Melepaskan

Setelah kepergian Devan, dia juga ikut keluar dari restauran dengan bekas air mata yang masih terlihat jelas di wajahnya saat mendengar semua perkataan Devan yang sangat menyakiti hatinya.

"Re" Renatta menolehkan tubuhnya saat mendengar namanya di panggil seseorang yang tidak lain adalah Robert.

Renatta lebih memilih terus berjalan menuju mobilnya saat mengetahui yang memanggilnya Robert, dia sudah tidak ingin berurusan dengan mantan kekasihnya itu.

Saat menyadari bahwa Renatta berusaha menghindarinya, Robert dengan cepat menarik tangan Renatta dan membawanya ke dalam pelukannya, awalnya dia memberontak dalam pelukan Robert tetapi tenaganya terasa habis saat merasakan hatinya yang semakin sakit.

"Menangislah Re, aku tahu kamu saat ini sedang kacau, maaf tadi aku tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian berdua di dalam restauran.

Renatta semakin menangis di dalam pelukan mantan kekasihnya itu, seketika dia melupakan rasa marahnya kepada Robert dan membalas pelukan mantan kekasihnya itu, karena yang saat ini dia butuhkan hanya pelukan.

"Kenapa hidupku serumit ini, kenapa kamu dulu juga tega sama aku, apa sebenarnya kesalahanku di masa lalu yang membuat hidupku berantakan seperti ini, aku merasa hidupku tidak benar - benar bahagia selama ini" Renatta semakin terisak di dalam pelukan Robert.

Sedangkan di dalam sebuah mobil mewahnya, Devan memandang Renatta dan Robert yang berpelukan membuat dirinya begitu sangat marah dengan tangannya yang sudah memutih akibat dia mencengkram erat setir mobilnya tetapi dia tetap pada egonya yang memilih menyakiti Renatta daripada harus mengikuti kata hatinya.

.

.

.

Setelah puas menangis di dalam pelukan Robert, Renatta saat ini sedang duduk di taman yang berada tidak jauh dari restauran, dia tersenyum melihat seorang keluarga kecil yang terlihat begitu bahagia, itu adalah harapan Renatta jika suatu saat nanti dia memliki anak bersama Devan tetapi itu hanya harapan yang sudah dihancurkan oleh kenyataan bahwa Devan tidak ingin memiliki anak bersamanya bahwa dia dengan tega menyuruhnya menggugurkan anak mereka.

"Minumlah" Robert memberikan air mineral dingin kepada Renatta lalu duduk di samping tempat duduk Renatta yang masih kosong.

"Kamu tahu Re, kalau boleh jujur aku masih sayang banget sama kamu, tetapi aku tahu aku sudah sangat melukai hatimu seharusnya aku dari awal jujur sama kamu alasan aku menikahi Karin, bukan begitu saja meninggalkan kamu tanpa kabar sama sekali" Ucap Robert dengan segala penyesalannya karena lebih memilih menuruti keinginan Karin daripada mempertahankan hubungannya dengan Renatta.

"Awalnya aku begitu marah saat kamu meninggalkanku dan menikah dengan sahabatku sendiri Karin, aku meras begitu terkhianati oleh orang orang yang begitu aku percaya, tetapi semuanya seolah olah bisa aku lupakan ketika hidup bersama Devan, walaupun pernikahan ini hanya sebatas kontrak" Perkataan yang diucapkan Renatta membuat Robert terkejut karena dia mengetahui alasan pernikahan Renatta yang begitu cepat.

"Jadi kalian hanya menikah karena sebuah perjanjian?"

Renatta mengangguk "Awalnya itu hanya sebatas pernikahan kontrak tetapi seiring

berjalannya waktu aku mulai menaruh perasaan kepada Devan dan berharap bahwa suatu saat pernikahan mereka bisa berubah menjadi pernikahan yang sesungguhnya tanpa ada kata pernikahan kontrak di dalamnya" Dia tersenyum getir ketika mengingat bahwa keinginannya tidak akan pernah bisa terwujud karena Devan sudah menyerahkan surat cerai kepadanya bahkan dia sudah menandatangi surat cerai tersebut dan tinggal menunggu tanda tangan Renatta maka mereka akan sah bercerai.

.

.

.

Renatta memandang sendu foto pernikahannya dengan Devan yang masih terpajang di dalam kamarnya saat ini, setelah pembicaraannya di taman tadi dia memutuskan untuk berdamai dengan Robert dan memulai ulang pertemanan mereka seperti dulu sebelum mereka menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.

"Re, boleh aku masuk" Sherly mengetuk pintu kamar milik Renatta.

"Masuklah Sher, pintunya tidak aku kunci" Ucap Renatta, tidak lama kemudian pintu terbuka dan menampilkan Sherly yang memegang beberapa map di tangannya.

"Ini beberapa bukti yang membuktikan kalau kamu tidak bersalah, tinggal kita serahkan ke Devan agar dia tahu kebenarannya"

"Aku rasa itu sudah tidak perlu, lagian Devan juga tidak benar benar mencintaiku, bahkan dia sudah menanda tangani surat perceraian kita" Renatta memberikan surat perceraiannya kepada Sherly.

"Apa kamu juga akan menanda tangani surat perceraian ini, aku beharap kamu berfikir ulang Re karena ada seseorang yang kelak akan membutuhkan kasih sayang Devan"

"Awalnya aku juga tidak ingin menanda tanganinya tapi kurasa ini jalan terbaik untuk pernikahan ini adalah sebuah perceraian, dari awal pernikahan ini memang tidak didasari dengan rasa cinta, dan mungkin hanya aku yang mulai mencintai Devan, sedangkan dia hanya menganggapku sebagai objek balas dendamnya saja" Renatta tersenyum getir ketika mengatakannya, dia masih belum percaya orang yang diam diam mulai dia cintai adalah orang yang akan menciptakan luka paling dalam di hatinya.

"Aku merasa sebenarnya Devan juga mencintaimu Re, mungkin karena dendamnya dia berusaha menekan rasa cintanya kepadamu" Sebenarnya dia sudah tahu dari Axel kalau Devan dulu pernah menyukai Renatta tetapi lebih memilih untuk menyembunyikan rasa sukanya hingga pada kejadian dimana rasa suka dan cinta yang dimiliki oleh Devan berubah menjadi rasa benci dan dendam.

"Itu tidak mungkin Sher karena sebentar lagi Devan akan bertunangan dengan Agnes dan aku yakin mereka saling mencintai, aku hanya tidak ingin merusak kebahagiaan mereka"

"Tetapi itu berarti kamu sudah melindungi pelaku sebenarnya dan memilih untuk mengorbankan dirimu" Sherly sedikit kesal dengan apa yang barusan dikatakan oleh sahabatnya itu, bagaimana bisa dia ingin menderita demi orang lain.

Renatta terkekeh " Siapa bilang aku melindunginya, aku hanya memberikan sedikit kebahagiaan kepadanya sebelum semuanya terungkap, kamu tenang saja Sher, seorang Renatta tidak mungkin selemah itu hingga mengorbankan dirinya untuk orang yang sudah menghancurkan hidupnya".

"Aku percaya denganmu dan menerima semua keputusanmu, apapun itu aku yakin kamu sudah memikirkannya dengan baik" Sherly tersenyum ke arah Renatta, dia tahu apapun keputusan yang di ambil sahabatnya itu sudah yang terbaik.

.

.

.

"Saya akan resign dari perusahaan papah untuk beberapa waktu dan akan mempercayakan semuanya kepada Om Regan" Ucap Renatta dengan segala pertimbangan yang sudah dia pikirkan dengan baik.

Om Regan bingung dengan apa yang dimaksud Renatta, bukankah saat ini perusahaan sedang dalam kondisi kurang baik, tapi kenapa Renatta lebih memilih untuk melepaskan tanggung jawabnya "Apa maksud anda nona?"

"Mungkin Om Regan bingung tetapi Om Regan tidak perlu khawatir saya akan tetap bertanggung jawab penuh atas perusahaan milik papah, dan saya akan tetap berusaha mencari investor terbaik untuk mengembalikan kestabilan perusahaan" Ucap Renatta dan memberikan sebuah flashdisk kepada Om Regan yang berisi semua file file penting perusahaan karena dia yakin On Regan tidak akan mengkhianati kepercayaan dari papahnya.

"Lalu apa yang akan anda lakukan setelah ini?" Tanyanya kepada Renatta setelah menerima flashdisk yang diberikan Renatta kepadanya.

"Pergi meninggalkan negara ini sampai saya benar benar siap untuk kembali" Renatta memang sudah berencana untuk pergi meninggalkan semua kenangan buruk yang dia lewati selama ini dan akan memulai hidup barunya dengan lebih baik lagi.

.

.

.

To Be Continue

Terpopuler

Comments

Sisila

Sisila

kasian renata

2021-12-17

2

Sugiyanto Samsung

Sugiyanto Samsung

berjuanglah re

2021-11-30

0

Maria Ulfa

Maria Ulfa

Bisa yuk Renatta hidup bahagia tanpa Devan

2021-11-10

9

lihat semua
Episodes
1 Renatta Desinta Maharani
2 Devandra Narendra Abimana
3 Perjanjian Kontrak
4 Bertemu Calon Mertua
5 Hari Pernikahan
6 (Bukan) Malam Pertama
7 Insiden Masa Lalu
8 Kabar Duka
9 Malam Pertama
10 Siapa Agnes?
11 Bertemu Robert
12 Cemburu
13 Awal Kehancuran
14 Devan Menghilang
15 Teman atau Musuh ?
16 Mendekati Kehancuran
17 Kehancuran
18 Melepaskan
19 Pergi
20 Penyesalan Devan
21 6 Tahun Kemudian
22 Baby Twins
23 Cara Bertemu Papah Devan
24 Kembali Ke Indonesia
25 Penyamaran Zio dan Zia
26 Bertemu Tetapi Tidak Saling Mengenal
27 Twins vs Cabe Cabean
28 Raka dan Masa Lalunya
29 Raka dan Masa Lalunya (2) + Visual Tokoh
30 Bertemu
31 Kita Masih Suami Istri
32 Kebohongan
33 Menjadi Asing Kembali
34 Kalian Anak Siapa?
35 Sebuah Fakta
36 Hari Bahagia Untuk Devan
37 Hari Bahagia Untuk Devan ( 2 )
38 Permainan Antara Devan dan Renatta
39 Permainan Antara Devan dan Renatta ( 2 )
40 Kekesalan Renatta dan Kecemburuan Devan
41 Bisakah Semuanya di Mulai Dari Awal?
42 Mau Ngapain Kita Malam Ini?
43 Berusaha Saling Menerima dan Memaafkan
44 Kejadian di Kamar Mandi
45 Penderitaan yang Sama
46 Pertemuan di Restauran
47 Menjadi Keluarga Bahagia untuk Zio dan Zia?
48 Anaknya Papah Devan
49 Bertemu dan Melepaskan
50 Naik Jet Pribadi ke Disneyland
51 Lamaran Kedua dengan Orang yang Sama
52 Berkeliling Disneyland
53 Resepsi Pernikahan Devan dan Renatta
54 Gangguan Malam Pertama Setelah Resepsi
55 Honeymoon
56 Keraguan
57 Angel anaknya Devan?
58 Kecurigaan Renatta
59 Renatta Sakit
60 Dua Garis biru
61 Kejutan Untuk Devan
62 Malam Indah Devan dan Renatta
63 Devan Sakit
64 Pergi ke Dokter Kandungan
65 Pertemuan Renatta, Devan dan Aline
66 Bukti Kejahatan
67 Mencoba Melakukan di Atas Meja Makan
68 Hasil Test DNA
69 Dua Pria yang Berusaha Saling Melepaskan
70 Laki - Laki Misterius
71 Ayah dari Angel?
72 Sebuah Kecelakaan
73 Hukuman Untuk Devan
74 Hukuman Untuk Devan 2
75 Cemburu Tingkat Akut
76 Pengakuan Devan
77 Permintaan Aneh Renatta
78 Antara Aline, Kenan dan Renatta
79 Satu Hati Nicholas untuk Dua Cinta
80 Satu Hati Nicholas untuk Dua Cinta
81 Masa Lalu Nicholas dan Penyesalannya
82 PENGUMUMAN (Harap Dibaca)
83 Resepsi Pernikahan Raka dan Hilangnya Zio
84 Pencarian Zio
85 Mengorbankan Nyawa
86 Antara Hidup dan Mati
87 Mengikhlaskan yang Sulit
88 Kembalinya Devan
89 Melakukan di Rumah Sakit
90 Melakukan di Rumah Sakit ( 2 )
91 Rasa Malu dan Sedih
92 Mengambil Kembali
93 Pesan Terakhir Aline
94 Selamat Tinggal Aline
95 Satu Dua Tiga
96 Mood Aneh Renatta.
97 Menahan Malu
98 Melakukan Hal Nekat
99 Percobaan Bunuh Diri
100 Insiden Bebek Tenggelam
101 Saling Memaafkan dan Menerima Masa Lalu
102 Pertemuan Kembali dan Kecemburuan Devan
103 Merayu yang Berakhir di Tempat Tidur
104 Baby Girl
105 Kesadaran
106 Pertemuan Angel dan Devan
107 Angel
108 Godaan untuk Devan
109 Hayo Ngapain
110 Pagi yang Berbeda
111 Kehidupan yang Mulai Membaik
112 Rasa Iri Zia
113 Ada Apa Dengan Devan?
114 Devan Jadi Romantis
115 Masa Lalu Devan
116 Permasalahan Masa Lalu
117 Berkata Jujur? + Promosi Cerita Baru
118 Menuju Kebahagiaan Sesungguhnya
119 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Renatta Desinta Maharani
2
Devandra Narendra Abimana
3
Perjanjian Kontrak
4
Bertemu Calon Mertua
5
Hari Pernikahan
6
(Bukan) Malam Pertama
7
Insiden Masa Lalu
8
Kabar Duka
9
Malam Pertama
10
Siapa Agnes?
11
Bertemu Robert
12
Cemburu
13
Awal Kehancuran
14
Devan Menghilang
15
Teman atau Musuh ?
16
Mendekati Kehancuran
17
Kehancuran
18
Melepaskan
19
Pergi
20
Penyesalan Devan
21
6 Tahun Kemudian
22
Baby Twins
23
Cara Bertemu Papah Devan
24
Kembali Ke Indonesia
25
Penyamaran Zio dan Zia
26
Bertemu Tetapi Tidak Saling Mengenal
27
Twins vs Cabe Cabean
28
Raka dan Masa Lalunya
29
Raka dan Masa Lalunya (2) + Visual Tokoh
30
Bertemu
31
Kita Masih Suami Istri
32
Kebohongan
33
Menjadi Asing Kembali
34
Kalian Anak Siapa?
35
Sebuah Fakta
36
Hari Bahagia Untuk Devan
37
Hari Bahagia Untuk Devan ( 2 )
38
Permainan Antara Devan dan Renatta
39
Permainan Antara Devan dan Renatta ( 2 )
40
Kekesalan Renatta dan Kecemburuan Devan
41
Bisakah Semuanya di Mulai Dari Awal?
42
Mau Ngapain Kita Malam Ini?
43
Berusaha Saling Menerima dan Memaafkan
44
Kejadian di Kamar Mandi
45
Penderitaan yang Sama
46
Pertemuan di Restauran
47
Menjadi Keluarga Bahagia untuk Zio dan Zia?
48
Anaknya Papah Devan
49
Bertemu dan Melepaskan
50
Naik Jet Pribadi ke Disneyland
51
Lamaran Kedua dengan Orang yang Sama
52
Berkeliling Disneyland
53
Resepsi Pernikahan Devan dan Renatta
54
Gangguan Malam Pertama Setelah Resepsi
55
Honeymoon
56
Keraguan
57
Angel anaknya Devan?
58
Kecurigaan Renatta
59
Renatta Sakit
60
Dua Garis biru
61
Kejutan Untuk Devan
62
Malam Indah Devan dan Renatta
63
Devan Sakit
64
Pergi ke Dokter Kandungan
65
Pertemuan Renatta, Devan dan Aline
66
Bukti Kejahatan
67
Mencoba Melakukan di Atas Meja Makan
68
Hasil Test DNA
69
Dua Pria yang Berusaha Saling Melepaskan
70
Laki - Laki Misterius
71
Ayah dari Angel?
72
Sebuah Kecelakaan
73
Hukuman Untuk Devan
74
Hukuman Untuk Devan 2
75
Cemburu Tingkat Akut
76
Pengakuan Devan
77
Permintaan Aneh Renatta
78
Antara Aline, Kenan dan Renatta
79
Satu Hati Nicholas untuk Dua Cinta
80
Satu Hati Nicholas untuk Dua Cinta
81
Masa Lalu Nicholas dan Penyesalannya
82
PENGUMUMAN (Harap Dibaca)
83
Resepsi Pernikahan Raka dan Hilangnya Zio
84
Pencarian Zio
85
Mengorbankan Nyawa
86
Antara Hidup dan Mati
87
Mengikhlaskan yang Sulit
88
Kembalinya Devan
89
Melakukan di Rumah Sakit
90
Melakukan di Rumah Sakit ( 2 )
91
Rasa Malu dan Sedih
92
Mengambil Kembali
93
Pesan Terakhir Aline
94
Selamat Tinggal Aline
95
Satu Dua Tiga
96
Mood Aneh Renatta.
97
Menahan Malu
98
Melakukan Hal Nekat
99
Percobaan Bunuh Diri
100
Insiden Bebek Tenggelam
101
Saling Memaafkan dan Menerima Masa Lalu
102
Pertemuan Kembali dan Kecemburuan Devan
103
Merayu yang Berakhir di Tempat Tidur
104
Baby Girl
105
Kesadaran
106
Pertemuan Angel dan Devan
107
Angel
108
Godaan untuk Devan
109
Hayo Ngapain
110
Pagi yang Berbeda
111
Kehidupan yang Mulai Membaik
112
Rasa Iri Zia
113
Ada Apa Dengan Devan?
114
Devan Jadi Romantis
115
Masa Lalu Devan
116
Permasalahan Masa Lalu
117
Berkata Jujur? + Promosi Cerita Baru
118
Menuju Kebahagiaan Sesungguhnya
119
Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!