Simon tidak menyangka bahwa hal seperti ini akan terjadi, jika dia tidak memiliki Sistem yang memberinya Skil. Mungkin saat ini dia sudah mati ditangan Para Penyelundup itu.
Simon berdiri dan berkata, "Bagaimana situasinya saat ini ?"
"Saat ini misi berjalan sesuai rencana dan Komandan Zhen Ri sudah menangkap Direktur Perusahaan dari Pabrik Gula ini." Nona Wen menjelaskan semuanya kepada Simon.
Simon memberikan 2 buah Kemasan Gula dan memberikanya kepada Nona Wen, "Gunakan ini sebagai barang bukti dikapal !"
"Baik." Nona Wen dan Kedua Komandan terkejut melihat Simon membawa barang bukti.
Dalam kondisi seperti itu Anak ini masih sempat untuk berfikir membawa barang buktinya, dia benar-benar tidak mengenal rasa takut.
Simon berdiri dan pergi bersama 2 Komandan lainya untuk memeriksa kondisi Tentara yang terluka, dalam misi kali ini mereka cukup beruntung tidak ada yang mati dan hanya mengalami sedikit luka.
"Naga Kecil bagaimana menurutmu tentang masalah ini ?" Tanya Komandan Falcon.
"Hal ini sedikit aneh. Setiap Kapal yang ingin keluar Pelabuhan, pasti pihak kepolisian melakukan pengecekan." Simon sedikit menebak situasinya.
"Apa maksudmu kepolisian terlibat dalam kasus ini ?" Tanya Komandan Falcon dan Wolf secara bersamaan.
"Aku tidak tahu pasti. Kuncinya ada pada kesaksian Pemimpin Perusahaan itu, lebih baik kita menyelesaikan tugas kita masing-masing dan melaporkanya kepada Pemimpin Zhen Tian." Simon tidak mau memikirkanya terlalu jauh.
"Oke." Komandan Falcon dan Wolf sependapat dengan Simon.
Tentunya Simon sudah tahu kerja sama antara pihak kepolisian dengan Bandar Narkoba itu, akan tetapi Simon saat ini tidak memiliki bukti yang cukup dan tidak berani asal bicara.
"Nona Wen tolong antar aku kembali, besok aku ada Ujian Masuk Univesitas dan harus segera belajar!" Simon ingat bahwa besok dia harus pergi dan melakukan ujian.
"Baik." Nona Wen lupa bahwa Simon masihlah seorang Pelajar.
Dari sekian banyak orang yang pernah dia temui, Simon ini sangatlah susah untuk ditebak. Terkadang dia suka bermain-main tidak jelas seperti anak kecil dan ketika menyangkut masalah yang serius dia akan bertindak layaknya orang dewasa yang bisa diandalkan.
Segera Nona Wen mengambil mobilnya dan membawanya Simon pergi dari tempat itu. Wartawan yang berkumpul semakin banyak dan membuat Nona Wen sedikit kesusahan keluar dari Pelabuhan.
"Nona Wen bisakah Anda membantu saya meminjamkan beberapa uang ?" Simon bertanya kepada Nona Wen.
"Komandan tidak perluh sungkan, berapa banyak yang Anda butuhkan ?"
"20 juta sudah cukup."
"Berikan saja nomer rekening Komandan dan saya akan segera mengirimnya !" Nona Wen meminjamkan uang kepada Simon.
"Terimakasih kalau begitu." Simon sangat senang dan tidak sabar untuk membeli sesuatu di Toko Sistem.
Nona Wen tersenyum dengan santai, "Komandan... saya ingin bertanya sesuatu tentang masalah ini. Apakah menurut Anda Pihak Kepolisian ikut campur dengan masalah ini ?"
"Aku tidak bisa mengatakan Pihak Kepolisian ikut ambil bagian, tetapi jika kau bertanya tentang pendapat pribadiku maka aku yakin mereka terlibat. Untuk saat ini kita tidak memiliki bukti yang kuat untuk menjerat mereka. Lebih baik diam saja !" Simon sebenarnya.sudah tahu tentang Pihak Kepolisian dan hanya tinggal mencari buktinya.
"Kenapa Anda bisa sangat yakin jika Pihak Kepolisian ambil bagian dalam masalah ini ?" Nona Wen bertanya dengan penasaran.
"Sederhana... apakah Anda fikir Kapal Angkut itu dapat menyembunyikan senjata berat seperti Bazoka didalam Kapal dan Rudal Kecil didalam Gudang itu, apakah Anda fikir hal seperti itu dapat lolos dari pengecekan Kapal." Simon mengatakan pendapatnya kepada Nona Wen.
"Lalu apakah kita harus menyelidiki Pihak Kepolisian tentang hal ini ?" Nona Wen sangat setuju dengan perkataan Simon dan meminta saran darinya.
"Lebih baik tidak." Simon berkata dengan dingin.
"Kenapa ?" Nona Wen terkejut dengan Simon yang berniat tidak ingin mengusut masalah ini.
"Jika Anda pergi dan menanyakan masalah senjata itu, menurut Nona Wen apa jawaban mereka ?" Simon bertanya kepada Nona Wen.
Nona Wen terkejut dan mengerti apa yang dimaksudkan oleh Simon. Jika dia pergi dan menyelidikinya Pihak Kepolisian pasti akan meminta maaf atas kelalain mereka dan setelah itu mereka tidak akan dicurigai.
"Yah... sepertinya Nona Wen sudah tahu jawabanya. Alasanku yang kedua karena tidak ingin menimbulkan keributan di Negara ini. Kepolisian merupakan wajah bagi masyarakat, jika masyarakat tahu tentang Kepolisian bekerja sama dengan Bandar Narkoba, itu akan menimbulkan keributan dan dimasa depan Masyarakat tidak akan percaya dengan pemerintahan dan bertindak semau mereka." Simon melepaskan topengnya dan memberikan penjelasanya.
Nona Wen akhirnya mengerti apa maksud dari tindakan Simon. Bahkan dalam kecerdasan dan kecakapan, Simon sudah melebihi Pemimpin Zhen Tian. Nona Wen sangat mengagumi Simon dari dalam hatinya.
"Bisakah saya melaporkanya kepada Pemimpin Zhen Tian tentang pendapat Anda ?" Nona Wen berniat menyampaikan pendapat Simon tentang masalah ini.
"Tidak masalah, Nona Wen bisa memberitahu Pemimpin tentang hal ini." Simon tidak keberatan dengan permintaan Nona Wen.
Setelah beberapa waktu, Nona Wen dan Simon sampai didepan rumahnya. Nona Wen pamit dan segera pergi untuk melaporkan misi ini kepada Pemimpin Zhen Tian.
Dia sendiri tidak menyangka bahwa keberhasilan misi ini semua berkat Simon. Entah itu menemukan Rudal, menyelamatkan Tentara yang terjebak diatas kapal dan membawa barang bukti Narkoba dari Kapal.
Walaupun Simon masih sangat muda, tetapi kecakapan sangat luar biasa. Bahkan Komandan yang lain tidak bisa dibandingkan dengan kemampuanya. Tetapi yang membuat Nona Wen sedikit kesal adalah tentang kegilaanya yang terobsesi dengan Filmnya.
Mungkin Pasukan Naga dibawah komandonya, akan memiliki pencapaian yang hebat dimasa depan.
Simon berjalan menuju kamarnya setelah itu membersihkan Tubuhnya yang kotor. Setelah itu dia berfikir tentang ujian masuk Universitas Cemerlang.
Dulu dia sempat bersekolah di Universitas ini, tetapi Simon tidak dapat menyelesaikan Pendidikanya karena masalah keuanganya.
Walaupun Pihak Sekolah sudah memberinya bantuan, tetapi Simon masih sulit untuk melunasi uang sekolah.
Simon pergi kebelakang, membuat kopi dan duduk didekat jendela. Menyalakan rokok dan memutar kembali ingatan yang menyenangkan dan yang menyedihkan sewaktu dia bersekolah di Universitas Cemerlang.
Ingatan tentang beberapa teman-temanya yang selalu bersama dirinya dan Ingatan tentang hubungan romantisnya yang memiliki pengalaman yang menyedihkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Imam Sutoto
buset keren banget lanjut top
2024-03-05
0
Eros Hariyadi
Lanjuuuutt Thor 😝😄💪👍🙏
2023-10-13
1
Eros Hariyadi
yaaahh...mang haruslah diakui di kepolisian itu banyak rantai mafianya, karena sifat pekerjaannya dilakukan secara berjamaah, jadi repot menelusurinya ...😝😄💪👍👍👍
2023-10-13
1