(Bukan) Malam Pertama

Sepulang dari rumah sakit, Renatta langsung masuk ke rumah terlebih dahulu tanpa menunggu Devan yang pada saat itu sedang menerima telfon di luar dan di sinilah dia sekarang di dalam kamar mandi, entah mengapa dia jadi takut sendiri untuk keluar dari kamar mandi apalagi tadi dia sempat mendengar pintu kamarnya yang terbuka lalu tertutup kembali, tiba tiba terdengar pintu kamar mandinya diketuk dari luar.

“Apakah kamu masih lama di dalam kamar mandi?” Tanya Devan pada Renatta yang masih berada di dalam kamar mandi.

“Ah iya, maksudku tidak, aku akan segera keluar” Teriak Renatta sedikit gugup.

Sebelum keluar dari kamar mandi, dia merapikan penampilannya terlebih dahulu dan tidak lupa mencuci mukanya agar terlihat lebih segar.

Renatta keluar dari kamar mandi dan melihat Devan yang sudah berdiri di depan kamar mandi dengan pandangan menatap Renatta tajam, yang tentu saja membuat Renatta semakin gugup dan jantungnya berdebar membayangkan sesuatu yang seharusnya tidak Renatta bayangkan.

Tiba – tiba Devan sedikit menundukkan wajahnya dan menatap wajah Renatta dengan senyuman devilnya, kemudian membisikkan sesuatu kepada Renatta “Apakah kamu sudah siap Renatta Desinta Abimana?” Ucapnya sambil berbisik tepat di samping telinga Renatta dan seketika membuat wajah Renatta memerah.

Tanpa menunggu jawaban Renatta, Devan berlalu masuk ke kamar mandi sedangkan Renatta langsung duduk di tepi ranjang kamarnya dan memikirkan ucapan yang barusan Devan bisikkan kepadanya.

“Astagaaaa, apa yang harus aku lakukan, ah tidak tidak aku bahkan belum siap dan tidak tahu apa – apa tentang yang akan terjadi sekarang” Guman Renatta berusaha menenangkan hatinya yang mulai gelisah dan berkali – kali melihat pintu kamar mandi.

“Bagaimana ini, apa aku harus tanya kepada Sherly apa saja yang harus aku lakukan di malam pertama in, tidak - tidak apa aku sudah gila sampai aku harus bertanya kepada Sherly yang ada dia malah mengejekku habis - habisan” Renatta semakin panik ketika mendengar pintu kamar mandi yang terbuka dan menampilkan sosok Devan yang tubuhnya hanya di balut sebuah handuk.

Melihat pemandangan itu Renatta langsung memejamkan matanya dan sedikit menggerutu dalam hatinya, kenapa Devan harus keluar dari kamar mandi hanya dengan memakai handuk, bagaimanapun juga Renatta wanita yang normal juga, ah sudahlah tidak perlu dibahas biarlah hanya Renatta yang tahu apa yang saat ini dia pikirkan.

Tiba – tiba Renatta semakin mencium harum sabun mandi yang semakin dekat dengannya yang membuat dia secara spontan membuka matanya dan disuguhkan pemandangan Devan di depannya, ketika Renatta ingin kembali menutup matanya namun tiba - tiba tangannya di tahan oleh Devan, kemudian Devan berucap “Kenapa kamu menutup mata hmm?

“Aku hanya, itu hanya tidak terbiasa melihat yang seperti itu” Jawab Renatta gugup.

“Seperti itu bagaimana?” Goda Devan pada Renatta.

“Mulai sekarang kamu harus terbiasa karena kamu akan sering melihatnya” Lanjut Devan lalu meninggalkan Renatta dan mengambil pakaian dari kopernya.

Renatta masih terpaku dengan perkataan Devan, astaga kenapa Devan terus membuat jantungnya berdebar hanya dengan mendengar perkataan yang dia ucapkan, tanpa berpikir panjang Renatta segera membaringkan tubuhnya di tempat tidur dan tentu saja dia berpura – pura tidur untuk menghindari hal – hal kurang baik yang akan terjadi malam ini.

Saat baru akan memejamkan matanya, tiba – tiba dia merasakan tempat tidur disampingnya bergerak yang menandakan bahwa Devan juga ikut tidur di sampingnya, lama terdiam dan dirasa Devan sudah benar – benar tidur Renatta membalikkan badannya dan melihat Devan yang sudah memejamkan matanya, Renatta terus memandangi wajah Devan yang menurutnya terlihat sangat damai saat tidur.

“Sudah puas memandangi wajahku” Ucap Devan yang mengagetkan Renatta karena ketahuan memandangi wajah Devan saat tidur.

Renatta yang merasa malu karena ketahuan oleh Devan seketika membalikan badannya, tapi sebelum badannya berbalik dengan sempurna Devan terlebih dahulu menahan lengan Renatta, dengan otomatis tubuh Renatta kembali menghadap Devan.

“Kenapa, hmm, kalau kamu belum puas memandangi wajahku kamu masih bisa memandang wajahku bahkan saat aku membuka matapun kamu sangat berhak karena bukankah sekarang kita sudah sah menjadi suami istri”.

Devan semakin mendekatkan wajahnya ke Renatta dan mencium kening Renatta cukup lama yang membuat jantung keduanya berdetak tidak normal, bahkan Devan pun secara spontan melakukan hal itu, saat menyadari apa yang sedang dia lakukan, Devan segera menjauhkan tubuhnya dari Renatta.

“Tidurlah, ini sudah malam, apa kamu ingin melakukannya sekarang?” Ucap Devan menatap Renatta dengan jarak yang sudah tidak sedekat tadi.

Sedangkan Renatta yang masih mematung dengan apa yang barusan Devan lakukan tadi merasa otaknya tiba – tiba tidak bisa diajak berfikir dengan baik.

“Melakukan apa” Tanya Renatta sambil mengernyitkan dahinya.

“Apa kamu benar – benar tidak mengerti dengan yang aku maksud atau kamu memang sebenarnya menginginkan kita melakukannya sekarang?”

Renatta yang baru menyadari apa yang dimaksudkan Devan langsung melebarkan matanya kemudian langsung tidur memunggungi Devan sambil menggerutu.

Sedangkan Devan terkekeh mendengar gerutuan Renatta, entah kenapa tanpa Devan sadari dirinya mulai terbiasa dan menjadi hal menyenangkan apabila menggoda Renatta dan melihat Renatta menggerutu tidak jelas, walaupun Devan selalu menepis hal tersebut karena dendamnya.

.

.

.

Saat ini Renatta sedang di dapur melihat Bi Ani memasak, setelah melihat kondisi papahnya di kamar karena memang hari ini dia dan Devan masih cuti dan akan bekerja mulai besok, seperti kesepakatan Devan akan bekerja di kantor papahnya sebagai manager pemasaran di kantornya karena memang posisi itu sudah kosong dari bulan lalu.

“Bagaimana dengan tadi malam non?” tanya Bi Ani kepada Renatta, seketika membuat pipi Renatta memerah, walaupun tidak terjadi apa – apa pada tadi malam tapi Renatta di buat hampir jantungan setiap detiknya karena sikap dan perlakuan Devan kemarin malam.

“Tidak terjadi apa – apa kok bi, dijamin Renatta sampai sekarang masih tersegel dengan baik” Ucap Renatta dengan percaya diri.

“Hlah non Renatta bagaimana masih tersegel kok senang, yang bibi tahu kalau namanya sudah menikah ya harus secepatnya buka segel non, apa jangan jangan tuan Devan tidak normal”

Mendengar perkataan Bi Ani seketika membuat Renatta terkejut “Bi Ani jangan ngaco ya, suami Renatta itu seratus persen normal”

“Lihat saja nanti malam pasti Renatta buktikan” Renatta sendiri tidak yakin dengan jawabannya sendiri.

Obrolan Renatta dan Bi Ani terhenti ketika mendengar sapaan dari Devan.

“Selamat Pagi” Ucap Devan yang sudah rapi dengan baju santainya yang terlihat melekat dengan pas di tubuh tinggi tegapnya.

“Pagi tuan” Jawab bi Ani, sedangkan Renatta hanya diam tidak membalas ucapan Devan.

Devan berjalan ke meja makan diikuti Renatta yang duduk di samping Devan, sedangkan Bi Ani sudah pamit mengantarkan makanan ke kamar Tuan Brata, mereka makan dalam suasana hening karena memang masih ada sedikit kecanggungan di antara mereka berdua.

.

.

.

To Be Continue

Terpopuler

Comments

chaaa

chaaa

sejak awal baca udh ketebak kalau si cewek lemah hati dan si cewek yg akan jatuh cinta dluan..

2023-03-15

0

Maria Ulfa

Maria Ulfa

nanti bisa coba lagii🙄

2021-12-19

2

Sugiyanto Samsung

Sugiyanto Samsung

pasangan unik

2021-11-30

2

lihat semua
Episodes
1 Renatta Desinta Maharani
2 Devandra Narendra Abimana
3 Perjanjian Kontrak
4 Bertemu Calon Mertua
5 Hari Pernikahan
6 (Bukan) Malam Pertama
7 Insiden Masa Lalu
8 Kabar Duka
9 Malam Pertama
10 Siapa Agnes?
11 Bertemu Robert
12 Cemburu
13 Awal Kehancuran
14 Devan Menghilang
15 Teman atau Musuh ?
16 Mendekati Kehancuran
17 Kehancuran
18 Melepaskan
19 Pergi
20 Penyesalan Devan
21 6 Tahun Kemudian
22 Baby Twins
23 Cara Bertemu Papah Devan
24 Kembali Ke Indonesia
25 Penyamaran Zio dan Zia
26 Bertemu Tetapi Tidak Saling Mengenal
27 Twins vs Cabe Cabean
28 Raka dan Masa Lalunya
29 Raka dan Masa Lalunya (2) + Visual Tokoh
30 Bertemu
31 Kita Masih Suami Istri
32 Kebohongan
33 Menjadi Asing Kembali
34 Kalian Anak Siapa?
35 Sebuah Fakta
36 Hari Bahagia Untuk Devan
37 Hari Bahagia Untuk Devan ( 2 )
38 Permainan Antara Devan dan Renatta
39 Permainan Antara Devan dan Renatta ( 2 )
40 Kekesalan Renatta dan Kecemburuan Devan
41 Bisakah Semuanya di Mulai Dari Awal?
42 Mau Ngapain Kita Malam Ini?
43 Berusaha Saling Menerima dan Memaafkan
44 Kejadian di Kamar Mandi
45 Penderitaan yang Sama
46 Pertemuan di Restauran
47 Menjadi Keluarga Bahagia untuk Zio dan Zia?
48 Anaknya Papah Devan
49 Bertemu dan Melepaskan
50 Naik Jet Pribadi ke Disneyland
51 Lamaran Kedua dengan Orang yang Sama
52 Berkeliling Disneyland
53 Resepsi Pernikahan Devan dan Renatta
54 Gangguan Malam Pertama Setelah Resepsi
55 Honeymoon
56 Keraguan
57 Angel anaknya Devan?
58 Kecurigaan Renatta
59 Renatta Sakit
60 Dua Garis biru
61 Kejutan Untuk Devan
62 Malam Indah Devan dan Renatta
63 Devan Sakit
64 Pergi ke Dokter Kandungan
65 Pertemuan Renatta, Devan dan Aline
66 Bukti Kejahatan
67 Mencoba Melakukan di Atas Meja Makan
68 Hasil Test DNA
69 Dua Pria yang Berusaha Saling Melepaskan
70 Laki - Laki Misterius
71 Ayah dari Angel?
72 Sebuah Kecelakaan
73 Hukuman Untuk Devan
74 Hukuman Untuk Devan 2
75 Cemburu Tingkat Akut
76 Pengakuan Devan
77 Permintaan Aneh Renatta
78 Antara Aline, Kenan dan Renatta
79 Satu Hati Nicholas untuk Dua Cinta
80 Satu Hati Nicholas untuk Dua Cinta
81 Masa Lalu Nicholas dan Penyesalannya
82 PENGUMUMAN (Harap Dibaca)
83 Resepsi Pernikahan Raka dan Hilangnya Zio
84 Pencarian Zio
85 Mengorbankan Nyawa
86 Antara Hidup dan Mati
87 Mengikhlaskan yang Sulit
88 Kembalinya Devan
89 Melakukan di Rumah Sakit
90 Melakukan di Rumah Sakit ( 2 )
91 Rasa Malu dan Sedih
92 Mengambil Kembali
93 Pesan Terakhir Aline
94 Selamat Tinggal Aline
95 Satu Dua Tiga
96 Mood Aneh Renatta.
97 Menahan Malu
98 Melakukan Hal Nekat
99 Percobaan Bunuh Diri
100 Insiden Bebek Tenggelam
101 Saling Memaafkan dan Menerima Masa Lalu
102 Pertemuan Kembali dan Kecemburuan Devan
103 Merayu yang Berakhir di Tempat Tidur
104 Baby Girl
105 Kesadaran
106 Pertemuan Angel dan Devan
107 Angel
108 Godaan untuk Devan
109 Hayo Ngapain
110 Pagi yang Berbeda
111 Kehidupan yang Mulai Membaik
112 Rasa Iri Zia
113 Ada Apa Dengan Devan?
114 Devan Jadi Romantis
115 Masa Lalu Devan
116 Permasalahan Masa Lalu
117 Berkata Jujur? + Promosi Cerita Baru
118 Menuju Kebahagiaan Sesungguhnya
119 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Renatta Desinta Maharani
2
Devandra Narendra Abimana
3
Perjanjian Kontrak
4
Bertemu Calon Mertua
5
Hari Pernikahan
6
(Bukan) Malam Pertama
7
Insiden Masa Lalu
8
Kabar Duka
9
Malam Pertama
10
Siapa Agnes?
11
Bertemu Robert
12
Cemburu
13
Awal Kehancuran
14
Devan Menghilang
15
Teman atau Musuh ?
16
Mendekati Kehancuran
17
Kehancuran
18
Melepaskan
19
Pergi
20
Penyesalan Devan
21
6 Tahun Kemudian
22
Baby Twins
23
Cara Bertemu Papah Devan
24
Kembali Ke Indonesia
25
Penyamaran Zio dan Zia
26
Bertemu Tetapi Tidak Saling Mengenal
27
Twins vs Cabe Cabean
28
Raka dan Masa Lalunya
29
Raka dan Masa Lalunya (2) + Visual Tokoh
30
Bertemu
31
Kita Masih Suami Istri
32
Kebohongan
33
Menjadi Asing Kembali
34
Kalian Anak Siapa?
35
Sebuah Fakta
36
Hari Bahagia Untuk Devan
37
Hari Bahagia Untuk Devan ( 2 )
38
Permainan Antara Devan dan Renatta
39
Permainan Antara Devan dan Renatta ( 2 )
40
Kekesalan Renatta dan Kecemburuan Devan
41
Bisakah Semuanya di Mulai Dari Awal?
42
Mau Ngapain Kita Malam Ini?
43
Berusaha Saling Menerima dan Memaafkan
44
Kejadian di Kamar Mandi
45
Penderitaan yang Sama
46
Pertemuan di Restauran
47
Menjadi Keluarga Bahagia untuk Zio dan Zia?
48
Anaknya Papah Devan
49
Bertemu dan Melepaskan
50
Naik Jet Pribadi ke Disneyland
51
Lamaran Kedua dengan Orang yang Sama
52
Berkeliling Disneyland
53
Resepsi Pernikahan Devan dan Renatta
54
Gangguan Malam Pertama Setelah Resepsi
55
Honeymoon
56
Keraguan
57
Angel anaknya Devan?
58
Kecurigaan Renatta
59
Renatta Sakit
60
Dua Garis biru
61
Kejutan Untuk Devan
62
Malam Indah Devan dan Renatta
63
Devan Sakit
64
Pergi ke Dokter Kandungan
65
Pertemuan Renatta, Devan dan Aline
66
Bukti Kejahatan
67
Mencoba Melakukan di Atas Meja Makan
68
Hasil Test DNA
69
Dua Pria yang Berusaha Saling Melepaskan
70
Laki - Laki Misterius
71
Ayah dari Angel?
72
Sebuah Kecelakaan
73
Hukuman Untuk Devan
74
Hukuman Untuk Devan 2
75
Cemburu Tingkat Akut
76
Pengakuan Devan
77
Permintaan Aneh Renatta
78
Antara Aline, Kenan dan Renatta
79
Satu Hati Nicholas untuk Dua Cinta
80
Satu Hati Nicholas untuk Dua Cinta
81
Masa Lalu Nicholas dan Penyesalannya
82
PENGUMUMAN (Harap Dibaca)
83
Resepsi Pernikahan Raka dan Hilangnya Zio
84
Pencarian Zio
85
Mengorbankan Nyawa
86
Antara Hidup dan Mati
87
Mengikhlaskan yang Sulit
88
Kembalinya Devan
89
Melakukan di Rumah Sakit
90
Melakukan di Rumah Sakit ( 2 )
91
Rasa Malu dan Sedih
92
Mengambil Kembali
93
Pesan Terakhir Aline
94
Selamat Tinggal Aline
95
Satu Dua Tiga
96
Mood Aneh Renatta.
97
Menahan Malu
98
Melakukan Hal Nekat
99
Percobaan Bunuh Diri
100
Insiden Bebek Tenggelam
101
Saling Memaafkan dan Menerima Masa Lalu
102
Pertemuan Kembali dan Kecemburuan Devan
103
Merayu yang Berakhir di Tempat Tidur
104
Baby Girl
105
Kesadaran
106
Pertemuan Angel dan Devan
107
Angel
108
Godaan untuk Devan
109
Hayo Ngapain
110
Pagi yang Berbeda
111
Kehidupan yang Mulai Membaik
112
Rasa Iri Zia
113
Ada Apa Dengan Devan?
114
Devan Jadi Romantis
115
Masa Lalu Devan
116
Permasalahan Masa Lalu
117
Berkata Jujur? + Promosi Cerita Baru
118
Menuju Kebahagiaan Sesungguhnya
119
Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!