Ruangan itu hanya disinari oleh cahaya api yang membara di perapian besar. Suara kayu terbakar dan percikan api seakan berlomba-lomba untuk bertahan hidup.
Aku mengintip sedikit dari balik pintu yang sudah terbuka, kuberanikan diri untuk membuka lebih lebar. Kamar Tuan Dimitri sungguh luas, dengan dominasi warna merah.
Mataku langsung tertuju pada kasur besar yang terletak di tengah ruangan. Ada seseorang yang tidur disana, wajah itu dan rambut hitamnya langsung membuatku yakin bahwa dia adalah Tuan Dimitri.
Aku melangkah pelan tapi pasti, tak ada satupun suara saat kakiku menyentuh lantai kayu oak. Pisau belati sudah berada di tanganku dengan genggaman erat.
Hatiku berteriak untuk menghentikan ini. Seumur hidupku aku selalu menjadi orang baik, bahkan orang tidak akan tersakiti oleh perkataanku.
‘Tentu saja, Chloe. Kamu kan bisu.’
Mencoba untuk mengatur napasku yang mulai cepat, aku berdiri di samping kasur melihat Tuan Dimitri tidur tanpa pakaian. Dada bidangnya sedikit tertutup oleh selimut, dia putih sekali.
Aku mengulurkan tangan ke wajahnya, tapi dia tidak bangun.
Setelah memastikan dia tidur pulas, aku langsung menghunjamkan mata belati tajam berlapis perak ke arah jantung Tuan Dimitri.
Semuanya terjadi begitu cepat. Tanganku masih terayun keatas ketika sepasang mata hitam terbuka dan melihatku. Aku panik tapi aku tetap melakukannya, kuserang bagian dada Tuan Dimitri.
Dengan mudah dia menyergap lenganku, memutarnya dan beranjak dari kasur sehingga belati perak itu jatuh ke lantai.
CLAANK!
Lenganku sakit karena diputar tapi aku tidak bisa menjerit, jantungku berdegup tanpa ritme dan napasku tidak teratur.
Mati! Aku ketahuan!
Mata hitamnya menusuk diriku dan tangannya yang satu lagi melingkar di leherku dengan erat. Aku yakin besok saat mereka menemukan jasadku, akan ada bekas cengkraman itu.
“Siapa yang mengutusmu untuk membunuhku?” tanya Tuan Dimitri dengan wajah dingin, suaranya bergemuruh.
Aku membuka mulutku, tapi tidak ada suara yang keluar. Itu membuatnya marah. Dia mendorongku dengan keras ke dinding, cekikannya semakin erat.
Aku tidak bisa bernapas!
“Katakan sekarang juga! Berani-beraninya babu kecil sepertimu mencoba untuk membunuhku?”
Tanganku yang tidak diplintir, menarik lengan besarnya yang mencekik leherku. Tapi sia-sia, aku tidak berdaya. Napasku sudah hampir habis dan aku melihat wajah Tuan Dimitri sampai pandanganku kabur.
Aku akan pingsan sebentar lagi atau mungkin mati. Aku tidak tau.
Belum sempat mataku tertutup penuh, Tuan Dimitri melonggarkan cengkeramannya hingga aku bisa menarik napas panjang, tapi tangan itu masih melingkar di leherku.
“Kamu masih punya kesempatan, babu kecil. Aku akan membiarkanmu hidup jika kamu menjawab pertanyaanku. Siapa yang mengutusmu untuk membunuhku?”
Tuan Dimitri mengulang pertanyaan itu lagi. Dia melihat bibirku yang hanya bisa bergerak tanpa menghasilkan suara.
‘GO TO HELL!’
Bibir Tuan Dimitri terangkat keatas membentuk senyuman yang tidak penuh, “Kamu memang cari mati, babu kecil. Baiklah jika itu yang kau minta.”
Aku pikir dia akan memblokir saluran pernapasanku lagi, tapi Tuan Dimitri malah mendorong tengkuk leherku dan dia menurunkan kepalanya.
Aku terkesiap saat merasakan sakit di kulit, rasanya seperti ada paku yang menancap, lalu dia mulai menghisap leherku.
Sekujur tubuhku terbakar, panas sekali. Kakiku hampir tidak kuat menopang tubuhku sendiri dan aku pasti jatuh ke lantai jika tidak ada pria itu memegangku.
Suara hisapannya mengisi seluruh ruangan dibarengi dengan suara erangan wanita yang serak dan parau.
Tunggu!
Apa itu suaraku? Aku mencoba untuk mengeluarkan erangan lebih keras dan lebih lama, lalu berhenti. Suara itu juga berhenti.
Apakah aku juga bisa bicara?
Tapi belum sempat aku mencoba untuk membentuk kata, Tuan Dimitri berhenti. Aku mendesah kecewa tapi tidak ada suara yang keluar.
Tuan Dimitri mengangkat kepalanya dan aku bisa melihat bibirnya penuh dengan darah segar, dia menjilat bibirnya. Menikmati setiap sisa darahku yang menempel disana.
Matanya yang hitam telah berubah menjadi merah. Badanku bergetar hebat, campuran rasa takut dan sesuatu hal lain yang tidak aku mengerti.
“Kamu adalah manusia yang unik, babu kecil. Aku tadinya berniat untuk membunuhmu.. Tapi darah ini..”
Jari telunjuknya mengoles sisa darah yang ada di leherku dan lidahnya menjulur keluar untuk menjilat darah itu dan dua gigi taring terlihat. Tuan Dimitri menutup matanya dalam nikmat.
“Benar-benar sedap dan berbeda dari yang lain. Seumur hidupku, aku tidak pernah merasakan darah senikmat ini. Dan percayalah bahwa aku sudah hidup dalam waktu yang lama.”
Aku refleks memegang leherku yang masih berdenyut dan melihat kebawah. Ada darah yang mengalir menodai baju putihku.
Tuan Dimitri adalah seorang vampir!!
“Siapa namamu, babu kecil? Oh maaf, sepertinya kamu bisu.”
Aku menganggukkan kepala.
“Aku tidak jadi membunuhmu, babu kecil. Tapi sebagai gantinya kamu harus menjadi mainanku sampai aku bosan. Darah yang mengalir pada tubuhmu, semuanya adalah milikku!” ucapnya posesif.
Aku berontak karena ini gila! Aku tidak mau jadi mainan seorang vampir. Tuan Dimitri tertawa melihat usahaku untuk melarikan diri.
Tuan Dimitri menjentikkan jarinya, “Diam, jangan bergerak.”
Tapi aku terus memukul dan mencakar dadanya yang kekar. Gila, Tuan Dimitri punya badan yang bagus dan berotot. Dia sangat kuat, pantas saja dia itu prajurit kepercayaan raja yang selalu bertempur di barisan paling depan.
Eden bilang aku akan berhasil. Sungguh bodoh aku bisa percaya perkataan seorang nenek tua.
“Hentikan!” teriaknya lagi.
Aku tetap bisa melancarkan serangan tak berarti sampai dia menekan kedua lenganku ke dinding dengan tangannya.
Wajah Tuan Dimitri keheranan, “Kenapa kamu tidak bisa menurutiku? Menarik…”
Tuan Dimitri memperhatikan wajahku lalu turun ke badanku yang hanya terlapis baju putih yang tipis. Dia menatap dadaku yang turun naik karena aku bernapas dengan cepat.
Aku melemparkan tatapan mematikan karena dia sungguh lancang melihat tubuhku. Tuan Dimitri tersenyum kecil dan jantungku berhenti berdetak.
“Sungguh teramat menarik.” Tuan Dimitri melepas tanganku dan menekan bel di samping kasur.
Aku hendak menarik pintu ketika dia berkata, “Jangan coba-coba lari, babu kecil. Kamu akan menyesal.”
Aku tidak bodoh. Ada banyak penjaga di depan gerbang dan tidak ada celah untuk lari dari prajurit raja yang paling ditakuti.
Akhirnya aku hanya bisa membatu disana sampai tuan Denis muncul dengan napas terengah-engah. Ia tidak mengenakan pakaian kerjanya seperti biasa, hanya sebuah atasan putih dan celana coklat.
Tuan Denis terkejut melihatku disana. Aku pasti terlihat mengerikan dengan noda darah di baju putihku.
“Maaf, Tuan Dimitri. Apakah ada masalah?” tuan Denis melihat ke arahku lagi.
“Siapa nama pelayan ini, Denis?” tanya Tuan Dimitri.
“Ohh.. Dia adalah pelayan yang baru bekerja 2 minggu disini. Namanya Chloe Isabel.”
Aku menutup mataku pasrah. Tamat sudah.
“Chloe Isabel.”
Aku suka suara Tuan Dimitri menyebut namaku.
“Apa Chloe membuat masalah tuan? Maafkan saya tuan, saya sudah pernah memberitaunya bahwa tidak ada orang boleh naik ke lantai dua.”
“Dia mencoba untuk membunuhku, Denis.”
“Apa??” tuan Denis membelalakkan matanya lalu melihatku dan seisi ruangan. Matanya tertuju pada belati yang jatuh di lantai.
“Mulai sekarang kamu tidak perlu bekerja disini lagi, Chloe! Kamu dipecat! Malam ini juga kemaslah barangmu semua. Maafkan saya, Tuan Dimitri. Saya ceroboh telah merekrut gadis bisu ini. Tapi pekerjaannya selalu sempurna.. Saya tidak menyangka dia berani menyerang anda, tuan.” tuan Denis membungkukkan badan.
“Oh, bukan.. Aku tidak ingin dia dipecat. Sebaliknya, kamu harus mengawasi dia mulai sekarang. Dia boleh tetap bekerja disini tapi jangan biarkan dia lari,” ucap Tuan Dimitri.
“K-kenapa tuan? Dia mencoba untuk membunuh anda!” tuan Denis kebingungan.
“Dia bukan hanya seorang pelayan disini. Chloe Isabel adalah mainanku.”
...----------------...
...WARNING!! ...
...Sebelum lanjut wajib baca ini:...
Ini bukan cerita dimana Hero (karakter utama cowok) bakal langsung jatuh cinta sama
heroine (karakter utama cewek).
Kalau kalian suka tipe H yang manis & bucin akut silahkan berhenti. Karena dari bab 15-42 emosi kalian pasti akan memuncak.
Tapi kalau kalian suka cerita anti-hero, dimana h dibuat sengsara dulu namun akhirnya si H jadi bucin & rela mati demi h maka SELAMAT kamu telah menemukan cerita ini.
...⛔️⛔️⛔️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
SevenNy
ngakak
2022-12-23
1
💮Aroe🌸
ternyata banyak yg terlewat😆 bodohnya aku...
2022-04-24
0
Mrs. Utomo
🤣👍
2022-03-02
0