Episode 2 : Surat Kontrak.
Wanita itu melihat penuh rasa risih dan seolah merendahkan Nadine, lalu dia memeluk suami Nadine dihadapan nya.
Nadine semakin kebingungan tentunya. Dia bukan wanita yang haus akan cinta akan tetapi adegan yang ada di hadapannya ini membuat hatinya sedikit tidak tenang.
"Apa kau sudah katakan kepada nya sayang?" suara wanita itu masih terdengar di telinga Nadine yang terpaku bingung.
Namun tidak ia sembunyikan jika dia memang merasa sakit hati sekali sekarang ini, seolah dia tidak di hargai.
"Belum, ini mau aku jelaskan," balas Aron sekarang melihat kearah Nadine yang dia membisu.
“Kau ikut aku!’ ketus Aron saat melihat Nadine masih terdiam terpaku di depannya.
Nadine mengikuti langkah Aron tetapi hatinya sudah bergemuruh, dia tidak tahu jika hari pertamanya menjadi istri akan sebegini menyakitkannya.
Aron segera duduk di sebuah kursi sofa di ruang tengah, Nadine mengikuti langkah Aron dan juga duduk di kursi sofa yang jaraknya sedikit jauh dari Aron.
Aron melihat wajah Nadine, wajah yang begitu polos dan tulus, tetapi mau bagaimana lagi, Aron tidak mencintai Nadine dan pernikahan ini sudah salah sejak awal.
“Kau sudah lihat kan wanita ini adalah istriku, kami sudah menikah sekitar satu tahun lalu, akan tetapi ibu dan ayahku belum merestui jadi kami menikah secara sembunyi sembunyi, jadi kau harus tahu pernikahan kita ini hanya keinginan ayah ku semata!” Aron segera mengatakan ucapannya dengan pedas, seolah tidak memiliki hati, dia melukai istrinya yang baru saja ia nikahi.
“Mas, jika kamu memang tidak ingin aku menjadi istrimu sejak awal kenapa kau menyetujui pernikahan ini? Aku tidak mengerti ada apa dengan semua ini,” suara Nadine sudah mulai bergetar, dia tidak bisa menyembunyikan sakit hatinya.
Memang dia belum mencintai suaminya tetapi bagi gadis desa yang baik baik sepertinya, memiliki suami menurut Nadine adalah bahwa Nadine harus belajar mencintai Aron suatu saat nanti, tetapi malah ini yang ia dapatkan.
“Nadine, kau ini hanya gadis desa yang dipungut keluargaku, persetan dengan janji ayahku, tetapi aku sungguh tidak bisa membatalkan pernikahan ini demi kesehatan ayahku, jadi kau lakukan saja peran mu menjadi istri dihadapan mereka, kau juga menyayangi keluargaku kan, setidaknya lakukanlah ini demi menyenangkan keluargaku!” ketus Aron hendak sebelumnya sudah menyiapkan kontrak pernikahan kepada Nadine.
"Plak?"
Aron melempar sebuah perjanjian Pernikahan yang diusulkan Dara kepadanya sebagai bukti agar Aron segera menceraikan Nadine.
Saat Nadine membuka surat kontrak itu, matanya terbelalak dan tangannya bergetar hebat.
Hidupnya seolah dipermainkan oleh kedua manusia jahat ini.
Bagaimana pun surat kontrak itu adalah surat kontrak untuk segera menceraikan Nadine dalam kurang waktu dua tahun setelah tercapai nya keinginan ayah Aron yaitu memiliki anak dari putri sahabat ayahnya yaitu Nadine.
Juga jika Nadine bisa memberikan keturunan maka kesembuhan ayahnya akan lebih bisa dicapai.
"Mas, apa ini?" tanya Nadine dengan sorot mata yang seolah tak percaya.
"Apa kau tidak bisa baca? itu surat kontrak agar kita tidak memiliki hubungan lebih, aku tahu kau menikahi denganku karena uang untuk panti asuhan nenek mu, jadi secara tidak langsung kau hanya wanita yang dibeli oleh uang! jadi kau tidak memiliki pilihan lain selain menandatangani surat kontrak itu!"
Aron terus menjelaskan, mata sayu dan dalam itu, wajah polos dan tidak tahu apapun itu mendengar kata kata yang tidak seharusnya ia dengar.
Nadine memang menyetujui pernikahan ini karena dana untuk panti asuhan tidak memadai dan membutuhkan sponsor, dan saat itulah ayah dan ibu Aron datang menawarkan pernikahan yang sebenarnya sudah direncanakan sejak dulu itu.
Jadi ucapan Aron sama sekali tidak ada unsur kebohongan sedikit pun.
Nadine kemudian tersenyum pilu, hidup memang tidak bisa selalu baik, dia ingin menangis tetapi tidak bisa, jika dia menangis tidak akan ada yang akan membela nya karena dia sendirian di dunia ini.
Akan tetapi sebelum dia menandatangani surat kontrak tidak adil ini dia ingin mendengar alasan Aron.
"Mas, sebelum aku bisa menerima semua ini, apakah aku bisa menanyakan sebenarnya mengapa kau setuju menikahi aku? aku akan jujur, aku setuju menikah dengan mu memang karena sponsor dana yang akan diberikan ke panti asuhan nenek ku,"
"Lalu Mas, apa alasan Mas menikahi aku?" Nadine bertanya dengan serius, dia harus tahu apakah sikap yang harus ia ambil selanjutnya.
Walau Nadine setuju menikah memang karena uang, tetapi awalnya dia ingin benar benar mencintai suaminya ini, tetapi Nadine masih bingung dengan hubungan Aron dengan wanita itu.
"Bukankah aku sudah katakan? aku menikah dengan mu hanya demi kesembuhan ayahku, dan karena ayahku sempat berjanji kepada ayahmu!"
***
Novel ini akan update setiap hari yaa, jadi mohon di tunggu, berikan komentar membangunnya biar aku makin bagus dalam menulis.
Btw aku tahu banyak kekurangan dalam novel ini, jika kalian menemukan ada salah ketik, tinggalkan komentar saja ya, biar ;langsung aku perbaiki hehe.
Makasih ya semuanya, lope you.
***
Jangan lupa follow ig author : @nitanaiibaho
Kalian bisa DM dan tanya2 disana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
guntur 1609
kasihan nadine. hati2 kau aroon org yg tulus seperti nafine. kau sakiti terlalu dlam. nth istri yg kau banggakan gak tahunya seirang jalang
2023-08-07
0
Cindy.🤍
jujur baru kali ini aku baca cerita author
aku ngerasa gak suka maaf ya Thor aku terlalu jujur 🥺🥺
aku aku akan tetap berikan hadiah kok ☺️
2023-01-22
0
Nur Evida
jangan lama2 Nadien nya menderita thor
2023-01-05
0