Tubuh Penuh Luka
“Baiklah kalau begitu, siapkan air mandi hangat untukku dan jangan lupa taburi minyak citrus dan nyalakan lilin aroma terapi”
“ Baik,” tidak ingin membuat masalah ia melakukannya dengan cepat, sesuai permintaan bos pemarah itu.
Bathtub sudah di isi air hangat dan taburan bubble bath bercampur taburan rempah-rempah kesukaan bos.
“Sudah “
“Masuklah, ikut bersamaku berendam.” Leon memintanya ikut berendam.
Membayangkan luka-luka di sekujur tubuhnya, akan sakit lagi bila terkena air, tapi ia sudah menekankan pada dirinya, kalau ia adalah budak Leon, tubuhnya saat ini miliknya, ia akan melakukan apapun yang di minta lelaki itu.
Karena percuma melawan, lelaki itu adalah bos, apa yang ia inginkan harus di lakukan, jadi ia memutuskan untuk menuruti semuanya. ‘Apapun yang di minta lelaki itu, apapun, titik ‘ ujar Jovita dalam hatinya.
“Baiklah.”
Mata Leon menatap tajam, saat ia meminta di temenin mandi ia mau melakukanya tanpa ada drama penolakan lagi.
Ia menanggalkan semua pakaiannya dan masuk kelam bak bersama Leon, butuh beberapa menit Leon untuk mengontrol otaknya, dengan perubahan sikap Jovita.
Ia terdiam untuk beberapa saat, akhirnya ia tau, kalau Jovita bersikap pasrah padanya, ia tidak menyukai sikap Jovita yang seperti itu.
Leon tidak bisa menebak hatinya sendiri, Ia tidak tau menimbang hatinya, apakah ini membenci Jovita ? apa ini rasa kasihan?
karena saat Jovita terluka dan menangis ia juga merasa ada bagian hatinya yang ikut sakit.
Karena Cinta dan benci beda tipis
Tapi seorang Leon wardana tidak tahu seperti apa itu cinta, karena hatinya di isi kebencian dan dendam dalam hidupnya selama ini.
Ia kadang merasa antara otak dan hatinya tidak sinkron, terkadang hatinya mengasihi wanita bertubuh mungil itu, tapi mulutnya, berucap lain dan bertindak lain
Jadi antara otak Leon dan Hatinya saling bertolak belakang.
Dulu ia membenci sikap berani dan wajah yang terlihat ceria dari Jovita, saat di dalam Hutan, tapi saat ini , saat Jovita bersikap seperti yang ia inginkan, jadi wanita penurut, Ia tidak menyukainya ia membenci keheningan itu.
Jovita sudah masuk di dalam bak mandinya dan ikut berendam, duduk di depan Leon, lelaki itu baru menyadari banyak luka-luka yang sudah mengering di tubuh Jovita.
‘Apa luka itu karena kelakuanku? Kata Leon dalam hatinya, melihat luka di badan Jovita begitu banyak bahkan luka baru di lengannya, lebam berwarna biru, mungkin karena ia mendorongnya kemarin
Leon merasa ada guncangan aneh dalam dadanya, dulu aku sangat senang bila membayangkan Jovita bila terluka dan kesakitan .
Tapi melihat luka yang begitu banyak pada tubuh mungil Jovita, ia merasa lelaki rendahan yang bisa-bisanya menyakiti seorang wanita lemah.
Menyadari begitu banyak luka-luka dan lebam-lebam pada Jovita. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana Jovita menahan rasa sakit dengan luka sebanyak itu di seluruh tubuhnya.
‘Aku benar-benar monster jahat, tapi siapa yang melakukan aku seperti ini itu karena ulah keluargamu’ kata Leon marah, ia mengepal tangannya kuat di bawah air.
Kalau sudah seperti itu, ingin rasanya ia menyakiti Jovita, melampiaskan kemarahannya pada wanita itu lagi, dendam itu benar-benar mengubahnya menjadi monster jahat.
Maka itu, ia tidak ingin menyakiti jovita lagi.
“Kamu keluar dari bak mandi ku, luka korengan dalam tubuhmu membuatku jijik, pakai pakaianmu dan jangan muncul di depanku dengan luka korengan seperti itu,” ujar Leon dengan mata tertutup, kata-katanya sangat kasar yang sangat menyakitkan.
Jovita merasa sangat terhina dengan kata-kata Leon, dengan cepat ia menyingkirkan butiran-butiran air itu dari matanya,
Ia merasa hatinya sangat sakit, tapi ia tetap tegar, setelah berpakaian, ia kembali ke kamar menjauh dari Leon.
‘Aku butuh seseorang untuk pelampiasan ku, tapi aku tidak mungkin memakainya saat ini, ia terluka seperti itu’ kata Leon dalam hati
Setelah berpakaian rapi, Leon menekan nomor Nana
“Iya Bos”
“Bawa mawar merah ke kamarku, bawa wanita ini dari kamarku, urus dia ia masih aku pakai, tapi sembuhkan luka-luka ditubuhnya,” kata Leon pada Nana
“Baik bos,”
Tidak berapa lama, pintu itu terbuka, seorang gadis cantik datang, tubuhnya tinggi semampai, body nya seperti gitar Spanyol, bila di bandingkan dengan tubuh mungil jovita, itu bagai langit dan bumi, perbandingan yang sangat jauh.
“Halo Bos. Rose di sini,” suaranya lembut senada dengan kecantikannya.
“Iya Ros, sebentar
Bawa wanita ini ke Nana.” pinta Leon memberi perintah pada dua orang laki-laki berbadan tegap yang menjemput Jovita.
“Baik Bos.” Suara mereka serempak dan tegas.
“Mari Non.” Dengan sopan, berbeda dengan perlakuan sebelum-sebelumnya yang semuanya bersikap tegas dan galak padanya.
Hingga tiba dalam satu ruangan unik di lantai paling bawah, ruangan yang di hiasi banyak pernak-pernik khas wanita, desain setiap lantai di rumah berlantai tiga itu berbeda-beda.
“Tunggu disini ya, non nanti Nana sebentar lagi mau datang,” kata salah satu dari mereka meninggalkannya.
Ruangan yang di cat berwarna kuning, berbeda dengan ruangan –ruangan yang lain yang dicat sangat mencolok, glamor dan meriah, itulah yang terlihat dari kamar-kamar tersebut.
Mata Jovita melihat-lihat bingkai yang tergantung dalam dinding, ada empat bingkai, dalam satu bingkai ada pas foto lagi, di dalamnya ada foto kecil ukuran 4x7 dan setiap bingkai foto di beri nama-nama bunga , bunga krisan, bunga tulip, Bunga lili, dan yang terakhir dalam bunga di beri nama bunga red rose.
“Tempat apa ini, apa ini rumah Bordir juga …?
Bukanya kemarin aku baca di depan rumah ini: PT Wardana Konstruksi. tapi sebelumnya bilang padaku ia juga seorang killer.
Lalu apa pekerjaan pria ini?” tanya Jovita menatap album yang tergantung di dinding.
‘Tapi kenapa malah rumah penjual jasa wik-wik, Apa sebenarnya pekerjaan lelaki bertato Naga itu? Apa nama PT itu hanya sebuah alibi? Hara menimbang-nimbang.
Ia sibuk melihat –lihat, tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka dan seorang wanita ber rambut model blonde masuk, dengan pakaian serba hitam dan memakai sepatu bot berwarna hitam pula.
Matanya mengawasi Jovita dari atas sampai ke bawah, seakan -akan ia barang mau di beli, yang harus di teliti terlebih dulu, ia melihat setiap sudut dari tubuh Jovita.
Jovita merasa risih, tapi ia diam, mengingat tadi yang menyuruhnya ke wanita berambut blonde ini adalah Leon, lelaki brengsek yang kejam.
“Eh…duduk di sini,,” katanya menyuruhnya untuk duduk didepan meja, meja kerja wanita itu
Wanita itu membuka sebungkus rokok dan mengeluarkan satu batang, menyalakannya dan mulai meniupkan asapnya ke udara, dan mulai meniupkan nya ke depan Jovita, saat itu juga ia batuk-batuk karena di serbu asap berbau tembakau itu.
“Ok, siapa nama kamu, Nona?”
“Jovita, jovita Hara,”
“Oh, jadi kenapa Bos melempar kamu ke saya, apa ada yang salah?” Menatap Jovita
“Saya tidak tahu, bisakah aku tidak usah kembali padanya, maksudku ke Bos itu,”
“Kenapa ? Bos sudah memilihmu, jarang dia memilih orang di sisinya, hanya orang-orang yang tertentu yang bisa di dekatnya,” kata Nana
“Berikan aku pekerjaan yang lain, aku akan melakukan dengan baik, apapun,” kata Jovita
“Saat orang lain berlari ingin menaiki ranjangnya dan menikmati uangnya, Kenapa kamu malah tidak mau?”
“Dia lelaki yang menakutkan,” kata Jovita apa adanya
“Ikut dengan saya, kita akan memperbaiki kenapa Bos memberikan kamu pada saya dulu, biasanya dari saya dulu baru ke dia,”kata wanita itu,
Membawa Jovita ke salah satu tempat seperti tempat perawatan tubuh, tapi tempatnya mewah dan semua alat-alat peralatan kecantikan itu komplit dan sudah moderen.
“Apa yang harus saya lakukan?” tanya Jovita.
Wanita itu memanggil dua orang wanita, dan kedua orang itu membawa Jovita ruangan perawatan VIP.
Perawatan untuk jovita di mulai dari terapis urut, Ia tidak biasa di urut bahkan tidak pernah, maka saat ia di minta di urut, tentu saja ia tidak mau.
“Kamu harus melakukannya, itu prosedurnya,” kata kedua orang terapis padanya, ia tetap tidak mau, hingga akhirnya Nana turun tangan memaksanya untuk tidur tengkurap.
Saat mulai di urut, ia teriak-teriak suaranya seperti kambing mau di potong.
“Aku tidak biasa diurut, aku merasa geli,” kata jovita, tubuhnya menggeliat-liat menolak.
“Kamu harus melakukanya kalau kamu ingin di sisi Bos,”kata Nana terlihat kesal, karena Jovita menolak semua perawatan yang di berikan
Nana pengawas pekerja wanita.
“Aku tidak mau, tolong berikan aku pekerjaan yang lain saja, aku mohon mba, kata Jovita memohon.
“Kamu pikir ada yang bisa menolak permintaan Bos, semua yang ia minta harus dilakukan, kalau kamu tidak mau tubuhmu di lempar ke kandang macan ,” ucap Nana.
“Tidak mengapa kalau harus di lempar, yang penting aku tidak mau kembali lagi padanya , tolong bantu aku, berada di dekat lelaki kejam itu membuatku susah bernapas,”
Jovita berharap wanita itu membantunya agar ia tidak di tempatkan dan mengurus bos galak itu lagi.
Wanita itu mengeluarkan ponsel dari sakunya, menekan nomor Leon, memberitahukan kalau yang di kirim padanya menolak semua perawatan yang akan di berikan,
“Bos, wanita ini tidak mau menerima perawatan bahkan ia menolak kembali”
“Berikan dia pekerjaan yang berat, yang membuatnya menyesal menolak ke kamarku”
“Baiklah, bos menyuruhku memberimu pekerjaan yang lain.
baiklah sini.” Membawanya ke kandang kuda menyuruhnya membersihkan kandang kuda, memberi makan dan memandikannya.” Jovita terdiam menatap kandang kuda.
“Apa aku hanya layak mendapatkan pekerjaan itu, aku bisa jadi seperti wanita yang lain mbak, aku bisa melayani pria hidung belang”
“Tidak, Bos ingin kamu mendapat pekerjaan itu”
“Jangan membersihkan kotoran kuda, bagaimana kalau aku jadi asisten mu”
“Apa kamu benar-benar tidak ingin di sisi Bos?” Tanya Nana sekali lagi.
“Tidak, lelaki itu terlalu menakutkan bagiku, kalau ada pekerjaan yang lain, aku ingin yang lain saja, lebih baik aku jadi wanita penghibur saja sekalian , asalkan aku tidak kembali ke sana,” kata Jovita hal itu di dengar Leon Membuat lelaki itu murka karena ia menolak di sisinya.
“Berikan pekerjaan membersihkan kandang kuda padanya sekarang, tidak usah obatin luka-luka di tubuhnya ,” kata Leon ternyata berdiri di belakang mereka.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 494 Episodes
Comments
Meili Mekel
aduh hara nurut aja jgn membantah
2022-06-21
0
Kesya Kesya
wauo,, se4am banget
2022-05-01
0
مِسُّوْ مَوَتِ
gitar Spanyol dong 😭😭🤣🤣
2022-04-29
0