Menjadi Tawanan Bos Mafia
Bab I
Jovita Hara meringis, menahan rasa sakit di sikut tangan, matanya masih sibuk mencari tahu di mana keberadaaan tubuhnya saat ini yang ia rasakan saat ini, hanya rasa sesak dan pengap, sunyi mencekam.
Hanya terdengar, tetesan air yang saling bersahutan, dari sela-sela dinding tempat ia berada, tercium bau amis yang menusuk hidung,
Seperti gorong-gorong pembuangan limbah, tubuhnya semakin bergelidig karena seekor kaki seribu baru saja merayap menyusuri kakinya. Ia terus saja merasa jijik dan memeluk kedua lengannya. Lantai yang ia pijak basah berwarna hitam pekat seperti air comberan.
Ruangan itu memanjang berbentuk tabung, ia berjalan menyusuri gorong, karena ada cahaya masuk dari ujung jalan, jovita mempercepat langkah kakinya berjalan hingga ia menemukan seorang pria berwajah dingin, dengan bola mata tajam, melebihi tajamnya samurai, mata itu menatapnya sekilas dan berfokus kembali pada benda di tangannya, tidak ada sapaan yang keluar dari bibirnya.
Kedua lengan tangannya yang terlihat ber -otot, tubuhnya keras bagai tiang beton, satu hal yang terlintas di otak cantiknya, melihat tubuh lelaki itu dalam balutan kaos singlet, Jovita hanya menggambarkan pria asing itu seorang pria macho bertubuh atletis. Ia tidak tahu kalau lelaki itu seong iblis yang siap menghabisinya nantinya.
Lelaki itu sedang mengasah sebuah besi sampai tajam mengkilat.
Tidak ada suara maupun sapaan yang keluar dari mulutnya, ia sibuk dengan pekerjaannya, wajahnya tanpa ekspresi, seolah Jovita tidak ada di tempat itu, Jovita semakin mendekat memastikan lelaki itu seorang manusia bukan mahluk kasat mata. Ia berdiri di depan sang pria dan matanya menatap dengan serius.
‘Siapa dia apakah ia manusia?’ Ia bertanya dalam hati, hanya kalimat itu yang muncul pertama kali di otak Jovita Hara.
“Kamu siapa?” Ia bertanya dengan suara bergetar dan volume suara yang hampir tidak terdengar.
Lelaki itu masih tidak merespon. Matanya masih terfokus pada benda di hadapannya .
“A-a-aku bertanya, kamu siapa?" Suara Jovita terbata-bata, menahan rasa gugup.
Ia melirik tempat di sekelilingnya, tidak ada jalan selain lobang kecil di atas kepalanya, di mana lelaki itu duduk.
Untuk keluar dari tempat yang menakutkan itu, ia tidak tahu harus bagaimana.
Ia juga tidak tahu disebut apa tempat yang ia pijak saat ini. Berada di dalamnya situasi ini membuatnya merasa pusing, karena bau menyengat dari dalam gorong yang mereka tinggalin saat ini.
Tidak ada yang mampu dapat tinggal didalam gorong-gorong itu . sepertinya pembuangan bekas limbah dari satu pabrik, karena bentuknya besar memanjang dan mungkin tidak di fungsikan lagi.
“Apa kamu bisa mendengar?” Ia mendekat
“Hei …! Hei… apa kamu mendengar ku Pak?” Panggil Jovita memberanikan diri
Tiba-tiba lelaki itu berpaling menatapnya, dengan tatapan mata yang begitu tajam, sorot mata itu bagai kilatan petir yang bisa menghancurkan satu bukit .Ia menatap tajam kearah Jovita, ia tidak ingin diusik. Baik sekedar disapa sekalipun
‘Ini sangat menakutkan, tapi aku harus mencobanya agar aku bisa keluar dari tempat busuk ini ‘ kata Jovita dalam hati
Jovita tidak perduli dengan sorot mata tajam kemarahan itu, ia hanya ingin tahu keberadaan saat ini. Ada dimana dan sama siapa dan untuk apa?
“Aku dimana?”
Wajahnya silau karena terpapar terpaan sinar matahari yang masuk tepat di atas kepalanya.
Bisa dipastikan, hanya lobang itu jalan satu- satunya, akses untuk masuk dan keluar hanya melalui lobang itu, sayangnya lobang jahanam itu, dijaga mahluk cuek, punya mulut tapi tidak mau bicara. Jovita merasa kesal karena di acuhkan.
“Ehhhh …! kalau ada orang memanggilmu atau menyapamu, kamu harus menyahut.”
jovita mengutarakan pendapatnya dan lebih tempatnya mengajarinya .
“Tidak baik mengabaikan orang yang menyapa,”ucapnya lagi.
“Diam lah, aku tidak suka yang berisik.” Suara barito bernada tegas menyuruh wanita itu untuk diam, hanya itu yang keluar dari mulutnya.
Kembali tetap terfokus pada benda sialan itu, Jovita harus mengutuk benda yang dipegang itu. Karena lelaki misterius itu lebih mementingkan benda itu, dari pada dirinya.
'Aku harus diam beberapa lama lagi?' Kata Jovita dalam hatinya.
Dinding gorong-gorong lembab itu dipenuhi serang-serang, dan binatang-binatang merayap yang biasa berada di tempat lembab, sesekali tangannya dengan sigap menyingkirkan mahluk menjijikkan itu bila merayap ke tubuhnya, ia bergelidik ngeri dan jijik.
Ia berjongkok memeluk lututnya, dengan matanya sibuk mengawasi kakinya, ia takut binatang-binatang kecil itu merayap lagi ke tubuhnya, ia menahan lapar, menahan rasa takut serta merasa jijik belum lagi bau menyengat dari dalam gorong-gorong itu.
Bagaimana ia bisa tidak terusik dengan bau itu, ia manusia apa bukan sih? Kata Jovita dalam hatinya.
“Aku lapar” Jovita memberanikan diri setelah beberapa lama, ia jadi anak yang penurut. Berdiam diri dan hanya sibuk mengusir serangga yang ingin merayap ke tubuhnya.
“Aku tidak tahan lagi.” menatap lelaki misterius itu.
Ia sudah pasrah, akan terima apapun resikonya.
Lelaki itu melempar buah apel untuk mengganjal perutnya. Rasa lapar yang sudah menderanya membuatnya seperti kesetanan, ia memungutnya menggosok-gosok kebagian dalam bajunya rasa lapar itu membuatnya makan dengan lahap.
**
Sementara di sisi lain
Suara ambulance meraung-raung di salah satu komplek perumahan mewah di daerah Jakarta . Garis polisi sudah terpasang, beberapa polisi sibuk memeriksa TKP dan para wartawan sibuk mencari celah untuk mendapatkan gambar, walau polisi sudah memberi larangan meliput,
mereka akan; Pantang pulang, sebelum mendapatkan berita.
Motto Pemburu berita.
Judul berita utama hari itu. Berita meninggalnya satu keluarga.
Beberapa polisi masuk ke dalam rumah dan membawa beberapa barang, sebagai barang bukti
Dalam kamar itu, masih tercium bau anyer darah yang menyengat hidung.
Setelah semuanya sudah diselidiki, polisi bergegas meninggalkan tempat kejadian, dan beberapa Polisi masih berjaga mengawasi tempat perkara.
Rumah mewah berlantai dua itu, milik keluarga Iwan santosa, seorang pemilik perusaan kontruksi.
Tetapi saat ini, pengusaha itu sudah terbujur kaku bersama istri dan kedua anak laki-lakinya.
Mereka ditemukan bersimbah darah di kamar masing-masing, dengan luka tembakan tepat di kepala kedua suami istri tersebut.
“Siapa yang melakukan hal kejam seperti ini? Siapa pelakunya?” Pertanyaan itu yang terdengar di luar garis polisi.
“Tapi kemana satu lagi anggota keluarganya? Bukankah, dia memiliki seorang gadis cantik, dia tidak ikut ?” Tanya seorang kepala polisi setelah memeriksa kertas laporan di tangannya.
Wanita cantik berbadan ramping itu hilang entah kemana, semua orang berspekulasi.
“Jangan-jangan, para pelaku memperkosanya dulu, lalu dibunuh dan mayatnya dibuang,” timpal seorang tetangga.
Polisi melakukan penyisiran dan pencarian di mana-mana, bahkan menyusuri di pinggir sungai di belakang rumah, barang kali, mayatnya di buang.
Hingga satu keluarga itu dimakamkan, tidak ada yang melihatnya.
Seorang lelaki muda yang bertanggung jawab untuk mengurus pemakaman itu terlihat menunduk sedih.
Beni setiawan yang dikatakan tunangan dari wanita muda yang menghilang itu, Ia juga wakil Direktur di perusahaannya, calon ayah mertuanya, ia wakil dari Iwan santosa calon ayah mertuanya atau ayah dari tunangannya,
Matanya terlihat sembab, menunjukkan kesedihan yang sangat mendalam. Terlebih wanita yang jadi tunangannya tidak tahu kemana rimba nya.
Siapa yang tega menghabisi nyawa satu keluarga itu?
Kemana perginya wanita cantik itu, apakah ia masih hidup apa sudah mati?.
Bersambung .
Jangan lupa dukungannya iya kakak Like vote dan berikan komentar yang membangun
Jangan lupa juga ke karyaku yang lain.
“Cinta Untuk Sang Pelakor( Tamat)
-Menikah dengan Brondong( Ongoing)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 494 Episodes
Comments
💕febhy ajah💕
sepertinya menarik
menetaplah daku setelah melalang buana kesana kemari, capek cuma ngintip lalu kabur, akhir2 ini blum dapat novel yg klop dihati. mudah2an yg ini bisa membuat tertarik
2023-01-04
3
Sitorus Boltok Nurbaya
Menyimak ya kak
2022-07-11
0
Meili Mekel
authuor bagaimana carax spy ceritax bisa lanjut sbb saya baca nda kisahx hax sampe bab sekian yg lain tdk ada
2022-06-20
0