***
Episode 15 : Kenapa rasanya aneh?
Masih di kamar Nadine,
***
Saat melihat tubuh gagah suaminya, entah mengapa membuat darahnya mendidih, tidak seharusnya dia merasakan ini, namun mengapa perasaan aneh ini tiba-tiba terbakar dalam tubuhnya.
Nadine segera meggelengkan kepalanya dan memeluk suaminya dengan pelan dan penuh ke-hati-hatian.
“Tubuh mu sudah bergetar hebat, padahal kita belum mulai sayang, aku tidak tahu jika kau begitu sensitif, tapi aku tidak ingin terburu-buru, aku ingin merasakannya secara perlahan, ini malam pertama kita, tidak perlu terburu-buru,” bisik Aron tersenyum puas saat Nadine memeluknya dengan keinginanya sendiri, tentu saja pelukannya di balas dengan erat oleh Aron, Aron langsung memeluk kembali istrinya dan mengangkat tubuh istrinya dengan sangat mudah sampai tubuh Nadine berada di atas tubuhnya.
“Ta … tapi bukankah istrimu ada disini Mas, tidak kah seharusnya Mas menemaninya?” tanya Nadine lagi sedikit khawatir dengan istri gelap suaminya ini, pasti rasanya tidak akan nyaman jika mereka menghabiskan malam berdua disini.
“Hehe, jangan hiraukan yang lain sayang, aku akan kembali kesana sehabis aku bersamamu, aku akan tetap tidur bersamanya saat urusan kita sudah selesai disini,” sahut Aron sembari tangannya menjelajah di pundak mulus istrinya.
“Jleb!” rasanya seperti ribuan pedang menghujam jantung Nadine, terlalu sakit sampai dia ingin menghilang saja.
Perkataan mudah dari suaminya ini terlalu menyakitkan. Perkataan ini mengatakan jika Nadine memang hanya sebatas penghangat ranjang, wanitanya yang dia pilih, wanitanya yang ia cintai tetaplah istri pertamanya, dan dia tidak akan pernah berpaling dari istrinya itu, makanya setiap kali Aron selesai memuaskan nafsunya, dia akan kembali ke kemar mereka dan memluk istri pertamanya dengan erat.
“Ah, apa yang ku lamunkan? Bukankah kau sudah tahu dari awal? Ah iya, aku hanya tidak tahu jika rasanya akan sesakit ini, mulutku dan tubuhku yang tidak memiliki nilai berarti baginya tidak boleh melanggar perintahnya, siapapun tolong selamatkan aku,” gumam Nadine tersenyum, namun siapapun tahu jika senyuman itu palsu dan menyimpan luka hati yang menyakitkan.
“Cih, dia menunjukkan senyuman itu lagi, bersikap seolah-olah semuanya baik-baik saja, dasar gadis keras kepala,” gumam Aron memandang tajam wajah Nadine yang berada di atas tubuhnya.
“Baiklah sayang, berhenti berbincang-bincang nya, aku akan memulai, kau sebaiknya persiapkan dirimu karena kau mungkin akan pingsan, aku tidak akan berhenti sampai aku puas dan menaruh benih di rahim mu,” bisik Aron menarik tubuh Nadine sampai tenggelam dalam kasur, dia menciumnya dengan ganas sampai Nadine tidak mampu mengikuti ciuman itu.
“Tsk, ciuman mu payah, kau harus belajar banyak mulai dari sekarang, aku suka wanita yang pandai berciuman dan hebat dalam ranjang,” Aron berbicara dan menyeringai, ciumannya sudah mendarat di seluruh tubuh Nadine.
Tetapi Nadine sadar, jika Aron terlihat hati-hati, tanda biru yang ia tinggalkan dan terasa perih tidak akan disentuh oleh Aron, melainkan akan di cium dengan lembut sampai membuat darah Nadine berdesir.
“Apa ini? Apakah rasanya seperti ini? mengapa tubuhku seolah menurut padanya, mengapa tubuhku seolah bergantung padanya, apa yang ku rasakan ini? Apakah aku pantas merasakan ini? Ah, aku tidak tahu lagi, tetapi satu hal yang ku tahu, aku tidak boleh jatuh cinta pada pria ini,” decak Nadine dalam hatinya, dia melihat suaminya bermain di seluruh tubuhnya dengan wajah yang serius dan terlihat semakin tampan.
Pria ini adalah pria pertama yang menyentuhnya dan membuat jantungnya berdegup sangat cepat, rasanya tidak nyaman namun tubuhnya terasa semakin panas.
Saat penyatuan mereka berhasil, Nadine merasakan rasa sakit yang teramat sangat.
Hal itu membuat Nadine menangis, rasanya terlalu perih, Aron berhenti sebentar, dilihatnya wajah kesakitan istrinya ini dan langsung mencium lembut pipinya.
“Ssshhh, sayang, sebentar lagi rasa sakitnya akan hilang, aku akan lebih lembut, tunggulah sebentar lagi,” bisik Aron memegang wajah Nadine dan menciumnya penuh kelembutan.
“Apa ini? Kenapa hatiku hangat? Rasa sakit itu hilang hanya karena aku tahu dia masih mengharagi tubuhku, hanya karena dia mencium pipiku dan berkata lembut padaku, apakah aku pantas mendapatkan ini?” gumam Nadine kebingungan namun segera sirna karena Aron melanjutkan aksinya.
***
Novel ini akan update setiap hari yaa, jadi mohon di tunggu, berikan komentar membangunnya biar aku makin bagus dalam menulis.
Btw aku tahu banyak kekurangan dalam novel ini, jika kalian menemukan ada salah ketik, tinggalkan komentar saja ya, biar ;langsung aku perbaiki hehe.
Makasih ya semuanya, lope you.
***
Jangan lupa follow ig author : @nitanaiibaho
Kalian bisa DM dan tanya2 disana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
ireneeee_
Harga diriku sebagai wanita bagai di injak2
2022-07-20
0
Fay
lanjut thor 🔥🔥
2022-07-19
0
dkuroi
karena ada maunya manggilnya sayang
2022-05-05
1