Tahun 2070 Kota Beihan.
Dipinggiran sebuah hutan, seorang lelaki bernama Simon berumur 50 tahun sedang duduk dan menghisap sebatang rokok.
Saat ini Simon menjadi Buronan polisi dan beberapa Perusahaan Besar, Dia bekerja sebagai Penjual Informasi bersama dengan temanya yang bernama Jay.
Kehidupan masa lalunya sangat sulit. Menderita kemiskinan, ditinggalkan teman-temanya dan ditinggal mati kedua Orang Tuanya ketika masih berumur 21 tahun.
Tidak lama setelah kematian Ibunya, Simon diusir dari tempat tinggalnya karena tidak mampu membayar sewa rumah. Setelah hidup dijalanan dan kelaparan selama berhari-hari, disitulah Simon bertemu dengan Jay.
Jay menawarkan untuk bekerja bersamanya di Organisasi Informasi, walaupun resiko dari Pekerjaan ini cukup berbahaya tetapi uang yang dihasilkan cukup banyak.
Setidaknya dalam satu kali pekerjaan Simon akan mendapat upah sekitar 50 sampai 70 juta tergantung permintaan klien.
2 bulan lalu Simon dan Jay membobol Informasi Perusahaan Nandu tentang senjata yang baru-baru ini dikembangkan. Ketika mereka berhasil mendapatkan datanya, Jay menjebak Simon dan menyebarkan Fotonya sebagai Pelaku pencurian data milik Perusahaan Nandu.
Bahkan semua uang dibawa lari oleh Jay dan Simon sekarang hidup dalam persembunyian.
"Jika aku bertemu denganya, aku akan mengulitinya hidup-hidup." Simon memukul pohon dengan keras, saat ini dia sangat marah dengan cara Jay menjebak dirinya.
Tidak terhitung dia dikejar beberapa kelompok yang menginginkan nyawanya, memikirkan Jay yang diluar sana hidup nyaman dengan semua uang itu. Membuat Simon naik pitam.
Mengerutkan keningnya Simon mendengar suara mobil yang mendekat kearahnya, dengan panik Simon maauk ke dalam rumah dan mengambil 2 buah Pistol miliknya.
Segera 20 mobil mengepung rumahnya, "Sialan Aku sudah berada disini selama satu bulan. Kenapa mereka masih saja bisa melacak keberadaanku ?"
"Simon menyerahlah. Kau tidak memiliki peluang untuk melarikan diri !" Pemimpin menggunakan pengeras suara dan berteriak, "kalian semua kepung rumah ini, jika dia melawan tembak mati saja orang itu."
Setelah perintah itu keluar, 30 orang dengan senjata api ditanganya bergerak ke depan dan perlahan mendekati Simon.
Simon dengan panik buru-buru mengambil kopernya dan mengeluarkan sebuah Bom, Simon melemparkanya keluar kearah orang-orang.
*Boom*
Ledakan Bom terdengar sangat keras, beberapa orang mati di tempat akibat ledakan yang begitu dekat.
Simon melihat peluang untuk melarikan diri, keluar dan menembak beberapa orang dengan pistolnya.
*Bang... Bang... Bang...*
Baku tembak terjadi antara Simon dan beberapa orang yang selamat. Lengan kirinya terkena tembakan dengan cepat Simon memasuki hutan dan terus berlari kedepan.
"Kejar dia... kita tidak boleh membiarkanya kabur kali ini !" Teriak Pemimpin Kelompok.
Dengan cepat Pemimpin dan beberapa Anak Buahnya turun dari mobil dan masuk ke dalam hutan.
Simon berlari dengan kesakitan, memegang lengan kirinya yang terkena tembakan. Darah segar mengalir dari tangan kirinya dan kepalanya sedikit pusing.
Setelah berlari cukup lama, Simon melihat sebuah jurang didepanya, "Sialan... kenapa hal ini terjadi padaku ?"
"Hahaha... sepertinya Tuhan berpihak kepadaku." Pemimpin Tim itu menyusul dan menertawakan ketidak beruntungan yang dialami Simon. Mengarahkan Pistolnya kearah Simon dan berkata, "Ada kata-kata terakhir sebelum mati ?"
Simon terlihat pasrah dan wajahnya sangat pucat karena kehabisan darah, "Kenapa kau bisa menemukan tempat ini ?"
"Simon... karena kau akan mati aku akan memberitahumu. Temanmu yang bernama Jay yang memberikan informasi ini kepadaku."
"Keparat itu..." Simon terlihat sangat marah setelah mendengar Jay yang memberitahu mereka tentang keberadaanya.
"Aku tidak tahu dendam apa yang kau miliki padanya. Tetapi aku minta maaf, karena ini Pekerjaanku. Aku harus .Membunuhmu disini."
*Bang... Bang...*
Simon terkena tembakan dan terjatuh ke jurang yang dalam. Menjelang kematianya Simon memutar kembali kenangan masa kecil bersama Keluarganya.
Air mata keluar dari matanya, Simon merasa bahwa Tuhan sangat tidak adil untuknya dan Keluarganya.
Dia selalu bekerja keras dan ingin merubah hidupnya, tetapi selalu ada kemalangan menimpanya. Ayahnya yang dibunuh oleh beberapa Preman karena mempertahankan rumah, Ibunya yang mati akibat kelelahan karena terlalu sering bekerja dan dirinya sendiri yang sulit untuk mencari pekerjaan.
Bahkan orang dia anggap sebagai teman, bahkan tega menjebak dan berniat membunuhnya.
Darah Simon mengalir dari tubuhnya dan mengenai batu kerikil didekatnya, seketika batu kerikil itu menyala memancarkan cahaya ungu.
Simon yang sedang sekarat berfikir ini adalah ilusi menjelang kematianya, tiba-tiba suara terdengar dikepalanya !"
[Sistem telah mendeteksi keberadaan Host.]
Cahaya ungu menyala kearah Simon.
[Kondisi Host telah dideteksi oleh Sistem. Apakah Host Ingin Mengulang ?]
[Iya / Tidak.]
"Mengulang ? tentu saja jika aku memiliki kesempatan kedua untuk menebus semua penyesalanku di masa lalu, maka jawabanku adalah Iya.
[Sistem memproses pengulangan waktu.]
Simon menutup mata dan kesadaranya menghilang. Tiba-tiba diseluruh dunia merasakan sebuah gempa, Bumi dan matahari berputar sebaliknya, Waktu di Bumi berjalan mundur.
Tubuh Simon dibungkus dengan cahaya ungu dan berubah menjadi partikel cahaya dan terbang menghilang.
Partikel cahaya itu berhenti tepat diatas sebuah rumah dan melesat masuk kedalam tubuh seorang Anak laki-laki yang sedang tidur di kamarnya. Cincin berwarna ungu muncul di jari telunjuk Simon.
Simon perlahan bangun dari tidurnya, merasakan rasa sakit dikepalanya. Melihat sekelilingnya, dia terkejut mendapati dirinya berada dikamar tempat tinggalnya waktu bersekolah dulu.
Simon berdiri dan melihat keluar jendela, dia terkejut bahwa pemandangan yang saat ini dia lihat masih sama dengan apa yang ada dipikiranya.
Menampar wajahnya berkali-kali, Simon masih tidak percaya dengan apa yang terjadi padanya saat ini.
*Kring... Kring...*
Ponsel milik Simon berbunyi dan dia terkejut dengan siapa yang menelponya !"
"Halo Nak, apa kau baik-baik saja disana ?"
Simon menangis mendengar suara wanita, "Ibu tidak perluh khawatir tentangku, Anakmu ini baik-baik saja disini."
"Kenapa kau terdengar murung Nak ? Apakah benar kau tidak apa-apa !" Ibu Simon terlihat khawatir dengan keadaan Simon.
"Yakinlah Bu... Putramu ini baik-baik saja disini, mungkin nanti aku akan kembali kerumah saat liburan."
"Pasti kau sangat lelah dalam belajar, kalau begitu istirahatlah dengan baik jangan sampai kau sakit. Ibu akan mematikan telponya!"
"Yah Ibu juga harus menjaga kesehatanya."
"Ada apa denganmu Nak, tidak biasanya kau mengkhawatirkan Ibumu ini ?"
"Tidak apa-apa, Apa tidak boleh seorang Anak mengkhawatirkan kondisi kesehatan Ibunya ?"
"Iya... iya... sudah sana istirahat, Ibu akan menutup Telponya !"
"Ya." Simon menyeka air matanya.
Simon meletakan Ponselnya diatas meja, dia benar-benar bersyukur bahwa ini bukanlah sebuah mimpi. Untuk saat ini Simon bertekad untuk bekerja keras dan merubah masa depanya.
"Kalian semua... walaupun aku terlahir kembali dengan cara seperti ini. Tapi kebencian ini tidak akan pernah bisa dihapuskan, tunggulah... aku secara pribadi akan menuntut balas kepada kalian semua."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
mati nya tidak epik
2024-12-16
0
Ale Handro
jvllhc
2024-06-06
0
Imam Sutoto
good luck thor lanjut
2024-03-05
1