Dimitri vs Draven

“Terima kasih, Chloe. Darahmu sungguh manis seperti dirimu.” Tuan Draven menjilat sisa darah pada gigi taringnya.

Aku melihat bekas gigitannya disana dan buru-buru menurunkan lengan bajuku, menyembunyikan bukti bahwa Tuan Draven telah meminum darahku.

“Buka pintunya sekarang, tuan.”

Suaraku sudah kembali pulih tapi aku merasa malu yang sangat dahsyat.

“Jangan berwajah sedih begitu, Chloe. Baiklah aku akan membuka pintunya.”

Aku melihat Tuan Dimitri memasukkan kunci ke lubang pintu dan memutarnya. Saat tanganku hendak membuka pintu itu, Tuan Draven mencegah.

“Tunggu, Chloe. Karena kamu sudah berbaik hati memberikan darahmu, kamu boleh menyantap makananku.” Tuan Draven menunjuk ke nampan yang kuletakkan di atas meja.

Aku menelan ludah melihat makanan mewah itu, perutku juga tiba-tiba lapar dan mengeluarkan bunyi sangat keras sehingga Tuan Draven tertawa.

“Tuh monster di perutmu udah minta makan.” Tuan Dimitri menarik tanganku dan menggeser bangku yang terletak di depan meja.

“Silahkan duduk, nona,” Tuan Draven mempersilahkan.

Tanpa ragu aku menyantap bistik buatan koki utama, “Ini sangat enak, tuan! Makanan terlezat yang pernah kumakan di dunia,” kataku dengan mata berbinar.

Tuan Draven yang duduk di depanku tersenyum, “Makanlah sampai habis, Chloe. Ini buah dan kue coklat juga untukmu semua. Kamu harus simpan tenaga yang banyak untuk malam ini.”

Garpuku menusuk potongan bistik yang sudah dibasahi dengan kuah kental, “Hah? Tenaga untuk apa tuan?” memasukkannya ke dalam mulutku dan menutup kedua mataku dalam nikmat.

Hmm… ini benar-benar sangat enak! Dan aku bisa makan satu porsi semuanya!

“Tentu saja tenaga untuk membuatku kenyang, Chloe.” Tuan Draven terkekeh, “Pelan-pelan saja… Aku tidak akan merebut makananmu.”

Aku tersedak daging bistik itu sampai mataku berair, Tuan Draven dengan jahatnya tertawa melihat penderitaanku.

Setelah meminum beberapa teguk air putih, aku langsung membanting gelasnya di meja dan beranjak dari kursi.

“Maaf, maaf, Chloe. Jangan pergi ya, habiskan makananmu dulu.” katanya panik dan mencegahku keluar.

“Nggak, aku nggak selera makan lagi. Ini akan menjadi pertama dan terakhir kalinya kamu meminum darahku, tuan!”

Walaupun aku merasa sayang dengan makanan yang terbuang sia-sia, aku ogah makan satu ruangan dengan vampir yang mengincar darahku.

“Nona manis galak banget sih.. Aku udah minta maaf loh, Chloe. Masa kamu nggak bisa maafin,” katanya merengut.

Aku berpikir sebentar, lalu berbalik ke arah meja. Tuan Draven mengikutiku dari belakang seperti seekor anjing yang membuntuti tuannya.

“Kamu nggak marah lagi kan?”

Aku mengambil nampan yang masih berisi sisa makananku, “Permisi, tuan. Aku akan mengambil nampan ini jika tuan tidak makan lagi.”

Aku terkekeh dalam hati melihat wajah kecewa Tuan Draven. Daripada aku membuang makanan ini, lebih baik aku bawa pergi saja baru lanjut makan lagi.

Untuk hari itu dan hari-hari berikutnya, aku tidak bertemu dengan Tuan Draven lagi. Tapi rasa terbakar di leherku selalu muncul setiap malam hari.

Aku mengeluarkan sumpah serapah untuk vampir yang sedang bersenang-senang dengan wanita lain dan membuat malamku penuh dengan kesengsaraan.

***

Kami semua sudah berkumpul di halaman depan untuk melihat latihan pedang para pengawal. Selama beberapa hari, Kastil D’Arcy diguyur hujan deras, tidak ada matahari yang muncul dan para pengawal kastil mulai bermalas-malasan.

Tuan Draven mengusulkan untuk menggerakkan badan para pengawal yang kebanyakan tidur setelah matahari bersinar terik siang ini. Lalu latihan berubah menjadi pertarungan yang sengit antar para pengawal.

Kami bersorak ketika salah satu pengawal bertubuh lebih kecil bisa mengalahkan pengawal yang berbadan besar dan tegap.

“Ini contohnya ketika kamu memakai otak dan kelincahanmu, daripada otot dan membuang tenaga tak berarti. Contoh anak muda ini, semuanya!” kata Tuan Draven dan melontarkan pujian untuk pengawal muda itu.

Aku jadi bertanya-tanya, kenapa Tuan Draven berlagak seperti tuan di kastil ini. Apakah Tuan Dimitri memberinya izin untuk tinggal selama ini di kastil?

Pikiranku terganggu ketika Gladys menyenggol bahuku dengan bahunya pelan, “Hey, Chloe. Kalau aku bilang pada Ulrich sekarang gimana? Mumpung kita semua lagi nggak ada kerjaan.”

Aku tersenyum, “Semangat, Gladys! Aku doakan semuanya lancar.”

Sejak suaraku pulih, aku menjelaskan kesalahpahaman ini pada Gladys. Dia memaafkanku setelah membuatku mencuci semua pakaian sendirian selama 3 hari dan menyapu seluruh lantai bawah. Aku melakukannya dengan senang hati karena akhirnya Gladys mau bicara denganku lagi.

Gladys tersenyum dan berlalu pergi masuk ke kastil. Hatiku bersorak untuk Gladys karena walaupun Ulrich begitu baik padaku, aku tidak menyimpan rasa kepada pria itu. Aku hanya menganggapnya sebagai kakak laki-laki yang tidak pernah kumiliki di dunia ini.

Tiba-tiba langit bergemuruh, matahari yang tadinya bersinar terik, telah ditutup oleh awan gelap. Semuanya menghela napas kecewa karena pertandingan harus dihentikan. Perlahan, kerumunan itu berkurang dan pergi untuk mencari tempat berlindung.

Aku menatap langit yang gelap itu lalu aku merasa ada seseorang yang menatapku dari kejauhan. Aku memicingkan mata dan melihat seseorang berpakaian gelap dan berambut putih panjang.

Eden!

Aku melihatnya seperti mengucapkan sesuatu di mulutnya, dan aku hendak memanggil Eden ketika leherku terasa sakit dan terbakar. Kepalaku berputar dan badanku lemas.

Sambil memegang leherku, aku terjatuh di lantai tanpa melepaskan pandanganku dari Eden yang perlahan pergi menjauh.

“Chloe!! Kamu kenapa?” jerit Tuan Draven ketika melihatku jatuh terduduk di sana.

“T-tuan… Leherku,”

Tanpa banyak bicara, Tuan Draven langsung menurunkan kerah bajuku. “Gosh! Kenapa bisa begini!? Ini lebih parah daripada saat Dimitri menghisap darah wanita lain! Apa yang dia lakukan sekarang? Dasar kamu Dimitri, aku akan memberimu pelajaran telah membuat Chloe tersiksa!”

Aku yakin ini pasti perbuatan Eden. Setauku, Tuan Dimitri hanya menghisap darah wanita di malam hari.

“Aku tidak tahan, tuan. Ini sakit sekali, sepertinya aku akan mati,” erangku.

Wajah Tuan Draven begitu khawatir, dia menyumpahi Tuan Dimitri dengan kata-kata kasar. Aku tidak suka mendengarnya, tapi sakit bekas gigitan Dimitri membuatku tidak bisa memikirkan hal lainnya lagi.

“Chloe, aku harus meminum darahmu sekarang! Bekas gigitan itu bahkan sudah menghitam… Kamu bisa beneran mati kalau aku tidak meminum darahmu.”

Apa yang terjadi? Aku tidak mengerti tapi aku menolak Tuan Draven ketika dia menurunkan kepalanya di leherku.

“Jangan, tuan! Aku akan menunggu Tuan Dimitri pulang…” kataku lirih.

“Dasar bodoh! Kamu sudah menjadi mayat kalau kamu masih menunggunya sedetik saja.”

Tuan Draven mendorong kepalaku ke samping dan menggigit leherku, tepat di bekas gigitan Tuan Dimitri dan menghisap darahku.

Aku berpegang pada kedua bahunya dan menatap tetesan air yang turun dari langit, membasahi wajahku.

Ahhh… Lega rasanya ketika Tuan Draven telah menghisap darahku, rasa sakit itu perlahan menghilang. Tergantikan dengan sebuah rasa lain yang seharusnya tidak boleh terjadi.

Tuan Draven semakin mendekap erat tubuhku, dan tanpa sadar kedua tanganku melingkar di lehernya. Aku menutup kedua mataku dan membayangkan wajah Tuan Dimitri.

Tuan Dimitri lah yang sekarang kupeluk.

Semuanya terjadi begitu cepat, aku mengernyit ketika gigi taring yang berada di leherku dicabut dan ketika aku membuka mata, Tuan Draven telah tersungkur ke tanah sejauh 50 meter dariku.

Aku menjerit ketika sebuah tangan kasar menarikku berdiri dan terkejut ketika wajah yang sudah kurindukan menatapku dengan amarah.

“Babu kecil! Berani-beraninya kamu!”

Lalu dari ujung mataku, aku melihat Tuan Draven berlari ke arah kami dengan begitu cepat, dia mengepalkan tangannya ke udara, hendak menjotos pria yang berdiri di hadapanku.

Tanpa menggerakkan sedikit pun tubuhnya untuk menghadap lawannya, Tuan Dimitri dengan tepat melayangkan satu tendangan ke perut Tuan Draven sampai dia tersungkur lagi.

“Tuan Draven!!” pekikku.

Tuan Dimitri menggeram dan tanpa ragu duduk di atas perut Tuan Draven yang masih belum pulih dari tendangannya. Hantaman dan tinjuan keras tanpa henti dilayangkan pada wajah tampan Tuan Draven yang sudah tidak berbentuk sekarang.

“Tuan Dimitri!! Hentikan!! Dia bisa mati!”

“Vampir,” dia membenamkan satu tinjuan.

“Tidak,” satu tinjuan lagi.

“Bisa,” satu lagi tinjuan.

“Mati!!!”

Seperti vampir yang hilang akal sehatnya, Tuan Dimitri menghukum Tuan Draven yang hanya berbaik hati ingin menolongku.

Ya, Tuhan! Aku harus berbuat apa untuk menolong Tuan Draven?

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Yuhuuu.. Akhirnya ketahuan oleh si Dimitri kalau Draven minum darah Chloe!

...Thank you semuanya yang uda setia support...

... ♚ Mainan Tuan Dimitri ♚...

...Like, Vote, Favorit & Comment kalian sangat berarti 🤗🥺...

Terpopuler

Comments

Mrs. Utomo

Mrs. Utomo

Ee kok tuan Chloe. Tuan Draven maksudnya. Hahahah

2022-03-02

1

Mrs. Utomo

Mrs. Utomo

Tuan Chloe

2022-03-02

0

Marasangkot Dongoran

Marasangkot Dongoran

tuan Dimitri cemburu para mimin.jd jng salah sangka min

2022-01-03

1

lihat semua
Episodes
1 Membunuh Tuan Dimitri
2 Darah yang Mengalir pada Tubuhku
3 Gara-Gara Gladys
4 Bekas Gigitan di Leherku
5 Melarikan Diri dengan Twinkle
6 Bermalam dengan sang Vampir
7 Pengkhianatan Sierra
8 Gadis Bisu yang Sebatang Kara
9 Hadiah dari Eden
10 First Kiss with a Vampire
11 Tuan Draven si Pengganggu
12 Prajurit Kepercayaan Raja Rudolmuv
13 Godaan Tuan Draven
14 Godaan Tuan Draven II
15 Dimitri vs Draven
16 Hadiah untuk Suamiku
17 Menjadi Ibu dari Anak Vampir
18 Aku Hamil?
19 My Baby Boy
20 Hanyut dalam Kesedihan
21 Ketahuan
22 Masa Lalu Lazarus
23 Pangeran Berkuda Putih
24 Undangan Menghadap Raja
25 Kalung Inisial
26 Bertemu dengan Raja
27 Dipermalukan Adreana
28 Pesta Pertunangan Dimitri
29 Hukuman Cambuk untuk Pencuri Berlian
30 Tanda Lahir Bunga Mawar
31 Waktu Satu Bulan
32 Peanut, Kamu adalah Cucuku!
33 Vampir Posesif
34 Kejutan di Minggu Ketiga
35 Memilih Nama untuk Peanut
36 Welcome, Baby Boy
37 Hama Pengganggu
38 Ancaman Tuan Dimitri
39 Baby Room
40 Menghapus Ingatan Chloe
41 Hidup Baru yang Hampa
42 Goodbye, Chloe Isabel
43 Melanjutkan Hidup tanpa Belahan Jiwa
44 Melanjutkan Hidup tanpa Belahan Jiwa II
45 Menelan Kenyataan Pahit
46 Newborn Vampire
47 Memburu Vampir Baru
48 Nama yang Terdengar Asing
49 First Taste of Blood
50 Keinginan Terdalam
51 Dewa Kematian
52 Pertemuan Dua Kerajaan
53 Halusinasi
54 Bluebells and Birthday Boy
55 Tamu Tak Diundang
56 Duel Persahabatan
57 Goddess of Death
58 Pria Paling Membosankan
59 Dipermainkan Chloe
60 Serangan Tak Terduga
61 Pantai Sardinia
62 Selamat Datang, Dimitri
63 Nona Eliza dan Penggemarnya
64 As Red as Blood
65 As Red as Blood II
66 Penjara Noxus
67 Misi Penyelamatan
68 Satu Kamar Honeymoon (21+)
69 Restu
70 Mama!
71 Pencapaian Terbesar
72 Ajakan Raja Lewis
73 Kapan Menyusul?
74 Membatalkan Pernikahan
75 Love You, My Little Rose (21+)
76 Wedding Day
77 The Sun and The Moon (21+)
78 Membunuh Dimitri itu Mustahil
79 Balas Dendam
80 Murahan dan Rendah
81 1001 Cara Menghadapi Istri yang Berselingkuh
82 Terjebak Dalam Masa Lalu
83 Kiss and Make Up
84 Benang Merah
85 Alaric yang Patuh
86 Melarikan Diri dengan Alaric?
87 Dimanfaatkan Ayah Sendiri
88 Mimpi Buruk Menjadi Kenyataan
89 Mengubah Takdir
90 Dalam Keabadian Untuk Selamanya
91 DAD (Extra Chapter)
92 PENGUMUMAN
93 SEASON 2 - BEATING HEART
94 S2 - Hadiah Kemenangan Ansel
95 S2 - Gadis Pilihan Ansel
96 S2 - Kamu budakku, Mengerti?
97 S2 - Wanita Yang Ditakdirkan
98 S2 - Misi Rahasia Kiara
99 S2 - Berburu
100 S2 - Terjebak Bersama Vampir
101 S2 - Darahmu Menggodaku
102 S2 - Musim Dingin Terpanjang
103 S2 - Nyawa Dibayar Nyawa
104 S2 - Kehidupan Yang Lebih Baik
105 S2 - Bertemu Gwendolyn
106 S2 - Dia Anak Kita?
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Membunuh Tuan Dimitri
2
Darah yang Mengalir pada Tubuhku
3
Gara-Gara Gladys
4
Bekas Gigitan di Leherku
5
Melarikan Diri dengan Twinkle
6
Bermalam dengan sang Vampir
7
Pengkhianatan Sierra
8
Gadis Bisu yang Sebatang Kara
9
Hadiah dari Eden
10
First Kiss with a Vampire
11
Tuan Draven si Pengganggu
12
Prajurit Kepercayaan Raja Rudolmuv
13
Godaan Tuan Draven
14
Godaan Tuan Draven II
15
Dimitri vs Draven
16
Hadiah untuk Suamiku
17
Menjadi Ibu dari Anak Vampir
18
Aku Hamil?
19
My Baby Boy
20
Hanyut dalam Kesedihan
21
Ketahuan
22
Masa Lalu Lazarus
23
Pangeran Berkuda Putih
24
Undangan Menghadap Raja
25
Kalung Inisial
26
Bertemu dengan Raja
27
Dipermalukan Adreana
28
Pesta Pertunangan Dimitri
29
Hukuman Cambuk untuk Pencuri Berlian
30
Tanda Lahir Bunga Mawar
31
Waktu Satu Bulan
32
Peanut, Kamu adalah Cucuku!
33
Vampir Posesif
34
Kejutan di Minggu Ketiga
35
Memilih Nama untuk Peanut
36
Welcome, Baby Boy
37
Hama Pengganggu
38
Ancaman Tuan Dimitri
39
Baby Room
40
Menghapus Ingatan Chloe
41
Hidup Baru yang Hampa
42
Goodbye, Chloe Isabel
43
Melanjutkan Hidup tanpa Belahan Jiwa
44
Melanjutkan Hidup tanpa Belahan Jiwa II
45
Menelan Kenyataan Pahit
46
Newborn Vampire
47
Memburu Vampir Baru
48
Nama yang Terdengar Asing
49
First Taste of Blood
50
Keinginan Terdalam
51
Dewa Kematian
52
Pertemuan Dua Kerajaan
53
Halusinasi
54
Bluebells and Birthday Boy
55
Tamu Tak Diundang
56
Duel Persahabatan
57
Goddess of Death
58
Pria Paling Membosankan
59
Dipermainkan Chloe
60
Serangan Tak Terduga
61
Pantai Sardinia
62
Selamat Datang, Dimitri
63
Nona Eliza dan Penggemarnya
64
As Red as Blood
65
As Red as Blood II
66
Penjara Noxus
67
Misi Penyelamatan
68
Satu Kamar Honeymoon (21+)
69
Restu
70
Mama!
71
Pencapaian Terbesar
72
Ajakan Raja Lewis
73
Kapan Menyusul?
74
Membatalkan Pernikahan
75
Love You, My Little Rose (21+)
76
Wedding Day
77
The Sun and The Moon (21+)
78
Membunuh Dimitri itu Mustahil
79
Balas Dendam
80
Murahan dan Rendah
81
1001 Cara Menghadapi Istri yang Berselingkuh
82
Terjebak Dalam Masa Lalu
83
Kiss and Make Up
84
Benang Merah
85
Alaric yang Patuh
86
Melarikan Diri dengan Alaric?
87
Dimanfaatkan Ayah Sendiri
88
Mimpi Buruk Menjadi Kenyataan
89
Mengubah Takdir
90
Dalam Keabadian Untuk Selamanya
91
DAD (Extra Chapter)
92
PENGUMUMAN
93
SEASON 2 - BEATING HEART
94
S2 - Hadiah Kemenangan Ansel
95
S2 - Gadis Pilihan Ansel
96
S2 - Kamu budakku, Mengerti?
97
S2 - Wanita Yang Ditakdirkan
98
S2 - Misi Rahasia Kiara
99
S2 - Berburu
100
S2 - Terjebak Bersama Vampir
101
S2 - Darahmu Menggodaku
102
S2 - Musim Dingin Terpanjang
103
S2 - Nyawa Dibayar Nyawa
104
S2 - Kehidupan Yang Lebih Baik
105
S2 - Bertemu Gwendolyn
106
S2 - Dia Anak Kita?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!