EPISODE 2

Seperti keinginan Burhan, kini Jihan sudah tiba di bandar udara tanah air. Sejak 7 tahun yang lalu, ini kali pertamanya Jihan menginjakan kaki nya kembali ke Indonesia.

"Wahhh Seger banget yah"

Fela menghirup udara serakus mungkin,seakan akan selama ini ia kekurangan oksigen. Ria menggeleng melihat tingkah Fela, seakan akan gadis itu baru pertama kali nya pulang ke Indonesia.

"Lebay deh, Lo Fela. Tiap bulan juga balik ke Indonesia" sindir Ria.

Fela tak menjawab ucapan Ria, ia malah meleletkan lidah nya pada Ria, kemudian berjalan lebih cepat menyusul Jihan yang sudah melaju di depan nya.

Ketiga gadis itu menyeret koper masing-masing menuju ke pintu keluar . Terlihat di depan sudah berderet 3 buah mobil mewah menunggu mereka.

Ketika melihat anak majikannya sudah berjalan keluar, para supir itu langsung membukakan pintu dan mengambil alih koper mereka untuk dimasukkan ke dalam bagasi.

"Silakan masuk non" Ucap mereka bersamaan.

Jihan mengangguk pelan, kemudian masuk ke dalam mobil. Sebelum menutup pintu mobil, Jihan melirik kearah kedua sahabat nya yang masih berdiri di luar mobil.

"Jangan lupa kabarin gue ketika lo pada sampai di rumah" Teriak Fela memperingati kedua sahabat nya.

Jihan mengangkat jempolnya pertanda mengiyakan ucapan Fela. Semntara Ria,hanya mengangguk pelan. Kemudian mereka masuk ke dalam mobil masing-masing.

Mobil Jihan melaju dengan kecepatan sedang, ketika hampir mendekati perempatan Jihan teringat dengan suatu tempat yang dulunya menjadi tempat Pavorit nya.

"Pak, mampir ke cafe Cuanlo yah pak" Pinta Jihan pada supir. Pak supir pun mengangguk menjawab ucap dari Jihan.

Setelah melihat respon pak supir, Jihan pun mengalihkan pandangannya ke luar jendela kaca mobil. Matanya menyapu bersih setiap pemandangan kota yang terbentang di matanya.

Sudah banyak yang berubah, kota ini tampak semakin maju dari terakhir kali Jihan melihatnya. Setelah 7 tahun tak di kunjungi, Jihan merasa kotanya semakin indah, walaupun terdapat kemacetan yang lebih dari sebelumnya.

Setelah beberapa lama melaju, akhirnya mobil yang Jihan tumpangi berhenti di depan sebuah Cafe.

"Sudah sampai Non" Ucap pak supir memberitahu. Jihan pun dengan semangat keluar dari mobil nya, di bantu oleh pak supir yang membukakan pintu. Pertama kali yang ia lakukan adalah menatap gedung cafe.

"Masih awet dan terlihat sama" Gumam Jihan, sebuah lengkungan sabit menempel di bibirnya.

Dengan langkah ringan, Jihan melangkah masuk ke dalam cafe. Ia sudah tidak sabar untuk mencicipi eskrim ke sukaannya dan juga cofee Pavorit nya.

Belum sempat mencapai ganggang pintu, tiba tiba seseorang keluar dari dalam cafe dengan terburu-buru.

Brak~

"Aws.. " Jihan meringis menahan ngilu di bokongnya. Celana jins dan baju kaos putihnya terlihat kotor terkena ciprakan kopi. Jihan berusaha untuk berdiri, menepis nepiskan tangannya pada area bokong yang terdapat switer rajut sedang memeluk erat pinggang nya.

"Heh! Kalo jalan tu liat liat dong!! Basa ni!! " Bentak Jihan di sela sela aktivitas nya membersihkan celanya dan juga baju nya. Namun tidak ada respon.

Pria yang menyebabkan baju dan celana Jihan kotor hanya diam saja tanpa bereaksi apa apa. Hal itu Membuat Jihan yang sudah kesal semakin kesal. Seharusnya pria itu minta maaf atau menyesali perbuatannya. Bukan malah diam seolah olah Jihan baru saja menabrak patung.

"Kenapa diam aja? " Bentak Jihan lagi, sembari mendongakkan kepala nya. Di tatapannya pria yang sedang berdiri dengan angkuh di depannya. Jihan semakin kesal, pria itu terlihat tidak merasa bersalah, apalagi minta maaf.

Bukan hanya Jihan, pria yang bernama Alviro itu cukup kaget melihat reaksi cewe di hadapannya ini. Dia terkesan biasa saja ketika melihat wajah tampan Alviro.

"Dia pikir gue bakalan tertipu dengan sekpresi sombong nya itu. Gue tahu dia pasti seperti cewe cewe lain. " pikir Alviro, ia mengira Jihan sama seperti cewe cewe lain yang sengaja membuat masalah dengan Alviro, agar mendapat perhatian lebih dari seorang Alviro.

Alviro masih menatap wajah cantik wanita yang menatapnya sengit, hidung mancung, kulit putih dan tubuh profesional. Terkesan sempurna di mata Alviro.

Eh malah dia yang terpesona.

"Kenapa? Gak bisa make mata? apa perlu gue ajarin lo, bagaimana caranya memakai mata huh? " Hardik Jihan membuat Alviro tersadar, bahwa wanita yang di hadapannya ini bukanlah wanita idaman. Seketika pujian yang sempat terpikir di benak Alviro menguap begitu saja.

"Heh, lo pikir dengan gue diem. Bararti Gue yang bersalah huh?" Balas Alviro dingin.

"What?? Lo gila apa? . Jelas jelas lo yang jalan gak pake mata. Trus menubruk tubuh gue dan membuat baju gue kotor! " Teriak Jihan sembari menunjuk kaos dan celana nya yang kotor.

Kegaduhan yang mereka buat, memancing perhatian dari pengunjung cafe cuanlo, mereka mulai berkerumun menyaksikan perdebatan Alviro dan Jihan.

"Denger yah gadis sialan, gue tahu kok, lo sengaja kan cari masalah agar dapat perhatian dari gue? " Ucap Alviro dengan percaya diri nya.

"Cuih... Gak ada gunanya gue cari perhatian dari cowo sialan seperti lo" Balas Jihan meludah ke samping.

"Astaga..." mereka yang menonton perdebatan itu seketika menahan nafas melihat aksi berani Jihan.Baru kali ini ada gadis yang berani menghina seorang Alviro.

Tentu saja hal itu merupakan penghinaan bagi seorang Alviro. Siapa sih yang bisa menolak pesona pria tampan seperti Alviro?, Semua orang pasti tahu siapa Alviro, dan pasti akan klepek klepek juga berada di deketnya.

Namun Berbeda dengan Jihan,cewe ini terlihat biasa saja. Jihan tidak tergiur dengan pesona cowo menyebalkan yang ada di hadapan nya ini.

"Eh... Keributan apa tu? " Ucap Albi melihat kerumunan di depan cafe yang baru saja mereka tinggalkan.

"Eh itu Al, " Pekik Babas melebarkan matanya melihat ketua geng mereka terlibat masalah dengan seorang gadis cantik. Kelima anak Wolf berdiri tak jauh dari kerumunan itu, mereka hanya memperhatikan dari jarak jauh.

"Widih..... Sadis banget tu cewe. " Gumam Albi katika melihat gadis itu memberikan penghinaan kepada Alviro.

"Bener, baru kali ini ada cewe yang berani melawan Al" Sahut Babas.

"Udah, lu pada diem deh" Serga Liem.

"Tau ih" Sahut Eldi. Sementara ringgo hanya diem memperhatikan cewe yang sedang beradu mulut dengan Al.

"Cepat minta maaf! " Ucap Alviro mendesak Jihan agar mengakui kesalahan yang tidak di perbuat nya. Tentu saja Jihan menolak nya.

"Enak saja! Lo pikir gue yang sengaja menubruk ke tubuh najis lo itu Huh! " balas Jihan tak mau kalah. Mereka saling melempar tatapan tajam. Sampai kapanpun Jihan tidak akan mau meminta maaf pada pria brensek seperti Alviro. Sudah jelas pria itu yang bersalah, kenapa malah dirinya yang meminta maaf.

"Cantik yah Bas" Ujar Albi mengusap lengan babas.

"Iya bi, kenapa gak gue aja yah yang menubruk tu cewe" Sahut babas lagi.

Peletak!

"Aw sakit Eldi"

"Tau ih Liem, main jitak aja" Sungut keduanya mendelik kesal kepada Liem dan Eldi yang tiba-tiba melayangkan jitakan kuat kepada mereka.

"Kalian itu berisik tahu gak, Alvi lagi ada masalah juga. Malah mikir mikir yang begituan" Akhirnya Ringgo angkat bicara. Jika sudah begini maka mereka harus diem. Jarang jarang Ringgo mengeluarkan suara tanpa sesuatu yang penting.

Mereka kembali memperhatikan Alviro dan cewe itu. Mereka tidak berniat untuk melerai keduanya. Mereka malah merasa ini adalah tontonan yang menghibur. Kapan lagi kan, melihat Alviro begitu kesal dan tidak mau kalah dengan seorang cewe.

"Wahh cewenya berani banget yah, "

"Tapi cowo nya gak sadar diri, masa cewe di lawan"

"Iya yah, cemen banget"

Alviro melirik pada kerumunan yang membicarakan mereka. Ternyata lumayan banyak pengunjung di cafe Cuanlo hari ini. Karena tidak mau membuat kerumunan semakin banyak, Alviro memutuskan untuk pergi dari sana.

"Awas lo nanti! " Peringat Alvi menunjuk wajah Jihan, kemudian berlalu bersama teman temannya.

"Idih, di pikir gue takut! " Cibir Jihan melenggang masuk ke dalam cefe. Penonton aksi mereka tadi sudah mulai bubar dan kembali ke meja masing-masing.

Ketika memasuki cafe, Jihan merasa jika para gerombolan cewe menatap aneh kepadanya. Namun Jihan tampak acuh, ia pikir cewe itu berpikiran sama seperti cowo tadi. Menuduhnya sengaja melakukan hal bodoh tadi. Siapa dia, pikir Jihan mencibir.

"Bos.. Di luar ada kerumunan" Ucap salah satu pelayan pada Rendi. Si pemilik cafe cuanlo.

Rendi baru saja keluar dari kamar mandi, entah mengapa perutnya terasa sangat mules, sehingga membuatnya berlama lama di dalam kamar kecil itu.

Randi berjalan cepat ke depan, ia mencari cari dimana kerumunan itu.

"Yah, sudah bubar. Gue kan belum lihat pertempuran apa yang terjadi" Ucap Rendi mendramatisir. Rendi berbalik menuju ke ruangannya. Namun, ia cepat cepat membalik kan tubuhnya kembali ke tempat semula ketika melihat sosok yang tidak asing di mata nya.

Perlahan, pria tampan itu mendekati seorang gadis yang duduk di meja yang baru saja di kosongkan oleh geng wolf.

"Permisi? " Ucap Rendi sopan. Membuat gadis dengan rambut panjang di ikat tinggi menoleh padanya.

"Ah gue gak salah, ternyata ini benar-benar lo! " Ucap Rendi sembari melesat duduk di depan Zia.

"Kenapa? Gak suka? " Ketus Jihan

"Aiss kau ini, masih saja jutek dan judes" Gerutunya Rendi kesal, ia hendak menjitak Jihan, tapi terhenti ketika gadis itu menatapnya tajam.

Jihan kembali asik menikmati cappucino oreo krim coklat kesukaan nya. Ia mengabaikan Rendi yang menatap lekat dirinya.

"Lo kapan balik? " Tanya Rendi bersikap seperti biasa.

"Barusan" Jawab Jihan singkat.

"Gue serius Jihan! " Kelu Rendi cemberut.

"Gue juga serius, emang lo liat gue tertawa? " Balas Jihan lagi.

Rendi memejamkan matanya menahan kekesalan yang mendalam, jika tidak mengingat Jihan adalah adiknya Lea, maka Rendi sudah menenggelamkan Jihan ke dalam laut terdalam di muka bumi ini.

...----------------...

Sementara di basecamp , Alviro tampak mengamuk. Rasa malu yang cewe itu beri kepada dirinya masih terlihat di depan mata.

"El, selidiki tentang gadis itu " Titah Alviro.

"Buat apa Al? Lo tertarik sama tu cewe? " Tanya Babas. Alviro tidak menjawab, ia malah merebahkan tubuhnya di atas ranjang basecamp.

"Seperti nya tu cewe bukan tinggal di daerah sini deh, atau kota kota terdekat.Gue baru liat tu cewe" Gumam Albi.

"Bener, gue juga belum pernah liat tu cewe " Sahut Liem.

"Udah lah, ngapain juga kalian mikirin tu cewe. Sekarang pikirin gimana caranya kalian lulus ujian harian besok pagi" Lerai ringgo, menghentikan pikiran pikiran teman temannya tentang cewe itu.

"What?? gue belum ada membaca materi sedikit pun...." Erang Albi dan Babas bersamaan. Sementara Ringgo dan Liem hanya menggeleng melihat tingkah keduanya. Entah sejak kapan playboy cap katak itu pernah membaca buku.

Di antara mereka yang memiliki otak cerdas hanya ringgo dan Eldi, walaupun tidak juara, setidaknya mereka berdua tidak pernah mendapatkan nilai di bawa 85.

"Entah kutukan dari mana gue bisa punya teman kaya lo pada" Lirih Liem menghela nafas berat.

Bug.

"Sialan lo" Umpat Albi melempar bantal pada Liem. Di sambut gelak tawa ketika melihat wajah cemberut Albi dan Babas.

...-----------...

Terpopuler

Comments

Dian Rahmawati

Dian Rahmawati

alviro sok ganteng

2024-06-30

0

noona jekey💜💜💜

noona jekey💜💜💜

penasaran seberpa ganteng'y seorang alviro ok gw selediki 😌

2022-01-10

0

Senja Merona🍂

Senja Merona🍂

alviro emang kamu punya malu?🙈

2021-11-02

0

lihat semua
Episodes
1 EPISODE 1
2 EPISODE 2
3 EPISODE 3
4 EPISODE 4
5 EPISODE 5
6 EPISODE 6
7 EPISODE 7
8 EPISODE 8
9 EPISODE 9
10 EPISODE 10
11 EPISODE 11
12 EPISODE 12
13 EPISODE 13
14 EPISODE 14
15 EPISODE 15
16 EPISODE 16
17 EPISODE 17
18 EPISODE 18
19 EPISODE 19
20 EPISODE 20
21 EPISODE 21
22 EPISODE 22
23 EPISODE 23
24 EPISODE 24
25 EPISODE 25
26 EPISODE 26
27 EPISODE 27
28 EPISODE 28
29 EPISODE 29
30 EPISODE 30
31 EPISODE 31
32 EPISODE 32
33 EPISODE 33
34 EPISODE 34
35 EPISODE 35
36 EPISODE 36
37 EPISODE 37
38 EPISODE 38
39 EPISODE 39
40 EPISODE 40
41 EPISODE 41
42 EPISODE 42
43 EPISODE 43
44 EPISODE 44
45 EPISODE 45
46 EPISODE 46
47 EPISODE 47
48 EPISODE 48
49 EPISODE 49
50 EPISODE 50
51 EPISODE 51
52 EPISODE 52
53 EPISODE 53
54 EPISODE 54
55 EPISODE 55
56 EPISODE 56
57 EPISODE 57
58 EPISODE 58
59 EPISODE 59
60 EPISODE 60
61 EPISODE 61
62 EPISODE 62
63 EPISODE 63
64 EPISODE 64
65 EPISODE 65
66 EPISODE 66
67 EPISODE 67
68 EPISODE 68
69 EPISODE 69
70 EPISODE 70
71 EPISODE 71
72 EPISODE 72
73 EPISODE 73
74 EPISODE 74
75 EPISODE 75
76 EPISODE 76
77 EPISODE 77
78 EPISODE 78
79 EPISODE 79
80 EPISODE 80
81 EPISODE 81
82 EPISODE 82
83 EPISODE 83
84 EPISODE 84
85 EPISODE 85
86 EPISODE 86
87 EPISODE 87
88 EPISODE 88
89 EPISODE 89
90 EPISODE 90
91 EPISODE 91
92 EPISODE 92
93 EPISODE 93
94 EPISODE 94
95 EPISODE 95
96 EPISODE 96
97 EPISODE 97
98 EPISODE 98
99 EPISODE 99
100 EPISODE 100
101 EPISODE 101
102 EPISODE 102
103 EPISODE 103
104 EPISODE 104
105 EPISODE 105
106 EPISODE 106
107 EPISODE 107
108 EPISODE 108
109 EPISODE 109
110 EPISODE 110
111 EPISODE 111
112 EPISODE 112
113 EPISODE 113
114 EPISODE 114
115 EPISODE 115
116 EPISODE 116
117 EPISODE 117
118 EPISODE 118
119 EPISODE 119
120 EPISODE 120
121 EPISODE 121
122 EPISODE 122
123 EPISODE 123
124 EPISODE 124
125 EPISODE 125
126 EPISODE 126
127 EPISODE 127
128 EPISODE 128
129 EPISODE 129
130 EPISODE 130
131 EPISODE 131
132 EPISODE 132
133 EPISODE 133
134 EPISODE 134
135 EPISODE 135
136 EPISODE 136
137 EPISODE 137
138 EPISODE 138
139 EPISODE 139
140 EPISODE 140
141 EPISODE 141
142 EPISODE 142
143 EPISODE 143
144 EPISODE 144
145 EPISODE 145
146 HAPPY ENDING
147 Pengumuman
Episodes

Updated 147 Episodes

1
EPISODE 1
2
EPISODE 2
3
EPISODE 3
4
EPISODE 4
5
EPISODE 5
6
EPISODE 6
7
EPISODE 7
8
EPISODE 8
9
EPISODE 9
10
EPISODE 10
11
EPISODE 11
12
EPISODE 12
13
EPISODE 13
14
EPISODE 14
15
EPISODE 15
16
EPISODE 16
17
EPISODE 17
18
EPISODE 18
19
EPISODE 19
20
EPISODE 20
21
EPISODE 21
22
EPISODE 22
23
EPISODE 23
24
EPISODE 24
25
EPISODE 25
26
EPISODE 26
27
EPISODE 27
28
EPISODE 28
29
EPISODE 29
30
EPISODE 30
31
EPISODE 31
32
EPISODE 32
33
EPISODE 33
34
EPISODE 34
35
EPISODE 35
36
EPISODE 36
37
EPISODE 37
38
EPISODE 38
39
EPISODE 39
40
EPISODE 40
41
EPISODE 41
42
EPISODE 42
43
EPISODE 43
44
EPISODE 44
45
EPISODE 45
46
EPISODE 46
47
EPISODE 47
48
EPISODE 48
49
EPISODE 49
50
EPISODE 50
51
EPISODE 51
52
EPISODE 52
53
EPISODE 53
54
EPISODE 54
55
EPISODE 55
56
EPISODE 56
57
EPISODE 57
58
EPISODE 58
59
EPISODE 59
60
EPISODE 60
61
EPISODE 61
62
EPISODE 62
63
EPISODE 63
64
EPISODE 64
65
EPISODE 65
66
EPISODE 66
67
EPISODE 67
68
EPISODE 68
69
EPISODE 69
70
EPISODE 70
71
EPISODE 71
72
EPISODE 72
73
EPISODE 73
74
EPISODE 74
75
EPISODE 75
76
EPISODE 76
77
EPISODE 77
78
EPISODE 78
79
EPISODE 79
80
EPISODE 80
81
EPISODE 81
82
EPISODE 82
83
EPISODE 83
84
EPISODE 84
85
EPISODE 85
86
EPISODE 86
87
EPISODE 87
88
EPISODE 88
89
EPISODE 89
90
EPISODE 90
91
EPISODE 91
92
EPISODE 92
93
EPISODE 93
94
EPISODE 94
95
EPISODE 95
96
EPISODE 96
97
EPISODE 97
98
EPISODE 98
99
EPISODE 99
100
EPISODE 100
101
EPISODE 101
102
EPISODE 102
103
EPISODE 103
104
EPISODE 104
105
EPISODE 105
106
EPISODE 106
107
EPISODE 107
108
EPISODE 108
109
EPISODE 109
110
EPISODE 110
111
EPISODE 111
112
EPISODE 112
113
EPISODE 113
114
EPISODE 114
115
EPISODE 115
116
EPISODE 116
117
EPISODE 117
118
EPISODE 118
119
EPISODE 119
120
EPISODE 120
121
EPISODE 121
122
EPISODE 122
123
EPISODE 123
124
EPISODE 124
125
EPISODE 125
126
EPISODE 126
127
EPISODE 127
128
EPISODE 128
129
EPISODE 129
130
EPISODE 130
131
EPISODE 131
132
EPISODE 132
133
EPISODE 133
134
EPISODE 134
135
EPISODE 135
136
EPISODE 136
137
EPISODE 137
138
EPISODE 138
139
EPISODE 139
140
EPISODE 140
141
EPISODE 141
142
EPISODE 142
143
EPISODE 143
144
EPISODE 144
145
EPISODE 145
146
HAPPY ENDING
147
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!