"Cantik" satu kata yang keluar dari bibir mungil gadis yang sudah rapi dengan pakaian nya .Bibir mungilnya tidak pernah luntur dari yang namanya tersenyum.
Dari pada tidak ada yang memuji lebih baik aku memuji diriku sendiri pikir nya sambil terus tersenyum di depan cermin. Padahal dia sudah rapih dari tadi tapi entah kenapa gadis itu selalu suka melihat pantulan dirinya di cermin padahal tidak ada yang berubah walau dia lama-lama juga.
"Teteh Ais cepatttt" teriak Air adik kembarnya yang bernama lengkap Airumi khoer al-qolayuby .
Di pagi hari dirinya di buat menunggu karna kelakuaan kembaran nya yang selalu lama jika berhadapan dengan cermin padahal tidak banyak yang kembaran nya pakai tapi kenapa selalu membuat Air kesal menunggu.
Ais yang nama lengkap nya adalah Aisyah khoer el-qolayuby kakak kembar Air sepuluh menit keluar lebih awal dari perut sang umi.
Dengan cengengesan Ais menuruni anak tangga di lihatnya kembarannya sudah mengerucutkan bibir nya sambil mengunyah sarapan pagi.
Memang sudah jadi kebiasaan Ais tidak ikut sarapan karna dia selalu suka sarapan di kantin kampus nya,paling Ais cuma minum susu doang. Kelakuaan Ais terkadang membuat Rahma sang umi merasa heran padahal tinggah nya dulu tidak seperti itu.
"Ayo Dek bisa terlambat kita" celetuk Ais dengan santai menyelonong keluar setelah mencium punggung tangan abi dan umi nya. Membuat Azam dan Rahma geleng-geleng kepala melihat tingkah anak gadis nya yang selalu seperti itu setiap pagi. Air hanya menatap jengah pada kakak kembar nya.Ingin sekali Air menenggelamkan kelakuan kakak kembar nya ke lautan samudra tapi sayang tidak bisa karna sifat nya sudah mendarah daging.
"Pakai helm nya"
"Tidak mau" protes Ais santai dengan geram Air memakai kan helm pada kakak kembar nya.
"Ck. Teteh mau sampai kapan Teteh manja begini udah gede juga " geram Air karna harus sabar akan kemanjaan kakak kembar nya yang selalu ingin di pakai kan helm setiap pagi dan pulang kampus.
"Ya gak papah lah dik, Entar kalau udah Teteh nikah baru gak akan manja sama adik Teteh yang imut in"
" Awww" ringis Air karna Ais selalu saja mencubit hidung nya.
"Aku sumpahin yah semoga Teteh cepat nikah" geram Air sambil mengelus hidung mancung nya yang memerah membuat Ais acuh saja.
"Ayo jalan katanya takut telat" celetuk Ais lagi membuat Air harus benar-benar extra sabar menghadapi kakak kembarnya. Dengan manyun Air membawa motor ninjanya. Ais membelitkan kedua tangan nya di perut Air mereka seperti sepasang kekasih saja tapi sayang nya mereka hanya adik dan kakak. Air memarkirkan motor nya di tempat biasa melihat kedatangan dua pasturi itu membuat para mahasiswa heboh pasal nya di kampus tidak ada yang tau bahwa Ais dan Air adalah kembaran mungkin karna sikap mereka berdua yang berbeda.
Air tipikal orang yang cuek, dan dingin sedangkan Ais gadis pecicilan, manja dan bar-bar tapi mereka berdua tidak kalah heboh dalam memperebutkan nilai karna Air dan Ais selalu menjadi musuh jika masalah nilai tapi selalu tetap unggul Air dalam bidang manapun sedangkan Ais selalu di urutan ke dua.
Membuat siswa laki-laki dan perempuan menjadi sakit hati karna dambaan hatinya sudah ada yang meliliki.
Ais dan Air jalan berbarengan terkadang Air selalu risih jika Ais menggandeng tangan nya posesif.
" Kepala aja pake kerudung tapi kelakuaan kaya ******" celetuk Mona tersenyum kecut melihat keromantisan Air.
"Bodo amat apa peduli loe" balas Ais sambil mencium pipi Air membuat Mona di bakar cemburu sedangkan Air hanya melotot karna kelakuaan kakak kembar nya.
Mona yang berkepanjangan Mona lin kakak tingkat Ais yang suka sama kembaran nya dia keturunan China. Siapapun tidak ada yang berani membalas perkataan nya karna Mona saudara pemilik kampus yang Air dan Ais kuliah.
Tapi Mona selalu di buat mati kutu dan geram karna keberaniaan Ais yang selalu melawan nya.
"Ck dari pada situ pakai baju kurang bahan, apa gak ada duit" celetuk Ais membuat Mona semakin memanas menahan amarah jika saja tidak ada Air di samping Ais sudah Mona sudah merobek bibir Ais dari tadi.
"Loe berani " geram Mona ingin menampar Ais tapi tidak jadi karna tatapan menghunus dari Air.
Air langsung menarik Ais masuk ke kelas dengan kasar membuat Ais memberonta karna belum puas melawan kakak tingkat nya.
" Ih kenapa di bawa kesini sih aku belum selesai kasi pelajaran tuh si nenek lampir" protes Ais.
"Buang-buang waktu aja" cuek Air membuat Ais menghela nafas memang benar ribut sama orang buang-buang waktu saja tapi tetap saja Ais selalu di buat naik pihat jika berhadapan sama nenek lampir itu.
Sedangkan di rumah Rahma baru selesai menelepon dengan seseorang membuat Azam mengerutkan kening bingung lalu menghampiri sang istri.
"Ada apa? " tanya Azam.
"Astagfirullah Mas ngagetin aja"
"Maaf, itu Ade kelihatan nya sedang ada sesuatu yang serius" Rahma hanya menghela nafas pelan lalu duduk di sofa membuat Azam mengikuti.
"Ada apa hemmm? "ulang Azam.
"Barusan Dinda telepon katanya mau menjodohkan anak nya dengam Ais sebagai permintaan maaf di masa lalu " ucap Rahma sendu. Azam sekarang faham bagai mana di posisi sang istri.
"Mas sudah Ade katakan ade sudah melupakan kejadian masa lalu tapi Dinda selalu bersi keras ingin menjodohkan anak nya sebagai penebus anak pertama kita yang tidak ada, Ade bingung mau mengatakan apa lagi pada Dinda yang jadi masalah nya Ade tidak tau apa Ais akan menerima atau tidak, Mas kan tau anak itu bagai mana" lilir Rahma sambil menyandarkan kepalanya di bahu Azam.
"Biarkan garis takdir yang menjawab "
Rahma hanya menatap wajah sang suami yang nampak biasa saja tidak ada exfresi apapun hanya datar seperti biasa membuat Rahma menghela nafas pelan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Anggita Nurie
semangat thor
2022-03-21
0