Devandra Narendra Abimana

“Ibu harus bertahan, ibu tidak boleh pergi dulu sebelum aku membalaskan semua yang terjadi kepada kita” Ucap Devan sambil menggenggam tangan ibunya yang sudah mulai dingin.

Devan baru melepaskan tangan ibunya setelah ibunya dibawa masuk ke ruang UGD, Dia tidak akan dengan mudahnya melupakan kejadian kejadian yang membuatnya menjadi seperti ini.

Tidak lama kemudian ruang UGD terbuka dan menampakkan seorang dokter keluar dari ruangan tersebut .“Keadaan ibu anda cukup mengkhawatirkan, penyakitnya mulai kambuh lagi dan harus segera diambil tindakan operasi kalau tidak keadaan terburuk yang tidak diinginkan bisa saja terjadi”

“Berapa biaya yang dibutuhkan untuk operasi ibu saya” Ucap Devan sambil menatap dokter tersebut dengan tatapan yang memancarkan kekhawatiran.

“Anda bisa menanyakan langsung ke bagian resepsionis.” Sambil menunjuk tempat resepsionis berada.

Tanpa bertanya lagi Devan langsung menuju tempat resepsionis “Permisi, berapa biaya yang dibutuhkan untuk biaya operasi atas nama Nyonya Vira Ariana, pasien yang sekarang masih berada di ruang UGD.”

“Pasien atas Nyonya Vira Ariana membutuhkan biaya operasi sekitar 105 juta” Ucapnya sambil memberikan rincian biaya operasi.

Terkejut itulah yang dialami Devan saat itu, Dia bingung harus mencari uang sebanyak itu dari mana, dia tidak mungkin meminjam uang ke orang itu, orang yang seharusnya bertanggung jawab penuh atas kehidupannya dan ibunya.

“ Saya akan melunasi pembayaran tapi tolong selamatkan nyawa ibu saya terlebih dahulu”.

“ Maaf tapi itu sudah prosedur dari rumah sakit bahwa pasien akan dilakukan operasi jika keluarga pasien bisa membayar separuh dari biaya operasi”

“Apakah uang lebih penting daripada nyawa seseorang, apa kalian ingin menyalahi semua prosedur yang ada di rumah sakit ini” Devan mulai meninggikan suaranya.

“Sekali lagi kami minta maaf tuan” tanpa mendengar dengan jelas ucapan pegawai resepsionis tersebut Devan segera beranjak mendekati ruang UGD tersebut dan menyandarkan tubuhnya di tembok.

Tidak berapa lama dia merasa ada seseorang mendekatinya “Apakah ada yang bisa aku bantu, aku merasa kamu sedang membutuhkan sebuah bantuan.”

Devan seolah tidak mempedulikan ucapan wanita tersebut, sampai akhirnya dia penasaran dan menaikan wajahnya agar dia bisa melihat wajah wanita yang berbicara kepadanya.

“ Apa imbalan yang kamu inginkan, aku yakin tidak mungkin kamu menawarkan bantuan tanpa adanya imbalan” Ucap Devan dengan tatapan dinginnya.

“ Menikahlah denganku, maksudnya aku akan melunasi semua biaya operasi ibumu jika kamu mau menjadi suami bayaranku dan kontrak kita akan berakhir jika aku sudah berhasil mengandung dan melahirkan seorang anak”

Ucap wanita tersebut tanpa ada keraguan sedikitpun.

“ Apa kamu yakin menawarkan sebuah pernikahan kepadaku” dengan senyum dinginnya yang tidak dapat dilihat oleh wanita tersebut.

“Aku sangat yakin dan aku juga sangat perlu bantuanmu, anggap saja kita sebagai pihak yang akan saling diuntungkan, aku akan mecapai keinginanku dan kamu juga bisa membiayai pengobatan ibumu sampai ibumu sembuh”.

Lama Devan terdiam, akhirnya dia menyetujui permintaan wanita tersebut demi ibunya dan juga demi sesuatu yang sudah Devan tunggu selam ini “Ya, aku setuju”.

“Hmm…. Aku rasa kita perlu memperkenalkan diri, perkenalkan namaku Renatta Desinta Maharani” Ucapnya sambil mengulurkan tangan ke Devan.

Tapi Devan tidak menanggapi uluran tangan tersebut “Devandra, kamu bisa memanggilku Devan”.

“Ah iya Devan, ini kartu namaku kamu bisa menghubungiku dan kita akan membicarakan masalah kesepakatan dan perjanjian pernikahan yang akan kita jalani” Ucap Renatta sambil mengulurkan kartu nama ke Devan.

Devan mengambil kartu nama yang disodorkan Renatta, tanpa mengucapkan sepatah katapun, kemudian Renatta pamit untuk pergi dan kembali ke ruang rawat inap papahnya, tapi sebelum kembali ke ruang rawat inap papahnya, Renatta terlebih dahulu menuju ke meja resepsionis dan menyerahkan sebuah kartu ATM ke pegawai resepsionis tersebut.

“Ternyata aku tidak perlu bersusah payah untuk masuk di kehidupannya, bahkan dia sendiri yang menawarkan diri kepadaku untuk masuk ke kehidupannya”ucap Devan dalam hatinya.

Tidak berselang lama seorang suster menghampirinya dan mengatakan akan segera melakukan operasi kepada ibunya, dan mengatakan bahwa biaya operasi sudah dibayar oleh seseorang atas nama Renatta.

“Ah ternyata kamu benar benar menepati janjimu, tapi sayangnya secara tidak langsung kau sudah membawa kehidupanmu kepada orang yang salah” tatapan Devan semakin menajam menatap bayangan seseorang yang sudah mulai tidak terlihat lagi.

.

.

.

Setelah kurang lebih tiga jam Devan menunggu di depan ruang operasi tidak lupa lampu depan ruang operasi menyala menandakan bahwa operasi sudah selesei dilakukan.

Devan lalu menghampiri dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi “Bagaimana keadaan ibu saya dok?”.

“Operasi yang dijalankan Nyonya Fira berjalan lancar, kami akan segera memindahkannya ke ruang rawat inap”.

“Terima kasih dok” Ucap Devan dengan rasa penuh kelegaan, bagaimanapun ibunya adalah kekuatannya selama ini untuk tetap bertahan hidup dan menjadi kekuatannya untuk membalaskan dendam - dendamnya kepada orang – orang yang sudah membuat hidupnya dan ibunya menderita.

.

.

.

Di ruang rawat inap ibunya Devan tidak melepas genggaman tangannya di tangan ibunya, “Ibu harus segera sadar dan melihat bagaimana Devan membalaskan semua rasa sakit yang kita alami selama ini bu”.

Devan mengeluarkan kartu nama yang sedari tadi dia taruh disaku kemejanya, dengan tatapan dinginnya dia memandang kartu nama itu dengan tajam “Renatta Desinta Maharani, selamat datang di kehidupan Devandra Narendra Abimana”.

Kemudian dia memasukkan kembali kartu nama tersebut ke saku kemejanya, ingatannya kembali di masa dimana penderitaannya dan ibunya bermula, Tiba tiba ponsel di saku celananya berbunyi seketika lamunan tentang masa lalunya hilang seketika.

“Hallo”

“……….”

“Aku akan segera datang kesana”

“……….”

Setelah sambungan telfon tertutup Devan kembali lagi ke ruang rawat inap ibunya “Aku harus pergi bu, besok pagi aku akan kembali lagi kesini” Ucap Devan sambil mencium tangan ibunya

.

.

.

Devan melempar kartu nama Renatta di meja “Aku tidak perlu susah payah untuk menjeratnya, dia sendiri yang menawarkan sebuah pernikahan kepadaku”.

“Aku harap kamu tidak berlebihan kepadanya, dia bukan target utama balas dendammu” Ucap pria didepannya.

Devan hanya menanggapi dengan senyum tipisnya dia tidak menanggapi perkataan pria didepannya karena baginya balas dendam ini akan setimpal dengan apa yang dialaminya selama ini.

“Aku harap kamu benar benar mempertimbangkan balas dendammu ini, aku melihat dia wanita baik, dan tidak sepantasnya dia menjadi ajang balas dendammu” Peringat pria itu kembali kepada Devan.

“Aku tidak butuh nasehat apapun darimu, aku hanya mau kamu membantuku mencari tahu apa yang harus kamu cari tahu” Ucap Devan lalu meninggalkan pria tersebut sendiri.

"Setidaknya aku pernah mengingatkanmu, aku berharap kelak kamu tidak menyesal jika mengetahui kebenaran apa yang sudah terjadi."

Ucap pria tersebut dengan pelan yang tentu saja tidak didengar Devan.

.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

YuRà ~Tamà💕

YuRà ~Tamà💕

Hoo... Devan juga punya kisah masa lalu sm klrga Renatta nih.

2022-01-15

2

Maple🍁

Maple🍁

Makin penasaran sma Sosok Devan yg misterius 🤗🤔

2022-01-11

0

Sisila

Sisila

kasia renatanya

2021-12-17

1

lihat semua
Episodes
1 Renatta Desinta Maharani
2 Devandra Narendra Abimana
3 Perjanjian Kontrak
4 Bertemu Calon Mertua
5 Hari Pernikahan
6 (Bukan) Malam Pertama
7 Insiden Masa Lalu
8 Kabar Duka
9 Malam Pertama
10 Siapa Agnes?
11 Bertemu Robert
12 Cemburu
13 Awal Kehancuran
14 Devan Menghilang
15 Teman atau Musuh ?
16 Mendekati Kehancuran
17 Kehancuran
18 Melepaskan
19 Pergi
20 Penyesalan Devan
21 6 Tahun Kemudian
22 Baby Twins
23 Cara Bertemu Papah Devan
24 Kembali Ke Indonesia
25 Penyamaran Zio dan Zia
26 Bertemu Tetapi Tidak Saling Mengenal
27 Twins vs Cabe Cabean
28 Raka dan Masa Lalunya
29 Raka dan Masa Lalunya (2) + Visual Tokoh
30 Bertemu
31 Kita Masih Suami Istri
32 Kebohongan
33 Menjadi Asing Kembali
34 Kalian Anak Siapa?
35 Sebuah Fakta
36 Hari Bahagia Untuk Devan
37 Hari Bahagia Untuk Devan ( 2 )
38 Permainan Antara Devan dan Renatta
39 Permainan Antara Devan dan Renatta ( 2 )
40 Kekesalan Renatta dan Kecemburuan Devan
41 Bisakah Semuanya di Mulai Dari Awal?
42 Mau Ngapain Kita Malam Ini?
43 Berusaha Saling Menerima dan Memaafkan
44 Kejadian di Kamar Mandi
45 Penderitaan yang Sama
46 Pertemuan di Restauran
47 Menjadi Keluarga Bahagia untuk Zio dan Zia?
48 Anaknya Papah Devan
49 Bertemu dan Melepaskan
50 Naik Jet Pribadi ke Disneyland
51 Lamaran Kedua dengan Orang yang Sama
52 Berkeliling Disneyland
53 Resepsi Pernikahan Devan dan Renatta
54 Gangguan Malam Pertama Setelah Resepsi
55 Honeymoon
56 Keraguan
57 Angel anaknya Devan?
58 Kecurigaan Renatta
59 Renatta Sakit
60 Dua Garis biru
61 Kejutan Untuk Devan
62 Malam Indah Devan dan Renatta
63 Devan Sakit
64 Pergi ke Dokter Kandungan
65 Pertemuan Renatta, Devan dan Aline
66 Bukti Kejahatan
67 Mencoba Melakukan di Atas Meja Makan
68 Hasil Test DNA
69 Dua Pria yang Berusaha Saling Melepaskan
70 Laki - Laki Misterius
71 Ayah dari Angel?
72 Sebuah Kecelakaan
73 Hukuman Untuk Devan
74 Hukuman Untuk Devan 2
75 Cemburu Tingkat Akut
76 Pengakuan Devan
77 Permintaan Aneh Renatta
78 Antara Aline, Kenan dan Renatta
79 Satu Hati Nicholas untuk Dua Cinta
80 Satu Hati Nicholas untuk Dua Cinta
81 Masa Lalu Nicholas dan Penyesalannya
82 PENGUMUMAN (Harap Dibaca)
83 Resepsi Pernikahan Raka dan Hilangnya Zio
84 Pencarian Zio
85 Mengorbankan Nyawa
86 Antara Hidup dan Mati
87 Mengikhlaskan yang Sulit
88 Kembalinya Devan
89 Melakukan di Rumah Sakit
90 Melakukan di Rumah Sakit ( 2 )
91 Rasa Malu dan Sedih
92 Mengambil Kembali
93 Pesan Terakhir Aline
94 Selamat Tinggal Aline
95 Satu Dua Tiga
96 Mood Aneh Renatta.
97 Menahan Malu
98 Melakukan Hal Nekat
99 Percobaan Bunuh Diri
100 Insiden Bebek Tenggelam
101 Saling Memaafkan dan Menerima Masa Lalu
102 Pertemuan Kembali dan Kecemburuan Devan
103 Merayu yang Berakhir di Tempat Tidur
104 Baby Girl
105 Kesadaran
106 Pertemuan Angel dan Devan
107 Angel
108 Godaan untuk Devan
109 Hayo Ngapain
110 Pagi yang Berbeda
111 Kehidupan yang Mulai Membaik
112 Rasa Iri Zia
113 Ada Apa Dengan Devan?
114 Devan Jadi Romantis
115 Masa Lalu Devan
116 Permasalahan Masa Lalu
117 Berkata Jujur? + Promosi Cerita Baru
118 Menuju Kebahagiaan Sesungguhnya
119 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Renatta Desinta Maharani
2
Devandra Narendra Abimana
3
Perjanjian Kontrak
4
Bertemu Calon Mertua
5
Hari Pernikahan
6
(Bukan) Malam Pertama
7
Insiden Masa Lalu
8
Kabar Duka
9
Malam Pertama
10
Siapa Agnes?
11
Bertemu Robert
12
Cemburu
13
Awal Kehancuran
14
Devan Menghilang
15
Teman atau Musuh ?
16
Mendekati Kehancuran
17
Kehancuran
18
Melepaskan
19
Pergi
20
Penyesalan Devan
21
6 Tahun Kemudian
22
Baby Twins
23
Cara Bertemu Papah Devan
24
Kembali Ke Indonesia
25
Penyamaran Zio dan Zia
26
Bertemu Tetapi Tidak Saling Mengenal
27
Twins vs Cabe Cabean
28
Raka dan Masa Lalunya
29
Raka dan Masa Lalunya (2) + Visual Tokoh
30
Bertemu
31
Kita Masih Suami Istri
32
Kebohongan
33
Menjadi Asing Kembali
34
Kalian Anak Siapa?
35
Sebuah Fakta
36
Hari Bahagia Untuk Devan
37
Hari Bahagia Untuk Devan ( 2 )
38
Permainan Antara Devan dan Renatta
39
Permainan Antara Devan dan Renatta ( 2 )
40
Kekesalan Renatta dan Kecemburuan Devan
41
Bisakah Semuanya di Mulai Dari Awal?
42
Mau Ngapain Kita Malam Ini?
43
Berusaha Saling Menerima dan Memaafkan
44
Kejadian di Kamar Mandi
45
Penderitaan yang Sama
46
Pertemuan di Restauran
47
Menjadi Keluarga Bahagia untuk Zio dan Zia?
48
Anaknya Papah Devan
49
Bertemu dan Melepaskan
50
Naik Jet Pribadi ke Disneyland
51
Lamaran Kedua dengan Orang yang Sama
52
Berkeliling Disneyland
53
Resepsi Pernikahan Devan dan Renatta
54
Gangguan Malam Pertama Setelah Resepsi
55
Honeymoon
56
Keraguan
57
Angel anaknya Devan?
58
Kecurigaan Renatta
59
Renatta Sakit
60
Dua Garis biru
61
Kejutan Untuk Devan
62
Malam Indah Devan dan Renatta
63
Devan Sakit
64
Pergi ke Dokter Kandungan
65
Pertemuan Renatta, Devan dan Aline
66
Bukti Kejahatan
67
Mencoba Melakukan di Atas Meja Makan
68
Hasil Test DNA
69
Dua Pria yang Berusaha Saling Melepaskan
70
Laki - Laki Misterius
71
Ayah dari Angel?
72
Sebuah Kecelakaan
73
Hukuman Untuk Devan
74
Hukuman Untuk Devan 2
75
Cemburu Tingkat Akut
76
Pengakuan Devan
77
Permintaan Aneh Renatta
78
Antara Aline, Kenan dan Renatta
79
Satu Hati Nicholas untuk Dua Cinta
80
Satu Hati Nicholas untuk Dua Cinta
81
Masa Lalu Nicholas dan Penyesalannya
82
PENGUMUMAN (Harap Dibaca)
83
Resepsi Pernikahan Raka dan Hilangnya Zio
84
Pencarian Zio
85
Mengorbankan Nyawa
86
Antara Hidup dan Mati
87
Mengikhlaskan yang Sulit
88
Kembalinya Devan
89
Melakukan di Rumah Sakit
90
Melakukan di Rumah Sakit ( 2 )
91
Rasa Malu dan Sedih
92
Mengambil Kembali
93
Pesan Terakhir Aline
94
Selamat Tinggal Aline
95
Satu Dua Tiga
96
Mood Aneh Renatta.
97
Menahan Malu
98
Melakukan Hal Nekat
99
Percobaan Bunuh Diri
100
Insiden Bebek Tenggelam
101
Saling Memaafkan dan Menerima Masa Lalu
102
Pertemuan Kembali dan Kecemburuan Devan
103
Merayu yang Berakhir di Tempat Tidur
104
Baby Girl
105
Kesadaran
106
Pertemuan Angel dan Devan
107
Angel
108
Godaan untuk Devan
109
Hayo Ngapain
110
Pagi yang Berbeda
111
Kehidupan yang Mulai Membaik
112
Rasa Iri Zia
113
Ada Apa Dengan Devan?
114
Devan Jadi Romantis
115
Masa Lalu Devan
116
Permasalahan Masa Lalu
117
Berkata Jujur? + Promosi Cerita Baru
118
Menuju Kebahagiaan Sesungguhnya
119
Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!