My sexi old man

"Diam mu, aku anggap sebagai jawaban dari mu Jen". Sahutnya Dingin.

Jeje terdiam saat mendengar Ucapan Xander yang begitu dingin.

"Dasar egois!!!" Teriak Jeje saat Xander akan menaiki tangga.

"Kau bahkan tak memikirkan perasaanku bagaimana?" Teriak Jeje lagi.

Seketika Xander menghentikan langkahnya. Melihat Jeje mulai terisak,Xander pun menuruni tangga lagi dan menghampiri Jeje yang berdiri didekat meja makan,lalu merengkuh tubuh ramping itu.

Xander begitu lemah saat melihat Jeje menangis.

"Kau jahat Xander Clark" memukul dada Xander berkali-kali.

"Kau tidak tau bagaimana tersiksanya aku saat berdekatan denganmu,jantungku ini serasa ingin lepas dari tempat nya dan kau juga telah mengambil ciuman pertamaku!." Masih memukuli dada bidang yang berotot itu.

"Aku mencintaimu" Lirih Jeje. Membuat Xander tersenyum puas. Karena rencananya berhasil membuat Jeje mengakui perasaanya.

Karena selama ini Xander juga tahu jika Jeje mencintainya tapi Jeje tidak pintar menyembunyikan perasaanya.

"Iya aku tahu" jawab Xander dengan pongah membuat Jeje mengerucut sebal.

"Hei. Bibirmu itu ingin di kasih pelajaran ya?" Ucap Xander terkekeh lalu mengecup pucuk kepala Jeje bertubi-tubi.

"Dasar pria tua" Ledek Jeje. Membuat Xander memberi tatapan tajam.

"He he he. Maksudku pria tuaku yang tampan dan ****" Ralat Jeje sambil memperlihatkan senyumannya yang manis.

"Dan juga kaya" Imbuh Xander,membuat keduanya tertawa.

"Aku takut Dad! Bagaimana dengan Raya?". Ucap Jeje,mengungkapkan kegelisahan hatinya.

"Nanti kita jelaskan pelan-pelan".

"Tapi bagaimna jika dia tidak setuju? Dan aku juga merasa tidak pantas untukmu". Lirih nya.

"Siapa bilang kamu tidak pantas untuk ku ? Hem ?". ucap Xander mengeratkan pelukannya.

"Iya perasaanku sendiri yang mengatakannya. Daddy begitu sempurna,tampan dan kaya sedangkan aku hanya lah seorang upik abu dan yatim piatu" Ucap Jeje sendu yang masih di pelukan Xander.

"Jauhkan pikiran negative itu,Honey. Percayalah aku memilihmu karena kamu lah yang terbaik untukku,Raya dan anak-anak kita nanti".

Blusshh wajah Jeje merona mendengar ucapan Xander.

"Ternyata daddy pandai menggombal ya".

"Siapa yang menggombal? Aku mengatakan hal yang sejujurnya" Jawab Xander lalu menggandeng tangan Jeje menuju kamarnya.

"Sekarang jelaskan Dad kita sedang berada dimana?" Ucap Jeje saat mendudukan diri sofa yang ada di kamar itu.

"Di Puncak. Dan ini adalah tempat privasiku tak ada yang tau tempat ini kecuali sekretarisku".

"Raya?".

"Raya juga tidak tau. Dan sekarang tempat ini menjadi tempat kita".

"Kita?".

"Ya kita! Karena sekarang kau adalah bagian terpenting dari hidupku" Ucap Xander menatap Jeje sangat dalam.

"Berjanjilah padaku apapun yang terjadi nanti jangan pernah tinggalkan aku,honey" Lanjut Xander lalu memeluk wanitanya.

"Iya Dad aku berjanji. Kecuali jika Daddy menghianatiku" Jawab Jeje membalas pelukan prianya.

"Tidak akan pernah. Karena hati ku sepenuhnya telah terisi dengan namamu" Ucap Xander.

"Gomballl" demi tuhan wajah Jeje merona lagi lalu menelusupkan wajahnya di dada Xander.

Saat mereka sedang asik berpelukan,ponsel Xander berdering lalu melihat siapa penelpon itu dan ternyata adalah putrinya.

"Ya,baby?". Jawab Xander.

"Daddy dimana? Apa daddy tahu dimana Jeje?" Ucap manja Raya disebrang sana.

"Mana mungkin daddy tahu! Daddy sedang bertemu klien." Ucapnya bohong sambil melirik Jeje yang duduk disebelahnya dengan perasaan cemas.

"Sudahlah daddy sedang sibuk". Lalu mematikan ponselnya.

"Dad,apa tidak sebaiknya kita kembali ke Jakarta?" Tanya Jeje cemas.

"Tidak!! Aku masih ingin bersamamu. Apa kau lupa jika hari ini kita baru jadian?".

"Iya sih. Tapi aku takut jika Raya marah" Ucap Jeje lagi.

"Sudah jangan di pikirkan" Sela Xander. Tak ingin hari bahagianya terusik.

"Tapi kan Dad" Ucapan Jeje terhenti saat jari besar itu menempel dibibir mungilnya.

"Stt. Sudah aku bilang jangan dipikirkan. Sekarang ayo temani aku tidur. Aku sangat lelah"Ucap Xander tubuhnya memang benar sangat lelah.

Lalu pria itu menggendong tubuh ramping itu begitu saja membuat Jeje menjerit karena terkejut.

"Dad,apa yang kau lakukan ! turunkan aku!".

"DIAM".

Xander membaringkan tubuh Jeje diatas tempat tidur secara perlahan.

Lalu pria itu ikut berbaring disebelah Jeje tak lupa ia menelusupkan wajahnya diceruk leher kekasihnya.

Ah ini adalah posisi ternyaman yang Xander rasakan bahkan sekarang wangi alami Jeje adalah candunya.

Jika Xander nyaman tapi berbeda dengan Jeje yang terlihat gelisah dan canggung. Ini pertama kalinya ia tidur dengan seorang pria apalagi dengan posisi yang sangat intim seperti ini. Jantung Jeje berdetak sangat cepat.

Ah,Jeje tidak tahu saja jika ini kedua kalinya mereka tidur bersama,bahkan Daddy melakukan hal lebih.😄

"Bisa diam tidak?" Ucap Xander kesal karena dari tadi Jeje tidak mau diam.

"Em maaf Dad. Aku merasa tidak nyaman jika posisi begini" Ucap Jeje berkata jujur dan membuat Xander berdecak kesal.

Menyebalkan sekali kekasih kecilnya ini tidak bisa diajak romantis.

Eh tunggu!! Sejak kapan Xander bisa romantis?.

"Daddy marah? Maaf. Mungkin aku belum terbiasa" Ucap Jeje, saat melihat Xander merubah posisi tidur menjadi membelakanginya.

"Ah ternyata dia sangat lelah ya. Pantas saja langsung nyenyak" Ucap Jeje saat melihat wajah Xander dari sisi samping dan hanya dengkuran halus yang terdengar.

"Uh,lihatlah dia sangat tampan jika tidur seperti ini" sambil menoel-noel pipi Xander.

"Tapi dia menyebalkan jika sudah bangun dengan wajah datarnya itu, tapi aku suka dan aku mencintainya" Ucap Jeje masih memandangi wajah Xander yang terlelap dengan memainkan bulu halus yang ada di rahang tegas pria bule itu.

Puas memandangi wajah kekasihnya,Jeje pun ikut terlelap dengan posisi memeluk Xander dari belakang.

Setelah dirasa Jeje telelap. Perlahan Xander membuka matanya lalu tersenyum. Sebenarnya tidak tidur tepatnya hanya pura-pura tidur jadi ia mendengar semua ucapan Jeje.

Xander membalikan badannya ,lalu menatap wajah cantik yang ada dihadapannya. Ia mengecup kening dan bibir mungil itu sekilas. Ah bibir mungil itu sangat manis bahkan Xander tak tahan untuk **********.

Ah,Daddy sukanya nyuri ciuman nih😚😚.

"Entah mantra apa yang kau gunakan dan membuat aku menjadi tergila-gila pada mu". Lirih Xander setelah mencium bibir mungil itu.

"Tidurlah yang nyenyak. Aku mencintaimu" Merengkuh tubuh ramping itu dalam dekapan hangatnya.

Manis sungguh sangat manis perlakuan Xander kali ini.

Apa ini yang dinamakan CINTA? Jika iya maka Jeje adalah cinta pertama Xander.

Bagaimana bisa? Karena hanya Jeje lah wanita yang bisa membuat Xander tersenyum dan merasakan kebahagiaan lagi.

Dulu masa mudanya tak pernah mengenal apa yang namanya cinta dan pacaran.

Masa mudanya,ia habiskan untuk kerja dan kerja bahkan diusianya baru 15 Tahun,ia sudah di tuntut untuk mempelajari mengelola perusahaan keluarganya. Hingga sampai ia menikah pun karena dijodohkan.