Tahanan Cinta CEO

Tahanan Cinta CEO

Bab 1. Cerai?

...🍂🍂🍂...

...Bab 1. Cerai?...

.

.

Malam itu, tampak di sebuah hotel mewah sedang di adakan pesta besar. Yaitu ulang tahun perusahaan bernama Argantara grup, yang berkecimpung di dalam industri fashion. Salah satu perusahaan adidaya dari 5 perusahaan di negara tersebut yang mendunia.

Terlihat beberapa orang pria berjas rapi, dan beberapa wanita memakai gaun mewah mereka memasuki aula hotel. Suasananya tampak ramai, di hiasi lampu-lampu yang gemerlap penuh cahaya membuat suasana semakin meriah. Yang jelas, acara ulang tahun itu tentunya di hadiri oleh orang-orang kelas atas.

Beberapa tamu penting, kolega dari Argantara grup menghadiri acara ulang tahun perusahaan yang telah berdiri 65 tahun lamanya itu.

"Selamat ya pak Ray, acara ulang tahun perusahaan Argantara terlihat sangat megah dan meriah," ucap seorang pria paruh baya dengan senyuman ramah di wajahnya

"Tentu saja pak, ini ulang tahun perusahaan Argantara. Tentu saja harus mewah dan megah, "jawab seorang pria dengan wajah tampan dan senyuman tipisnya.

"Selamat ya Ray, kamu berhasil," ucap seorang pria dengan senyuman ramah pada Ray.

Semua orang mendatangi nya untuk memberikan selamat pada pria yang dipanggil Ray itu.

Dia adalah Raymond Argantara, CEO dari perusahaan Argantara. Terkenal dengan sikap dingin dan cueknya, meskipun sikapnya yang dingin tapi ia bisa membuktikan kepemimpinan nya di perusahaan. Ia telah mengalahkan pewaris lain dan membuktikan bahwa dirinya adalah orang yang paling pantas menduduki posisi Presdir di perusahaan yang sebelumnya di kelola oleh kakeknya itu.

Perusahaan Argantara, semakin besar karena jasa Ray sebagai pemimpin nya. Di sanalah semua orang berkumpul untuk menjalin kerjasama dengan Argantara melalu Ray. Akan tetapi, pria dingin itu tampaknya tidak mudah di dekati.

***

Seorang wanita cantik memakai dress berwarna ungu, berambut panjang menghampirinya dengan senyum palsu di bibirnya. Wanita itu menggandeng tangannya, dan memanggilnya "Sayang "

Sampai kapan aku harus hidup seperti ini. Mencintai pria ini tapi harus berpura-pura menjadi istrinya. Keluh si wanita itu di dalam hatinya

"Oh jadi ini istri yang selama ini disembunyikan oleh Presdir Raymond Argantara? Cantik sekali ya," seorang pria tua memuji kecantikan wanita yang ada di samping Ray.

"Iya pak, sayang perkenalkan ini rekan bisnis ku pak Andreas," kata Ray pada wanita yang ia panggil dengan sebutan sayang itu. Dia memperkenalkan rekan bisnisnya.

Sayang?Apa dia memanggilku begitu? selama 2 tahun menikah dia tidak pernah bersikap seperti ini. Tapi ada apa dengan hari ini? kenapa dia mengenalkan ku pada semua temannya?

Wanita itu adalah Latisha Anindita seorang pegawai kantoran atau lebih tepatnya asisten manager yang bekerja di kantor yang sama dengan suaminya Ray. Dia adalah istri dari seorang Ray, yang berhati dingin dan keras hatinya. Ray dan Tisha sudah menikah selama 2 tahun lamanya.

Tisha melihat suaminya dengan wajah bingung, setahunya suaminya tidak pernah bersikap seperti ini padanya. Bahkan Ray selalu menutupi, merahasiakan Tisha sebagai istrinya dari orang luar, namun kali ini, Ray mengenalkan Tisha kepada semua orang yang hadir disana.

Pesta ulang tahun perusahaan berlangsung dengan meriah. Saat Ray sedang sibuk menyambut para tamu dan rekan bisnisnya, Tisha pamit pergi ke kamar mandi pada suaminya.

"Kak Ray, aku ke kamar mandi dulu ya," bisik Tisha pada suaminya.

"Ya, jangan lama-lama sayang. Aku tunggu kamu," jawab Ray dengan senyuman manis di wajahnya yang ditujukan untuk sang istri

Haa? Sayang lagi? apa aku tidak salah dengar? ucap Tisha dalam hatinya

DEG!

Tisha kaget bukan main, suaminya yang dingin itu tersenyum? Bahkan senyuman yang manis tidak terlihat seperti berakting. Jikalau Raymond berakting mencintai nya di depan semua orang, aktingnya terlalu bagus dan cukup untuk membuat hati wanita itu berdebar bercampur geli mendengar nya.

Tidak, Tisha kamu jangan lemah lagi..., kamu harus bisa bicara. Kamu harus berani bicara, kamu tidak boleh tertipu dengan aktingnya. ucap Tisha di dalam hatinya, dengan mata yang penuh kesedihan.

Gadis itu berjalan menuju ke toilet wanita, disana ia berpapasan dengan seorang wanita cantik berambut panjang dan agak ikal. Wanita cantik itu memandangi nya dengan tatapan sinis, seolah meremehkan nya.

"Haa, aku kira siapa. Ternyata kamu ya istri palsu Raymond," ucap wanita itu dengan nada yang sarkastik.

Lagi-lagi rubah ini.. lebih baik aku menghindarinya saja.

Malas berurusan dengan wanita itu, Tisha berjalan begitu saja melewati nya. Wanita itu tampak marah karena diabaikan, dia menarik tangan Tisha yang akan masuk ke dalam toilet wanita.

"Apa-apaan sih?" tanya Tisha dengan suara meninggi.

"Kamu tidak sopan sekali ya, orang lagi bicara main tinggal aja!" seru wanita berambut ikal itu

Tisha menepis tangan wanita itu dengan kesal. Mereka berdua saling bertatapan tajam, seolah ada permusuhan di dalam tatapan mereka.

"Ray tidak mencintaimu, harusnya kamu sadar diri!" Seru wanita itu dengan suara meninggi.

"Kamu menghentikan tugas penting ku ke toilet, cuma buat ngomong gini?" tanya Tisha sinis

"Jadi menurutmu ini gak penting?" Wanita itu mendesis kesal.

"Benar, urusanku ke toilet lebih penting daripada bicara dengan mu," jawab nya ketus

" Kamu semakin berani ya gadis kampung?!" wanita itu melotot marah pada Tisha.

"Kalau kamu mau dia silahkan ambil saja, aku tidak butuh pria berdarah dingin berwajah datar seperti dia " ucap Tisha dengan penuh kekecewaan dan kesedihan di wajahnya. Matanya mulai berkaca-kaca.

Tisha segera masuk ke dalam toilet, ia berusaha sekuat tenaga menahan air matanya yang akan tumpah. Tangannya memegangi dada nya yang terasa sakit, ia teringat masa-masa saat bersama suaminya Raymond. Pria itu tidak pernah memberikan cinta pada Tisha sebagaimana suami pada istrinya. Sebaliknya, Tisha lah yang selalu mencintai Ray, namun balasan dari cinta nya pada Rey adalah kekecewaan dan kesedihan.

Bagaimana bisa aku yang mencintaimu sepenuh hatiku mendapatkan balasan seperti ini? Raymond Argantara, hari ini akan ku akhiri semuanya. Cinta sepihak yang menyakitkan ini.

Tisha mengepalkan tangannya, matanya membulat penuh tekad. Menyingkirkan air mata yang menggenang di matanya. Hari ini ia akan mengakhiri semua penderitaannya selama 2 tahun.

...***...

Di depan toilet wanita, Ray tampak bersandar di tembok, ia terlihat seperti sedang menunggu seseorang.

"Kenapa dia lama sekali? apa dia baik-baik saja?" tanya Ray dengan suara yang sedikit menunjukkan kecemasan.

Beberapa menit kemudian, Tisha keluar dari toilet wanita. Gadis itu tampak terkejut melihat Ray sedang bersandar di depan tembok toilet wanita.

Dia pasti mau marah-marah lagi karena aku kelamaan.

"Ma-af saya lama, pak " ucap Tisha sambil memalingkan wajahnya dari Ray.

Ray sedikit tersentak mendengar istrinya berbicara formal padanya. Padahal sebelumnya ia berbicara santai dengannya. Mereka berdua merasakan hal yang aneh pada diri mereka masing-masing.

"Kamu baik-baik saja?" tanya Ray pada istrinya itu

Loh? kenapa dia gak marah? malah bertanya aku baik-baik saja atau tidak?. mata Tisha membulat kaget dengan pertanyaan suaminya seolah sedang mencemaskan nya.

"Saya tidak apa-apa, pak Ray disini tidak ada orang jadi anda tidak perlu berpura-pura lagi " Tisha memasang senyuman palsunya.

"Apa maksudmu aku sedang berpura-pura?" tanya Ray dengan suara yang mulai meninggi.

"Memang begitu kan. Oh ya pak, saya akan pulang duluan gak apa-apa kan? ada hal yang harus saya urus, berkaitan dengan pekerjaan kantor " ucap Tisha tegas.

Benar, Tisha Anindita.. kamu harus tegas. Kamu juga bisa bersikap dingin padanya.

Gadis itu merasa bangga pada dirinya sendiri.

Tisha tau jika ada sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan kantor, Ray tidak bisa mengatakan tidak dan selalu mendahulukan pekerjaan. Ia yakin dengan percaya diri bahwa Ray akan mengizinkan nya pulang lebih dulu.

" Hem, tidak bisa. Aku masih membutuhkan mu disini. " jawab Ray menolak.

" Ya, saya sudah duga kalau bapak akan.. APA???!!" rencana Tisha telah gagal untuk pulang duluan, padahal ia sudah mempersiapkan semua hal berkaitan dengan hubungan nya dan Ray.

Dia tidak setuju? bahkan jika berhubungan dengan kantor dan pekerjaan? si workaholic ini?.

Tisha terpana dengan sikap Ray yang tiba-tiba saja berubah di depannya, apa ini aktingnya? mungkin saja.

Ray menggandeng tangan Tisha dan mengajak wanita itu kembali ke aula hotel tempat pesta itu diadakan. Ray tampak terbuka tentang istri nya pada teman-teman bisnisnya, hal itu membuat Tisha keheranan dengan sikap Ray yang tidak biasanya.

Dia tidak mau berharap lagi pada Ray, berharap hanya akan menyakiti hatinya saja. Bahkan selama 2 tahun menjadi istri Raymond, Tisha hanyalah pajangan saja. Begitulah perasaan Tisha sebagai istri yang diabaikan selama 2 tahun itu. Tapi kenapa tiba-tiba pria itu bersikap baik padanya? Ah tidak! pasti ini hanya karena berakting? bukankah Ray selalu berakting seperti ini saat membawa Tisha keluar dari rumah apalagi bertemu keluarga besarnya.

Tisha adalah tameng nya, di saat Raymond membutuhkan seorang istri sebagai syarat mewarisi perusahaan Argantara. Raymond mengulurkan tangan,meminta Tisha menjadi istri kontraknya, kebetulan saat itu ibu Tisha tidak sengaja berhutang pada rentenir dan membuat Tisha terlilit banyak utang.

Diantara terpaksa menikah dengan Raymond yang saat itu membantunya membayar hutang. Tentu saja ada syaratnya, semua nya tidak gratis bagi Raymond seorang pengusaha. Jual-beli, untung rugi.

" Aku bayar hutangmu, tapi syaratnya aku butuh istri " ucap Raymond.

Kata-kata Ray tidak terdengar seperti lamaran romantis untuk Tisha. Tisha menerima uluran tangan dari penyelamat hidupnya itu, bukan hanya karena terpaksa menikah. Namun, karena Tisha juga mencintai Raymond yang pernah menjadi senior di kampusnya.

Begitulah hubungan pernikahan yang seperti simbiosis mutualisme itu berjalan, kontrak pernikahan pun ditandangani oleh Tisha dan Raymond. Ya ini adalah cerita 2 tahun yang lalu.

...🍂🍂🍂...

Malam itu berakhir dengan sangat melelahkan, acara ulang tahun perusahaan itu berakhir pada saat tengah malam. Berakhir dengan sukses, dan sempurna seperti apa yang Raymond perkirakan. Segalanya memang harus sempurna untuk Raymond dan semuanya sudah harus sesuai rencana yang diharapakan nya.

"Ayo kita pulang" ajak Ray pada istrinya.

"Pulang?"

"Kenapa? bukannya tadi kamu mau pulang?"

Ya itu kan tadi, bukan sekarang. Dasar es balok tidak berperasaan.

"Ya, tapi apa urusan bapak sudah selesai?" tanya Tisha malas.

"Belum" jawab nya singkat.

Terus kenapa kamu ngajak aku pulang kalau urusanmu belum selesai?. Tentu saja ini diucapkan nya di dalam hati.

Kenapa dia diam saja?Apa dia kesal karena belum makan malam?. Ray melihat wajah istrinya yang cemberut.

"Sebelum pulang, kita makan malam dulu."

"Makan malam?" Tisha terperangah dengan ajakan suaminya, karena ia tak pernah mendapatkan ajakan makan malam bersama berdua. Kalaupun ada makan malam bersama, itupun karena ada pertemuan keluarga. Selama ini Tisha selalu makan sendirian di rumah, dan menunggu Ray pulang bekerja.

"Kamu kan belum makan malam" ucap pria itu datar seperti biasanya.

Sejak kapan dia perhatian padaku?dia juga tau aku belum makan malam. Kenapa dia begini hari ini?

"Baiklah" jawab Tisha setuju.

Tolong jangan buat aku percaya diri kalau kamu perhatian padaku kak Ray. ucap gadis itu dalam hatinya, memendam kesedihan.

Sebelum pulang ke rumah mereka, Tisha dan suaminya makan malam bersama di restoran yang ada di dalam hotel itu. Ray berinisiatif memesankan makanan untuk Tisha, hal yang tidak pernah di lakukan olehnya selama 2 tahun menikah.

Suasana makan malam itu terasa hening karena dua-dua nya tidak saling bicara. Sesekali Ray menatap Tisha dengan tatapan heran penuh pertanyaan, kenapa sang istri yang biasanya selalu cerewet padanya, mendadak jadi pendiam. Disisi lain, Tisha juga menatap suaminya dengan heran, bercampur bingung, karena Ray tidak bersikap seperti biasanya.

Setelah selesai makan malam yang hening, mereka berdua berada di tempat parkir dan bersiap untuk pulang ke rumah.

"Pak, apa tidak perlu saya yang menyetir?" tanya seorang pria paruh baya berjas rapi, dia adalah Gerry, sekretaris Ray.

"Tidak usah, aku pulang dengan istriku. Jadi, aku akan menyetir sendiri" ucap Ray sambil mengambil kunci mobil yang ada di tangan Gerry.

"Baik pak" jawab Gerry patuh " Hati-hati di jalan, Presdir dan nyonya " Gerry memasang senyuman ramah pada pasangan suami-istri itu.

Tisha membalas senyuman Gerry dengan senyuman ramah juga. Melihat istrinya tersenyum pada pria lain, sekilas pandangan tajam dari mata Ray tertuju pada sekretarisnya itu.

Apa aku berbuat kesalahan?. Batin Gerry yang merasa ngeri melihat tatapan tajam dari bos nya itu.

Ray berinisiatif membukakan pintu mobil untuk istrinya lebih dulu. Kemudian ia menyetir mobil dan pulang menuju ke rumah mereka. Di dalam perjalanan hanya keheningan lagi yang tercipta, mereka tidak bicara satu sama lain bahkan sampai pulang ke rumah.

KLAK

Tisha membuka pintu rumahnya lebih dulu karena ia yang selalu memegang kunci, Ray mengikutinya dari belakang. Terlihat rumah yang gelap karena lampu yang padam.

Entah kenapa perasaan Tisha berdebar sangat kencang mengingat apa yang akan ia katakan pada Ray. Perlakuan Ray padanya hari ini membuatnya berpikir pikir lagi, haruskah ia melakukan nya saat itu juga?

"Tidurlah, kamu pasti lelah," ucap Ray pada istrinya, sambil menghempas kan tubuh kekarnya di sofa empuk yang berada ditengah rumah. Tangannya melonggarkan sedikit tali dasinya yang tampak menyesakkan nya.

Tisha, kamu harus berani. Cukup! kamu harus menyudahi semuanya pada detik ini juga.

Tanpa bicara apa-apa, gadis itu masuk ke dalam kamarnya. Beberapa saat kemudian ia kembali dan membawa sebuah map berwarna merah. Gadis itu menghampiri Ray yang tengah rebahan di sofa. Ia ikut duduk, namun duduk di depannya.

"Kamu belum tidur?" tanya Ray dengan nada dinginnya, sambil melirik ke arah Tisha yang sudah duduk di sofa yang ada di hadapan nya.

Ada apa dengannya hari ini?dia tampak pendiam tidak seperti biasanya? dia bahkan tidak tersenyum padaku. Hanya tersenyum palsu saja yang ia tunjukkan. batin Ray heran

Tisha, ini pilihan terbaik. Kamu harus lepas dari semua perasaan ini, dengan cara ini kamu akan bebas dari cinta yang mengikat hatimu.

Dengan hati yang berat, tangan yang gemetar. Tisha memberanikan dirinya untuk membuka map berwarna merah itu.

"Kak, aku mau bicara," ucap Tisha dengan nada yang serius.

Cukup! aku harus menyudahi semuanya. Ini sudah benar. Hatinya berteriak kesakitan, terasa berat untuknya mengatakan ini semua.

Ray yang tadinya sedang rebahan santai, segera duduk dengan tegap. Ia menatap wanita yang ada di depannya itu dengan serius.

"Ya, aku dengar"

"Kak, aku mau cerai!" seru Tisha tegas.

Akhirnya aku mengucapkan nya juga.

DEG!

Ray terdiam, seolah ia sedang menerka apa yang baru saja ia dengar. Mencerna apa yang baru saja masuk ke telinganya itu. Apa katanya? istrinya mengajak cerai?.

Dengan susah payah mengumpulkan nyalinya, Tisha menunjukkan surat cerai itu ke hadapan Ray.

"Sesuai kesepakatan jika aku bisa membayar hutangku, aku bisa bercerai dari kakak. Aku sudah punya setengahnya, tapi setengahnya lagi akan ku berikan nanti setelah aku menjual rumahku. Aku ingin bercerai sekarang! " jelas Tisha dengan wajah yang serius.

Dia pasti akan langsung setuju bercerai, toh dia tidak mencintai ku. Setelah bercerai dariku mungkin dia akan bersama dengan mantan pacarnya si rubah itu. Siapa pun dan apapun itu, aku tidak boleh peduli padanya lagi. kata Tisha dalam hatinya penuh percaya diri.

Ray tidak bergeming, wajahnya yang selalu datar kini tampak menunjukkan sebuah emosi. Emosi yang bernama kemarahan, ditambah tangannya terkepal dengan gemas.

"Cerai? Jangan mimpi! Bisa apa kamu tanpaku?" tanya Ray sambil mengambil surat cerai yang berada di map merah itu.

Jadi sikap anehnya hari ini karena dia ingin bercerai dariku? apakah ada pria lain di hatinya?

"APA?" Tisha terperangah melihat ke arah suaminya yang tampak marah itu.

Apa masalahnya? kenapa Ray tidak setuju sesuai dengan apa yang dipikirkan nya?

SREK

SREK

Raymond merobek robek surat cerai itu, robekan kertas itu pun berserakan ke meja yang ada di depan sofa. Tisha tidak mengerti kenapa suami nya bersikap seperti itu.

Apa ini? kenapa tidak sesuai dengan apa yang ku pikirkan?

"Kenapa kakak merobek surat nya? aku kan sudah bilang aku akan membayar hutang ku. Jadi ceraikan aku saja!" ucap Tisha penuh kesedihan di dalam hatinya.

Tangan Ray menekan pipi Tisha dengan keras, tangannya yang satu lagi meraih tubuh mungil Tisha hingga tubuh mereka berhimpitan.

"Cerai? Hah! kamu tidak akan bisa! Jika kita bercerai, hanya aku yang bisa mengajukan cerai!" seru Ray sambil menatap tajam istrinya dan mendekap tubuh istrinya

Dia kenapa sih? Kenapa malah jadi begini?

...--***--...

Terpopuler

Comments

Rizal Zanuar Jr.

Rizal Zanuar Jr.

baru mendarat,setelah terombang ambing di novel kultivasi.pengen ganti suasana biar gx boring,baca cinta cintaan dulu.pdhl suka bikin badmod klo bca novel genre kek gini bikin emosi jiwa,tpi gpp buat ganti suasana

2023-03-05

2

Nur Khasanah

Nur Khasanah

keren kak

2022-11-15

1

Umi Abi

Umi Abi

mampir 🚀🚀🚀

2022-08-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Cerai?
2 Bab 2. Terlilit hutang
3 Bab 3. Mengajarkan mu
4 Bab 4. Berubah
5 Bab 5. Care
6 Bab 6. Ciuman pertama
7 Bab 7. Ray Emosi
8 Bab 8. Makan siang bersama
9 Bab 9. Teman lama
10 Bab 10. Kenapa kamu begini?
11 Bab 11. Fine, ayo kita lakukan
12 Bab 12. Tidur bersama
13 Bab 13. Bekal cinta
14 Bab 14. Tawaran untuk Tisha
15 Bab 15. Baju kurang bahan
16 Bab 16. Kencan pertama (1)
17 Bab 17. Kencan pertama (2)
18 Bab 18. Hubungan suami istri
19 Bab 19. Digigit serangga
20 Bab 20. Minta cium
21 Bab 21. Dia istriku
22 Bab 22. Hukuman
23 Bab 23. Keluarga?
24 Bab 24. Tisha mengalah
25 Bab 25. Ibu dan anak sama saja
26 Bab 26. Maaf untuk masa lalu
27 Bab 27. Terbakar
28 Bab 28. Maaf lagi?
29 Bab 29. Marahan
30 Bab 30. Sudah cukup
31 Bab 31. Jalan terbaik
32 Bab 32. Pahit
33 Bab 33. Divorce Agreement
34 Bab 34. Pertanggungjawaban
35 Bab 35. Zee pelakor (1)
36 Bab 36. Zee pelakor (2)
37 Bab 37. Ini bukan kesempatan
38 Bab 38. Kewajiban istri
39 Bab 39. Keributan Pagi hari
40 Bab 40. Dibalik duka ada..
41 Bab 41. Aku membencimu
42 Bab 42. Rencana setelah cerai
43 Bab 43. Sidang perceraian (1)
44 Bab 44. Sidang perceraian (2)
45 Bab 45. Terpaksa pindah
46 Bab 46. Persiapan pernikahan Zee
47 Bab 47. Hasil pemeriksaan
48 Bab 48. Karma dibayar tunai
49 Bab 49. Gugurkan
50 Bab 50. Mual-mual
51 Bab 51. Ray tak percaya
52 Bab 52. Ketahuan
53 Bab 53. Kecelakaan
54 Bab 54. Tidak mungkin
55 Bab 55. Ray tidak waras?
56 Bab 56. Mimpi buruk
57 Bab 57. Tisha siuman
58 Bab 58. Siapa papa ku, ma?
59 Bab 59. Zayn takut
60 Bab 60. Perjalanan bisnis
61 Bab 61. Mana mama papa mu?
62 Bab 62. Bocah imut
63 Bab 63. Om eskrim
64 Bab 64. Doa Rasya untuk Ray
65 Bab 65. Pertemuan
66 Bab 66. Zayn brengsek!
67 Bab 67. Penjelasan Zayn
68 Bab 68. Om itu papa ku?
69 Bab 69. Ingatan kembali
70 Bab 70. Rasya di sekolah
71 Bab 71. Tidak tahu malu
72 Bab 72. Rasya ngambek (1)
73 Bab 73. Rasya ngambek (2)
74 Bab 74. Berdebat
75 Bab 75. Ayah dan anak kompak
76 Bab 76. Di pesawat
77 Bab 77. Ngambek lagi, Rasya?
78 Bab 78. Akal bulus
79 Bab 79. Kembali ke Jakarta
80 Bab 80. Kamu masih hidup?
81 Bab 81. Zevanya
82 Bab 82.Tidak ada artinya
83 Bab 83. Mulai perhatian
84 Bab 84. Ganti kesempatan
85 Bab 85. Video Call
86 Bab 86. Berdebar
87 Bab 87. Kakek buyut dan cicitnya
88 Bab 88. Jambak
89 Bab 89. Zee buat rusuh
90 Bab 90. Zee akan dapat balasan
91 Bab 91. Kamu akan dukung papa, kan?
92 Bab 92. Anak haram lagi
93 Bab 93. Penipuan
94 Bab 94. Diancam
95 Bab 95. Berita Zayn
96 Bab 96. Keputusan Zayn
97 Bab 97. Dia bukan istrimu
98 Bab 98. Belanja bersama
99 Bab 99. Rasa yang pernah ada
100 Bab 100. Tanpa sadar (spesial chap)
101 Bab 101. Berita bagus
102 Bab 102. Sarapan pagi
103 Bab 103. Pengakuan Ahmad
104 Bab 104. Rasya hilang
105 Bab 105. Permohonan Bu Lisa
106 Bab 106. Rasya diculik
107 Bab 107. Permainan Zee
108 Bab 108. Penyelamatan
109 Bab 109. Akhir Zevanya
110 Bab 110. Zayn menjenguk Rasya
111 Bab 111. Dissapointed
112 Bab 112. Niat pindah
113 Bab 113. Pindah rumah
114 Bab 114. Diterima kerja
115 Bab 115. Di kantor
116 Bab 116. Ray manja
117 Bab 117. Rasya ke kantor papa
118 Bab 118. Rasya rese
119 Bab 119. Presdir baru
120 Bab 120. Menuduh
121 Bab 121. Senyum profesional
122 Bab 122. Fayra kecelakaan
123 Bab 123. Bimbang
124 Bab 124. Gara-gara martabak
125 Bab 125. Jangan rindu padaku
126 Bab 126. Teringat pesan terakhir
127 Bab 127. Tak ada logika
128 Bab 128. King
129 Bab 129. Sekolah baru Rasya
130 Bab 130. Ray pergi
131 Bab 131. Rumah sakit
132 Bab 132. Kejujuran Zee
133 Bab 133. Cepat pulang
134 Bab 134. Selamat tinggal
135 Bab 135. Ray kembali
136 Bab 136. Mengaku Rindu
137 Bab 137. Takluk
138 Bab 138. Aku butuh waktu sendiri
139 Bab 139. Mantan
140 Bab 140. Siuman
141 Bab 141. Kebenaran Dean
142 Bab 142. Duka
143 Bab 143. Pergi makan malam
144 Bab 144. Candle light dinner
145 Bab 145. Gagal romantis tapi berhasil
146 Bab 146. Aku masih mencintaimu
147 Bab 147. Parfum wanita
148 Bab 148. Resah
149 Bab 149. Aku sudah memilihnya
150 Bab 150. Permintaan maaf Zee
151 Bab 151. Rasya rewel
152 Bab 152. Surat wasiat
153 Bab 153. Satu malam
154 Bab 154. Kiss bye
155 Bab 155. Skandal
156 Bab 156. Menikah sekarang?
157 Bab 157. Sah
158 Bab 158. Papa mama harus kerjasama
159 Bab 159. Tidak sabaran!
160 Bab 160. Pagi indah
161 Bab 161. Berdua denganmu
162 Bab 162. Dia untukmu bukan untukku
163 Bab 163. Hadiah dari Zayn
164 Bab 164. Menikah dijodohkan
165 Bab 165. Kerja keras
166 Bab 166. Penyambutan Presdir baru
167 Bab 167. Masa lalu apa itu?
168 Bab 168. Wanita tersakiti
169 Bab 169. Dipersulit
170 Bab 170. Resign
171 Bab 171. Keanehan Tisha
172 Bab 172. Papa mama jangan berpisah
173 Bab 173. Rasya jadi kakak
174 Bab 174. Ibu Hamil
175 Bab 175. Keluarga kita akan bahagia
176 Bab 176. Aku diatas kamu dibawah
177 Bab 177. Menengok bayi
178 Bab 178. Titik terang
179 Bab 179. Bohong
180 Bab 180. Kepergok
181 Bab 181. Aku lelah
182 Bab 182. Aku menemukan mu
183 Bab 183. Anak ini bukan milikmu
184 Bab 184. Mogok kerja
185 Bab 185. Godaan rumah tangga
186 Bab 186. Wanita hamil kabur
187 Bab 187. Apartemen mawar
188 Bab 188. Kehilangan istri
189 Bab 189. Masih mencari
190 Bab 190. Pulanglah sayang
191 Bab 191. Firasat
192 Bab 192. Ray kecelakaan
193 Bab 193. Ini mimpi kan?
194 Bab 194. Aku menunggu mu
195 Promosi cerita kak Ramanda
196 Bab 195. Penghujung cinta
197 Bab 196. Pulang ke rumah
198 Skyskal
199 Bab 197. Di gigit ular
200 Bab 198. Bucin dari kecil
201 Bab 199. Fayra melahirkan
202 Bab. 200. Menuju bahagia
203 Bab 201. Welcome baby (End)
204 Promo kak rafizqi
205 Kisah cinta gadis tomboy
206 Budakku Mr. Mafia
207 Boncap 1
208 Boncap 2
209 Promo kak Anha
210 Dijodohkan dengan cinta pertama
211 Promo novel baru author Irma Kirana
212 Belenggu Cinta Papa Angkatku
213 Obsesi Cinta Tuan Mafia
214 Satu malam bersama pamanku???
Episodes

Updated 214 Episodes

1
Bab 1. Cerai?
2
Bab 2. Terlilit hutang
3
Bab 3. Mengajarkan mu
4
Bab 4. Berubah
5
Bab 5. Care
6
Bab 6. Ciuman pertama
7
Bab 7. Ray Emosi
8
Bab 8. Makan siang bersama
9
Bab 9. Teman lama
10
Bab 10. Kenapa kamu begini?
11
Bab 11. Fine, ayo kita lakukan
12
Bab 12. Tidur bersama
13
Bab 13. Bekal cinta
14
Bab 14. Tawaran untuk Tisha
15
Bab 15. Baju kurang bahan
16
Bab 16. Kencan pertama (1)
17
Bab 17. Kencan pertama (2)
18
Bab 18. Hubungan suami istri
19
Bab 19. Digigit serangga
20
Bab 20. Minta cium
21
Bab 21. Dia istriku
22
Bab 22. Hukuman
23
Bab 23. Keluarga?
24
Bab 24. Tisha mengalah
25
Bab 25. Ibu dan anak sama saja
26
Bab 26. Maaf untuk masa lalu
27
Bab 27. Terbakar
28
Bab 28. Maaf lagi?
29
Bab 29. Marahan
30
Bab 30. Sudah cukup
31
Bab 31. Jalan terbaik
32
Bab 32. Pahit
33
Bab 33. Divorce Agreement
34
Bab 34. Pertanggungjawaban
35
Bab 35. Zee pelakor (1)
36
Bab 36. Zee pelakor (2)
37
Bab 37. Ini bukan kesempatan
38
Bab 38. Kewajiban istri
39
Bab 39. Keributan Pagi hari
40
Bab 40. Dibalik duka ada..
41
Bab 41. Aku membencimu
42
Bab 42. Rencana setelah cerai
43
Bab 43. Sidang perceraian (1)
44
Bab 44. Sidang perceraian (2)
45
Bab 45. Terpaksa pindah
46
Bab 46. Persiapan pernikahan Zee
47
Bab 47. Hasil pemeriksaan
48
Bab 48. Karma dibayar tunai
49
Bab 49. Gugurkan
50
Bab 50. Mual-mual
51
Bab 51. Ray tak percaya
52
Bab 52. Ketahuan
53
Bab 53. Kecelakaan
54
Bab 54. Tidak mungkin
55
Bab 55. Ray tidak waras?
56
Bab 56. Mimpi buruk
57
Bab 57. Tisha siuman
58
Bab 58. Siapa papa ku, ma?
59
Bab 59. Zayn takut
60
Bab 60. Perjalanan bisnis
61
Bab 61. Mana mama papa mu?
62
Bab 62. Bocah imut
63
Bab 63. Om eskrim
64
Bab 64. Doa Rasya untuk Ray
65
Bab 65. Pertemuan
66
Bab 66. Zayn brengsek!
67
Bab 67. Penjelasan Zayn
68
Bab 68. Om itu papa ku?
69
Bab 69. Ingatan kembali
70
Bab 70. Rasya di sekolah
71
Bab 71. Tidak tahu malu
72
Bab 72. Rasya ngambek (1)
73
Bab 73. Rasya ngambek (2)
74
Bab 74. Berdebat
75
Bab 75. Ayah dan anak kompak
76
Bab 76. Di pesawat
77
Bab 77. Ngambek lagi, Rasya?
78
Bab 78. Akal bulus
79
Bab 79. Kembali ke Jakarta
80
Bab 80. Kamu masih hidup?
81
Bab 81. Zevanya
82
Bab 82.Tidak ada artinya
83
Bab 83. Mulai perhatian
84
Bab 84. Ganti kesempatan
85
Bab 85. Video Call
86
Bab 86. Berdebar
87
Bab 87. Kakek buyut dan cicitnya
88
Bab 88. Jambak
89
Bab 89. Zee buat rusuh
90
Bab 90. Zee akan dapat balasan
91
Bab 91. Kamu akan dukung papa, kan?
92
Bab 92. Anak haram lagi
93
Bab 93. Penipuan
94
Bab 94. Diancam
95
Bab 95. Berita Zayn
96
Bab 96. Keputusan Zayn
97
Bab 97. Dia bukan istrimu
98
Bab 98. Belanja bersama
99
Bab 99. Rasa yang pernah ada
100
Bab 100. Tanpa sadar (spesial chap)
101
Bab 101. Berita bagus
102
Bab 102. Sarapan pagi
103
Bab 103. Pengakuan Ahmad
104
Bab 104. Rasya hilang
105
Bab 105. Permohonan Bu Lisa
106
Bab 106. Rasya diculik
107
Bab 107. Permainan Zee
108
Bab 108. Penyelamatan
109
Bab 109. Akhir Zevanya
110
Bab 110. Zayn menjenguk Rasya
111
Bab 111. Dissapointed
112
Bab 112. Niat pindah
113
Bab 113. Pindah rumah
114
Bab 114. Diterima kerja
115
Bab 115. Di kantor
116
Bab 116. Ray manja
117
Bab 117. Rasya ke kantor papa
118
Bab 118. Rasya rese
119
Bab 119. Presdir baru
120
Bab 120. Menuduh
121
Bab 121. Senyum profesional
122
Bab 122. Fayra kecelakaan
123
Bab 123. Bimbang
124
Bab 124. Gara-gara martabak
125
Bab 125. Jangan rindu padaku
126
Bab 126. Teringat pesan terakhir
127
Bab 127. Tak ada logika
128
Bab 128. King
129
Bab 129. Sekolah baru Rasya
130
Bab 130. Ray pergi
131
Bab 131. Rumah sakit
132
Bab 132. Kejujuran Zee
133
Bab 133. Cepat pulang
134
Bab 134. Selamat tinggal
135
Bab 135. Ray kembali
136
Bab 136. Mengaku Rindu
137
Bab 137. Takluk
138
Bab 138. Aku butuh waktu sendiri
139
Bab 139. Mantan
140
Bab 140. Siuman
141
Bab 141. Kebenaran Dean
142
Bab 142. Duka
143
Bab 143. Pergi makan malam
144
Bab 144. Candle light dinner
145
Bab 145. Gagal romantis tapi berhasil
146
Bab 146. Aku masih mencintaimu
147
Bab 147. Parfum wanita
148
Bab 148. Resah
149
Bab 149. Aku sudah memilihnya
150
Bab 150. Permintaan maaf Zee
151
Bab 151. Rasya rewel
152
Bab 152. Surat wasiat
153
Bab 153. Satu malam
154
Bab 154. Kiss bye
155
Bab 155. Skandal
156
Bab 156. Menikah sekarang?
157
Bab 157. Sah
158
Bab 158. Papa mama harus kerjasama
159
Bab 159. Tidak sabaran!
160
Bab 160. Pagi indah
161
Bab 161. Berdua denganmu
162
Bab 162. Dia untukmu bukan untukku
163
Bab 163. Hadiah dari Zayn
164
Bab 164. Menikah dijodohkan
165
Bab 165. Kerja keras
166
Bab 166. Penyambutan Presdir baru
167
Bab 167. Masa lalu apa itu?
168
Bab 168. Wanita tersakiti
169
Bab 169. Dipersulit
170
Bab 170. Resign
171
Bab 171. Keanehan Tisha
172
Bab 172. Papa mama jangan berpisah
173
Bab 173. Rasya jadi kakak
174
Bab 174. Ibu Hamil
175
Bab 175. Keluarga kita akan bahagia
176
Bab 176. Aku diatas kamu dibawah
177
Bab 177. Menengok bayi
178
Bab 178. Titik terang
179
Bab 179. Bohong
180
Bab 180. Kepergok
181
Bab 181. Aku lelah
182
Bab 182. Aku menemukan mu
183
Bab 183. Anak ini bukan milikmu
184
Bab 184. Mogok kerja
185
Bab 185. Godaan rumah tangga
186
Bab 186. Wanita hamil kabur
187
Bab 187. Apartemen mawar
188
Bab 188. Kehilangan istri
189
Bab 189. Masih mencari
190
Bab 190. Pulanglah sayang
191
Bab 191. Firasat
192
Bab 192. Ray kecelakaan
193
Bab 193. Ini mimpi kan?
194
Bab 194. Aku menunggu mu
195
Promosi cerita kak Ramanda
196
Bab 195. Penghujung cinta
197
Bab 196. Pulang ke rumah
198
Skyskal
199
Bab 197. Di gigit ular
200
Bab 198. Bucin dari kecil
201
Bab 199. Fayra melahirkan
202
Bab. 200. Menuju bahagia
203
Bab 201. Welcome baby (End)
204
Promo kak rafizqi
205
Kisah cinta gadis tomboy
206
Budakku Mr. Mafia
207
Boncap 1
208
Boncap 2
209
Promo kak Anha
210
Dijodohkan dengan cinta pertama
211
Promo novel baru author Irma Kirana
212
Belenggu Cinta Papa Angkatku
213
Obsesi Cinta Tuan Mafia
214
Satu malam bersama pamanku???

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!