“Hello, Dimitri. Maaf aku mengganggu kesenanganmu di malam yang dingin ini.”
“Draven.”
Mata biru secerah langit pria bernama Draven itu berkeliaran menatap tubuhku dan aku sedikit terlambat menyadari bahwa bajuku telah dikoyak Tuan Dimitri!
Sebuah bantal dibenamkan ke atas buah dadaku, “Mau apa kamu, Draven?” geram Tuan Dimitri.
“Ups, ada yang galak malam ini. Mainan baru ya? Kalau kamu sudah bosan, aku siap menampung,” pria itu berkata sambil cengengesan.
Apakah dia vampir juga? Kenapa dia bisa masuk ke ruangan ini tanpa kusadari?
Tuan Draven memiliki mata biru dan wajahnya lebih santai dibandingkan wajah Tuan Dimitri yang selalu kelihatan serius. Dia memiliki aura yang ramah dan sedikit urakan, walaupun tidak mengurangi kegantengannya.
Tuan Dimitri beranjak dari badanku, “Aku belum bosan dengannya. Apa urusanmu kesini?” ucapnya sambil kembali kembali berpakaian.
Tuan Draven menunduk ke arahku yang masih tergeletak di atas kasur, wajah kami begitu dekat, “Hmm.. Aneh. Kenapa bekas luka gigitanmu tidak langsung pulih? Siapa namamu gadis cantik?”
Aku tersipu malu karena senyumannya sangat memikat, “A-aku Chloe, tuan,” lalu melihat ke arah Tuan Dimitri yang hanya menatap kami berdua.
“Dia mainan yang spesial, Draven. Sampai aku bosan menggunakan wanita ini, baru aku akan memberitahumu.”
Aku beranjak berdiri dengan masih memeluk bantal di depan dadaku, “Permisi.. ‘Wanita’ ini sebaiknya pergi dulu,” kataku dengan nada sinis.
“Hei, hei. Jangan pergi, Chloe! Ini gara-gara perkataanmu yang tak berperasaan, Dimitri.” protes Tuan Draven. “Kita akan bertemu lagi besok, nona!”
Aku hanya menunduk ke arahnya sebagai tanda hormat sebelum menutup pintu.
Menyebalkan! Kenapa vampir itu jahat sekali, walaupun aku hanya manusia biasa dan mainannya, tapi aku tidak pantas diperlakukan seperti ini! Sungguh bodoh aku memberikan darahku dengan cuma-cuma.
...****************...
Pagi harinya aku bangun lebih awal karena tau pasti kerjaanku telah menumpuk. Gladys tidak mungkin akan membantuku mencuci semua baju pengawal seorang diri.
Aku masuk ke dapur dan mendapati Ulrich sudah ada disana, duduk termenung di meja makan khusus untuk pelayan. Dirinya berada disini, tapi jiwanya melayang ke tempat lain.
“Ulrich, selamat pagi. Apa kamu sedang ada masalah?”
Pria itu tersentak dan menoleh padaku, lalu matanya membesar, “Chloe! K-kamu kenapa bisa berbicara? Aku sampai terkejut, kukira entah pelayan baru yang datang bekerja disini.”
Ulrich berdiri dan langsung mengitari tubuhku sambil bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba bisa bicara?” ucapnya kagum.
“T-Tuan Dimitri mengajakku berobat semalam. Sepertinya aku bisa sembuh dan suaraku kembali lagi.” Aku memakai jawaban yang sama dengan yang kusampaikan pada Gladys kemarin.
“Dimana, Chloe? Apakah orang itu bisa menyembuhkan tuli juga? Aku ingin membawa adikku kesana.. Dia pasti akan senang bisa mendengar lagi.”
Duh! Aku tidak ingin memberi harapan pada Ulrich maupun adiknya. Orang yang dimaksud itu berada disini juga tapi tidak mungkin Eden menggunakan sihir untuk menyembuhkan adik Ulrich.
“Aku tidak ingat pasti tempatnya.. Tapi dia hanya bisa menyembuhkan orang yang bisu.. Maaf Ulrich.”
Wajah Ulrich langsung berubah kecewa namun dia mencoba untuk tersenyum, “Tidak apa-apa.. Setidaknya kamu sudah bisa berbicara, Chloe. Aku turut senang!” Ulrich memegang kedua tanganku.
“Ekkhmm! Semalam suaramu tidak selancar ini, Chloe. Sewaktu kamu berbicara sepertinya suaramu lebih serak dan parau.” Gladys masuk dengan wajah cemburu, aku langsung menarik tanganku dari genggaman Ulrich.
“Yahh mungkin karena aku baru sembuh semalam.. Tapi aku senang sudah bisa berbicara denganmu, Gladys. Jadi kita tidak akan salah paham lagi. Aku harap kita bisa jadi teman kerja yang baik mulai sekarang.”
Gladys hendak membalasku namun dia melirik Ulrich dan memberiku senyuman terpaksa, “Senang kamu sudah dapat bicara, Chloe. Kamu tidak tau betapa aku tersiksa karena tidak ada orang yang bisa ngobrol denganku dan aku kesepian..”
“Kita berdua adalah temanmu, Gladys.” Ulrich menyela.
Gladys cemberut, “Tapi kalian lebih sering menggunakan bahasa isyarat walaupun aku dan tuan Denis ada disini.”
Ulrich menggaruk kepalanya, “Maaf, Gladys. Karena hanya aku yang mengerti Chloe jadi kamu merasa terasingkan.”
Aku merasa seperti nyamuk yang berada diantara mereka berdua saat Gladys berkata, “Oh ya, Ulrich. Bagaimana caramu membuat strawberry pie itu? Aku suka sekali dengan rasanya.. Apakah kamu mau mengajariku resepnya?” Gladys tidak melewatkan kesempatan untuk pendekatan dengan Ulrich.
“Guys, aku keluar dulu ya masih ada kerjaan.. Kalian lanjut bicara santai aja,” saat melewati Gladys, aku mengedipkan sebelah mata untuknya dan dia tersipu malu karena ketahuan telah menggunakan kesempatan dalam kebaikan Ulrich.
Aku merenggangkan kedua tanganku keatas, sangat lelah karena perjalanan semalam dan tiba-tiba Tuan Draven telah berdiri di depanku. Aku menjerit terkejut dan dia terkekeh.
“Pagi, Chloe. Aku merasa kamu lebih bersinar pagi ini seperti cahaya matahari yang hangat.”
Aku tersipu malu oleh kata-kata manis Tuan Draven, belum lagi wajahnya yang tampan menyunggingkan senyuman.
“Pagi, tuan. Maaf kalau saya lancang, tapi anda siapa?”
“Seharusnya kamu bisa menebak, Chloe. Aku sama seperti Dimitri.”
Aku menutup mulutku dengan satu jari dan menarik tangannya untuk masuk ke ruang penyimpanan bumbu dapur dan menutup pintunya, “Shh.. Mereka tidak boleh tau kalau ada vampir di kastil ini.”
Tuan Draven mengangkat alisnya, “Ingatanmu tentang semalam tidak hilang? Dimitri tidak pernah ceroboh setelah menghisap darah wanita, dia pasti akan menghapus ingatan mereka..”
SNAP!
“Chloe, kamu akan lupa tentang keberadaan vampir di dunia ini.”
“Hah? Kenapa aku berada disini, tuan?” ucapku dengan ekspresi bingung.
Tuan Draven menghela napas lega dan aku terkekeh, “Aku bercanda, tuan. Kekuatanmu tidak mempan untukku.”
Aku juga mengira diriku hanya kebal dengan kekuatan Tuan Dimitri dan sempat tegang saat Tuan Draven mau menghilangkan ingatanku. Aku tidak ingin melupakan vampir yang menghisap darahku walaupun dia terkadang menyebalkan.
Namun saat tubuh dan pikiranku tidak bereaksi apa-apa terhadap kekuatan Tuan Draven, aku jadi ingin sedikit menjahilinya karena dia semalam sudah melihat tubuh bagian atasku yang tidak tertutup pakaian!
Tuan Draven menatap dengan takjub, “Kamu yakin kamu seorang manusia biasa, Chloe? Pantas saja Dimitri tidak mau berbagi darahmu untukku.. Biasanya dia tidak pelit seperti ini.” hidungnya menghirupku lebih dekat.
Mata birunya berkilau, “Hmm.. Bau darahmu memikat seperti manusia lainnya. Kamu tidak mungkin seorang vampir.”
Aku mengerutkan kening, “Jadi vampir tidak bisa menghipnotis pikiran vampir lainnya?”
“Tentu saja tidak, Chloe. Kami juga bertarung satu sama lain dengan kekuatan yang telah kami tempah selama berabad-abad hidup di dunia ini. Kekuatan mengendalikan pikiran hanya mempan untuk manusia biasa. Makanya kamu membuatku penasaran, Chloe. Sebenarnya siapa dirimu?”
“A-aku hanya gadis biasa dari rakyat jelata yang bekerja menjadi pelayan di sini, tuan. Aku bukan siapa-siapa..”
Tuan Draven menarik kerah leherku turun dan aku memekik terkejut, “Tuan!!!”
Dia mengamati leherku, bekas gigitan Tuan Dimitri masih ada disana.
“Menarik! Semalam bekas gigitanmu bengkak dan hari ini masih ada sisanya.” Tuan Draven menjilat bibirnya, “Aku jadi penasaran apakah darahmu juga akan terasa spesial seperti dirimu, Chloe?”
“Apa maksudmu, Tuan? Tentu saja akan bengkak kalau taring setajam itu ditancapkan pada kulit leher manusia!”
Tuan Draven tertawa kecil, “Jadi Dimitri tidak menjelaskannya padamu? Sehabis seorang vampir menghisap darah manusia, tidak akan ada jejak yang tertinggal. Kamu pikir bagaimana kita bisa hidup berdampingan dengan manusia selama ini jika mereka curiga ada vampir di dunia?”
Ah! Akhirnya aku sadar kenapa leher Gladys tidak ada bekas gigitan Tuan Dimitri. Benar-benar mengerikan dan kasihan sekali hidup manusia jika vampir dapat memanipulasi ingatan mereka dan mengambil darah mereka tanpa izin.
Gigi taring Tuan Draven keluar dan dia menjilatnya, “Apakah gigitanku juga akan membekas, Chloe? Kamu mau mencobanya denganku?”
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Thank you untuk kalian yang uda Favorit cerita ini ❣️
Masih banyak teka-teki tentang Chloe ya
Alurnya akan cepat tapi tegangnya tetap terasa, hehe..
Stay Tune terus!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Siti Asmaulhusna
klo ada bneerrraan manusia hidup dgn Vamvir alangkah takut nya yaa
2022-05-06
1
Yantisejati
jadi makin penasaran
2021-12-31
0
Halifah Hastuti Triyani
Ya ampun. ceritanya benar-benar berbeda.
2021-12-30
1