih Renata dan menceraikan mya.

Aulia paham, pernikahan nya dan Sandi tidak bisa di teruskan lagi, toh Sandi sudah memiliki istri yang sangat di cintainya.

"Ya Allah, mudah-mudahan ini keputusan yang terbaik, Aamiin."

Aulia membalas pesan itu dengan tangan yang bergetar. Dia sudah memutuskan untuk tidak akan lagi menghalangi kisah cinta Sandi dan Renata.

Sedangkan Renata tersenyum puas setelah mendapatkan balasan pesan dari Aulia. Sepertinya dia berhasil menekan Aulia dan membuat istri pertama Sandi itu mundur.

Renata melirik Sandi yang sudah terlelap di sampingnya. Renata tahu kalau hati Sandi sudah goyah, Sandi sudah mencintai Aulia. Renata tidak ingin membagi cinta Sandi dengan wanita lain, dia akan memperjuangkan cintanya karena Sandi adalah pria terhormat, kaya dan baik, selain tampan Sandi juga cinta pertama Renata. Tentu saja Renata tidak akan melepaskan Sandi begitu saja.

"Kamu hanya milikku, sayang," ucap Renata mengelus pipi Sandi.

Ada sedikit rasa sesak di dalam hati Renata kala Sandi tidak mau di ajak berhubungan intim. Tetapi Renata tetap akan sabar, karena sebentar lagi Sandi hanya akan menjadi miliknya.

Mereka sudah sejak lama saling mencintai dan dalam sekejap Aulia datang menghancurkan harapan Renata untuk bersama Sandi dan menjadi istri Sandi satu-satunya.

###

Sandi terbangun dari tidurnya, pria itu mengerjap perlahan sebelum membuka matanya lebar, melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul setengah lima subuh.

Di sampingnya Renata sedang tertidur pulas sambil memeluknya erat. Tadi malam setelah Renata merasa perutnya sakit, Sandi mengelusnya lembut sambil mengoleskan minyak kayu putih.

Tidak ada malam panas yang di inginkan Renata karena Sandi tidak mau melakukannya dengan alasan bahwa keadaan Renata masih lemah, Sandi tidak ingin terjadi apa-apa dengan janinnya.

Padahal kenyataannya bahwa Sandi memang belum siap melakukan hubungan itu lagi dengan Renata setelah malam dimana dia membuat Renata hamil, Sandi belum menyentuh Renata lagi.

Sandi menyingkirkan tangan Renata di perutnya dengan perlahan, kemudian dia bangkit dan melangkah ke arah kamar mandi.

Pria itu segera mengambil air wudhu dan melakukan shalat subuh, semenjak menikah dengan Aulia, Sandi kembali menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim, kewajiban yang dulu sempat dia tinggalkan. Pengaruh Aulia memang sangat besar di dalam kehidupannya.

###

Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. Aulia sedari tadi mondar-mandir di dalam kamar karena menunggu kedatangan suaminya.

Deru suara mobil yang sangat di hafal oleh Aulia pun terdengar memasuki halaman rumah yang cukup lebar itu.

Sandi langsung masuk ke dalam rumah dan segera mencari keberadaan Aulia. Pria itu sudah merasa rindu kepada wanita cantik yang akhir-akhir ini memenuhi hatinya.

"Assalamualaikum, sayang." Ucap Sandi masui ke dalam kamar.

"Waalaikumsalam, mas, sudah pulang?" Aulia menyalami Sandi seperti biasanya.

"Iya, mas sudah sangat merindukanmu, maaf tadi pagi mas langsung ke kantor karena akan bertemu dengan klien penting." Ucap Sandi merasa bersalah.

Aulia terkekeh melihat ekspresi wajah suaminya itu.

"Gak apa-apa kok mas, sekarang mas mandi dulu, udah sholat ashar kan?"

"Sudah tadi di kantor sebelum pulang, sini peluk dulu, mas kangen." Sandi menarik tangan Aulia dan memeluk tubuh mungil istrinya itu.

Aulia membalas pelukan itu dengan menelusupkan wajahnya ke dada bidang Sandi. Tetapi tiba-tiba hati Aulia merasa sangat sedih, dadanya terasa sesak saat Aulia mengingat tujuannya.

"Mas, Lia mau ngomong sesuatu?" Sandi melonggarkan pelukannya.

"Mau ngomong apa, sayang?"

Aulia merasa sangat gugup, tapi dia harus segera mengatakan keputusan yang di pilihnya.

"Sebaiknya kita cerai saja mas, mas sudah memiliki istri lain yang sangat mas cintai, bahkan Mbak Renata sedang mengandung anak mas Sandi, Lia tahu bahwa mas Sandi tidak mencintai Lia,,!"

"Apa yang baru saja kamu ucapkan, Aulia!" Sandi terlihat sangat marah dengan rahang yang sudah mengeras.

"Mas, pernikahan kita dari awal karena paksaan, bahkan mas sama sekali tidak menyukai Lia,,,!"

"Stop!! kenapa kamu tiba-tiba berbicara seperti ini! siapa yang tidak menyukai kamu, Aulia istriku, mas sangat mencintaimu, mas tidak ingin kehilangan kamu!"

Aulia menggelengkan kepalanya.

"Buktinya mas membuat Mbak Renata hamil, meskipun aku sudah berusaha menerima alasan mas Sandi, tetapi tidak di pungkiri bahwa hati Lia sakit mas, di saat mas sudah memiliki istri sah, kenapa harus meniduri wanita yang bukan muhrim! mas telah berzina dan itu memang keinginan kalian bukan? sekarang kalian akan memiliki anak, aku lebih baik mundur agar mas bisa menikahi Mbak Renata secara hukum negara."

Sandi mengepalkan tangannya, dia tidak menyangka bahwa Aulia selama ini menyimpan rasa sakit hatinya sendiri. Sandi selalu beranggapan bahwa Aulia sudah memaafkan dan menerimanya.

"Sayang, dengarkan mas, kamu tetap akan menjadi istri dari Sandi Prayoga, jadi jangan pernah berfikir bahwa kita akan bercerai, untuk Renata, nanti mas akan menyelesaikan urusan dengan nya.

"Mas, kamu jangan egois!! Mbak Renata sedang hamil dan dia lebih berhak bersamamu karena anak kalian membutuhkan status hukum yang kuat!"

"APA!! apa yang sedang kalian bicarakan, Sandi,, kamu,, kamu menghamili Renata??" Sandi dan Aulia mematung melihat nenek yang sudah berada di ambang pintu kamar.

"Nenek,, Sandi bisa jelaskan semua ini!" Ucap Sandi berusaha mendekati neneknya.

PLAKK!!

Sebuah tamparan mendarat di pipi kiri Sandi.

"Nenek tidak menyangka kamu bisa melakukan semua ini!! apa yang telah kamu lakukan pada Aulia!! hah!! dia wanita yang baik dan sholihah, tetapi kamu,, kamu telah..!!"

"Nenek!!"

Bersambung.

Aduh mana nih vote dan kopinya ☕☕☕

othor mau u nambah up lagi kalau udah di kasih kopi, bunga atau vote..

Terpopuler

Comments

Dewi Zahra

Dewi Zahra

sabar nenek

2022-06-21

0

mimi_beauty96

mimi_beauty96

tisyu mana tisyu ini

2022-02-05

0

mimi_beauty96

mimi_beauty96

baru ngucap salam aja aku dah mewek

2022-02-05

0

lihat semua
Episodes
1 Keinginan Sang Nenek
2 Pilihan Yang Sulit
3 Keputusan Sandi
4 Terpaksa Menikah
5 Pernikahan Ke-2
6 Haruskah Membagi Cinta
7 Bab 7 (Nasi Padang)
8 Bab 8 (Renata & Aulia)
9 Bab 9 (Keteguhan Aulia)
10 Bab 10 (Meminta Cerai)
11 Bab 11 (Kondisi Nenek)
12 Bab 12 (Permintaan Renata)
13 Bab 13 (Dua Istri)
14 Bab 14 (Memasrahkan Diri)
15 Bab 15 (Rencana Renata)
16 Bab 16 (Aku Sudah Tidak Tahan)
17 Bab 17 (Meminta Izin Nenek)
18 Bab 18 (Keputusan Aulia)
19 Bab 19 (Kecurigaan Sandi)
20 Bab 20 (Terbongkar)
21 Bab 21 (Menyesal)
22 Bab 22 (Mencari)
23 Bab 23 (Aku Suaminya)
24 Bab 24 (Perdebatan)
25 Bab 25 (Bimbang)
26 Ganti Judul ( Pilih Aku, Suamiku )
27 Bab 26 (Kecelakaan)
28 Bab 27 (Sadar)
29 Bab 28 (Jatuh cinta pada pandangan pertama)
30 Bab 29 (Aku Tahu Kamu Memang Spesial)
31 Bab 30 (Aku Ingin Menengoknya)
32 Bab 31 (Aku Bahagia Kalau Kamu Bahagia)
33 Bab 32 (Cinta Sendiri)
34 Bab 33 (Cemburu)
35 Bab 34 (Roni vz Renata)
36 Bab 35 (Yank!!)
37 Bab 36 (Kembali Ke Jakarta)
38 Bab 37 (Bertemu Roni)
39 Bab 38 (Kedatangan Mertua)
40 Bab 39 (Ketabahan yang di uji kembali)
41 Bab 40 (Rencana Meysa)
42 Bab 41 (Rencana 2)
43 Bab 42 (Bukan Menantu Idaman)
44 Bab 43 (Bertemu Renata)
45 Bab 44 (Karma)
46 Bab 45 (Bertemu Febby)
47 Bab 46 (Renata Depresi)
48 Bab 47 (Bukti dan patah hati )
49 Bab 48 (Kesedihan Aulia)
50 Bab 49 (Gelisah)
51 Bab 50 (Sakit Hati)
52 Bab 51 (Foto di ponsel)
53 Bab 52 (Roni Berakhir)
54 Bab 53 (Warung Pinggir Jalan)
55 Bab 54 (Adam dan Fitria)
56 Bab 55 (Percayalah Padaku)
57 Bab 56 (Sabar Dan Ikhlas)
58 Bab 57 (Jenuh)
59 Bab 58 (Berubah)
60 Bab 59 (Syukuran)
61 Bab 60 (Galau)
62 Bab 61 (Sandi Yang Posesif)
63 Bab 62 (Wanita Itu)
64 Bab 63 (Renata Sakit)
65 Bab 64 (Belum Move On)
66 Bab 65 (Adam Menyesal)
67 Bab 66 (Istri Sholihah)
68 Bab 67 (Pendarahan)
69 Bab 68 (Lahir Prematur)
70 Bab 69 (Baby Revan)
71 Bab 70 (Takdir)
72 Bab 71 (Awal cerita)
73 Bab 72 (End) Baca Kisah Revan di Terjerat Cinta Ketos Arrogan
74 Khilaf Terindah
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Keinginan Sang Nenek
2
Pilihan Yang Sulit
3
Keputusan Sandi
4
Terpaksa Menikah
5
Pernikahan Ke-2
6
Haruskah Membagi Cinta
7
Bab 7 (Nasi Padang)
8
Bab 8 (Renata & Aulia)
9
Bab 9 (Keteguhan Aulia)
10
Bab 10 (Meminta Cerai)
11
Bab 11 (Kondisi Nenek)
12
Bab 12 (Permintaan Renata)
13
Bab 13 (Dua Istri)
14
Bab 14 (Memasrahkan Diri)
15
Bab 15 (Rencana Renata)
16
Bab 16 (Aku Sudah Tidak Tahan)
17
Bab 17 (Meminta Izin Nenek)
18
Bab 18 (Keputusan Aulia)
19
Bab 19 (Kecurigaan Sandi)
20
Bab 20 (Terbongkar)
21
Bab 21 (Menyesal)
22
Bab 22 (Mencari)
23
Bab 23 (Aku Suaminya)
24
Bab 24 (Perdebatan)
25
Bab 25 (Bimbang)
26
Ganti Judul ( Pilih Aku, Suamiku )
27
Bab 26 (Kecelakaan)
28
Bab 27 (Sadar)
29
Bab 28 (Jatuh cinta pada pandangan pertama)
30
Bab 29 (Aku Tahu Kamu Memang Spesial)
31
Bab 30 (Aku Ingin Menengoknya)
32
Bab 31 (Aku Bahagia Kalau Kamu Bahagia)
33
Bab 32 (Cinta Sendiri)
34
Bab 33 (Cemburu)
35
Bab 34 (Roni vz Renata)
36
Bab 35 (Yank!!)
37
Bab 36 (Kembali Ke Jakarta)
38
Bab 37 (Bertemu Roni)
39
Bab 38 (Kedatangan Mertua)
40
Bab 39 (Ketabahan yang di uji kembali)
41
Bab 40 (Rencana Meysa)
42
Bab 41 (Rencana 2)
43
Bab 42 (Bukan Menantu Idaman)
44
Bab 43 (Bertemu Renata)
45
Bab 44 (Karma)
46
Bab 45 (Bertemu Febby)
47
Bab 46 (Renata Depresi)
48
Bab 47 (Bukti dan patah hati )
49
Bab 48 (Kesedihan Aulia)
50
Bab 49 (Gelisah)
51
Bab 50 (Sakit Hati)
52
Bab 51 (Foto di ponsel)
53
Bab 52 (Roni Berakhir)
54
Bab 53 (Warung Pinggir Jalan)
55
Bab 54 (Adam dan Fitria)
56
Bab 55 (Percayalah Padaku)
57
Bab 56 (Sabar Dan Ikhlas)
58
Bab 57 (Jenuh)
59
Bab 58 (Berubah)
60
Bab 59 (Syukuran)
61
Bab 60 (Galau)
62
Bab 61 (Sandi Yang Posesif)
63
Bab 62 (Wanita Itu)
64
Bab 63 (Renata Sakit)
65
Bab 64 (Belum Move On)
66
Bab 65 (Adam Menyesal)
67
Bab 66 (Istri Sholihah)
68
Bab 67 (Pendarahan)
69
Bab 68 (Lahir Prematur)
70
Bab 69 (Baby Revan)
71
Bab 70 (Takdir)
72
Bab 71 (Awal cerita)
73
Bab 72 (End) Baca Kisah Revan di Terjerat Cinta Ketos Arrogan
74
Khilaf Terindah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!