Menurut mereka semua... rencana yang dibuat Simon ini sedikit aneh, jika meraka tidak memberitahu Pasukan meraka tidak akan bisa mengaturnya dengan baik.
Simon melanjutkan penjelasanya, "Aku mengerti apa yang kalian pikirkan, tetapi alasan terbesarku melakukan ini adalah untuk mencegah kebocoran Informasi. Komandan Falcon hanya perluh membuat alasan seperti akan melakukan Pelatihan kepada Pasukan di Pelabuhan."
"Masuk akal, lanjutkan!" Jawab Komandan Falcon.
"Setelah itu kita harus menyelidiki dari Perusahaan mana Kapal Gula itu. Kemungkinan kita juga harus mengecek semua yang ada digudang mereka dan menangkap Direktur Perusahaan untuk diintrogasi. Pastikan itu dihari yang sama dan kita akan bergerak setelah memiliki buktinya."
"Rencana milikmu sangat bagus, baiklah aku setuju dengan rencana milikmu. Jadi bisakah kau membantuku, untuk melakukanya ?" Tanya Komandan Falcon kepada Simon.
"Benar... Simon aku serahkan padamu dan Falcon untuk mengatasi masalah ini. Zhen Ri lakukan tugas untuk menangkap Direktur Perusahaan, Falcon akan menelfonmu dan membertahumu untuk bergerak !" Zhen Tian menyutujui semua rencana Simon.
"Oke... 3 hari lagi kita akan bertemu, untuk sekarang mari kita persiapkan semua dan Simon kau pulanglah, tunggu kabar dari Zhen Ri dan Falcon."
"Siap Pak." Simon memberi hormat, segera pergi bersama Zhen Ri dan kembali ke rumahnya.
Setelah beberapa waktu Simon dan Zhen Ri sudah sampai di depan rumahnya, Simon masuk kedalam kamarnya dan duduk dikasur.
"Sistem apakah ada buku latihan atau resep obat yang dapat meningkatkan kekuatan Fisik ?"
[Sistem menyarankan sebuah Pil Cuity. Pil ini dilarutkan ke dalam air dan Master hanya perlu berendam didalamnya selama setengah hari dan kekuatan Tubuh Fisik akan diperkuat 50 Persen. Harga Pil Cuity 20 juta.]
"Argh... kenapa mahal sekali, tidak bisakah harganya dikurangi ?"
[Sistem tidak bisa mengurangi harga.]
Sekarang Simon adalah Komandan Naga dan untuk mendukungnya dimasa depan Pasukan Naga miliknya tidak boleh lemah.
Dalam waktu satu bulan setidaknya kekuatan Pasukan Naga harus segera dikembangkan segera mungkin.
Sebelumnya Simon diberi dua buah Pistol dan lencana oleh Nona Wen. Dalam 1 bulan dia harus segera mengikuti ujian masuk Universitas Negeri Beihan.
"Hah... kenapa Bocah berumur 17 tahun sudah memiliki tanggung jawab seperti ini." Simon mengeluh pada dirinya sendiri.
.....
Dua hari berlalu sebelum Misi pertama Simon dilakukan, Nona Wen sudah menjemput sesuai perintah Simon dan mengantarnya ke Pelabuhan Beihan.
"Kenapa Anda malam-malam seperti ini pergi ke Pelabuhan Beihan, bukankah operasi kita besok siang ?" Nona Wen berfikir bahwa Simon terlalu gugup dengan misi pertamanya.
"Tidak ada yang spesial, aku hanya ingin mengkonfirmasi sesuatu." Simon melirik sebuah Tas, "Apakah itu barang-barang yang aku inginkan ?"
"Benar Komandan, ini adalak Kamera Pengintai yang Anda inginkan." Nona Wen menunjukanya kepada Simon.
"Bagus... Nona Wen aku ingin bertanya padamu, berapa jarak yang bisa dicapai sebuah Rudal Kecil jika diluncurkan ?" Simon bertanya dengan santai.
"Setidaknya 500 meter." Nona Wen sedikit bingung dengan pertanyaan Simon.
"Hm... Kalau begitu kau berhenti diluar Pelabuhan, dan tugasmu hanya memantau dari layar Laptopmu."
"Baik." Nona Wen hanya bisa mengikuti perintah Simon dan tidak membantah.
Simon berhenti diluar Pelabuhan dan berjalan masuk, terlihat beberapa Truk yang mengangkut barang-barang.
Nona Wen sedikit bingung dengan apa yang ingin dilakukan Simon, dia berfikir bahwa Anak ini terlalu banyak bermain.
Setelah benerapa saat Simon berada di tempat berlabuhnya kapal, "Nona Wen ambil gambar tempat ini !"
"Baik." Mereka berdua berbicara melalui alat komunikasi yang tersembunyi yang diletakan di kantong baju Simon.
Tiba-tiba 2 orang pekerja mengamati Simon yang sedang berdiri menatap laut, "Hey Nak ... apa yang kau lakukan disekitar sini, Pergilah!"
"Bro... aku tidak mengganggu kalian kenapa kalian mengusirku, tidak bisakah aku sendirian dan menikmati suasana ini." Simon berteriak dengan wajah yang frustasi.
"Nak apa kau ini idiot, apakah pacarmu selingkuh darimu ?" Pria itu berteriak dengan marah.
"Tidak hanya selingkuh, dia bahkan bercinta didepanku dengan laki-laki barunya. Dia meminta putus dengan cara yang kejam bukan !" Simon mulai berakting.
Kedua Pria itu saling memandang dan berkata, "Kau harus kuat... beginalah kehidupan. Para Wanita hanya menyukai Pria yang kaya, kita yang orang biasa memang bisa apa ?"
"His... his... Bro kau sangat luar biasa, Ayo kita minum-minum untuk melupakanya ?" Simon merangkul mereka berdua dan mengajaknya minum.
"Ayo kawan... kami berdua akan menemanimu menghilangkan kesedihanmu." Mereka berdua berjalan bersama dan berhenti didepan gedung.
Nona Wen yang memantau dari jauh dan menahan tawanya mengetahui akting dari Simon yang lucu.
Disana mereka bertiga mabuk minum-minum dengan santai, "Hahaha... Saudaraku kau benar, Wanita seperti itu harusnya sejak awal aku meninggalkanya."
"Ngomong-ngomong kau bekerja dimana ?" Tanya salah satu Pria itu dengan penasaran.
Simon meletakan botol minuman keras dan berkata, "Hahaha... aku hanya pekerja paruh waktu di toko dan Seorang Pelajar yang baru lulus. Ini kartu identitasku ?"
Simon memberikan Kartu Identitas miliknya, kedua Pria itu melihat Kartu Identitas dan membacanya.
"Jadi kau benar-benar Seorang Pelajar !" Kedua Pria itu memandang Shen Yu, "Nak... kau masih muda banyak cinta yang menunggumu diluar sana jadi kau harus semangat.
Simon mengerutkan keningnya dan mulai mual dengan semua pembicaraan bodoh ini.
"Bro... apakah disini ada kamar mandi, kelihatanya aku akan muntah !" Simon memasang ekspresi pucat.
"Yang benar saja. Kau pergilah lurus dan belok kanan, disana ada kamar mandi." Pria itu menunjukan jalanya kepada Simon.
"Oke...Hoek..." Simon berpura-pura mual.
"Cepat sana pergi, jangan memuntahkanya disini."
Simon berlari sesuai arah dari Pria itu, tetapi dia berbelok dan memasuki sebuah Gudang Kosong. Terlihat beberapa besi-besi tua yang sudah tidak terpakai, dan Simon masih melihat-lihat dengan cepat.
Nona Wen tidak mengerti apa yang ingin dilakukan Simon dengan memasuki Gudang itu.
Setelah beberapa saat mencari Simon melihat sesuatu benda yang ditutupi kain berwarna hitam, Simon membuka kain itu dan dia tersenyum.
"Nona Wen cepat ambil gambarnya !" Simon segera mengambil posisi.
Nona Wen terkejut dengan apa yang dia lihat, "Rudal !"
Segera Nona Wen dengan cepat mengambil barang, Simon mengambil sesuatu dan dengan cepat mengotak-atik Rudal itu.
Setelah semuanya selesai, Simon menutupnya kembali dan segera keluar dari Gudang itu, melihat sekitarnya dan keluar dengan santai menuju dua Orang Pria didepan gerbang.
Kedua Pria itu melihat Simon dan berkata, "Apakah kau sudah selesai dengan urusanmu ?"
Simon tersenyum lega dan memegang perutnya, "Ini pertama kali aku minum, maklum baru lulus sekolah. Bro kembalikan Kartu Identitasku... Ibuku mencariku dan menyuruhku kembali !"
Pria itu memberikan Kartu Identitas milik Simon dan berkata, "Baiklah hati-hati jangan sampai tidur dijalan."
"Oke Bro, terimakasih sudah menemaniku." Simon melambaikan tanganya dan pergi dengan bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Ale Handro
fuid
2024-06-06
0
Imam Sutoto
semangat thor lanjut
2024-03-05
1
Mr. Smile
Shen Yu
2023-11-06
1