First Kiss with a Vampire

WARNING!!

Bagian akhir ada sedikit scene “panas” ya!

Bisa di skip aja & baca part awal.

Enjoyyyy!!

...----------------...

“Ini bukan mantra permanen dan bisa hilang sewaktu-waktu. Jika suaramu kembali hilang, kamu perlu seorang vampir untuk menghisap darahmu.”

“Jadi suaraku akan serak terus seperti ini, Eden?” tanyaku sedikit kecewa.

Eden menurunkan cangkir tehny, “Oh.. Tentu saja tidak, sayang. Jika Tuan Dimitri menghisap darahmu, suaramu akan terdengar lebih jelas. Itu sebabnya aku bilang mantra ini tidak permanen, Chloe.”

Aku menatap Tuan Dimitri dengan ragu. Apakah aku harus menjadi mainan Tuan Dimitri seumur hidupku? Tidak pernah merasakan jatuh cinta dengan manusia normal, menikah dan punya anak?”

“Apakah.. Ekkhmm.. Suaraku semakin lemah.”

“Bagaimana kalau kita langsung praktek saja supaya kita tau yang dibilang nenek tua ini benar atau bualan belaka.” Tuan Dimitri menaikkan alisnya mengajak.

“Sekarang? Disini?” tanyaku lagi dengan suara serak.

“Kamu naiklah dulu ke kamarku. Aku akan berbicara dengan nenek tua ini sebentar,” titah Tuan Dimitri.

“B-baiklah, permisi.”

Aku menutup pintu kerja Tuan Dimitri, tapi kutempelkan telingaku di pintu itu. Hm.. Tidak kedengaran apa-apa. Aku menaiki tangga untuk ke lantai dua dan Gladys memergokiku dari bawah.

“Chloe! Kita dilarang naik ke lantai 2 kalau tidak ada urusan. Kamu mau ngapain? Aku akan memberitahu Tuan Denis sekarang,” ancam Gladys.

“E-ehh.. Tunggu Gladys. Ini perintah Tuan Dimitri.”

Gladys terbelalak dengan mulut terbuka, “Kamu bisa bicara? Bagaimana bisa, Chloe? Walaupun suaramu serak, tapi tadi kamu bisa bicara loh.”

Duh, gawat. Aku lupa kalau semua orang taunya aku bisu. Sekarang aku harus putar otak untuk meyakinkan mereka kalau ini bukan perbuatan magis.

“S-sebenarnya Tuan Dimitri mengajakku berobat. Sudah ya, tenggorokanku sakit kalau terlalu banyak bicara…”

“Ehhh tunggu, Chloe!” pekik Gladys dari bawah tapi aku sudah terlanjur melarikan diri dan berbelok ke kamar Tuan Dimitri.

Sambil mengatur napasku, aku masuk ke kamarnya dan sudah tersedia bak mandi dengan air hangat, uapnya mengepul ke atas dan menggodaku untuk mencuci badanku yang sudah bau keringat karena tidak mandi hampir 2 hari.

Tapi aku tidak mungkin mandi di kamar Tuan Dimitri, di dalam bak mandinya!

Aku menunggu Tuan Dimitri dan hampir ketiduran ketika pintu kamarnya terbuka dan vampir dengan wajah menawan itu masuk. Tidak tau kenapa, ekspresinya berbeda ketika melihatku, seperti ada api yang membara di balik bola mata hitamnya.

“Buka bajumu, babu kecil?”

{Untuk apa tuan? Aku tidak mau!}

Tanganku bergerak untuk menyampaikan penolakanku, lalu aku sadar. Aku tidak bisu lagi dan dapat berbicara dan aku mengulang pertanyaan itu lagi padanya.

Tuan Dimitri mulai membuka pakaiannya dan mataku melebar ketika atasannya tersibak menampilkan dada bidang dengan kulit putih. Ya, Tuan Dimitri memang memiliki warna kulit seperti salju.

“Untuk mandi, Chloe.”

“Aku akan mandi di kamarku sendiri, tuan. Aku hanya setuju untuk ke kamarmu agar kamu bisa menghisap darahku supaya aku bisa berbicara. Apakah tuan lupa?”

Tuan Dimitri sedikit terkejut, sama sepertiku. Itu adalah kalimat terpanjang yang pernah kuutarakan. Walaupun dengan suara parau sih, tapi aku bangga dengan diriku sendiri.

Akhirnya aku bisa bicara!

Aku tidak sabar untuk mengatakannya pada Ulrich besok. Dia pasti akan senang bila mendengarku dapat berbicara.

“Ckckck, sepertinya aku lebih suka ketika kamu bisu, babu kecil. Kamu sama saja dengan wanita lain yang banyak ngoceh dan protes.” ketus Tuan Dimitri dengan nada kasar.

Aku seperti tertampar mendengarnya, ketika aku bahagia bisa bersuara, Tuan Dimitri malah membenci perkataan yang keluar dari mulutku.

Aku mengangkat daguku dan berkata dengan sombong, “Jika tuan tidak mau meminum darahku, ya sudah. Masih banyak vampir lain yang mengantri.”

Dalam tiga langkah, Tuan Dimitri sudah berada di hadapanku, sangat dekat. Wajahnya penuh amarah seakan ingin melahapku.

“Vampir lain!?”

“Ehmm.. Aku hanya sebal karena tuan bilang lebih suka aku ketika aku bisu.” Aku memanyunkan bibir dan protes, berusaha memelas supaya vampir di hadapanku tidak marah lagi.

“Oh ya? Siapa yang duluan memancing? Mulutmu perlu diberi pelajaran, Chloe.”

Tuan Dimitri menggenggam daguku dan menarikku dalam pelukannya. Dia menurunkan kepalanya dekat ke wajahku dan ******* bibirku dalam ciuman yang kasar.

Ciuman pertamaku dicuri seorang vampir! Oh, ternyata begini rasanya ciuman.

Aku hanya diam mematung dan membiarkan Tuan Dimitri menjelajahi bibirku. Anehnya, bibir seorang vampir tidak dingin walaupun tangan yang menggenggam daguku itu dingin.

Aku mengerang kesakitan saat Tuan Dimitri menggigit bibir bawahku, lalu dia menggunakan kesempatan itu untuk memasukkan lidahnya ke dalam mulutku yang terbuka.

Tanganku mendorong bahunya karena terkejut, tapi Tuan Dimitri malah mendekap tubuhku sampai tidak ada jarak di antar kita. Lidahnya seakan ingin bergulat denganku di dalam.

Tuan Dimitri tiba-tiba melepas ciumannya dan spontan aku menarik napas panjang, tidak sadar bahwa aku tidak bernapas dari tadi.

“Ini ciuman pertamamu, Chloe? Kamu benar-benar polos. Bahkan ciuman pun kamu tak tau membalasnya.. Mulai hari ini dan seterusnya aku akan mengajarimu sampai kamu pandai. Tapi sekarang aku sudah haus, babu kecil.”

Lalu kedua gigi taringnya muncul, tangan Tuan Dimitri merobek pakaianku dan menerkam leherku tanpa ampun.

“Aaaakh, Tuan Dimitri! Kenapa kamu merobek pakaianku lagi!?” Jeritanku sangat lantang dan mungkin seisi kastil bisa mendengarnya.

Tuan Dimitri terkekeh sambil terus menghisap darahku, seakan tidak puas, dia membenam taringnya lebih dalam lagi. Mengoyak kulitku.

“Aduhh, sakit tuannn!” Aku memukul-mukul bahunya tapi badanku semakin panas dalam setiap hisapan darah yang dia ambil dari tubuhku. Aku tidak tahan lagi dan menggesek tubuhku dengan tubuh Tuan Dimitri.

Dalam sekejap mata, kami sudah berada di atas kasur dengan Tuan Dimitri berada di atasku, tanpa melepas taringnya dari leherku. Aku mengerang dan menggeliat di bawah badan kekarnya.

Tuan Dimitri dengan tidak sabar mengoyak bajuku lebih lebar dan tangannya tanpa ragu mengurut dan meremas buah dadaku.

“Pelan-pelan tuan! Aku takut! Sudah berhenti saja.” pintaku lemah dan Tuan Dimitri beneran berhenti.

Aku sedikit kecewa karena dia sangat patuh dengan permintaanku, tapi tangannya meraba ke bawah, menjelajahi perutku yang rata lalu turun lagi sampai menyentuh area yang bahkan aku sendiri jarang sentuh kalau tidak mandi.

“T-tuan Dimitri, apa yang kamu lakukan?” tanyaku dengan nada takut.

“Tidak apa-apa, babu kecil. Ini tidak akan sakit, aku hanya mengelusnya. Apakah area ini yang terasa panas saat aku menghisap darahmu?” tangan Tuan Dimitri meraba area itu yang bahkan aku tidak sadar telah basah.

“Ahhh! Ya tuan… Setiap kamu menggigit saya, itu pasti berdenyut dan panas, tuan. Kenapa begini? Apa kamu juga merasakannya, Tuan Dimitri?”

Satu jarinya menyelinap masuk sedikit dan mataku terbelalak kaget.

“Hmmm.. Masih sangat sempit. Aku tidak bisa mengambilmu sekarang, babu kecil. Sialan!” gerutu Tuan Dimitri.

Mengambil? Apa maksud Tuan Dimitri? Tapi rasa sakit saat dia memasukkan jarinya sudah berubah sekarang.. Rasanya nikmat.

Tuan Dimitri melepaskan jarinya disaat aku sudah mengerang hebat, “Kenapa berhenti tuan?” tanyaku sambil mendorong pinggulku keatas.

Jari yang tadinya memberiku kenikmatan, dia hisap ke dalam mulutnya, “Hm.. Sangat manis. Mungkin aku akan kecanduan dengan rasa ini juga.”

Aku tersipu malu dengan jantung berdegup kencang. Kalau Tuan Dimitri suka berarti dia akan melakukannya lagi.

“Ya sudah tuan, lakukanlah lagi.” ucapku sambil menjilat bibir bawahku yang terluka dan bengkak karena digigit Tuan Dimitri.

Tuan Dimitri terkekeh pelan, “Jangan menggodaku, babu kecil. Tanpa kamu minta pun aku pasti sudah melahapmu, tapi ada seorang pengganggu yang datang.”

Tuan Dimitri mengangkat tubuhnya dan duduk di atas perutku, lalu menatap lurus ke depan dan aku mendangakkan kepalaku untuk melihat apa yang dilihat Tuan Dimitri.

Seorang pria berwajah pucat berdiri disana dengan senyuman menyeringai, “Hello, Dimitri. Maaf aku mengganggu kesenanganmu di malam yang dingin ini.”

“Draven.”

...----------------...

...Thank you semuanya yang uda setia support...

... ♚ Mainan Tuan Dimitri ♚...

...Like, Vote, Favorit & Comment kalian sangat berarti 🤗🥺...

Terpopuler

Comments

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

pemanasan awal😆😆😆

2022-04-24

1

Yantisejati

Yantisejati

bener2 wow

2021-12-31

0

Tini Nara

Tini Nara

ga bakalan di skip thor😳😳😁😁

2021-12-28

1

lihat semua
Episodes
1 Membunuh Tuan Dimitri
2 Darah yang Mengalir pada Tubuhku
3 Gara-Gara Gladys
4 Bekas Gigitan di Leherku
5 Melarikan Diri dengan Twinkle
6 Bermalam dengan sang Vampir
7 Pengkhianatan Sierra
8 Gadis Bisu yang Sebatang Kara
9 Hadiah dari Eden
10 First Kiss with a Vampire
11 Tuan Draven si Pengganggu
12 Prajurit Kepercayaan Raja Rudolmuv
13 Godaan Tuan Draven
14 Godaan Tuan Draven II
15 Dimitri vs Draven
16 Hadiah untuk Suamiku
17 Menjadi Ibu dari Anak Vampir
18 Aku Hamil?
19 My Baby Boy
20 Hanyut dalam Kesedihan
21 Ketahuan
22 Masa Lalu Lazarus
23 Pangeran Berkuda Putih
24 Undangan Menghadap Raja
25 Kalung Inisial
26 Bertemu dengan Raja
27 Dipermalukan Adreana
28 Pesta Pertunangan Dimitri
29 Hukuman Cambuk untuk Pencuri Berlian
30 Tanda Lahir Bunga Mawar
31 Waktu Satu Bulan
32 Peanut, Kamu adalah Cucuku!
33 Vampir Posesif
34 Kejutan di Minggu Ketiga
35 Memilih Nama untuk Peanut
36 Welcome, Baby Boy
37 Hama Pengganggu
38 Ancaman Tuan Dimitri
39 Baby Room
40 Menghapus Ingatan Chloe
41 Hidup Baru yang Hampa
42 Goodbye, Chloe Isabel
43 Melanjutkan Hidup tanpa Belahan Jiwa
44 Melanjutkan Hidup tanpa Belahan Jiwa II
45 Menelan Kenyataan Pahit
46 Newborn Vampire
47 Memburu Vampir Baru
48 Nama yang Terdengar Asing
49 First Taste of Blood
50 Keinginan Terdalam
51 Dewa Kematian
52 Pertemuan Dua Kerajaan
53 Halusinasi
54 Bluebells and Birthday Boy
55 Tamu Tak Diundang
56 Duel Persahabatan
57 Goddess of Death
58 Pria Paling Membosankan
59 Dipermainkan Chloe
60 Serangan Tak Terduga
61 Pantai Sardinia
62 Selamat Datang, Dimitri
63 Nona Eliza dan Penggemarnya
64 As Red as Blood
65 As Red as Blood II
66 Penjara Noxus
67 Misi Penyelamatan
68 Satu Kamar Honeymoon (21+)
69 Restu
70 Mama!
71 Pencapaian Terbesar
72 Ajakan Raja Lewis
73 Kapan Menyusul?
74 Membatalkan Pernikahan
75 Love You, My Little Rose (21+)
76 Wedding Day
77 The Sun and The Moon (21+)
78 Membunuh Dimitri itu Mustahil
79 Balas Dendam
80 Murahan dan Rendah
81 1001 Cara Menghadapi Istri yang Berselingkuh
82 Terjebak Dalam Masa Lalu
83 Kiss and Make Up
84 Benang Merah
85 Alaric yang Patuh
86 Melarikan Diri dengan Alaric?
87 Dimanfaatkan Ayah Sendiri
88 Mimpi Buruk Menjadi Kenyataan
89 Mengubah Takdir
90 Dalam Keabadian Untuk Selamanya
91 DAD (Extra Chapter)
92 PENGUMUMAN
93 SEASON 2 - BEATING HEART
94 S2 - Hadiah Kemenangan Ansel
95 S2 - Gadis Pilihan Ansel
96 S2 - Kamu budakku, Mengerti?
97 S2 - Wanita Yang Ditakdirkan
98 S2 - Misi Rahasia Kiara
99 S2 - Berburu
100 S2 - Terjebak Bersama Vampir
101 S2 - Darahmu Menggodaku
102 S2 - Musim Dingin Terpanjang
103 S2 - Nyawa Dibayar Nyawa
104 S2 - Kehidupan Yang Lebih Baik
105 S2 - Bertemu Gwendolyn
106 S2 - Dia Anak Kita?
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Membunuh Tuan Dimitri
2
Darah yang Mengalir pada Tubuhku
3
Gara-Gara Gladys
4
Bekas Gigitan di Leherku
5
Melarikan Diri dengan Twinkle
6
Bermalam dengan sang Vampir
7
Pengkhianatan Sierra
8
Gadis Bisu yang Sebatang Kara
9
Hadiah dari Eden
10
First Kiss with a Vampire
11
Tuan Draven si Pengganggu
12
Prajurit Kepercayaan Raja Rudolmuv
13
Godaan Tuan Draven
14
Godaan Tuan Draven II
15
Dimitri vs Draven
16
Hadiah untuk Suamiku
17
Menjadi Ibu dari Anak Vampir
18
Aku Hamil?
19
My Baby Boy
20
Hanyut dalam Kesedihan
21
Ketahuan
22
Masa Lalu Lazarus
23
Pangeran Berkuda Putih
24
Undangan Menghadap Raja
25
Kalung Inisial
26
Bertemu dengan Raja
27
Dipermalukan Adreana
28
Pesta Pertunangan Dimitri
29
Hukuman Cambuk untuk Pencuri Berlian
30
Tanda Lahir Bunga Mawar
31
Waktu Satu Bulan
32
Peanut, Kamu adalah Cucuku!
33
Vampir Posesif
34
Kejutan di Minggu Ketiga
35
Memilih Nama untuk Peanut
36
Welcome, Baby Boy
37
Hama Pengganggu
38
Ancaman Tuan Dimitri
39
Baby Room
40
Menghapus Ingatan Chloe
41
Hidup Baru yang Hampa
42
Goodbye, Chloe Isabel
43
Melanjutkan Hidup tanpa Belahan Jiwa
44
Melanjutkan Hidup tanpa Belahan Jiwa II
45
Menelan Kenyataan Pahit
46
Newborn Vampire
47
Memburu Vampir Baru
48
Nama yang Terdengar Asing
49
First Taste of Blood
50
Keinginan Terdalam
51
Dewa Kematian
52
Pertemuan Dua Kerajaan
53
Halusinasi
54
Bluebells and Birthday Boy
55
Tamu Tak Diundang
56
Duel Persahabatan
57
Goddess of Death
58
Pria Paling Membosankan
59
Dipermainkan Chloe
60
Serangan Tak Terduga
61
Pantai Sardinia
62
Selamat Datang, Dimitri
63
Nona Eliza dan Penggemarnya
64
As Red as Blood
65
As Red as Blood II
66
Penjara Noxus
67
Misi Penyelamatan
68
Satu Kamar Honeymoon (21+)
69
Restu
70
Mama!
71
Pencapaian Terbesar
72
Ajakan Raja Lewis
73
Kapan Menyusul?
74
Membatalkan Pernikahan
75
Love You, My Little Rose (21+)
76
Wedding Day
77
The Sun and The Moon (21+)
78
Membunuh Dimitri itu Mustahil
79
Balas Dendam
80
Murahan dan Rendah
81
1001 Cara Menghadapi Istri yang Berselingkuh
82
Terjebak Dalam Masa Lalu
83
Kiss and Make Up
84
Benang Merah
85
Alaric yang Patuh
86
Melarikan Diri dengan Alaric?
87
Dimanfaatkan Ayah Sendiri
88
Mimpi Buruk Menjadi Kenyataan
89
Mengubah Takdir
90
Dalam Keabadian Untuk Selamanya
91
DAD (Extra Chapter)
92
PENGUMUMAN
93
SEASON 2 - BEATING HEART
94
S2 - Hadiah Kemenangan Ansel
95
S2 - Gadis Pilihan Ansel
96
S2 - Kamu budakku, Mengerti?
97
S2 - Wanita Yang Ditakdirkan
98
S2 - Misi Rahasia Kiara
99
S2 - Berburu
100
S2 - Terjebak Bersama Vampir
101
S2 - Darahmu Menggodaku
102
S2 - Musim Dingin Terpanjang
103
S2 - Nyawa Dibayar Nyawa
104
S2 - Kehidupan Yang Lebih Baik
105
S2 - Bertemu Gwendolyn
106
S2 - Dia Anak Kita?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!