Sudah sehari Jihan berada di Indonesia, gadis itu menghabiskan waktunya bersantai riah di atas tempat tidur. Lebih tepat nya Jihan menghabiskan waktunya untuk tidur. Bahkan ponsel nya sampai sekarang masih dalam keadaan mati.
"Ya ampun!!!!! Jihan!!! "
"Oik!!! Jihan bangun, gak! "
Lea menarik selimut yang menutupi tubuh Zia agar adiknya itu terbangun dari tidurnya. Lihat, Jihan tidak bergeming sedikit pun. Ia terlihat seperti kebo sedang tidur, sangat sulit untuk di bangunkan!
"Jihan!!!!! Bangun dek!!! Ini tu dah jam 8 tahu" Gerutu Lea kembali mencoba membangunkan Jihan, namun hasilnya tetap sama.
Capek menarik dan menggoyang goyangkan tubuh Jihan, Kali ini Lea akan menggunakan trik yang paling ampuh. sejak dulu trik ini selalu berhasil membangunkan adik nya ini.
"Jangan salahin gue yah dek, Lo sendiri yang minta gue lakuin ini" Gumam Lea.
Lea berjalan masuk ke dalam kamar mandi, kemudian ia keluar dengan membawa gayung yang di penuhi oleh air di tangannya.
"Karena gue gak bisa bangunin lo, maka air ini pasti bisa melakukannya"
Byurr!
"Banjir!!! Banjir!!! " Teriak Lea di telinga Jihan. Seketika itu Jihan langsung bangun dan melompat lompat di atas ranjangnya.
"Bunda!!! Tolong Jihan!!! Bunda banjir!!! " Teriak Jihan masih dalam keadaan mata tertutup.
Mata Jihan seketika terbuka dan berhenti berteriak ketika mendengar suara orang tertawa. Ia menoleh kesamping kanannya. Di sana Lea sedang memegangi perutnya yang mulai sakit karena tertawa keras.
"Aduhhh aduhh perut gue sakit.. Hahahaha.. "
Jihan turun dari ranjang, bibirnya mengerucut kesal. Ternyata ini hanya keusilan kakaknya saja, Jihan pikir beneran banjir tadi.
"Makanya dek, jadi cewe itu bangunnya pagi. "
"Ini dah jam 8 masih ngebo, untung hari ini gue libur, bisa bangunin lo. "
"Kalo gue gak libur, mungkin sampe gue pulang sekolah lo masih tidur" Ucap Lea sembari menoyor kening Jihan pelan.
"Apaan sih kak" Dengus Jihan kesal.
"Udah ah mandi sono, abis itu gue mau ajak lo ke sekolah" Lea mendorong tubuh adik nya ke kamar mandi. Mau tidak mau Jihan pun segera masuk ke dalam kamar mandi dan menyelesaikan rutinitas mandinya. Ia harus merelakan kenyaman ranjang empuknya untuk saat ini.
Di meja makan, Tia sudah menunggu kedatangan kedua putrinya. Sementara ayah sudah berangkat sejak pukul 7.30 tadi. Meskipun menjabat sebagai CEO, Braham tidak pernah terlambat datang ke kantor, seperti apa pegawainya datang, maka seperti itulah ia datang ke kantor.
"Lea, mana adik kamu? Apa dia sudah bangun? " Tia menatap putri sulung nya sekilas, lalu ia kembali fokus pada nasi goreng yang sedang ia tuang ke piring.
"Udah bun, barusan bangun" Jawab Lea sembari menarik salah satu kursi, kemudian mendudukinya. Lea menatap sepiring nasi goreng dengan toping ayam goreng di atasnya. Sungguh menggiurkan sekali. Tanpa banyak basa basi lagi, Lea langsung menyantap nasi goreng buatan Bunda nya.
"Ya ampun Bunda... Nasi goreng buatan Bunda selalu saja enak. Lea gak pernah bosen untuk memakan ini dan ini setiap pagi"
Tia terkekeh pelan mendengar pujian dari putrinya. Meskipun ia selalu mendengar pujian yang sama setiap kali anak anaknya melahab masakan yang ia masak.
"Nah itu dia, udah turun bun" Ucap Lea menunjuk Jihan yang berjalan memasuki ruang makan, kemudian menempati kursi di depannya.
Tia langsung menyodorkan sepiring nasi goreng ke hadapan Jihan.
"Makasih bun" Ucap Jihan. Kemudian mulai menyantap habis nasi goreng nya. Jihan tampak lesu hari ini, bahkan ia memuji masakan bundanya dengan suara yang lemes.
Tia mendekati putri nya, mengelus lembut kedua sisi pipi Jihan. "Kamu kenapa sayang? Kok lemes gini? "
"Biasa bun, tidurnya terganggu" Celetuk Lea menjawab pertanyaan Bunda nya.
"Apaan sih lo kak" Balas Jihan dengan gerutuan, Lea pun membalasnya dengan kekehan.
"Bun, hari ini Jihan gak usah masuk dulu deh yah. Besok aja, Sekarang Jihan mau tidur dulu bun, ngantuk" Ucap Jihan dengan nada memohon.
"Eh gak bisa!! Lo harus masuk sekarang" Tukas Lea, sisi kakak overnya kembali lagi. Lea sudah berubah menjadi kakak nya upin dan ipin, garang.
"Tapi gue kan capek, baru juga pulang" Kelu Jihan beralasan.
"Bukan juga loe lari dari Amerika ke Indonesia. Duduk santai doang di dalam pesawat, capek dari mana coba? "
"Tapi kan tetap aja kak, guenya merasa capek. Emang lo pikir duduk lama itu gak capek? " Gerutunya memutar mata.
"Lah duduk lama capek, baring lama emang gak capek tu badan badan lo! " Balas Lea lagi tak mau kalah. Tia sampai pusing menatap kedua putrinya bergantian ketika saling menjawab.
"Udah!!! Stop!!! . Kalian ini yah, sebentar doang akurnya. Jauh kangen, deket berdebat. Heran deh liatnya" Omel Tia.
"Kak Lea tu bun, ngeselin. " Aduh Jihan.
"Enak aja, lo tu yang pemalas, udah gede juga" Balas Lea tidak terima di salahkan.
"Stop!!!! Stop!!! Stttt..... Kalian bisa diam gak sih? " Tia menatap keduanya satu persatu. Ia mulai kehabisan kesabaran sekarang.
"Jihan bersiap lah ke sekolah." Putus Tia tak terbantahkan. Mata Jiham melebar, ia ingin protes, tapi terhenti karena bundanya melotot padanya.
"Tap.. Bun.. "
"Udah gak ada tapi tapian! " Tegas Tia
"Kamu Lea, antar adik kamu ke sekolah barunya untuk mengurus kepindahan nya. " Lanjut Tia.
"Siap bun" Sahut Lea tersenyum menang.
Jihan mendengus kesal, ia kembali memakan nasi goreng yang sempat di anggurin.
"Jihan, hari ini tu kamu sama kakak kamu hanya mengurus surat surat kepindahan kamu. Besok baru kamu akan masuk ke sekolah. Sebentar doang" Jelas Tia tegas. Jihan pun hanya pasrah dan mengangguk pelan tanpa menoleh pada bundanya.
...----------------...
Sementara di SMA ARYA JAYA GROUP terjadi kerumunan di depan kelas IPA 1. Semua murid berbondong-bondong pergi ke kelas IPA 1. Bagaimana tidak, si ketua kelas IPA satu sedang mengadakan perlombaan yang akan di lakukan di lapangan setelah istirahat pertama nanti. Siapa yang menang, maka ia berhak menjadi kekasih Alviro dalam semalam.
Konyol memang, wajah tampan, kaya, malah mencari kekasih dengan perlombaan perlombaan konyol seperti ini.
"Oke semua nya, bagi yang mau ikut serta silakan konfirmasi pendaftaran sama Albi yah" Ucap Babas si ketua kelas 2 IPA 1.
"Ayu mari sini, siapa yang mau daftar. hanya 20 tercepat yah, selebihnya bisa nunggu bulan depan" Ucap Albi. Siswi siswi pun langsung mengelilingi meja Albi untuk melakukan pendaftaran.
Alviro yang melihat kerumunan itupun hanya bisa menggeleng pelan. Ia hanya bisa pasrah menerima keadaan ini, karena kekalahannya bermain catur bersama Ringgo membuat dirinya terjebak terus menerus di perlombaan konyol yang babas dan Albi buat. Sebenarnya bukan kalah, hanya saja mereka membuat buat agar Alviro kalah, dan ia harus menuruti permintaan teman temannya.
"Kak Al, semoga aku bisa menang yah" Ucap salah satu siswi yang baru saja selesai mendaftar.
"Stopp!!! " Teriak seseorang melengking, menggema mengisi setiap ruang di ruang kelas IPA 1.
"Kalian gak boleh ada yang menang! Kecuali gue!!, inces Lika"
"Betul" Sahut teman Lika, mereka bertiga adalah geng inces yang memiliki suara yang melengking.
"Hai... Baby Al" Sapa Lika centil pada Alviro. Lika berjalan mendekati Alviro yang berdiri bersender di depan papan tulis, kemudian Like dengan tanpa tahu malu bergelayut manja di lengan Al.
"Apaan sih lo" tepis Al melepaskan tangan Lika dari lengannya.
"Huuuu" Sorak siswi lain menertawakan Lika yang di acuhkan Alviro.
"Ihhh Baby Al kok gitu sih" Rajuk Lika menghentak hentakan kaki nya kesal.
"Udah Lika, lo gak usah marah. Gue yakin, kompetisi ini pasti elo yang menang" Ucap Lili yang di angguk oleh jejei.
"Tentu saja, gue pasti menang! Harus menang! " Gumam Lika tersenyum miring.
Kring!!!!!!!!!!!
Akhirnya jam istirahat pun tiba, siswa siswi pun berbondong bondong menuju ke lapangan bola basket. Perlombaan kali ini adalah siapa yang bisa memasukkan bola ke ring basket dari jarak yang semula deket, menjadi jauh dan semakin jauh, hingga satu cewe tersisa.
"Ok guys,,, kali ini permainan nya akan berbeda yah. Siapa yang bisa memasukkan bola ke ring basket itu ,dari jarak yang paling jauh, maka dialah yang akan berkencan dengan Alviro malam minggu ini" Jelas Babas pada ke 20 peserta.
"Yeay!!! " Sorak siswi siswi penuh semangat.
"Inces pasti menang!!! Inces pasti menang!!! " Sorak lili dan Jejei memberikan Lika semangat.
Geng Wolf hanya menatap jengah ke arah mereka. Meskipun mereka bersorak sekuat tenaga, Lika tetap saja tidak pernah menang.
Lea dan Jihan baru saja selesai mengurus dokumen dokumen kepindahan Jihan ke sekolah barunya. Burhan memilih putrinya pindah ke tempat yang sama dengan kakaknya, agar Jihan bisa di awasi oleh Lea.
"Eh kerumunan apa itu? " Gumam Lea penasaran, ia menarik tangan Jihan menuju kelapangan bola basket tanpa sempat Jihan menolak.
"Permisi" Ucap Lea pada siswi yang sedang menonton perlombaan.
"Eh kak Lea" Sapa siswi itu kaget, Lea hanya tersenyum membalasnya sapaan itu.
"Ada acara apa yah? " tanya Lea.
"Itu kak, perlombaan memperebutkan siapa yang menjadi teman kencan Alviro minggu ini" Jawab siswi itu berbinar.
"Cih, kaya gak laku aja" Decak Jihan tersenyum miring.
"Bukan gak laku, tapi ini selalu di lakukan karena banyak yang menginginkan menjadi teman kencan Alviro, pria tampan sang idola sekolah" Jelas Siswi itu lagi. Jihan tampak acuh. Ia tidak peduli dengan penjelasan yang tidak penting dari siswi itu.
Lea menarik Jihan sedikit lebih ke depan, mereka membela kerumunan agar bisa melihat siapa siapa aja yang sedang bertanding.
"Oke, tersisa 5 peserta lagi" Teriak Albi. 15 peserta sudah gugur, kini jarak melempar bola di garis 5 meter.
"Wahhh Kak Alviro ganteng banget!! "
"Kak albi keren juga tuhh"
Jihan memutar bola matanya, ia penasaran seganteng apa sih cowo yang mereka puji puji sejak tadi. Jihan pun mengikuti arah pandang siswi siswi itu.
100% membola, mata Jihan membulat sempurna. Cowo yang sehari yang lalu membuat Bokong Jihan terasa ngilu, sehingga dirinya kesulitan untuk bangun tadi pagi
Mata Jihan semakin melotot ketika cowo itu membalas menatap kearahnya.
"Jadi cowo itu sekolah di sini! " Pikir Jihan.
"Itu kan cewe sialan kemarin! " Batin Alviro, ia menatap datar kearah cewe yang berdiri tak jauh dari kumpulan peserta.
Lama mereka saling pandang, tiba tiba bola basket yang terlempar kuat memantul dari tiang ring basket menuju kearah Jihan.
"Jihan awas!!!!! "Teriak Lea histeris.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Dian Rahmawati
jihan kena bola
2024-06-30
0
Wirda Wati
karyamu bagus thort
2023-05-29
0
Senja Merona🍂
karya author sudah masuk favorite ya. Sukses terus🥰
2021-11-02
0