Bab 3

Mas Tejo membelokkan mobilnya ke sebuah restoran dengan konsep romantis minimalis.

Pendar lampu bernuansa kekuningan langsung menyambut mereka begitu memasuki kawasan parkir yang dipenuhi deretan mobil. Ini malam minggu, pastinya pengunjung lebih padat dibandingkan hari-hari biasa. Di pintu masuk ada seorang pelayan yang menyambut mereka.

"Silahkan, sudah reservasi?"

"Belum, untuk dua orang, outdoor yang paling romantis dan private ya"

Request Mas Tejo kepada pelayan itu. Mas Tejo sudah hafal selera Karin yang kurang nyaman berada di tengah keramaian.

"Sebentar saya carikan.."

Beberapa saat pelayan itu sibuk dengan tabletnya, sebelum kemudian kembali menyapa mereka dengan ramah.

"Silahkan, sebelah sini.."

Pelayan itu menuntun langkah mereka menuju tempat yang dimaksud. Melewati kolam panjang dengan penerangan lampu kecil bersinar kuning, kemudian di pojok ada panggung kecil yang sedang menampilkan live acoustik, lalu mereka menaiki tangga kayu berwarna hitam. Sampai diatas, mereka keluar ke arah rooftop yang cukup tersembunyi dari keramaian, disana ada seperangkat kursi kayu klasik dengan sandaran yang terlihat nyaman, dan ditengah meja ada sebuah lilin apung cantik dengan aromateraphy. Di atas mereka ada sederet lampu kecil dengan nyala kuning yang memancarkan sinar temaram, membuat suasana semakin romantis.

"Mau makan apa sayang?"

Tanya Mas Tejo sambil mengangsurkan buku menu kepada Karin.

Restoran itu menyediakan menu yang cukup lengkap western food sampai indonesian food, dari makanan berat hingga makanan ringan.

"Tenderloin with fries sama orange jus aja"

Jawab Karin sambil mengembalikan buku menu.

"Ada yang lain? Desert mungkin?"

"Cukup"

Mas Tejo sendiri memesan nasi goreng dan capucino kepada pelayan.

"Kamu cantik banget malam ini"

Puji Mas Tejo saat pelayan sudah berlalu meninggalkan mereka.

"Makasih, jadi cuma malam ini aja cantiknya?"

Tanya Karin menggoda.

"Kamu selalu cantik, tapi malam ini tambah cantiknya."

"Gombal!"

Karin mengelak meski tersipu.

"Karin, Mas serius sama kamu..."

Kata Mas Tejo tiba-tiba yang langsung membuat Karin salah tingkah.

"Maaf, saya belum bawa apa-apa buat melamar kamu. Tapi saya pingin kamu tahu kalau saya tidak main-main dengan hubungan ini, kapanpun kamu siap saya bisa segera..."

Kata-kata Mas Tejo terpotong, dia terlihat berfikir sebelum akhirnya melanjutkan.

"Oh ya, kapan kuliah kamu selesai?"

Tanya Mas Tejo.

"Mungkin sekitar tiga atau empat bulan lagi..."

Jawab Karin meski tak yakin. Tesis nya hampir selesai, tapi dosen pembimbing Karin belakangan cukup sulit ditemui. Jika sudah maju sidang, Karin bisa ikut wisuda April nanti.

Ini yang Karin sukai dari Mas Tejo, komitmen yang dijanjikan membuat Karin tenang dan merasa dihargai. Berbeda kalau pacaran dengan anak muda yang asal jalan saja dan selalu pihak perempuan yang mengejar kepastian. Meski begitu rencana tentang pernikahan belum terpikir oleh Karin. Pernikahan memang salah satu impiannya, tapi bukan hal yang ingin dikejarnya dalam waktu dekat. Rasanya masih banyak hal yang ingin dilakukan Karin sebelum menikah. Tapi berhadapan dengan Mas Tejo, Karin jadi ingin menikah lebih cepat. Apa rasanya menikah dan hidup bersama laki-laki yang memperlakukannya seperti tuan putri. Karin jadi penasaran.

"Sepertinya saya masih harus bersabar"

Kata Mas Tejo kemudian.

"Sabar kenapa Mas?"

Tanya Karin heran.

"Sabar kalau harus nikahin kamu, padahal kalau lihat kamu pinginnya cepat-cepat bawa ke KUA, hahaha"

Mas Tejo menertawakan candaannya sendiri. Padahal meski bercanda, perkataan Mas Tejo langsung membuat bulu kuduk Karin meremang. Sebegitukah Mas Tejo menginginkannya? Tiba-tiba Karin merasa menjadi wanita paling cantik di dunia. Karin pun hanya bisa menunduk malu.

Di sela-sela moment canggung itu, ponsel Mas Tejo berdering.

"Maaf, saya angkat telpon dulu"

Mas Tejo berjalan cukup jauh hingga pembicaraannya tak terdengar oleh Karin. Karin penasaran, siapa yang menelpon Mas Tejo malam-malam begini, tapi gengsi untuk bertanya.

"Maaf Karin, saya ada urusan mendadak, kamu bisa pulang sendiri?"

Kata Mas Tejo usai menerima panggilan telepon "penting" itu.

Perasaan Karin langsung terjun bebas. Dari berbunga-bunga menjadi kecewa. Rasanya seperti patah hati, mungkin.

Karin hanya diam, tapi wajahnya berubah mendung. Senyum yang merekah langsung sirna.

"Saya benar -benar minta maaf Karin, ada urusan penting, kamu masih mau disini atau mau pulang? Biar saya pesankan taksi ya?"

"Nggak usah urusin aku, urus aja urusan penting mu itu!"

Karin langsung berdiri dan beranjak pergi.

"Jangan begitu Karin, maafkan saya..."

Mas Tejo mencoba mengejar Karin, tapi Karin berbelok ke toilet perempuan. Tak mungkin Mas Tejo masuk ke sana. Ponselnya kembali berdering. Mas Tejo memilih tidak mengangkatnya dan langsung meluncur pulang ke rumah. Sudah tidak ada waktu. Sebagai gantinya dia mengirimkan pesan ke Karin.

"Maaf Karin, saya ada urusan sebentar, lain kali kita ketemu lagi..."

Karin masih di dalam toilet ketika membaca pesan itu. Seketika air matanya meluncur. Urusan penting apa sampai Mas Tejo tega meninggalkannya begitu saja? Bahkan Mas Tejo tak sempat untuk sekedar mengantarkannya pulang. Dan ini bukan kali pertama. Sudah tiga kali kejadian seperti ini menimpanya sejak berhubungan dengan Mas Tejo. Karin memesan taksi online dan langsung pulang. Di sekanya air matanya sepanjang perjalanan. Karin tidak ingin orang tuanya tahu kalau dia menangis. Sampai dirumah Karin cepat-cepat lari masuk ke kamarnya. Dia tidak ingin orangtuanya tahu kalau dirinya pulang dengan taksi online bukan diantar Mas Tejo seperti yang seharusnya. Tapi sepertinya telinga Mama terlampau peka.

"Karin, kamu sudah pulang?"

Tanya Mama dari balik pintu kamarnya.

"Sudah Ma"

"Cuma sebentar, mana Mas Tejo mu?"

"Iya kan kata Mama nggak boleh lama-lama, Mas Tejo langsung pulang ada urusan katanya"

Jawab Karin, tak sepenuhnya berdusta. Untung Mama tidak melanjutkan pertanyaannya. Karin segera menghapus riasan dan pergi tidur.

Terpopuler

Comments

Chaca Veikha

Chaca Veikha

makin seru

2021-12-06

0

Chaca Veikha

Chaca Veikha

semangat

2021-12-06

1

Chaca Veikha

Chaca Veikha

lebih baik di kroscek dahulu

2021-12-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!