“Hmm.. Aku suka kamu. Lugas dan tidak takut mati. Baiklah jika itu permohonanmu…”
Tuan Dimitri berjalan ke arahku, tatapan matanya tidak lepas memandangiku. Aku rasa ini tidak adil kalau Tuan Dimitri hanya membunuhku seorang sedangkan aku hanyalah korban jebakan Sierra, kakak tiriku sendiri.
Aku berpikir kembali tentang sikap Sierra kepadaku selama ini. Dia memang orangnya blak-blakan dalam berbicara. Aku sudah terbiasa dan tidak pernah sakit hati terhadap ucapannya.
Tapi ketika dia mengutarakan dengan jujur bahwa dia tidak peduli aku mati, hatiku sungguh hancur. Kita tumbuh besar bersama dan aku menyayangi Sierra seperti kakak kandungku sendiri. Tapi sepertinya Sierra membenciku.
Tuan Dimitri berhenti di depanku dan aku menatapnya lekat. Semua orang hanya menyukai Sierra, bahkan seorang vampir pun lebih memilih Sierra.
Vampir yang mengatakan bahwa dia tidak pernah bosan dengan wangi dan rasa darahku. Aku merasa dibohongi dan merasa bodoh dengan mudahnya memberi diriku tanpa perlawanan pada Tuan Dimitri.
Tuan Dimitri mengangkat tangan kirinya dan aku memalingkan muka, aku kira dia akan menamparku seperti Tuan Myres. Tapi tangan itu mengelus pipiku yang masih nyeri bekas tamparan Tuan Myres.
“Apakah sakit?”
Air mataku hampir menetes mendengar suara Tuan Dimitri. Nadanya sangat lembut dan ada amarah tertahankan di dalamnya. Aku membenamkan wajahku pada tangan besarnya dan menutup mataku.
Setetes air mata jatuh ke tangannya.
Ternyata Tuan Dimitri mengkhawatirkanku. Bahkan dia tidak gengsi menunjukkannya di hadapan semua orang. Aku, Chloe Isabel yang merupakan seorang gadis miskin tak berstatus.
Tuan Dimitri menggeram dan melangkah cepat ke arah Sierra. Pengawal yang menahan tangan Sierra, membaca situasi akan runyam dan segera menjauh.
SNAP!
Sierra kebingungan, “A-apa yang terjadi?”
“Mulai hari ini, dia bukan adikmu lagi karena dia sudah menjadi mainanku. Dan kamu sudah lancang menyakiti mainanku jadi kamu harus mati.”
Mata indah Sierra membesar dengan rasa takut yang tidak pernah aku lihat bisa terlukis di wajahnya.
“T-tunggu! Aku tidak bermaksud—Aku menyayangi adikku! Chloe, tolong aku, Chloe!” Sierra berteriak sambil memohon.
Kedua tangan Tuan Dimitri berada di kepala Sierra dan memutarnya dengan posisi yang aneh, seakan ingin mematahkan lehernya. Tapi dia berhenti saat tanganku menyentuh lengan Tuan Dimitri.
“Kenapa babu kecil? Kamu ingin membunuhnya dengan tanganmu sendiri?”
Aku menggelengkan kepalaku dan menarik tangannya turun. Tuan Dimitri mengernyitkan dahi, “Dia sudah menyakitimu, Chloe. Kamu mau dia hidup setelah memperlakukanmu seperti itu? Cara pikir manusia memang aneh.”
Sebenarnya aku juga geram dengan perlakuan Sierra, aku ingin dia menderita seperti aku menderita saat ini.
Sungguh bodoh!
Aku telah salah menilai Tuan Dimitri. Aku pikir dia tulus mengkhawatirkanku, tapi ternyata karena aku adalah ‘mainan’ di matanya.
Tuan Dimitri melepaskan tangannya dan Sierra terjatuh lemah ke lantai. Dia menangis tersedu-sedu memohon ampun.
“Maafkan aku, Tuan Dimitri. Aku memang pantas mati, tapi aku pasti bisa lebih berguna untukmu jika kamu membiarkanmu hidup. Bagaimana jika aku yang menjadi mainanmu, tuan? Aku berjanji akan patuh.”
Tuan Dimitri menoleh padaku, “Bagaimana Chloe? Apa kamu setuju dia menjadi mainan keduaku?”
Sierra mendongakkan kepalanya, “Please, Chloe. Maafkan aku.. Aku akan jadi kakak yang baik untukmu. Oke?”
Aku muak dengan mereka berdua. Tuan Dimitri mau Sierra menjadi mainannya juga? Langkahi mayatku dulu!
Tuan Dimitri tertawa, “Kamu harus lihat ekspresimu, Chloe. Memang itu yang kuharapkan darimu. Sayang sekali dia tidak setuju, jadi kamu harus mati.”
Badan Sierra bergetar, aku tidak tau dia masih bersandiwara atau beneran takut.
“Please, Chloe. Bagaimanapun juga aku adalah saudaramu satu-satunya di dunia ini..”
{Aku tidak ingin kamu mati, Sierra. Tapi aku tidak bisa terima karena kamu telah menjebakku dan sekarang aku tidak bisa lari dari Tuan Dimitri. Kebebasanku direnggut gara-gara kamu. Jadi mulai sekarang anggap saja kita tidak mengenal satu sama lain.}
Aku membalikkan badan, tidak tahan lagi melihat wajah memelas Sierra yang penuh kepalsuan. Dia tega mengkhianati adiknya sendiri.
Sierra menghela napas lega. “Terima kasih, Chloe.. Aku memang tidak pantas menjadi kakakmu. Tuan Dimitri, Chloe bilang bahwa dia tidak ingin aku mati, tuan.”
“Benarkah?”
Aku hanya mengangguk sebagai jawaban, tidak melihat wajah Tuan Dimitri juga. Aku masih sebal padanya.
“Babu kecil, kamu terlalu pemaaf. Tapi sayang, setiap perbuatan pasti ada balasannya.” kata Tuan Dimitri sinis.
Sierra mulai menjerit lagi kalau dia tidak mau mati.
“Diam! Aku tidak akan membunuhmu karena kamu lebih pantas menderita di dunia. Kamu harus menyampaikan pesanku untuk Lazarus.”
Aula langsung hening tanpa jeritan Sierra. “Pesan apa yang ingin kamu sampaikan, Tuan Dimitri?”
“Bilang pada Lazarus, ‘waktumu akan tiba’”
“I-itu saja, tuan?”
Aku dapat melihat Tuan Dimitri berjalan ke arah Tuan Myres yang berbadan besar dan gempal.
“Kamu juga tidak akan membunuhku kan, Dimitri?” Tuan Myres tersenyum memelas.
“Kamu punya keturunan laki-laki?”
Tuan Myres mengangguk ragu, “Y-ya.. Aku punya 5 anak laki-laki dari 2 orang istri.”
“Brilian.”
Dengan gerakan cepat, Tuan Dimitri merampas pedang dari tangan pengawal dan dengan sekali tebasan, kepala Tuan Myres terlepas dari badannya dan jatuh ke tanah.
Jeritan Sierra memekakkan telingaku, tapi aku sendiri juga sangat terkejut. Membunuh seorang tuan tanah adalah kejahatan besar di kerajaan ini.
Tuan Dimitri bisa dihukum mati oleh raja!
Dengan santai, Tuan Dimitri mengelap bilah pedang yang penuh darah dengan pakaian Tuan Myres dan mengembalikannya pada pengawal. Tidak ada satu pun pengawal yang berani melawan Tuan Dimitri.
“Tuan Myres punya 5 anak laki-laki, angkatlah anak paling sulung sebagai Tuan Myres yang baru.”
Salah satu pengawal di sampingku berkata, “Tapi dia baru berumur 10 tahun, tuan.”
“Itu bukan urusanku.”
Tuan Dimitri melangkah keluar dari aula kastil, melewati Sierra yang masih duduk di lantai dengan ekspresi syok menatap jasad Tuan Myres yang terbelah menjadi dua bagian.
“Kenapa bengong, Chloe. Kita pulang. Aku sudah muak disini.”
Aku tersentak lalu buru-buru mengikuti Tuan Dimitri yang sudah duluan pergi menjauh.
“Kamu sudah mempermalukanku di depan semua orang karena kamu gagal membunuhnya. Lihat saja, Chloe. Saat ini mungkin aku kalah, tapi aku tidak akan tinggal diam.” desis Sierra.
Aku tidak mengindahkannya dan pergi keluar dari Kastil Myres. Tidak ada lagi hubunganku dengan Sierra di dunia ini dan aku tersadar bahwa aku sekarang sebatang kara.
Onyx dan Twinkle sudah menunggu di depan. Tuan Dimitri naik ke punggung Onyx dan menatapku.
“Kamu sudah siap untuk pulang sekarang, Chloe?”
Aku melihat ke langit cerah siang itu, siap untuk memulai perjalanan hidupku yang baru sebagai gadis bisu yang sebatang kara.
...----------------...
...Thank you semuanya yang uda setia support...
... ♚ Mainan Tuan Dimitri ♚...
...Like, Vote, Favorit & Comment kalian sangat berarti 🤗🥺...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
💮Aroe🌸
udah sendiri, jadi tawanan vampire pulak😪
2022-04-24
1
Lasmanah Ramdani
udah misqueen jadi mainan vamvir pula hadeeeh babu tiada akhir ga bakalan bisa kabur anda Chloe 😤😤
2022-01-19
2
epa15ok
ceritanya keren tor, #ngeriii
2021-12-31
1