Renatta masih berusaha berkali - kali menghubungi Devan, tapi tetap saja hanya suara operator yang tersambung ke ponselnya.
"Dev, sebenarnya kamu kemana sih, padahal ada hal bahagia yang ingin aku beritahu kepadamu"
Dia memandang benda kecil ditangannya dengan senyum bahagia tapi tidak lama kesedihan menghampirinya karena Devan masih belum bisa dihubungi, padahal dia sudah sangat ingin memberitahu kabar bahagia ini ke Devan.
Akhirnya Renatta memutuskan untuk pergi ke butik milik Feli dan sekalian membeli pakaian yang akan dia kenakan nanti malam.
"Non, di bawah ada Tuan Regan yang ingin bertemu dan berbicara sesuatu dengan Non Renatta". Ucap Bi Ani sambil mengetuk pintu kamar tidur Renatta.
Renatta berjalan ke arah pintu dan membukanya "Suruh Om Regan menunggu sebentar di ruang kerja papah bi, aku akan segera menyusul ke sana."
Setelahnya Renatta segera berganti pakaian dan pergi menuju ke ruang kerja papahnya untuk menemui Om Regan.
"Apa yang ingin Om Regan bicarakan?" Ucap Renatta yang saat ini sudah duduk di kursi kerja papahnya.
"Ini adalah berkas kerja sama yang sudah saya buatkan untuk Anda bawa ke acara DN Corp nanti malam" Om Regan menyerahkan berkas tersebut ke Renatta untuk di tanda tangani.
Renatta mengambil berkas tersebut dan segera menandatanganinya "Terima kasih om sudah selalu ada dan selalu membantuku"
"Itu sudah kewajiban saya, sejak saya muda Tuan Brata yang sudah membantu saya hingga memiliki kehidupan yang layak dan sejak saat itu saya sudah berjanji untuk selalu mengabdi kepada Tuan Brata dan keluarganya"
Regan benar benar berutang banyak dengan keluarga Tuan Brata, dia masih ingat bagaimana hidupnya yang sulit berubah menjadi lebih baik berkat bantuan Tuan Brata yang menjadikannya sopir pribadi dan mengkuliahkannya hingga dia bisa menjadi asisten pribadi dikantornya.
"Kalau begitu saya permisi, saya harap semoga pengajuan kerja sama kita bisa diterima dengan baik oleh DN Corp"
Setelah kepergian Om Regan dia menatap foto dirinya dan juga papahnya yang berada di meja kerja "Renatta juga berharap semoga hari ini menjadi hari keberuntungan untuk Renatta agar bisa menyelamatkan perusahaan papah dari ambang kehancuran"
.
.
.
Sekarang Renatta sudah berada di depan butik milik Feli, sebelum masuk tadi dia sudah sempat menelfon Feli dan mengatakan kalau dia akan berkunjung ke butiknya.
"Selamat siang, ada yang bisa kami bantu?" Sapa salah satu pelayan butik sambil mempersilahkan Renatta masuk.
"Saya Renatta, tadi saya sudah membuat janji dengan pemilik butik ini"
Sebelum pelayan tersebut menjawab ucapan Renatta, Feli sudah terlebih dahulu datang menghampiri Renatta.
"Hai Re, akhirnya kamu datang juga" Ucap Feli kemudian mengajak Renatta untuk mengobrol diruang kerjanya.
"Aku tidak menyangka kamu bisa memiliki butik sebesar ini, padahal bukankah dulu kamu bercita - cita ingin menjadi seorang model"
Feli mengambil sebuah buku tentang desain gaun rancangannya yang dia tunjukan kepada Renatta "Bukankah suatu keinginan bisa berubah seiring dengan berjalannya waktu, bukankah dulu kamu juga berkeinginan menjadi seorang designer?"
"Iya, tapi aku memutuskan untuk lebih fokus ke perusahaan papahku dan melepaskan mimpiku menjadi seorang Designer"
Renatta membuka buku gaun rancangan yang diberikan Feli, dan menjatuhkan pilihannya pada long dress berwarna merah yang menurutnya terlihat cukup elegant, saat dia mengedarkan pandangannya ke ruangan tersebut, tidak sengaja dia melihat sebuah undangan di meja kerja Feli.
"Apa nanti kamu juga menghadiri acara yang di adakan DN Corp?"
"Aku juga mendapatkan undangan tersebut, tentu saja aku akan datang" Renatta hanya menganggukkan kepalanya saat mendengar jawaban dari Feli.
"Ah iya apa kamu masih mengingat dengan kakak kandung dari Sesyl, kudengar dia nanti juga akan hadir di acara ini." Dia terkejut mendengar perkataan yang di ucapkan Feli, tentu dia masih ingat dengan kakak temannya itu, walaupun dia hanya sekali dua kali bertemu secara langsung dan tidak pernah tahu siapa namanya, tetapi Sesyl dulu selalu memberikan cokelat kepadanya dengan alasan kalau kakaknya lah yang menyuruh.
"Tentu aku mengingatnya, kalau begitu aku pamit, nanti kamu bisa mengirimkan gaun yang aku pesan ke alamat rumahku yang sudah aku kirimkan ke ponselmu" Merasa sudah tidak nyaman dengan pembicaraannya saat ini, Renatta berpamitan untuk pulang.
"Sampai bertemu nanti malam" Ucap Feli setelah melihat kepergian Renatta dengan senyum smirk nya.
.
.
.
Renatta memilih untuk memberhentikan mobilnya dipinggir jalan, dia mengingat setiap kejadian yang terjadi di masa lalunya dulu, kejadian yang sempat dia lupakan karena luka di kepala yang menyebabkannya mengalami amnesia.
Ya, Renatta sudah mengigat semuanya sejak 10 tahun yang lalu, bahkan tidak ada satupun orang yang tahu akan pulihnya ingatan Renatta, semua menganggap Renatta masih dengan kondisinya yang amnesia.
"Bukan aku yang menyebabkan Sesyl meninggal, bukan aku tapi semua ini salah....." Ucapan Renatta berhenti karena Isak tangisnya yang tidak bisa dia tahan lagi.
Renatta terus terisak dia sudah tidak bisa lagi menahan tangisannya, saat itu hanya papah dan mamahnya lah yang percaya kepadanya, walaupun saat itu dia masih kecil, Renatta sudah paham bahwa semua orang menyalahkannya.
Setelah cukup tenang, dia melajukan kembali mobilnya menuju rumahnya dan berharap bahwa semua fakta yang sebenarnya akan segera terbongkar.
.
.
.
Saat ini Renatta sudah berada di acara yang di adakan DN Corp, dia berencana menunggu Sherly terlebih dahulu yang juga akan hadir di acara ini menggantikan papahnya.
"Maaf kalau menunggu lama, tadi mobilku sedikit ada masalah" Ucap Sherly yang baru saja datang dengan menggunakan taksi karena saat perjalanan tadi mobilnya mengalami masalah dan harus segera di bawa ke bengkel.
"It's oke Sher, lagian aku juga baru saja sampai, tidak terlalu lama juga"
"Lebih baik kita segera masuk, aku sudah tidak sabar ingin melihat siapa sebenarnya pemilik dari DN Corp, karena yang aku dengar hari ini dia akan memperkenalkan dirinya untuk pertama kalinya ke depan publik"
"Aku juga sudah tidak sabar ingin melihatnya, kudengar dia masih cukup muda dan tampan, mungkin saja kamu tertarik dengannya nanti Sher" Renatta tersenyum menggoda ke arah Sherly yang hanya diam entah apa yang sedang dia pikirkan saat ini.
Ternyata Robert dan Karin juga hadir di acara ini, sedari tadi bahkan Robert tidak melepas pandangannya dari Renatta, hal itu membuat Karin terlihat tidak suka dengan tatapan suaminya ke Renatta, hingga dia akan menghampiri Renatta tetapi langkahnya terhenti ketika pembaca acara membuka acaranya.
Dan tidak lama kemudian muncul seorang laki laki dan perempuan sedang bergandengan tangan naik ke atas panggung.
Renatta terkejut saat melihat bahwa orang itu adalah Devan.
"Ternyata benar dugaanku selama ini" Guman Sherly lirih lalu menatap Devan dengan tatapan tajam dan sesekali melihat Renatta yang tampak terkejut.
"Perkenalkan saya Devandra Narendra Abimana CEO dari DN Corp dan di samping saya saat ini adalah calon tunangan saya Felicia Agnesia"
DEG
.
.
.
To Be Continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Sisila
tegah sekali kmu devan
2021-12-17
2
Sugiyanto Samsung
kamu jahat devan
2021-11-30
3
Syabil_aw
lanjut thor, aku mendukungmu
2021-11-06
1