Aku menaikkan tudung dari jubah coklatku untuk menutupi wajahku. Penjaga membuka gerbang dan mempersilahkan kami masuk. Beberapa warga yang tinggal di depan kastil melihat kami dengan wajah penasaran.
Anak-anak bermain bola dengan bebas dan berhenti ketika kuda Tuan Dimitri lewat. Mereka menatapnya dengan kagum. Suasana di kediaman Tuan Myres memang berbeda.
Dia mengizinkan keluarga pelayan yang bekerja dengannya untuk tinggal di sekitar kastil. Aku dan Sierra tinggal di kota, jadi aku terbiasa dengan suasana ribut seperti di Kastil Myres.
Kami tiba di depan kastil dan turun dari kuda. Penjaga kuda telah membawa Onyx dan Twinkle ke kandang. Aku mengikuti langkah kaki Tuan Dimitri menaiki tangga menuju aula kastil.
“A-anda Tuan Dimitri? Tuan Myres telah menunggu kedatangan anda, tuan. Silahkan masuk.”
Aku mengenal wajah kepala pelayan itu dan aku menundukkan kepala agar dia tidak melihatku. Kepala pelayan Tuan Myres membawa kami masuk ke aula dan Tuan Myres sudah duduk di kursi besar berlapis emas yang berada di tengah ruangan.
Ada dua dayang di sampingnya yang langsung bergeser saat Tuan Myres berdiri.
“Selamat datang, Tuan Dimitri. Aku tidak menyangka akan kedatangan tamu penting secara tiba-tiba jadi maafkan aku kalau tidak ada persiapan sama sekali. Kamu mau istirahat dan minum anggur dulu? Aku bisa menyiapkan kamar dan wanita untukmu.”
“Tidak perlu repot-repot Myres. Langsung saja ke intinya. Kamu mau membunuhku?”
Tuan Myres tertawa, “Hal gila apa yang kamu tuduhkan, Tuan Dimitri? Jika kamu bukan prajurit kesayangan raja, aku pasti sudah menjebloskanmu ke penjara.”
Dengan cepat, Tuan Dimitri sudah hilang dari hadapanku dan dia telah berada di depan muka Tuan Myres.
Tuan Dimitri mencekik leher Tuan Myres. “Kamu jangan buat aku kehilangan kesabaran.”
Dengan tatapan memohon, dia berkata, “M-maaf Dimitri, aku hanya bercanda. Mana mungkin aku berani membunuhmu? Siapa yang menuduhku seperti itu?”
Mata Tuan Myres lalu menuju ke arahku, dia berteriak, “Apakah wanita itu yang menuduhku? Pengawal, tangkap dia!”
Aku melihat ke kiri dan ke kanan, beberapa pengawal mengepungku dan 2 orang menyergap tanganku ke belakang. Aku meronta tapi tidak berdaya dengan kekuatan dua pria.
“Aku akan memberinya hukuman yang setimpal, Dimitri.” ucapnya dengan wajah yang merah, napasnya tersengal-sengal.
“Katakan jujur padaku, apakah kamu yang ingin membunuhku?”
SNAP!
“Bukan, Tuan Dimitri. Yang ingin anda mati adalah Tuan Lazarus. Saya hanya mendapat kesempatan untuk menyuruh gadis miskin itu membunuh anda, tuan.”
Tuan Dimitri melepas cengkeramannya dan Tuan Myres tersadar. Ia kelihatan bingung beberapa saat.
“Apa yang terjadi?”
Dimitri melangkah mundur dan dengan cuek dia menumpahkan air dari gelas, mencuci tangan yang telah memegang leher Tuan Myres.
“Kamu telah mengakui perbuatanmu. Apa yang akan dilakukan raja kalau dia tau kamu memiliki andil dalam perencanaan pembunuhan ini?”
“Apa maksudmu?” Tuan Myres mengernyitkan dahi, “Aku tidak bilang apa-apa!”
Tuan Dimitri menunjuk salah satu dayang, “Kamu! Katakan apa yang kamu dengar keluar dari mulut majikanmu.”
Dayang berwajah cantik itu tersipu malu, “Tuan Myres bilang, tuan lah yang menyuruh gadis itu untuk membunuh Tuan Dimitri.”
Mulut Tuan Myres terbuka tutup seperti ikan dan aku menahan tawa.
“B-beri aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya, Dimitri.”
Tuan Dimitri mengambil sebutir anggur dan melemparnya ke atas lalu menangkapnya, “Baik. Katakan.”
Tuan Myres menelan ludah, “Aku memiliki utang yang besar kepada Lazarus. Dia yang ingin kamu mati, sebagai imbalannya, utangku akan dibersihkan. Tapi ada seseorang yang berperan penting disini…”
“Oh ya?” kata Tuan Dimitri cuek.
“Panggil Sierra kesini!”
Aku menghela napas lega, ternyata Sierra masih hidup. Untunglah Tuan Myres tidak membunuhnya walaupun aku gagal.
Tuan Myres menatapku dengan tajam dan penuh amarah. Dia berjalan ke arahku dan berbisik, “Gadis bisu yang bodoh! Lihat saja nanti hukuman yang akan kuberikan! Percuma aku menyuruh Eden untuk melatihmu, cih.”
“Dimitri, terima kasih kamu sudah mengembalikan gadis bisu ini kepadaku. Aku akan menghukumnya.” kata Tuan Myres sambil memegang daguku.
Aku menatap Tuan Dimitri dengan perasaan takut. Aku lebih memilih bersama vampir itu daripada Tuan Myres yang bau alkohol.
“Tidak. Dia adalah mainanku sekarang. Sebaiknya kau lepaskan tanganmu dari mainan milikku.”
Tuan Myres melepas daguku, “M-maaf Tuan Dimitri. Aku tidak tau.”
“Ini Sierra, tuan.” ucap pengawal mengabarkan.
Sierra masuk dengan wajah ketakutan tapi dia sangat cantik dan bersinar. Menggunakan baju bak bangsawan dan rambut pirangnya digerai indah.
Matanya tertuju pada Tuan Dimitri dan aku bisa melihat Sierra langsung tertarik pada pria tampan itu.
Lalu Sierra tersentak kaget saat melihat tamu yang lainnya adalah diriku.
“C-chloe? Kenapa kamu ada disini? Aku kira kamu sudah mati,” ucapnya tak percaya.
Aku meronta dan pengawal melepas tanganku sehingga aku bisa bertanya pada Sierra.
{Kenapa kamu berpakaian sangat cantik, Sierra? Bukankah kamu dijeblokan ke sel bawah tanah?}
Sierra melirik Tuan Myres dengan gelisah, “Aku kira adikku sudah mati saat pengawal bilang Tuan Dimitri datang. Dia tidak bilang kalau dia juga membawa Chloe kesini.”
“Cepat jelaskan! Aku sudah bosan.” kata Tuan Dimitri.
“Sierra! Cepat katakan dengan jujur apa peranmu disini. Kita sudah tidak bisa lari. Lebih baik kita katakan saja yang sebenarnya daripada mati.” Tuan Myres mendesak.
“Apa? Kalau dibilang, tentu kita pasti mati!” Sierra memberontak tapi dia tidak bisa lepas.
{Sierra, katakan pada mereka bahwa kamu hanya mencuri uang Tuan Myres dan dia memaksaku membunuh Tuan Dimitri dengan ancaman.}
Sierra mendengus kesal, “Benar-benar adik tidak berguna kamu, Chloe. Dikasih satu tugas saja kamu gagal! Ya, aku telah berkonspirasi dengan Tuan Myres. Semua itu hanya akting untuk membuatmu menyetujui rencana kita. Aku tidak mencuri uang dan tidak dijebloskan ke dalam sel. Dasar bodoh!”
“Hey, hey. Ini rencanamu, Sierra. Kamu begitu yakin kalau Dimitri akan membunuh gadis bisu ini! Dan kamu juga meyakinkanku bahwa dia bisu, tapi kenapa Dimitri bisa tau?”
Tuan Myres menamparku keras, “Kamu bisa bicara kan? Jangan pura-pura bisu!”
Lalu dia berbalik melihat Tuan Dimitri, “Maaf, Dimitri. Kedua wanita ini pasti sudah menjebakku. Aku silap mata karena iming-iming pembebasan utang. Mohon maafkan aku, Dimitri.”
Tuan Myres sampai berlutut dan memohon.
“Benar-benar tidak berguna kamu Myres! Kamu pikir dia akan memaafkan kita!? Mulutmu sendiri yang membawa petaka untuk dirimu!” teriak Sierra.
SNAP!
“Sierra, apa hubunganmu dengan Lazarus?” tanya Tuan Dimitri.
Wajah Sierra berubah drastis, dari penuh emosi menjadi tanpa emosi. “Lazarus berjanji akan menikah denganku jika rencana ini berhasil. Dia akan membuatku jadi Nyonya Stafford.”
Hatiku meringis mendengar jawaban jujur dari mulut Sierra, kakak tiriku sendiri. Ternyata Sierra sudah berbohong dan menjebakku dalam sandiwara-nya.
“Dan kamu rela membiarkan adikmu yang melakukannya?”
“Dia adik tiriku, tuan. Aku tidak peduli jika dia mati. Yang penting rencanaku berhasil dan aku dapat menjadi nyonya di kastil besar.”
“Hey, Sierra. Kamu sungguh kejam.” timpal Tuan Myres.
“Menurutmu, apa hukuman yang setimpal untuk adikmu yang telah mencoba membunuhku?”
Aku tersentak mendengar pertanyaan Tuan Dimitri. Keringat dingin membasahi tubuhku.
“Terserah anda saja, tuan. Dia tidak berguna dan sebaiknya dijadikan makanan hewan buas.” ucap Sierra.
“Hmm.. Aku suka kamu. Lugas dan tidak takut mati. Baiklah jika itu permohonanmu…”
...----------------...
...Thank you semuanya yang uda setia support...
... ♚ Mainan Tuan Dimitri ♚...
...Like, Vote, Favorit & Comment kalian sangat berarti 🤗🥺...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
💮Aroe🌸
bacanya malam hari, makin ngena😆
2022-04-24
1
Siti Jufrah
mengerikan
2021-12-27
1
Darsih suranto
kakak tiri kebanyakan jahat.yg baik itu seribu satu.apalagi ibu tiri.😁😁
2021-12-27
1