[Percakapan Dimitri & Eden sebelum Chloe masuk]
“Kamu yakin Chloe sudah langsung hamil?” Eden menutup buku merah yang ada di tangan keriputnya.
“Tadi pagi aku sudah dapat mencium horm*on tubuhnya yang telah berubah. Dia 100% sedang mengandung anakku,” ucap Dimitri dengan bangga.
“Selamat, tuan. Sebentar lagi kamu akan menjadi seorang ayah. Dari catatan buku ini, wanita yang mengandung anak vampir akan melahirkan dalam waktu 1 bulan saja. Persalinannya akan berjalan layaknya manusia biasa, anak itu juga akan terlahir seperti manusia biasa.”
Dimitri memandang ke luar jendela, dia sudah dapat membayangkan seorang bocah laki-laki berkeliaran di halamannya yang luas. Namun, Chloe juga ada di sana. Bermain dengan anak mereka.
Dimitri menggelengkan kepalanya. Chloe akan lupa bahwa dia pernah melahirkan seorang anak ke dunia. Chloe tidak akan berada di sisi anak mereka dan melihatnya bertumbuh dewasa.
“Ya, anak itu akan tumbuh besar layaknya manusia biasa sampai dia berumur 17 tahun dan setelah itu dia tidak akan menua lagi.”
Eden menganggukkan kepalanya, “Namun dia akan mempunyai kekuatan yang besar. Vampir yang terlahir ke dunia dari rahim seorang manusia bahkan lebih kuat dari pada seseorang yang menjadi vampir karena gigitan. Kamu sudah siap untuk membesarkan anak itu seorang diri?”
“Tentu saja, aku telah menunggunya selama hampir 1 milenium.”
Dimitri berpikir bahwa anak yang diberikan Chloe akan menjadi hadiah terindah untuk ulang tahun ke 1000nya nanti.
“Kamu belum tau Chloe akan menerima kabar ini dengan bahagia atau tidak. Kalau dia memintamu untuk mengubahnya menjadi vampir, bagaimana?”
Eden mengerti sifat Chloe yang tidak mungkin menerima kenyataan bahwa dia harus berpisah dengan anak yang dikandungnya dan dilahirkannya ke dunia.
Ibu mana yang rela berpisah dengan anaknya sendiri?
Tapi Dimitri terlalu keras kepala, dia tidak mau mengubah Chloe menjadi seorang vampir. Apapun alasannya, itu bukan urusan Eden. Eden hanya ingin melayani tuannya, dengan begitu dia dapat terus hidup di dunia ini.
“Dia tidak punya pilihan, nenek tua. Jika aku berkata bahwa dia harus melahirkan anakku ke dunia dengan selamat, maka dia sebaiknya melakukannya.”
“Aku dengar, kamu sudah melakukan perjodohan dengan Putri Adreana? Anak perempuan dari Tuan Petrova?”
Dimitri memicingkan matanya, nenek tua ini selalu tau semua informasi. Dia memiliki kekuatan magis yang kuat, menguasai magis putih dan hitam, tidak banyak yang dapat melakukannya.
“Itu syarat dari raja kalau aku ingin membunuh Lazarus. Tuan Petrova akan mengirim anak buahnya jika perang antar kerajaan pecah, namun aku harus menikah dengan putrinya.”
Dan perjodohan itu akan berlangsung di saat Chloe sedang hamil. Dimitri hanya berharap Putri Adreana bisa menerima anak yang dikandung Chloe.
...[End of Flashback]...
...****************...
[Chloe’s POV]
“Aku tidak akan melahirkan anak ini!! Bila perlu aku yang akan membunuhnya dengan tanganku sendiri dan kamu tidak bisa mencegahnya, Dimitri!”
Emosiku tidak dapat dibendung lagi, aku merasa dikhianati, dibohongi dan dipermainkan.
“Lebih baik aku mati bersamanya daripada aku harus melahirkan seorang anak vampir ke dunia!”
Tuan Dimitri menampar pipiku, “Aku tau kamu pasti panik dan terkejut tapi jaga ucapanmu, Chloe. Kamu harus melahirkan bayi ini ke dunia dengan selamat. Kamu juga tidak perlu bekerja lagi, mulai sekarang kamu tidur di kamar yang ada di samping kamarku.”
Aku memegang pipiku yang masih nyeri karena tamparannya, menatapnya dengan rasa benci yang tidak pernah kurasakan pada orang lain seumur hidupku.
“Aku benci kamu, Dimitri!”
“Aku tidak peduli apa perasaanmu padaku, babu kecil. Aku hanya peduli pada anakku. Pergi lah kemas barangmu dan pindah ke kamar atas. Aku akan menyuruh Denis membersihkan kamar itu.”
Aku tidak ingin melihat wajahnya lagi dan bergegas pergi dari ruangan itu. Dengan langkah pasti, aku tidak langsung menuruti perintahnya untuk mengemas barangku yang hanya sedikit.
Tapi aku melangkah ke luar dari pintu belakang dan menuju ke kebun, di sana aku menunduk dan mencari sesuatu. Saat mencari tanaman untuk keperluan dapur, aku melihat bentuk daun yang kuingat betul apa manfaatnya.
Tanganku bergetar saat aku memetik satu tangkai daun kecil itu, lalu memetiknya lagi dan lagi, sampai terkumpul segenggam. Aku buru-buru memasukkannya pada kantong bajuku.
Malam itu, aku tidur di samping kamar Tuan Dimitri. Gladys yang membersihkan ruangan ini dan dia menatapku dengan sinis saat aku masuk.
“Jangan banyak berharap, Chloe! Tuan Dimitri memberimu kamar ini agar dia lebih mudah menyelinap masuk ke ranjangmu.”
Aku mengangkat daguku, berusaha kelihatan tegar di depan Gladys. Toh, Gladys dan yang lainnya akan melupakan kejadian ini pernah terjadi.
“Terima kasih telah membersihkan ruangan ini untukku, Gladys.”
“Aku bukan melakukannya untukmu! Ini perintah Tuan Dimitri. Huh!” Gladys nyosor keluar dari kamar dan membanting pintunya.
Aku sungguh lelah, tapi aku meletakkan barang-barangku yang sedikit itu. Aku hanya membawa foto mama dan beberapa helai pakaian usang. Selesai membereskannya, aku mendekap foto mama dan menangis terisak di atas ranjang.
Mama, aku hamil… Tapi aku tidak merasa bahagia, ma! Bagaimana bisa aku bahagia jika anak yang nantinya kulahirkan ke dunia ini harus ku relakan pergi?
“Chloe…” sebuah tangan mengguncang bahuku.
Aku menoleh dan melihat wajah khawatir Tuan Dimitri, aku mendesis, “Mau apa kamu?! Belum cukup membuatku sengsara?!”
“Jangan menangis, darling. Itu tidak baik untuk kandunganmu.” Tuan Dimitri menyeka air mataku.
Bodoh, beribu-ribu bodoh! Tuan Dimitri hanya mengkhawatirkan anak ini, bukan diriku.
“Satu bulan bukan waktu yang lama, Chloe. Sesudah kamu melahirkan, aku akan mengajakmu jalan-jalan dan berkuda. Bagaimana?”
Aku diam saja.
Tuan Dimitri mengelus perutku, “Kamu pasti akan melahirkan anak yang kuat dan tampan untukku, Chloe. Dia akan mewarisi kebaikan hati dan keberanian ibunya… Aku akan menceritakan tentang bagaimana kamu mencoba untuk membunuhku dengan pisau kecil,” ucapnya sambil terkekeh pelan.
Aku memalingkan mukaku dan hanya diam.
“Chloe, aku baru saja minum darahmu semalam. Aku pikir bisa mengontrol diriku untuk tidak minum darahmu lagi, tapi begitu aku masuk ke ruangan ini, aku tidak tahan…”
Tuan Dimitri menggenggam daguku, membuatku menatap mata hitamnya yang sangat kubenci.
“Kamu sedang hamil dan tidak boleh kelelahan. Jadi aku akan minum sedikit saja, ok?”
Tanganku membuka kancing kerahku dan menggeser bajuku ke samping, aku menoleh menatap jendela, memberikannya kolom leherku dengan pasrah.
Untuk apa aku melawan? Aku tidak bisa menang dengan seorang vampir.
Tuan Dimitri mengecup leherku dan menancapkan gigi taringnya disana. Aku hampir mengeluarkan erangan, tapi kutahan dan kugigit bibirku sampai berdarah.
Aku benci kamu! Aku benci kamu! Aku benci kamu, Dimitri!
Tapi tidak ada ekspresi pada wajahku, aku membiarkannya minum sampai dia puas.
“Terima kasih, Chloe… Kamu sangat pendiam malam ini. Kenapa?” tanyanya sambil menjilat leherku.
“Sebenarnya aku ingin melakukannya lagi denganmu, sialan! Sebaiknya aku segera pergi dari sini sebelum aku tidak bisa mengontrol diriku sendiri.”
Tuan Dimitri menyelimutiku dan mengecup keningku, “Good night, darling.”
Lalu dia mengecup perutku, “Good night, my baby boy.”
Pria itu berdiri di sana melihatku sebentar, aku hanya memejamkan mataku. Tidak lama kemudian, aku mendengar pintu kamarku tertutup.
Ceklek!
Aku mengeluarkan foto mama dari balik bantal dan memeluknya lagi, air mataku kembali menetes deras.
Dimitri bahkan sudah yakin anak ini adalah anak laki-laki!
Tanganku menyusup ke perutku di balik selimut, baru kali ini aku merabanya, dan berkata lirih pada ruangan gelap yang hanya diterangi oleh api dari perapian.
“Maafkan mama, nak. Tapi kamu tidak boleh lahir ke dunia ini… Kamu harus mengerti mengapa mama melakukannya… Maaf, my baby boy.”
...----------------...
...Thank you semuanya yang uda setia support...
... ♚ Mainan Tuan Dimitri ♚...
...Like, Vote, Favorit & Comment kalian sangat berarti 🤗🥺...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
💮Aroe🌸
sedih bngt bagian ini...
2022-04-25
2
𝔸𝕥𝕥𝕒 ልዪሃልፕጎ
sumpahh nyesek banget,,, sampe ikut nangis sesenggukan bacanya,,,,
salut Thor,,, bisa bawa reader ke alam bawah sadar, seolah ngerasain sendiri 👍👍👍
2021-12-31
1
Mila Jamila
sedih bgt ceritay .smpai nangis aku mmbacay 😭
2021-12-27
1