Aku kembali ke arah parkiran. Setelah menunggu setengah jam, aku dapatkan formulir pendaftarannya. Aku isi lalu aku serahkan lagi ke panitia seleksi.
Aku harus cepat-cepat pulang. Aku tinggal Kak Dhina di rumah sendiri dalam keadaan marah.
Tiba-tiba ada pintu mobil terbuka di depanku, karena kaget aku banting setir motorku. Dan sialnya aku gagal fokus dan tidak bisa mengendalikan motorku. Akhirnya ....
'Brak ... brak ... brak!'
Aku berusaha berdiri, tapi separuh badanku tertindih motor. Pergelangan tanganku juga sakit banget, kayaknya keseleo.
"Maaf, maaf, maafin aku ... Astaghfirullah, apa kamu nggak apa-apa?" Cowok itu terlihat bingung. Cowok tampan ini yang tadi menemukan kunci motorku.
Dengan cepat dia membantuku bangun. Badanku gemetar. Aku raba mukaku, syukurlah hanya lutut dan sikutku yang terluka. Cowok itu menyodorkan air mineral.
"Makasih ...." Aku berusaha tersenyum.
"Kamu ... cewek tadi itu kan?" Dia memastikan kalau dia nggak salah orang.
"Kamu nggak apa-apa?" Aku mengangguk.
Apa kamu terluka?" Dia mencari luka di tubuhku dengan wajah khawatir. Aku sedikit risih dengan perlakuannya yang berlebihan.
"Aku nggak apa-apa." Aku berusaha berdiri, entah karena tubuhku masih gemetar atau luka di lututku, tubuhku hampir jatuh ke tanah, tapi dengan cepat dia menangkap tubuh mungilku.
"Duduklah sebentar, sampai rasa sakitmu hilang." Dia melihat ke arah lutut dan sikutku.
"Tapi aku sedang terburu-buru."
"Biar aku antar." Aku menggeleng. Sekuat tenaga aku coba berdiri, tertatih-tatih aku berjalan ke arah motorku.
"Jangan membuatku merasa bersalah, aku yang sudah buat kamu jatuh. Aku harus tanggung jawab." Dia memaksa.
"Ada apa? Kamu nabrak dia?" Tiba-tiba dua temannya yang tanpa sengaja lewat menghampiri.
"Bawa mobilku. Aku mau antar dia pulang." Dia serahkan kunci mobil ke salah satu temannya.
"Aku nggak apa-apa, aku masih bisa pulang sendiri!" Nggak bayangin gimana reaksi Kak Dhina nanti.
Cowok itu memberikan isyarat kepada kedua temannya untuk pergi.
"Ayo ...." Aku masih bergeming.
"Kamu bisa jalan kan? Apa perlu aku gendong?" Cowok itu lagi. Mataku terbelalak. Cowok itu tersenyum geli.
"Ikatkan sabuk pengamanmu di sini!" Dia menepuk perutnya.
"Maksudnya?" Alisku bergabung. Dari kaca spion motor, aku lihat senyumnya mengembang.
"Kemana?" Tanyanya.
"Pulang!" Jawabku singkat
"Ke rumahku?" Nadanya bertanya.
"Apa?" Seruku kaget plus heran. Dia tertawa pelan. Guyonannya nggak lucu banget!
Dia tarik kedua tanganku dan melingkarkan di perutnya. Aku berusaha menarik lagi tanganku, tapi dia genggam erat pergelangan tanganku yang keseleo. Rasanya sakit. Semakin berusaha aku menarik tanganku, rasanya semakin sakit.
"Duduklah dengan tenang!" Suaranya terdengar melembut. Akhirnya aku biarkan tanganku melingkar di perutnya. Sepanjang perjalanan tangan kirinya terus menggenggam tanganku, memastikan aku aman di belakangnya.
"Kita sudah sampai?" Tanyanya.
"Heem." Jawabku singkat.
Dia lepaskan genggaman tangannya. Rasanya pergelangan tanganku sakit banget.
"Apa aku terlalu erat menggenggamnya?" Dia bantu aku melepas helmku. Aku gelengkan kepalaku untuk menghilangkan kekhawatirannya yang berlebihan.
Saat turun dari motor, lututku yang terluka tidak bisa menahan tubuhku. Aku hampir terjatuh, tapi untung saja dia tangkap tubuh mungilku. Dan tanpa bertanya dia menggendongku.
"Hei turunkan aku!"
"Hush! Diam saja! Kalau tidak, teriakanmu akan membuat semua orang melihat ke arah kita."
Dan lagi-lagi aku menuruti perintahnya.
"Tekan belnya!"
Aku ketuk pintu rumah karena memang nggak ada bel di rumah.
"Assalamualaikum ...." Aku dan cowok itu bareng. Agak lama pintu terbuka.
"Waalaikumsalam ... Ya Allah, kamu kenapa Al?" Suara Kak Dhina terdengar khawatir.
Aku yang dari tadi memandanginya melihat perubahan wajahnya saat melihat Kak Dhina. Tatapan iba terpancar.
"Turunkan dia di kamarnya saja!" Kak Dhina membatalkan niatnya menurunkanku di sofa.
Dia terlihat takjub melihat kamarku. Serba biru, serba Doraemon. Matanya beredar pada furniture kamar yang serba Doraemon. Lalu pandangannya berhenti dan tertuju pada bingkai foto besar di atas ranjangku.
"Cantik ...."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Dhina ♑
Jatuh membawa berkah kan
2022-08-06
0
Kangen ♋
Jadi kepikiran Doraemon nya 😂😂😂
2022-07-12
1
🏁BLU⭕
Jatuh, Cinta 😍😍
Happy Birth Day Author 🎂🎂🎂
Semoga sukses selalu, diberi kesehatan, Jasmani & Rohani,
Welcome Cancer ♋🦀♋🦀♋🦀
Elemen Air membawa kedamaian bagi dirimu, semoga berkah selalu
Makin dewasa, makin bijaksana
Segala doa baik, dari yang terbaik
Untuk Author sayang 🎉🎉🎉🎁🎁🎁💜💜💜🌷🌷🌷♥️♥️♥️
2022-06-22
1