Aku tertidur pulas sampai malam hari dan tiba-tiba terbangun karena rasa panas di leherku. Aku segera berlari ke depan cermin dinding dan menurunkan kerah baju.
Kenapa bekas gigitannya merah dan berdenyut?
Rasanya seperti saat Tuan Dimitri menghisap darahku. Aku mengambil air dari baskom dengan tangan dan kubasuh pelan di area leherku. Tapi tidak mempan!
Panasnya berasal dari dalam, aku panik dan menghiraukan peringatan kepala pelayan untuk tidak keluar dari ruangan ini.
Aku berlari ke kamar Tuan Dimitri. Dia pasti tau apa yang terjadi padaku dan aku ingin dia bertanggung jawab atas derita yang kurasakan.
Dengan satu tangan memegang leher, aku membuka pintu kamarnya.
“Aaahhh.. Hhmmm..”
Aku kaget setengah mati saat melihat Gladys. Pakaiannya terlepas sampai ke pinggang, dia duduk di pangkuan Tuan Dimitri dengan kepala miring ke samping.
DEG!!
Mata merah Tuan Dimitri menatapku, gigi taringnya masih tertancap di leher wanita itu, satu tangan melingkar di pinggang Gladys dan satu lagi meremas buah dadanya yang besar.
“Aaahh Tuan Dimitri! Sakit!” jerit Gladys.
Darahku mendidih melihat mereka, panas dari leher menjulur ke seluruh tubuhku. Aku tidak suka Tuan Dimitri meminum darah wanita lain.
Tuan Dimitri terus menghisap leher Gladys sampai jeritan Gladys melemah, wajahnya sudah pucat. Jika Tuan Dimitri tidak melepasnya, Gladys akan mati!
Kakiku maju selangkah untuk menghentikan mereka, tapi aku tidak perlu repot-repot karena Tuan Dimitri langsung melepas hisapannya.
Dia menjilat bibirnya yang penuh darah, “Hello, Chloe. Apakah kamu mau menjadi yang berikutnya? Aku masih lapar.”
Kepala Gladys terkulai lemah menatap keatas. Tuan Dimitri memindahkan tubuh Gladys ke kasur.
“Sekarang giliranmu, Chloe.” Tuan Dimitri melangkah ke arahku.
Aku menggelengkan kepala, rasa panas di leherku telah hilang namun diganti dengan sebuah rasa yang terkonsentrasi pada area bagian bawah, seperti ada kupu-kupu menari di perutku.
Aku berlari ke pintu, tapi dengan cepat Tuan Dimitri menarik lenganku dan melemparku keatas ranjang.
Ini adalah mimpi buruk, dia mau menghisap darahku di samping Gladys!?
Badan Tuan Dimitri berada diatasku, lalu ia menarik turun kerah bajuku tidak peduli seberapa kuat aku melawan.
“Hm? Kenapa ini masih merah?”
Tuan Dimitri bertanya bingung lalu menyibak rambut Gladys ke belakang, menunjukkan lehernya yang tidak ada luka sama sekali.
Hanya ada sedikit sisa noda merah disana. Aku ingin menjelaskan padanya kalau itu baru terjadi 15 menit yang lalu.
Tuan Dimitri meraih tangan Gladys dan menggigit nadinya, Gladys mengerang kesakitan dan leherku kembali panas.
“Ah, ternyata begitu. Ini aneh tapi aku sudah mengerti kenapa.” ucap Tuan Dimitri.
Aku hanya bisa mengerutkan kening, meminta jawaban pada Tuan Dimitri tapi dia tidak ambil pusing untuk menjelaskannya padaku dan menjentikkan jarinya.
SNAP!
“Gladys, bangun dan panggilkan Ulrich ke kamarku sekarang juga.”
Seperti dihipnotis, Gladys langsung beranjak dari kasur dan pergi keluar ruangan.
Untuk apa dia menyuruh Ulrich kesini?
“Aku sangat kecewa, Chloe. Kamu pikir asisten koki itu yang menyelamatkanmu? Sebaiknya kubiarkan saja kamu jatuh ke lantai.”
Tidak lama kemudian, Ulrich yang kebingungan masuk ke kamar Tuan Dimitri.
“Tuan Dimitri? Anda memanggil saya, Tuan?”
Ulrich terkejut ketika melihat aku yang berada dibawah badan Tuan Dimitri ketika dia beranjak dari kasur dan menjentikkan jarinya.
“Ulrich, jadilah penerjemah bahasa isyarat Chloe.”
SNAP!
“Baik, Tuan Dimitri.” ucap Ulrich dengan tatapan kosong.
Aku tau kekuatan vampir itu sekarang.
“Jadi kamu bisa menghipnotis orang untuk melakukan apa yang kamu mau?” kata Ulrich sambil melihat jari dan tanganku yang bergerak lincah.
“Lebih dari itu, babu kecil. Aku bisa memanipulasi pikiran orang, membuat mereka melakukan apa yang kumau, setelah itu aku bisa membersihkan memori dari otak mereka. Setelah sadar, mereka tidak akan ingat peristiwa yang terjadi.”
“Sungguh kekuatan yang terkutuk! Kamu akan terbakar di neraka selamanya karena telah menggunakan tubuh orang lain demi kepentinganmu!” ucap Ulrich dengan nada datar.
Sepertinya Ulrich tidak bisa melampiaskan emosiku juga. Aku sungguh kesal! Kenapa aku terlahir bisu, ya Tuhan?
“Neraka? Hahaha.. Aku telah hidup selama 999 tahun di dunia ini. Aku tidak bisa mati. Jadi ancaman kecilmu itu tidak membuatku takut.”
“Tuan Dimitri, kamu juga bisa merasakan neraka selama hidup di dunia.”
Wajah Tuan Dimitri kembali dingin, “Siapa yang mengutusmu, Chloe? Tidak ada lagi alasan kamu bisu. Ulrich akan mengatakannya padaku.”
Sialan!
Jika Tuan Dimitri tau dan membalaskan dendam pada Tuan Myres, Sierra bisa dalam bahaya.
“Aku tidak tau namanya dan dimana dia tinggal. Nenek tua itu memberiku uang! Tentu saja aku tidak menolak.”
Aku terpaksa berbohong. Aku benci melakukannya tapi aku harap trik dari Eden bisa berhasil.
Tuan Dimitri menatap wajahku lekat, aku berusaha untuk tidak berekspresi sama sekali.
“Bagaimana ciri-ciri nenek tua itu?”
“D-dia memiliki rambut putih yang panjang, kukunya juga panjang dan tajam sekali. Wajahnya telah penuh keriput. Itu saja yang bisa kuingat, tuan.”
Aku terpaksa mengatakan ciri-ciri Eden. Tuan Dimitri pasti tidak akan tau nenek tua itu.
“Berapa imbalan yang dia berikan padamu?”
“100 juta dan itu sudah lebih dari cukup. Aku tidak perlu kelaparan lagi.”
Tawa Tuan Dimitri menggelegar, “100 juta untuk membunuh seorang prajurit? Kamu bodoh atau polos sih?”
Dari nadanya, aku sadar kalau angka 100 juta itu sedikit untuk Tuan Dimitri. Seharusnya aku bilang 1 miliar.
“Aku memang polos dan bodoh, tuan. Aku terlahir di keluarga miskin. Kedua orangtuaku telah meninggal dan aku sebatang kara. Apakah kamu mau memaafkanku dan melepasku, Tuan Dimitri?” pintaku.
“Melepasmu? Ck ck ck.. Tidak akan Chloe. Kamu yang duluan melangkah masuk dalam hidupku. Tunggu aku bosan, baru aku akan melepasmu.” jawab Tuan Dimitri santai.
Aku menelan ludah dan pasrah. Tuan Dimistri menoleh ke arah Ulrich.
“Apakah kamu menyukai asisten koki-ku?”
“Dia sangat baik padaku, tuan. Tolong jangan sakiti Ulrich, Tuan Dimitri.”
Tuan Dimitri berjalan mengitari tubuh Ultrich, “Hmm.. Kamu harus dihukum karena berani memikirkan Ulrich saat memelukku.”
SNAP!
Ulrich berkedip dengan cepat dan mengerutkan dahinya, “Kenapa aku bisa ada disini? Chloe? Tuan Dimitri?”
“Ulrich, sebagai hukuman karena Chloe dekat denganmu, kamu harus melihat ini.”
Tuan Dimitri mencengkeram tanganku dengan kasar, menarik kerah bajuku turun, dan menggigit leherku seperti semalam.
Oh!
Rasa ini seperti ekstasi. Tanganku yang tadinya mendorong bahu Tuan Dimitri, malah menggenggam erat bajunya. Eranganku mulai muncul, suara yang tidak pernah keluar sebelum aku kenal Tuan Dimitri.
Ini sangat memalukan! Aku mendesah di depan Ulrich.
Wajahnya kebingungan melihat Tuan Dimitri minum darahku dengan lahap. Tuan Dimitri tidak tergesa-gesa, seperti menyeruput sesuatu yang segar.
SLUURRP!!
Lalu ia menjilat bekas gigitan itu, “D-dimitri…”
Mata kami bertatapan, aku dengan ekspresi terkejut dan dia tersenyum puas.
Aku mengucapkan sebuah kata!
Dan nama pertama yang kusebut adalah ‘Dimitri’.
Tuan Dimitri menjilat lagi dan lagi dan kata yang keluar dari mulutku adalah namanya.
Dimitri.
Seperti sebuah doa.
Aku mulai takut kalau aku tidak bisa hidup tanpa gigitan Tuan Dimitri.
...----------------...
...Thank you semuanya yang uda setia support...
... ♚ Mainan Tuan Dimitri ♚...
...Like, Vote, Favorit & Comment kalian sangat berarti 🤗🥺...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
💮Aroe🌸
Dulu aku pertama baca novel on line, masih bodoh dan tak tahu arti symbol 👍❤🎁🎫😅😅😅😅
2022-04-24
2
Arsyalom Timothy
wowwww..... ak suka critanya. lain dr yg prnh ak baca. keren bgt thor. lanjut yahhhh
2022-03-02
0
Heni Irawati
vampir jaman naow
2021-12-28
1