"Perkenalkan saya Devandra Narendra Abimana CEO dari DN Corp dan di samping saya saat ini adalah calon tunangan saya Felicia Agnesia"
DEG
Dunia Renatta terasa begitu hancur mendengar perkataan yang diucapkan Devan, jadi selama ini Devan membohonginya, lalu bagaimana bisa Feli menjadi calon tunangan Devan.
Banyak pertanyaan yang saat ini berputar di kepala Renatta, tanpa terasa air matanya sudah menetes, hingga tatapan mereka saling bertemu tapi hanya tatapan dingin yang dia dapatkan dari Devan, tidak ada tatapan kelembutan yang selama beberapa bulan ini dia dapatkan.
Karena sudah tidak tahan lagi dengan fakta yang baru saja dia dapatkan, Renatta lebih memilih untuk keluar dari tempat acara diikuti oleh Sherly yang merasa khawatir dengan kondisi Renatta saat ini.
"Re, tunggu" Sherly berusaha mengejar Renatta yang terus berlari menjauh dari tempat acara, karena dia tahu pasti keadaan Renatta saat ini sedang tidak baik baik saja.
Renatta berhenti tepat di samping mobilnya, dia menyandarkan tubuhnya "Kenapa Devan tega sama aku Sher, aku kira selama ini Devan sudah mulai menerima pernikahan ini, dari sikapnya yang lembut dan perhatian yang dia berikan kepadaku membuat aku mulai mencintainya dan berharap bisa hidup bahagia bersamanya tapi faktanya Devan sudah membohongiku" Ucap Renatta dengan Isak tangisnya yang begitu memilukan.
"Re kita masuk ke mobil ya, kita pulang sekarang biar aku yang menyetir mobil kamu, setelahnya ada hal yang akan aku ceritakan ke kamu" Sherly membukakan mobil untuk Renatta, dia tidak mau melihat Renatta semakin sedih akhirnya memutuskan untuk mengajak Renatta pulang.
Di dalam mobil hanya keheningan yang dirasakan, Renatta masih tidak percaya dengan semua ini, jadi selama ini yang menelfon Devan adalah Feli yang tak lain adalah Agnes, dan Devan ternyata kakak kandung dari Sesyl, sekarang dia mulai mengerti mungkin saja Devan sengaja menikahinya hanya untuk membalas dendam kepadanya atas kepergian Sesyl.
Sesampainya di rumah, Renatta langsung masuk ke kamarnya diikuti Sherly di belakangnya, sedangkan Bi Ani bingung dengan keadaan Renatta yang terlihat tampak kacau, padahal baru tadi pagi Nonanya tersebut terlihat begitu bahagia.
Sherly mengambil duduk di samping Renatta yang saat ini sedang menyandarkan badannya di tepi ranjang "Re ada yang ingin aku bicarakan, ini tentang Devan"
Mendengar kata Devan diucapkan oleh Sherly, dia langsung menolehkan wajahnya menghadap Sherly.
"Aku mohon dengarkan penjelasanku dan jangan memotong pembicaraanku sebelum aku selesei menjelaskan semua tentang Devan" Ucap Sherly kepada Renatta.
"Sebenarnya dari awal aku sudah curiga dengan Devan seperti yang pernah aku katakan sebelumnya, lalu aku berinisiatif mencari tahu kebenaran tentang siapa Devan sebenarnya dan aku tidak sengaja bertemu dengan temannya Devan yang bernama Axel"
Renatta mengernyitkan dahinya, dia seperti tidak asing dengan nama itu, tapi dia lebih memilih menyimpan pertanyaan tersebut dan akan dia tanyakan nanti setelah Sherly selesei bicara.
"Dan maaf aku juga mencari tahu semua tentang masa lalumu, dapat aku simpulkan bahwa Devan memang berniat balas dendam atas kepergian adiknya, tapi sebelumnya Axel sempat melarang Devan untuk mengumumkan pertunangannya dengan Agnes sebab sedikit lagi dia akan mengetahui fakta yang sebenarnya, tetapi dia gegabah dan tetap meyakini bahwa kamu yang bersalah, satu satunya yang tahu kejadian yang sebenarnya cuma kamu tapi sayangnya kamu mengalami amnesia sehingga melupakan kejadian itu"
Renatta menghela napasnya, ternyata benar dugaannya bahwa selama ini Devan hanya berniat belas dendam kepadanya.
"Aku sudah mengingat semuanya" Ucap Renatta yang membuat Sherly terkejut.
"Maksudnya, kamu sudah ingat kejadian yang kamu alami dulu?"
"Iya aku sudah ingat sejak dulu, aku terpaksa berbohong karena tidak ingin membuat papah sama mamah khawatir" Renatta memang sengaja berbohong kepada kedua orang tuanya kalau dia sudah mengingat kejadian itu, hanya Bi Ani lah yang tahu kalau ingatannya sudah kembali.
"Apa kamu tidak berniat mengungkapkan semua kebenarannya, Devan pun juga harus tahu siapa pelaku sebenarnya karena aku yakin bukan kamu yang melakukan semuanya"
"Apa yang harus aku katakan Sher, sedangkan semua orang yakin kalau aku yang melakukannya dan kejadian itu sudah berlalu dari 15 tahun yang lalu" Ucap Renatta dengan nada sendunya, walaupun dalam hati dia juga ingin mengatakan yang sebenarnya tetapi dia sendiri tidak punya bukti.
Sherly juga ingin membantu sahabatnya itu tapi sampai sekarang dia juga belum punya bukti kuat siapa pelaku sebenarnya, tetapi dia ingat dengan perkataan Axel teman Devan yang mengatakan bahwa sedikit lagi dia akan menemukan bukti kebenarannya, jadi satu satunya cara yang bisa dia lakukan adalah menemui Axel lagi.
Sherly memeluk Renatta "Kamu tidak perlu khawatir Re aku pasti akan membantumu, bagaimanapun kamu dulu juga sering membantuku dan saatnya biarkan aku yang membantumu"
"Terima kasih Re, kamu memang sahabat terbaikku" Renatta semakin memeluk Sherly lebih erat, dia sangat bersyukur bisa memiliki sahabat sebaik Sherly.
.
.
.
Renatta saat ini sedang berada di salah satu restauran, dia sedang menunggu kehadiran Devan, tiba - tiba kemarin Devan mengirim pesan kepadanya kalau dia ingin bertemu awalnya Renatta tidak ingin bertemu Devan terlebih dahulu karena rasa sakit dan kecewanya tetapi setelah dipikir pikir dia harus segera bertemu dengan suaminya untuk memperjelas hubungan mereka kedepannya.
"Bagaimana kabarmu Dev?" Tanya Renatta setelah Devan duduk di depannya saat ini.
"Seperti yang kamu lihat, aku sangat baik" jawab Devan dengan nada dinginnya.
Devan mengeluarkan sebuah map cokelat yang Renatta sendiri tidak tahu apa isinya.
Renatta membuka map tersebut dan sedikit terkejut "Surat gugatan cerai dan surat pembatalan perjanjian kontrak" Guman Renatta lirik dengan raut sendunya.
"Kamu sudah lihat isinya sendiri, aku akan membatalkan surat perjanjian kontrak itu dan membayar denda uang 2 kali lipat, dan satu lagi aku ingin kamu segera menandatangani surat perceraian kita, mungkin kamu sekarang juga sudah mengerti alasanku menikah dengan kamu kan, apalagi sekarang aku sudah mendapatkan apa yang aku inginkan"
"Jadi kamu juga orang yang menyebabkan kehancuran perusahaan papahku?" Renatta berusaha menormalkan nada bicaranya agar tidak terlihat menyedihkan.
"Itu sepadan dengan apa yang sudah kalian lakukan kepada keluargaku di masa lalu"
Renatta menatap dalam mata Devan yang hanya memancarkan sorot kebencian untuknya
"Kalau aku mengatakan bukan aku penyebab meninggalnya Sesyl apa kamu akan percaya?"
Devan sedikit terkekeh mendengar pertanyaan Renatta "Semua bukti pada saat itu mengarah kepada kamu, seorang gadis kecil yang dengan teganya mendorong temannya dari tangga"
Renatta mengangguk dengan sorot mata kesedihannya " Lalu bagaimana jika nanti aku mengandung anak kamu"
Devan berdiri dan berdiri tepat di samping Renatta sedang duduk "Gugurkan, karena aku tidak mau memiliki seorang anak dari perempuan yang sudah menghilangkan nyawa adikku" Setelah mengatakan hal itu Devan beranjak pergi meninggalkan Renatta dengan semua rasa kecewanya.
"Aku berharap kamu tidak menyesali apa yang kamu katakan hari ini Dev"
.
.
.
To Be Continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Berlian An
aku nangis thor...🤣🤣🤣
2022-01-23
2
Darin Mumtazah
nyesek😭😭😭
2021-12-19
2
Sisila
devan kmu kan menyesal
2021-12-17
0