Siapa Agnes?

Setelah kepulangan Sherly, dia masih terus kepikiran dengan perkataan Sherly tentang wanita yang Devan temui tadi, entah kenapa ada perasaan tidak suka saat Renatta mendengar hal itu.

Renatta menghela nafasnya pelan, dia bingung dengan perasaan yang dia rasakan saat ini, entah kenapa dia ingin menelfon Devan dan bertanya tentang siapa perempuan yang dia temui tadi.

Akhirnya Renatta memilih untuk merebahkan tubuhnya di atas sofa, tidak lama kemudian dia sudah tidur terlelap di atas sofa mungkin efek dirinya kurang tidur semalaman padahal dia hampir tidak pernah tidur siang.

.

.

.

Di kantor Devan tampak gelisah entah kenapa dia memikirkan bagaimana kondisi Renatta setelah dia membuatnya tidak tidur semalaman.

Devan melihat arlojinya, ini sudah menunjukkan jam makan siang, itu artinya dia harus segera menemui seseorang untuk membicarakan hal penting.

Tante Inggit yang baru saja keluar dari lantai lift bawah tidak sengaja melihat Devan yang terlihat terburu buru keluar dari kantor, dan berniat akan mengikuti kemana Devan pergi tapi ketika dia akan pergi mengikuti Devan tiba tiba ponselnya berbunyi dan mengatakan bahwa ada client penting yang ingin bertemu dengannya, terpaksa dia membatalkan rencananya untuk mengikuti Devan.

"Kenapa aku merasa aneh dengannya, aku merasa dari sikap yang selalu menunjukkan intimidasi dan sepertinya ada sesuatu hal yang disembunyikan, biar aku cari tahu nanti tentangnya" Ucap Tante Inggit sambil berjalan masuk ke lift kembali.

Saat ini Devan sudah berada di depan restauran yang tidak terlalu jauh dari kantor, dan saat ini didepannya sedang duduk seorang perempuan yang menatap tajam kearahnya.

"Aku harap kamu tidak lupa dengan tujuan kamu masuk ke kehidupan perempuan tersebut, jangan sampai kamu jatuh cinta kepadanya yang membuat kamu akan terjebak dalam rencanamu sendiri"

"Kamu tidak perlu khawatir, aku tidak mungkin jatuh cinta kepadanya justru aku akan membuatnya jatuh cinta kepadaku agar aku lebih mudah untuk menghancurkan hidupnya" Ucap Devan dengan nada dinginnya

Ya Devan memang tidak boleh sampai jatuh cinta kepada Renatta, bagaimanapun tujuan awal pernikahan ini hanya untuk dia jadikan jalan balas dendamnya, dia tidak boleh kalah dalam permainan yang dia buat sendiri.

Perempuan tersebut menaruh sebuah amplop cokelat di meja dan memberikannya ke Devan.

"Disini ada beberapa foto yang dia ambil bersama perempuan itu, dan didalamnya juga ada beberapa berkas berkas yang kamu minta, dan aku harap kamu benar benar menepati perkataanmu untuk tidak jatuh cinta kepada perempuan tersebut". Perempuan tersebut berjalan keluar restauran meninggalkan Devan yang saat ini sedang membuka amplop cokelat itu.

"Bagaimana sebuah pertemanan bisa berakhir seperti ini?" Guman Devan sambil melihat foto didalam amplop tersebut.

Sedangkan di ruang kerjanya Tante Inggit sedang berbicara dengan anaknya Clara.

"Mamah merasa ada yang aneh dengan Devan, dia seperti seseorang yang cukup dominan dan terlihat cukup berkuasa"

"Maksud mamah suaminya Kak Renatta, emang apa yang membuat mamah berfikir seperti itu bukankah suami Kak Renatta hanya seorang manajer di sini"

"Apa kita perlu suruh orang untuk menyelidiki suaminya Kak Renatta?" Usul Clara kepada mamahnya, jujur dia juga penasaran dnegan hal ini.

"Ya, kamu benar sebaiknya kita cari tahu tentangnya, bisa jadi itu menjadi peluang kita untuk mengambil alih semua aset perusahaan ini". Ucap Tante Inggit dengan senyumnya dan membayangkan dia akan bisa mengambil alih perusahaan ini dan tentu saja dia akan mengusir Renatta keluar dari perusahaan ini.

"Jujur mamah masih tidak terima jika aset perusahaan ini jatuh ke tangan Renatta, bagaimanapun Renatta hanya seorang anak angkat yang beruntung bisa dirawat oleh Om kamu"

"Betul mah Clara juga masih tidak rela kalau semua aset Om Brata harus jatuh ke tangan Kak Renatta, seharusnya mamah yang berhak karena hanya mamah yang memiliki ikatan darah dengan Om Brata"

"Mamah rasa kita harus segera gerak cepat untuk mengambil alih aset perusahaan ini"

"Bagaimana caranya mah?" Tanya Clara penasaran.

"Nanti kamu juga akan tahu" Ucap Tante Inggit yang semakin membuat Clara bingung, dan bertanya tanya sebenarnya rencana apa yang saat ini mamahnya sedang susun.

.

.

.

.

Renatta menggeliat dari tidurnya saat mendengar suara ponsel berbunyi, tetapi dia tadi merasa tidur di sofa, bagaimana bisa sekarang dia sudah berada di atas kasurnya, tidak mungkinkan kalau dia tidur sambil berjalan.

Tiba tiba terdengar suara ponsel berdering kembali, Renatta berusaha mencari sumber suara dan ternyata yang berbunyi adalah ponsel milik Devan yang berada di atas nakas.

Ketika dia akan mengangkat telfon yang sedari tadi menelfon Devan tanpa henti, takutnya yang menelfon adalah client di perusahaanya karena selain menjadi manajer, Devan secara tidak langsung juga membantunya untuk menghandle beberapa pertemuan yang harus Renatta hadiri.

"Agnes" Guman Renatta saat melihat nama yang tertera di layar ponsel Devan dan tidak lama kemudian terdapat ada pesan masuk yang bertuliskan besok kita bertemu di tempat biasa

"Siapa sebenarnya Agnes, kenapa dia berkali kali menelfon Devan dan mengatakan kalau besok mereka akan bertemu di suatu tempat, haruskan aku mengikuti Devan besok untuk menuntaskan rasa penasarannya tentang perempuan tersebut"

Terdengar suara pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan Devan yang sudah memakai pakaian santainya, sungguh menurutnya Devan terlihat berkali kali lipat terlihat lebih tampan.

"Apa yang kamu lakukan di situ Re?" Tanya Devan penasaran saat melihat Renatta memegang ponselnya.

Renatta segera menyerahkan ponsel tersebut ke Devan "Maaf Dev, tadi ponselmu terus berbunyi mangkannya aku penasaran dan mungkin saja itu hal penting"

Devan hanya menganggukkan kepalanya, kemudian dia berjalan mendekati Renatta.

"Apa kamu yang tadi membawaku dari sofa ruang tamu ke kamar tidur" Tanya Renatta kepada Devan.

"Ya, tadi saat aku melihat kamu tertidur di sofa membuatku khawatir kamu tidak nyaman dan akhirnya aku mengangkat mu dan membawamu ke kamar tidur agar tidur kamu lebih nyaman"

Tentu saja jawaban Devan membuat Renatta merasa bahagia, karena secara tidak langsung dia mengatakan kalau Devan peduli kepadanya.

"Bagaimana keadaanmu, apakah sudah lebih baik?"

Renatta menganggukkan kepalanya "Ya keadaanku sudah lebih baik setelah seharian ini tidur"

"Baguslah itu artinya kita bisa begadang lagi malam ini" Ucap Devan tepat di samping telinga Renatta dan memberikan sedikit tiupan di sekitar telinga Renatta.

Dan seketika membuat seluruh tubuh Renatta meremang dan lagi lagi terlihat semburat merah di wajahnya.

"Devan berhenti menggodaku" Ucap Renatta dengan suara gugupnya.

"Aku bersungguh - sungguh dengan apa yang aku katakan Re, apa aku terlihat bercanda" Ucap Devan dengan jarak yang semakin dekat dengan Renatta.

Renatta sudah tidak bisa berkutik saat Devan sudah menjatuhkannya di atas kasur tempat tidurnya.

Malam itu mereka kembali melakukannya lagi, menikmati dinginnya malam dengan saling berbagi kehangatan.

Dan apa yang akan terjadi dengan malam malam selanjutnya biarlah hanya Devan dan Renatta yang tahu.

.

.

.

To Be Continue

Terpopuler

Comments

Laurensiaming

Laurensiaming

kurang hot thor

2022-01-08

2

Cholifah

Cholifah

kalau jadi drama makin seru nih 🤧 semangat ya thor biar cepat di film kan... pingin lihat

2021-12-11

3

Sugiyanto Samsung

Sugiyanto Samsung

pengantin baru

2021-11-30

1

lihat semua
Episodes
1 Renatta Desinta Maharani
2 Devandra Narendra Abimana
3 Perjanjian Kontrak
4 Bertemu Calon Mertua
5 Hari Pernikahan
6 (Bukan) Malam Pertama
7 Insiden Masa Lalu
8 Kabar Duka
9 Malam Pertama
10 Siapa Agnes?
11 Bertemu Robert
12 Cemburu
13 Awal Kehancuran
14 Devan Menghilang
15 Teman atau Musuh ?
16 Mendekati Kehancuran
17 Kehancuran
18 Melepaskan
19 Pergi
20 Penyesalan Devan
21 6 Tahun Kemudian
22 Baby Twins
23 Cara Bertemu Papah Devan
24 Kembali Ke Indonesia
25 Penyamaran Zio dan Zia
26 Bertemu Tetapi Tidak Saling Mengenal
27 Twins vs Cabe Cabean
28 Raka dan Masa Lalunya
29 Raka dan Masa Lalunya (2) + Visual Tokoh
30 Bertemu
31 Kita Masih Suami Istri
32 Kebohongan
33 Menjadi Asing Kembali
34 Kalian Anak Siapa?
35 Sebuah Fakta
36 Hari Bahagia Untuk Devan
37 Hari Bahagia Untuk Devan ( 2 )
38 Permainan Antara Devan dan Renatta
39 Permainan Antara Devan dan Renatta ( 2 )
40 Kekesalan Renatta dan Kecemburuan Devan
41 Bisakah Semuanya di Mulai Dari Awal?
42 Mau Ngapain Kita Malam Ini?
43 Berusaha Saling Menerima dan Memaafkan
44 Kejadian di Kamar Mandi
45 Penderitaan yang Sama
46 Pertemuan di Restauran
47 Menjadi Keluarga Bahagia untuk Zio dan Zia?
48 Anaknya Papah Devan
49 Bertemu dan Melepaskan
50 Naik Jet Pribadi ke Disneyland
51 Lamaran Kedua dengan Orang yang Sama
52 Berkeliling Disneyland
53 Resepsi Pernikahan Devan dan Renatta
54 Gangguan Malam Pertama Setelah Resepsi
55 Honeymoon
56 Keraguan
57 Angel anaknya Devan?
58 Kecurigaan Renatta
59 Renatta Sakit
60 Dua Garis biru
61 Kejutan Untuk Devan
62 Malam Indah Devan dan Renatta
63 Devan Sakit
64 Pergi ke Dokter Kandungan
65 Pertemuan Renatta, Devan dan Aline
66 Bukti Kejahatan
67 Mencoba Melakukan di Atas Meja Makan
68 Hasil Test DNA
69 Dua Pria yang Berusaha Saling Melepaskan
70 Laki - Laki Misterius
71 Ayah dari Angel?
72 Sebuah Kecelakaan
73 Hukuman Untuk Devan
74 Hukuman Untuk Devan 2
75 Cemburu Tingkat Akut
76 Pengakuan Devan
77 Permintaan Aneh Renatta
78 Antara Aline, Kenan dan Renatta
79 Satu Hati Nicholas untuk Dua Cinta
80 Satu Hati Nicholas untuk Dua Cinta
81 Masa Lalu Nicholas dan Penyesalannya
82 PENGUMUMAN (Harap Dibaca)
83 Resepsi Pernikahan Raka dan Hilangnya Zio
84 Pencarian Zio
85 Mengorbankan Nyawa
86 Antara Hidup dan Mati
87 Mengikhlaskan yang Sulit
88 Kembalinya Devan
89 Melakukan di Rumah Sakit
90 Melakukan di Rumah Sakit ( 2 )
91 Rasa Malu dan Sedih
92 Mengambil Kembali
93 Pesan Terakhir Aline
94 Selamat Tinggal Aline
95 Satu Dua Tiga
96 Mood Aneh Renatta.
97 Menahan Malu
98 Melakukan Hal Nekat
99 Percobaan Bunuh Diri
100 Insiden Bebek Tenggelam
101 Saling Memaafkan dan Menerima Masa Lalu
102 Pertemuan Kembali dan Kecemburuan Devan
103 Merayu yang Berakhir di Tempat Tidur
104 Baby Girl
105 Kesadaran
106 Pertemuan Angel dan Devan
107 Angel
108 Godaan untuk Devan
109 Hayo Ngapain
110 Pagi yang Berbeda
111 Kehidupan yang Mulai Membaik
112 Rasa Iri Zia
113 Ada Apa Dengan Devan?
114 Devan Jadi Romantis
115 Masa Lalu Devan
116 Permasalahan Masa Lalu
117 Berkata Jujur? + Promosi Cerita Baru
118 Menuju Kebahagiaan Sesungguhnya
119 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Renatta Desinta Maharani
2
Devandra Narendra Abimana
3
Perjanjian Kontrak
4
Bertemu Calon Mertua
5
Hari Pernikahan
6
(Bukan) Malam Pertama
7
Insiden Masa Lalu
8
Kabar Duka
9
Malam Pertama
10
Siapa Agnes?
11
Bertemu Robert
12
Cemburu
13
Awal Kehancuran
14
Devan Menghilang
15
Teman atau Musuh ?
16
Mendekati Kehancuran
17
Kehancuran
18
Melepaskan
19
Pergi
20
Penyesalan Devan
21
6 Tahun Kemudian
22
Baby Twins
23
Cara Bertemu Papah Devan
24
Kembali Ke Indonesia
25
Penyamaran Zio dan Zia
26
Bertemu Tetapi Tidak Saling Mengenal
27
Twins vs Cabe Cabean
28
Raka dan Masa Lalunya
29
Raka dan Masa Lalunya (2) + Visual Tokoh
30
Bertemu
31
Kita Masih Suami Istri
32
Kebohongan
33
Menjadi Asing Kembali
34
Kalian Anak Siapa?
35
Sebuah Fakta
36
Hari Bahagia Untuk Devan
37
Hari Bahagia Untuk Devan ( 2 )
38
Permainan Antara Devan dan Renatta
39
Permainan Antara Devan dan Renatta ( 2 )
40
Kekesalan Renatta dan Kecemburuan Devan
41
Bisakah Semuanya di Mulai Dari Awal?
42
Mau Ngapain Kita Malam Ini?
43
Berusaha Saling Menerima dan Memaafkan
44
Kejadian di Kamar Mandi
45
Penderitaan yang Sama
46
Pertemuan di Restauran
47
Menjadi Keluarga Bahagia untuk Zio dan Zia?
48
Anaknya Papah Devan
49
Bertemu dan Melepaskan
50
Naik Jet Pribadi ke Disneyland
51
Lamaran Kedua dengan Orang yang Sama
52
Berkeliling Disneyland
53
Resepsi Pernikahan Devan dan Renatta
54
Gangguan Malam Pertama Setelah Resepsi
55
Honeymoon
56
Keraguan
57
Angel anaknya Devan?
58
Kecurigaan Renatta
59
Renatta Sakit
60
Dua Garis biru
61
Kejutan Untuk Devan
62
Malam Indah Devan dan Renatta
63
Devan Sakit
64
Pergi ke Dokter Kandungan
65
Pertemuan Renatta, Devan dan Aline
66
Bukti Kejahatan
67
Mencoba Melakukan di Atas Meja Makan
68
Hasil Test DNA
69
Dua Pria yang Berusaha Saling Melepaskan
70
Laki - Laki Misterius
71
Ayah dari Angel?
72
Sebuah Kecelakaan
73
Hukuman Untuk Devan
74
Hukuman Untuk Devan 2
75
Cemburu Tingkat Akut
76
Pengakuan Devan
77
Permintaan Aneh Renatta
78
Antara Aline, Kenan dan Renatta
79
Satu Hati Nicholas untuk Dua Cinta
80
Satu Hati Nicholas untuk Dua Cinta
81
Masa Lalu Nicholas dan Penyesalannya
82
PENGUMUMAN (Harap Dibaca)
83
Resepsi Pernikahan Raka dan Hilangnya Zio
84
Pencarian Zio
85
Mengorbankan Nyawa
86
Antara Hidup dan Mati
87
Mengikhlaskan yang Sulit
88
Kembalinya Devan
89
Melakukan di Rumah Sakit
90
Melakukan di Rumah Sakit ( 2 )
91
Rasa Malu dan Sedih
92
Mengambil Kembali
93
Pesan Terakhir Aline
94
Selamat Tinggal Aline
95
Satu Dua Tiga
96
Mood Aneh Renatta.
97
Menahan Malu
98
Melakukan Hal Nekat
99
Percobaan Bunuh Diri
100
Insiden Bebek Tenggelam
101
Saling Memaafkan dan Menerima Masa Lalu
102
Pertemuan Kembali dan Kecemburuan Devan
103
Merayu yang Berakhir di Tempat Tidur
104
Baby Girl
105
Kesadaran
106
Pertemuan Angel dan Devan
107
Angel
108
Godaan untuk Devan
109
Hayo Ngapain
110
Pagi yang Berbeda
111
Kehidupan yang Mulai Membaik
112
Rasa Iri Zia
113
Ada Apa Dengan Devan?
114
Devan Jadi Romantis
115
Masa Lalu Devan
116
Permasalahan Masa Lalu
117
Berkata Jujur? + Promosi Cerita Baru
118
Menuju Kebahagiaan Sesungguhnya
119
Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!