Setelah acara makan pagi usai..semua orang yang tadinya sedang duduk santai berkumpul di ruang makan , kini sudah beranjak pergi melakukan aktivitasnya masing masing...
dari mommy angel yang pergi arisan ,
tuan ferdinand bermain golf bersama teman koleganya , jennie pergi ke kampus , Nathan pergi ke kantornya dan Nana yang saat ini bertugas mengantar nino ke sekolah.
" kenapa anak ini diam saja sih....!!" suara batin Nana setengah melirik kearah Nino yang saat ini sedang duduk di sebelahnya berada di dalam mobil
"apa yang harus aku lakukan sekarang ?..aku tidak pernah sama sekali mengurus anak kecil sebelumnya...apalagi anak kecil seperti es batu begini...
nana kau bodoh sekali..!! seharusnya dulu kau meminta ibu untuk membuatkan satu adik untukmu agar bisa kaujadikan bahan percobaan " batin nana dan sekali lagi melirik ke arah nino
Berhentilah melirikku seperti itu...apa matamu mau ku congkel..... ucap nino dingin tanpa mengalihkan pandangannya pada game yang saat ini sedang dia mainkan.
whatt......kenapa anak ini bisa tahu aku sedang meliriknya ,, apa dia punya mata batin..? dan apa katanya tadi...ingin mencongkel mataku ? hey bocah kecil , sebelum kau mencongkel mataku akan ku lempar kau ke benua antartika agar kau bisa berkumpul dengan para spesiesmu yang dingin disana....ucap Nana dalam hati dengan menatap tajam ke arah Nino yang bagaikan ingin melahap anak kecil itu saat ini.
Mobil pun akhirnya berhenti di sebuah bangunan megah berhalaman luas , yang disana terdapat banyak anak anak yang berseragam seperti nino....
Mata Nana seakan tak berkedip melihatnya....dia sangat mengagumi bangunan tersebut....ingin sekali dia mengabadikan momen ini dengan mengambil sebuah gambar melalui kamera di ponselnya....tapi itu kini hanya menjadi khayalan semata , karena ada sebuah suara menusuk masuk ke dalam gendang telinganya yang membuat nana mengurungkan niatnya
"diamlah...berhenti bersikap norak seperti itu....dan jangan coba coba turun untuk berfoto " ucap bocah kecil yang tak lain adalah Nino
" Isss seperti cenayang saja....kenapa dia bisa tahu apa yang mau aku lakukan sih...kau bilang aku norak?? dasar anak menyebalkan...ingin sekali aku membungkam mulut pedasmu itu dengan lakban kualitas super.... umpat Nana dalam hati sambil mengerucutkan bibirnya
Nino pun turun dari mobil mewahnya dan melenggang masuk.
Pak apakah kita akan menunggu Nino disini...??? tanya Nana kepada sopir yang mengantarkannya
tidak nyonya...saya diperintahkan oleh nyonya besar untuk membawa anda kembali ke mansion...dan akan menjemput anda kembali ketika jam pulang sekolah tuan muda nino jawab sang sopir sembari melajukan kendaraannya
Sesampainya di mansion , Nana berjalan mendekati area dapur..ia hendak membuat kue untuk nino.
karena sedingin apapun sikap nino terhadapnya , dia tetaplah seorang anak kecil bagi nana. Ada rasa kesepian yang terlintas di mata anak itu , dan nana merasakannya.
Rasa kesepian tanpa kasih sayang seorang ibu seperti yang Nana rasakan saat ini.
maaf nona ada yang bisa saya bantu ? ucap seorang pelayan yang sedang berada di dapur
aku hanya ingin membuat sebuah kue...bisakah aku tahu dimana letak bahan bahannya... ucap nana dengan sopan.
Pelayan pun berjalan menunjukkan tempat dimana letak bahan bahan yang ditanya oleh nana.
"Apa perlu saya bantu membuatnya nona..? "tanya pelayan setengah baya yang tengah memerhatikan nonanya memilih milih bahan kue
Tidak perlu bik ...lebih baik bibi istirahat saja , nanti akan aku panggil jika sudah selesai..... ucap nana sambil tersenyum lembut
" kalo begitu bibi pamit dulu non , mau ngambil pekerjaan yang lain " ucap bibi sambil berlalu pergi meninggalkan nana seorang diri didapur.
"ini baru pertama kalinya seorang nona muda dari keluarga wijaya berada di dapur...tuan muda sangat beruntung sekali menikahi seorang istri seperti nona nana....sudah baik , sopan , pintar lagi....hmmm...semoga keluarga ini bisa menghangat lagi seperti dulu " batin bibi sambil tersenyum dan melihat nana dari kejauhan.
Nana memang berbakat dalam hal membuat kue . Bakatnya itu ia dapatkan dari mendiang ayahnya yang seorang chef . Dulu ketika ayahnya masih hidup , dia dan keluarganya memiliki sebuah toko kue yang sangat populer di masanya . Hingga suatu hari ayahnya jatuh sakit dan membutuhkan banyak biaya pengobatan yang mengharuskan nana menjual toko kue tersebut dan ketika itulah kehidupan nana lalu berubah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Yanti Yulian
bapa sama anak sama-sama sableng 🤣🤣
2022-09-06
1