Dirumah Dave

Sesampainya didalam rumah dave yang terbilang mewah dan megah, mereka menuju ruang kerja.

"tanda tangan dibawah" dave menunjukan selembar kertas putih.

"apa ini pak?? ini hanya selembar kertas kosong"

"sudah tanda tangan saja dibawahnya, aku sudah ngantuk dan tak sempat menuliskan kalimatnya sekarang"

"yaudah besok aja ditulis sekalian aku tandatangani pak"

"Kamu membantah?? cepat tanda tangani, aku gak mau ambil resiko jika kamu kabur nanti dan belum menandatangani apapun. kalo kamu uda tanda tangan nanti pas kamu kabur aku bisa nulis sesuka ku di kertas itu lalu aku akan mencari dan menangkapmu.",Bentak dave

"baik pak!" tanpa pikir panjang Jeje pun menandatangani surat kosong itu sedikit gemetar dan merasa takut, padahal Jeje tidak punya niat sama sekali untuk kabur.

"sekarang pergilah kekamar manapun yang kamu suka dan tidurlah, Semua kamar ada di atas dan jangan terus berdiri dihadapanku nanti adikku bisa bangun tanpa ku minta"

Jeje yang tak mengerti maksud dari perkataan dave langsung meninggalkan dave..mencari tangga menuju kamar diatas namun tak menemukanya, " Ini lebih mewah dari istanaku, bahkan aku bisa nyasar di rumah megah ini. dari tadi aku cuma muter muter disini gak nemuin tangga..ckckckck" batin Jeje..

setelah setengah jam Jeje muter muter diruang bawah akhirnya Jeje menemukan tangga yang dekat dengan ruang keluarga yang cukup luas seperti lapangan bola basket.. Jeje berlari kecil di anak tangga untuk naik ingin segera melepaskan kelelahanya hari ini..

Setelah menatap pintu kamar pertama yang ia temukan jeje pun berfikir, " kayaknya pintunya pake kode, tapi berapa kodenya mana aku tau. Kalo pake kode gimana masuknya??" batin jeje...

Ceklekkk, Jeje membuka pintu kamar yang ternyata tak terkunci dan tidak perlu menggunakan kode untuk membukanya. ia langsung masuk, dilihatnya kamar itu cukup luas berukuran 2x lipat dari kamarnya. dengan penyusunan Lemari sofa meja dan perlengkapan kamar lainya seprti hiasan dinding dan bingkai bingkai foto bertulisan dan Beberapa lukisan..kamar ini sesuai dengan selera nya yang tak terlalu menyolok mata dengan warna tembok senada dengan tirai tirai gorden jendela..

Jeje membuka pintu kamar mandi yang ternyata cukup luas dengan kelengkapan bath up juga lainya sesuai dengan gaya nya yang suka ruangan mewah nan minimalis..

Jeje memutuskan untuk istirhat dikamar ini yang di dominan dengan warna hitam dan putih, lalu Jeje segera mandi dengan air hangat yng tersedia untuk mencuci tubuhnya yang telah kotor oleh sentuhan dave, Ditatapnya cermin yang memperlihatkan tanda kepemilikan yang memenuhi leher hingga ke atas dadanya..sambil terisak Jeje ingin menghapus tanda itu dengan sabun, namun usahanya sia sia tanda itu tak bisa hilang malah semakin memerah..Jeje terus menangis dibawah air shower yang menetesi tubuhnya yang terasa kotor.

"Ohh tuhan...Ada apa dengan hidupku?? takdir apalagi yang akan ku jalani??

hiks hiks hiks"..

Hanya bisa meratap kala mengingat kejadian di kafe dan mendapati dirinya yang kini sedang berada dibawa shower kamar mandi milik Dave kekasih sementaranya itu, air mata nya belum kering akibat kepergian papanya dan kini air mata itu harus mengalir deras meratapi nasib nya lagi..

"Alexa, apa kamu baik baik aja dek?? kakak rindu, kakak pengen nemeni kamu belajar dek. maafin kakak yang jarang banget nemeni kamu, kakak sibuk belajar sendiri maafin kakak dek..semoga kamu baik baik aja lexa!!!" ...

Jari jari Jeje mulai keriput mata Jeje pun memerah akibat terlalu lama berendam di air dan terguyur air shower..

Jeje pun segera mengambil handuk berwarna putih yang ada didalam lemari yng terletak dikamar mandi dan membalutkanya ditubuh polos nan mulusnya itu. lalu jeje pun keluar dan membuka lemari pakaian yang cukup besar hingga Jeje bisa masuk dan berdiri didalam lemari berwarna putih itu..Mencari pakaian yang tergantung dengan hanger dan ingin memakai piyama yang pas untuknya karna dia sadar tak mungkin tidur menggunakan gaun maroon yang dipakainya tadi..Semua pakaian yang ada di lemari hanyalah kemeja dan jas tidak ada satu pun piyam, lalu Jeje menutup pintu lemari itu dan segera membuka pintu lemari disebelahnya siapa tau dilemari sebelah ada beberapa piyama yang bisa ia pakai.