Part 5

Usai itu laki-laki itu pergi menemui pacarnya. Dia melihat pacarnya terbaring lemas dan begitu pucat. Maka dia cepat-cepat membawanya ke rumah sakit dan menemaninya sepanjang malam.

Sepanjang malam itu kakaknya selalu mengeluh dan merasa jengkel dengan sikap adiknya yang menurutnya susah diatur.

"Sialan! Perempuan itu sudah memperbudak adikku. Aku heran, apa sih kelebihannya sampai-sampai adikku tergila-gila padanya? Wajahnya pas-pasan dan masih kuliah lagi. Apa yang bisa diandalkan darinya? Dia pasti sudah memoroti uang adikku selama pacaran. Awas aja! Jika aku melihatnya datang ke rumah ini, aku akan segera usir!"

Kemudian wanita itu pergi berbaring di tempat tidurnya dan belakangan mulai merasa jenuh dan bosan. Pikirannya tiba-tiba terganggu karena cemburu pada adik perempuannya sendiri. Selain itu, sudah beberapa hari dia berada jauh dari kekasih gelapnya. Maka malam itu tiba-tiba dia berubah pikiran untuk cepat-cepat pulang karena rasa rindu yang ingin segera terobati.

Malam itu dia langsung memasukkan semua pakaiannya ke dalam tas sambil berbicara sendiri,

"Aku sudah mulai sehat. Aku tidak tahan lagi berlama-lama di sini. Selain adikku yang membuatku pusing, rasa rindu ini juga menyiksaku. Aku tidak bisa lama-lama jauh darinya. Selama aku pergi, dia pasti sudah puas bermain dengan istrinya. Dan aku tidak bisa biarkan itu terjadi Aku harus segera pulang."

Setelah semuanya selesai, dia langsung pergi tidur agar besok bisa bangun lebih cepat. Karena bis yang akan menuju ke kampung halamannya berangkat pada jam 4 pagi.

Malam itu adiknya juga tak pulang ke rumah karena harus menemani pacarnya di rumah sakit. Namun wanita itu tidak mengetahuinya. Dia baru tahu ketika esok paginya akan pergi. Saat dia mengetuk pintu kamar adiknya berulang kali untuk berpamitan, tak kunjung ada jawaban. Maka dia mulai curiga juga khawatir. Akhirnya dia membuka pintu itu dan kaget karena pintunya tidak terkunci. Dia pun marah lagi dan sangat kesal.

"Lihatlah! Tadi malam dia bahkan tidak pulang. Pasti perempuan itu sudah menahannya semalaman. Dasar wanita ******!"

Kemudian dia membanting pintu itu lalu menulis pesan singkat pada selembar kertas yang isinya : 'Hari ini aku pulang. Aku sudah sehat. Tolong jangan sampai rahasiaku mengugurkan kandungan di sini terbongkar. Jaga dirimu baik-baik.'

Lalu dia menaruh kertas itu di atas meja di dalam kamar adiknya lalu pergi ke terminal bus. Di sana, sambil menahan udara dingin dia membayangkan kekasih gelapnya ada di sisinya dan memberikan pelukan hangat.

Hingga tanpa sadar, seorang pria diam-diam memperhatikannya yang tak lain adalah kernet bus itu sendiri. Dia melihat wanita itu senyum-senyum sendiri sambil memeluk lengannya sendiri dengan kedua tangannya.

Kernet bus itu menghampirinya dan menegurnya dengan ramah. Saat itu orang-orang belum begitu ramai, dan penumpang yang lain pun belum banyak yang berdatangan. Kernet itu berkata,

"Sendiri aja kak? Suami di mana?"

"Ah...Suami?" Balasnya mendadak kaget.

"Aku tidak punya suami." Ujarnya lagi sambil melempar sedikit senyuman.

"Oh... Kakak sudah beli tiketnya kan? Duduk di bangku nomor berapa kak?" Tanya kernet itu ramah.

"Sudah. Saya duduk di depan, di samping supir."

"Oh... Kakak ada bawa barang? Biar aku masukkan ke bagasi."

"Tidak ada. Hanya tas kecil ini." Ujarnya lagi sambil tersenyum.

"Kakak ada keluarga di sini? Atau hanya jalan-jalan saja." Tanya kernet itu lagi seraya mencoba mengakrabkan diri.

"Ada. Adikku. Aku habis berkunjung dari rumah adikku." Balasnya ramah seraya menahan udara dingin sambil melilitkan syal di lehernya.

"Dingin yah kak? Yah... memang pagi-pagi begini udaranya sangat dingin. Kakak mau aku belikan minuman hangat? Di dekat sini ada yang jualan bandrek kak."

"Ah, tidak usah. Terima kasih."

"Sudahlah. Kakak tunggu di sini aja. Aku akan belikan. Lagi pula bis ini masih lama lagi berangkatnya kak."

Kernet itu segera pergi membeli minuman itu sementara wanita itu hanya membalasnya dengan senyuman.

Tak lama dia kembali dan memberikan minuman itu padanya sambil mengajaknya mengobrol. Hingga lama-kelamaan wanita itu merasa nyaman dekat dengan kernet itu. Bahkan tanpa ragu, demi menghangatkan telapak tangan wanita itu yang kedinginan, kernet itu menggenggam tangannya erat, lalu wanita itu memasukkan kedua telapak tangannya bersamaan dengan tangan kernet itu di antara kedua paha dalamnya dan menghimpitnya agar lebih hangat hingga itu menyentuh pangkal pahanya dan sangat dekat dengan area terlarangnya.

Wanita itu tanpa rasa malu menikmati kehangatan itu walau hanya sebentar. Karena kernet itu tiba-tiba dipanggil oleh sang sopir agar memasukkan barang dari penumpang lain ke bagasi yang datang tak lama setelah itu.

Lalu beberapa waktu setelahnya penumpang lain pun mulai berdatangan satu-persatu hingga suasananya mulai ramai, membuat wanita itu tak lagi merasa nyaman sehingga dia memilih masuk ke dalam bus dan duduk di kursinya sambil menunggu jam keberangkatan bis itu.

Melihat itu kernet itu pun sedikit kesal karena tidak bisa lagi berduaan dengannya. Sangat tidak mungkin baginya untuk duduk di kursi sang supir demi berduaan dengan wanita itu sebelum berangkat.

Maka si kernet bus itu hanya bisa curi-curi pandang sesekali sambil memasukkan beberapa barang ke bagasi.

*********

Akhirnya waktu keberangkatan pun tiba dan semua penumpang sudah duduk di kursinya masing-masing. Namun selama perjalanan sang kernet bus itu tampak seperti orang yang kehilangan semangat karena ketidakpuasan. Sedangkan wanita itu, dia tidak menghiraukannya dan memilih tidur selama perjalanan sampai akhirnya tiba di loket berikutnya.

Ketika sampai di loket itu, para penumpang cepat-cepat turun dan pergi pada urusannya masing-masing. Lalu kernet itu menghampiri wanita itu dan mengajaknya turun.

"Kak, nggak turun?" Tanyanya ramah.

"Nggak."

"Kakak nggak lapar? Apa nggak capek kak duduk berjam-jam di bis? Turun aja kak sekalian melonggarkan urat kaki yang tegang biar nggak kaku." Bujuknya.

"Nggak usah."

"Perjalanan kita masih jauh lho kak. Dari loket ini ke loket berikutnya bisa makan waktu sekitar 3 jam. Nanti kakak lapar selama perjalanan." Bujuknya lagi dengan ramah.

Maka wanita itu mulai memikirkan kata-katanya dan mempertimbangkannya. Hingga akhirnya dia turun dan memilih tempat duduk di sudut lalu memesan makanan.

Sementara dia makan, kernet bus itu sengaja memilih tempat duduk yang dekat dengannya dan terus saja melihatnya seraya dia juga menyantap makanannya sampai wanita itu selesai makan.

Lalu sambil meneguk sedikit demi sedikit kopinya lalu menghisap rokoknya, kernet bus itu selalu melihatnya hingga dia beranjak dan duduk di dekat wanita itu dan mulai mengajaknya bicara.

Terpopuler

Comments

ryvii putriee

ryvii putriee

duh ini janda bener" gatel, kernet bis pun dia embat,,,,

2022-01-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!