Nona Wen benar-benar tidak tahu harus berkata apa, menanggapi pertengkaran kecil Simon dan Zhen Qiu. Jika Pemimpin Zhen Tian melihat ini, mungkin dia akan terkena serangan jantung.
Simon sendiri sangatlah luar biasa dan merupakan bintang baru dalam Militer. Tetapi dia sendiri sangat suka bermain-main, hal itu yang membuat Pemimpin Zhen Tian sangat kesal.
Nona Wen sendiri juga menyetujui hal itu. Walupun Simon suka bermain-main, tetapi saat kondisi memaksanya untuk serius, Simon akan menjadi orang yang bisa diandalkan.
Dia juga tidak tahu mengapa Keponakanya sangat tertarik dengan Simon. Jika hanya karena pencapaianya tidak mungkin Wen Liu akan tertarik kepada Simon. Nona Wen tidak tahu apa yang dipikirkan Wen Liu.
"Baiklah... saya sudah selesai mengatakan semuanya. Saya akan pamit, melaporkan semuanya kepada Pemimpin dan mengerjakan Tugas yang Anda berikan !" Nona Wen berdiri dan berkata, "Nona Qiu... apakah mau ikut kembali bersama denganku ?"
"Yah... aku akan kembali. Nona Wen tunggu saja diluar dan sebentar lagi aku akan menyusul." Zhen Qiu akan membereskan barangnya terlebih dahulu.
"Baiklah... aku akan menunggu Anda." Nona Wen pergi keluar.
Zhen Qiu mengambil barang-barangnya dan mendekati Simon. Dia tidak tahu apa yang diinginkan Gadis Kecil ini.
"Hey..." Zhen Qiu menarik Simon dan mencium bibirnya, "Suamiku... pastikan kau tidak melihat Wanita lain !"
Zhen Qiu berlari keluar dengan malu dan pergi bersama Nona Wen. Simon masih terkejut dengan ciuman yang tiba-tiba dilakukan oleh Zhen Qiu.
"Gadis Sialan... jika kau berani datang, aku akan menelanjangimu !" Simon mengusap mulutnya dan duduk meninum Kopinya.
"Sistem berapa banyak uang yang kumiliki saat ini ?" Simon bertanya kepada Sistem.
[Master saat ini memiliki 300 Juta didalam Rekening.]
Simon terkejut dengan jumlahnya, dia hanya meminta 100 Juta dari Zhen Tian. Darimana datangnya 200 Juta ini, Simon benar-benar tidak mengerti.
"200 Juta ini dari mana ?"
[Master memiliki Perusahaan, kemarin ada yang mengirimkanya ke Rekening Master.]
"Apakah mungkin itu Keponakan Nona Wen, Sistem apakah kau memiliki Pistol yang bagus ?" Simon meminta Sistem untuk memilihkanya.
[Sistem memiliki sebuah Pistol yang dapat berubah menjadi Pedang. Senjata ini tidak memerluhkan Amunisi, setiap 10 kali tembakan Master hanya perluh mengatakan Reload untuk mengisi kembali Pelurunya. Harga dari Pistol Ganda ini hanya 80 Juta.]
"Sistem... aku akan mengambilnya." Simon tersenyum dan tidak sabar melihat kemampuan Pistol Ganda ini.
[Sistem sedang memproses permintaan Master.]
Sebuah Pistol yang terlihat biasa muncul didepan Simon. "Sistem... bagaimana cara merubahnya menjadi Pedang ?"
[Master hanya perluh membayangkan bentuknya.]
Simon mulai membayangkanya dan Pistol itu berubah menjadi samurai. Simon tidak bisa menyembunyikan senyum bahagianya.
"Pistol Ganda Ini cukup keren." Simon merubah kembali kebentuk Pistol dan pergi ke balkon.
*Door... Door... Door...*
Simon menembak 10 tembakan ke depan dan mengatakan "Reload." Pistol itu kembali terisi dengan peluru.
Simon tersenyum dan menyimpanya di Cincin miliknya. Pistol ini sangat praktis untuk digunakan dan tidak perluh khawatir tentang Amunisi.
Waktu masih sore hari, saat ini Simon akan pergi menemui Rey dan mencari Makanan. Simon Segera keluar dari Villa dan mengendarai Mobilnya.
Setelah beberapa saat dia sampai didepan Rumah Rey dan mengetuk pintunya. Rey membuka pintunya dan terkejut melihat Simon yang datang.
Simon merasa ada sesuatu yang salah dengan Rey dan bertanya, "Kenapa wajahmu terlihat kusut ?"
"Tidak apa-apa. Ibuku hanya sakit dan aku tidak mampu membawanya ke Dokter." Rey terlihat sedih.
"Biarkan aku memeriksanya !" Simon masuk kedalam Rumah dan Rey menuntunya ke Kamar Ibunya.
Didalam kamar terlihat Kakak Rey yang bernama Renfi sedang merawat Ibunya yang terbaring ditempat tidur. Renfi melihat Simon masuk dan menyuruhnya untuk tetap tenang.
Simon mengangguk dan berjalan kearah Ibunya Rey yang terlihat pucat dan tidak sadarkan diri. nemeriksa denyut nadinya, Simon terkejut dengan kondisi Ibunya.
Simon melihat kearah Rey dan berkata, "Ikut aku ?"
Rey mengangguk dan mengikuti Simon keluar, dia terkejut melihat Simon membawa Mobil Sport yang sangat mewah, "Dari mana kau mendapatkan Mobil ini ?"
"Itu tidak penting... lebih baik kita mencari obat untuk Ibumu sebelum terlambat." Simon berkata dengan dingin dan masuk ke Mobilnya.
"Apa maksudmu... memangnya penyakit Ibuku sangat parah ?" Rey terlihat panik dengan perkataan Simon dan masuk kedalam mobilnya.
Simon langsung berangkat dan berniat mencari Herbal dipasar.
"Ibumu itu tidak sakit, dia keracunan sesuatu. Apa yang dia makan baru-baru ini ?"" Simon mengatakanya dengan tegas.
Wajah Rey menjadi pucat setelah Simon mengatakan kalau Ibunya keracunan. Rey sangat percaya kepada Simon dan dalam kondisi seperti ini dia tidak mungkin bercanda.
Setelah beberapa saat Simon sampai didepan Toko yang menjual Herbal. Segera Simon masuk kedalam membeli beberapa Tanaman medis dan Jarum Perak.
Setelah itu dia kembali kedalam Mobil dan berniat untuk kembali mengobati Ibu Rey. Setelah sampai dia menyuruh Rey untuk merebus semua Herbal selama 15 menit.
"Hey... Apakah rebusan ini dapat menyelamatkan Ibuku ?" Rey bertanya dengan sedih.
"Tidak perluh khawatir. Aku akan mengurus sisanya." Simon menepuk pundak Rey dan menenangkanya.
Setelah selesai merebus selama 15 menit. Simon mengambil Air rebusan dan menuangkanya kedalam mangkok, segera dia pergi ke kamar Ibunya Rey.
Renfi melihat Simon membawa sebuah Sup dan bertanya, "Apa itu Simon ?"
"Obat untuk Ibumu." Simon menjawabnya dengan santai.
"Kakak... biarkan Simon mengobati Ibu !" Kata Rey dengan sedih.
Renfi mengangguk dan mempercayakanya kepada Simon.
Mengeluarkan Jarum Perak, Simon menyuruh Rey dan Renfi untuk membantu Ibunya duduk. Simon memijat leher dari Ibu Rey dan perlahan-lahan turun sampai ketelapak tanganya. Jarum Perak ditusukan perlahan dibagian telunjuk, Simon menggunakan tenaga dalamnya untuk memaksa Racun berkumpul di satu titik.
Simon perlahan-lahan mencabut Jarum Perak dan darah hitam menyembur keluar dari jari telunjuk Ibu Rey.
Renfi terkejut melihat darah hitam dan berkata, "Apa ini ?"
"Racun !" Rey berkata dengan marah, "Bajingan mana yang berani melakukan hal ini, aku akan membunuhnya."
Simon mengabaikan mereka berdua dan masih fokus untuk mengeluarkan Racun dari tubuh Ibu Rey. Setelah beberapa saat Simon mengambil mangkuk Sup Obat buatanya dan meminumkanya perlahan.
"Hah... Biarkan Ibumu beristirahat, besok kondisinya akan mulai membaik." Simon terengah-engah dan keringat membasahi bajunya.
"Terimakasih Simon, berkatmu Ibuku tertolong." Rey dan Renfi berterimakasih kepada Simon.
"Santai saja... kalian tidak perluh memikirkan hal-hal kecil. Aku akan keluar dan menunggumu diruang tamu."
Simon berjalan keluar dan duduk diruang tamu. Tempat ini terlihat sederhana, hampir mirip dengan Rumah Sewa Simon sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Imam Sutoto
top markotop story lanjut thor
2024-03-06
0
Eros Hariyadi
Menjadi Tabib untuk mengobati ibunya Rey, sahabatnya...😝😄💪👍👍👍
2023-10-15
1
Trisnajati Nuswantoro
Buatannya
2022-01-15
0