Chapter 15 : Ilmu Pengendali Hati

Ming Fengying sedang digendong Tao Lulu di Hutan Impian pagi ini, sedangkan Ming Lian tidak bisa mendampingi malaikat kecilnya, karena perempuan tersebut sedang mengadakan pertemuan dengan para Tetua dari Sekte Taman Langit dan Sekte Sungai Merah.

"Ying'er... bundamu sedang mengadakan pertemuan dengan para pendekar ditemani Tuan Shingen... jadi pagi ini Bibi Lulu yang akan mengajakmu jalan - jalan." ucap Tao Lulu berjalan membawa Ming Fengying untuk menikmati keindahan Hutan Impian, sedangkan Ming Fengying hanya mendengarkan perkataan Tao Lulu dan terus mengolah pernapasannya untuk menghirup udara murni yang ada di Hutan Impian.

"Aku harus mencoba untuk menguasai ilmu pengendali hati agar bisa masuk kedalam raga burung beo itu dan mengamati pergerakan pangeran kedua di Bei." batin Ming Fengying mencoba mengingat kembali cara mempelajari ilmu pengendali hati yang ada di Kitab Suara Pikiranku.

Ming Fengying memejamkan matanya mencoba mengingat kembali langkah - langkah yang harus dipelajari ketika ingin menguasai ilmu pengendali hati. Tao Lulu memasuki Hutan Impian agar Ming Fengying bisa menghirup udara murni lebih banyak.

Ketika Tao Lulu membawa tubuh mungil Ming Fengying makin masuk kedalam Hutan Impian dan udara murni semakin banyak, membuat Ming Fengying terus menghirup dan mengolah pernapasan agar udara murni terserap dengan baik di tubuh mungilnya.

"Ying'er seperti biasa, kau tidak pernah berhenti mengejutkanku. Aura tubuhmu berwarna emas dan putih sangat langka didunia persilatan seseorang memiliki dua warna aura dalam tubuhnya, apalagi memiliki dua warna langka disaat yang bersamaan." gumam Tao Lulu menatap Ming Fengying yang sedang mengolah pernapasan menghirup udara murni digendongan tangannya.

Ming Fengying terkejut mendengar perkataan Tao Lulu, menurutnya dirinya sangat jarang seorang pendekar mengetahui warna aura seseorang hanya dengan melihatnya.

"Bukankah itu... " batin Ming Fengying menatap Bunga Citra tajam dengan mata yang menggemaskan.

Pandangan Ming Fengying terarah pada Bunga Citra yang tumbuh dipinggiran Hutan Impian, kini dia mengetahui alasan mengapa Sekte Aliran Hitam menguasai wilayah Bei. Banyak yang tidak mengetahui khasiat dari Bunga Citra dan Jahe Emas yang ada di Hutan Impian.

"Uh... uh ..." gumam Ming Fengying menunjuk Bunga Citra yang tumbuh dipinggiran Hutan Impian tersebut.

Tao Lulu terkejut mendengar Ming Fengying berbicara dan menunjuk tumbuhan bunga yang tumbuh dipinggiran Hutan Impian, dengan penuh keheranan perempuan tersebut menyentuh tangkai bunga tersebut.

"Ying'er ini bunga apa? Bagaimana kamu bisa mengetahui bunga ini? Bibi Lulu merasakan bahwa bunga ini sangat berkhasiat untuk kesehatan dan masih banyak lagi... " ungkap Tao Lulu tersenyum kagum melihat Ming Fengying yang masih berumur lima bulan terlihat seperti mengetahui khasiat bunga yang sedang dia pegang.

Menurut Tao Lulu selain berkhasiat untuk kesehatan, Bunga Citra juga mempercepat proses penyembuhan, membantu proses pembentukan lingkaran tenaga dalam, menyembuhkan dari beberapa jenis racun dan yang terakhir dapat meningkatkan kekuatan secara drastis dengan tahap - tahap pelatihan dalam mengolah Bunga Citra tersebut.

"Ini namanya Bunga Citra... ini sangat berguna untuk Bibi Lulu yang pandai dalam ilmu pengobatan." suara Ming Fengying yang lucu dan menggemaskan mencoba menjelaskan tentang Bunga Citra yang dirinya tunjuk pada Tao Lulu.

"Aku mendengarnya?... Ying'er kamu bisa berbicara... bahkan Bibi tidak menyangka kamu mengetahui nama bunga ini." kaget Tao Lulu mendengar suara lucu Ming Fengying, kini dia sudah terbiasa dengan sesuatu yang tidak wajar ketika perempuan itu membantu proses persalinan bayi Ming Lian. Dan, sampai sekarang dirinya tidak pernah berhenti dikejutkan dengan sosok bayi ajaib yang dapat berbicara bahkan Ming Fengying mengetahui sesuatu yang dirinya tidak ketahui.

"Jadi ini namanya Bunga Citra? Bibi Lulu pernah mendengarnya, tetapi Bibi pikir bunga ini hanyalah sebuah mitos. Karena selama ribuan tahun tidak pernah ada orang yang melihat bunga ini." ucap Tao Lulu mencabut Bunga Citra dan memeriksa setiap inchi dari bunga yang sedang dia pegang kemudian memasukan bunga tersebut ke dalam saku bajunya.

"Jadi seperti ini Bunga Citra... Ying'er kau adalah bayi yang ajaib." Tao Lulu tersenyum lembut pada Ming Fengying sambil mengusap kepala bayi mungil ditangannya dengan sangat lembut. Ming Fengying menatap wajah Tao Lulu dari tatapan matanya yang menggemaskan.

"Bibi Lulu dengarkan perkataanku... " Ming Fengying menjelaskan pada Tao Lulu tentang rencana jahat pangeran kedua yang merencanakan pembunuhan Kaisar Kuru yang tak lain adalah ayah kandung dari pangeran kedua itu sendiri. Ming Fengying juga menjelaskan bahwa Pangeran kedua berkunjung ke Bei karena pendekar dari Sekte Mawar Hitam yang dikirim Pangeran kedua tidak kembali sehingga dia ingin berkunjung ke Bei.

Ming Fengying menjelaskan semua yang dirinya ketahui di kehidupan sebelumnya, tentang alasan mengapa wilayah Bei bisa hancur karena tuduhan yang dilakukan pangeran kedua.

Tao Lulu tersedak seolah tidak percaya perkataan bayi yang berumur lima bulan tersebut, tetapi sebagian dirinya juga mempercayai perkataan Ming Fengying.

"Terserah Bibi Lulu mau percaya atau tidak... tetapi jika perlu bukti maka diriku inilah yang menjadi buktinya." suara dan tatapan mata Ming Fengying yang imut dan menggemaskan membuat Tao Lulu tersenyum sambil mengusap pipi Ming Fengying.

"Bibi Lulu percaya perkataan Ying'er... mendengar bayi yang bisa berbicara saja sudah sangat tidak wajar, tetapi tidak ada salahnya jika Bibi Lulu mempercayai perkataan Ying'er karena bagaimanapun kita harus menghentikan siasat jahat pangeran kedua." ucap Tao Lulu tersenyum lembut kemudian dirinya berniat membantu bayi mungil yang sedang dia gendong, untuk menguasai ilmu penukar raga dan ilmu pengendali hati dengan Bunga Citra yang akan dirinya olah menjadi salep dan minyak bayi.

Beberapa jam setelah Tao Lulu bersama Ming Fengying kembali dari hutan impian, kini Tao Lulu sedang mengolah tanaman Bunga Citra dengan tumbuhan obat lainnya untuk membuat salep dan minyak bayi yang akan dirinya gunakan untuk diusapkan ke tubuh Ming Fengying.

"Ying'er sudah mampu mempelajari ilmu yang baru kudengar... apa baik - baik saja jika bayi berumur lima bulan belajar ilmu silat?" kini Tao Lulu sudah tidak mengetahui lagi tindakan yang dia lukakan adalah sebuah tindakan yang benar atau salah, karena dirinya membantu Ming Fengying mempelajari ilmu penukar raga dan ilmu pengendali hati, Tao Lulu hanya ingin melindungi kebahagiaan Ming Lian. Karena bagi Tao Lulu dirinya hanya ingin menjaga kebahagiaan kecil Ming Lian bersama keluarganya agar tidak diganggu oleh para kakak - kakak kandung Ming Lian seperti di masa lalu.

Setelah selesai membuat salep dan minyak bayi, Tao Lulu datang ke kamar megah Ming Lian yang sedang merawat malaikat kecilnya.

"Permisi Tuan Putri." Tao Lulu menyapa dari balik pintu kamar Ming Lian.

"Iya ada apa Lulu?" sahut Ming Lian dari dalam kamar.

"Ini Tuan Putri... salep dan minyak bayi buat Ying'er sudah jadi." balas Tao Lulu yang sedang membawa salep dan minyak bayi ditangannya.

"Oh ... tunggu." balas Ming Lian sambil beranjak dari ranjangnya dan membuka pintu kamarnya.

"Masuk Lulu... itu Ying'er lagi mainan hehe." ucap Ming Lian tersenyum pada Tao Lulu sambil menyuruh tabib perempuan tersebut masuk ke dalam kamarnya.

Terlihat di ranjang kamar, Ming Fengying sedang bermain memukul guling kecil yang dibuatkan untuknya, melihat hal tersebut Tao Lulu hanya tertawa kecil karena melihat bayi mungil yang berumur lima bulan tidak seperti bayi yang pada biasanya.

"Ying'er sini Bibi Lulu oleskan salep dan minyak yang sudah Bibi Lulu buat, dari tanaman obat ke tubuh Ying'er." Tao Lulu berdiri di samping ranjang sambil melihat tingkah lucu dan menggemaskan dari Ming Fengying.

"Lulu duduk saja dikasur... " ucap Ming Lian menyuruh Tao Lulu duduk di kasur yang sedang digunakan malaikat kecilnya bermain.

"Saya tidak pantas Tuan Putri." jawab Tao Lulu merasa sungkan dengan kebaikan Ming Lian.

"Lihat Ying'er sudah tidur dikasur." Ming Lian tersenyum melihat malaikat kecilnya menatap Tao Lulu sambil tidur tengkurap.

"B-Baiklah ..." Tao Lulu tersenyum karena jika dirinya menolak lebih dari ini, maka senyuman sadis Ming Lian akan dirinya lihat kembali.

"Kalau begitu permisi." Tao Lulu duduk disamping ranjang sambil menaruh salep dan minyak bayi dipangkuan kakinya.

Tao Lulu mulai mengoleskan salep dan minyak bayi yang terbuat dari Bunga Citra dan tanaman obat lainnya di seluruh badan bayi mungil tersebut. Ming Fengying menikmati sensasi setiap sentuhan tangan halus Tao Lulu di badan mungilnya.

Terpopuler

Comments

Putrakelana

Putrakelana

204 balpirik

2020-11-07

0

Yana

Yana

lnjut dong

2020-06-21

0

nbillariesti

nbillariesti

mendapat obat oles dan saleb

2020-06-04

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Pendekar Buruk Rupa
2 Chapter 2 : Masa Lalu
3 Chapter 3 : Proses Persalinan
4 Chapter 4 : Harumi
5 Chapter 5 : Bayi Ajaib
6 Chapter 6 : Ming Fengying Dan Tsukuyomi Kenshin
7 Chapter 7 : Second Chance
8 Chapter 8 : Pertemuan 22 Samurai Pengikut Shingen
9 Chapter 9 : Penyusup
10 Chapter 10 : Sekte Mawar Hitam
11 Chapter 11 : Rencana Bayi Ajaib
12 Chapter 12 : Sembilan Tingkatan Pendekar
13 Chapter 13 : Ilmu Topeng
14 Chapter 14 : Bersama Tao Lulu
15 Chapter 15 : Ilmu Pengendali Hati
16 Chapter 16 : Memulai Rencana
17 Chapter 17 : Rencana Pangeran She
18 Chapter 18 : Penyusup Pengawal Kaisar Ming Long
19 Chapter 19 : Bala Bantuan Datang
20 Chapter 20 : Rencana Gagal
21 Chapter 21 : Akhir Dari Ketua Kelima Sekte Mawar Hitam
22 Chapter 22 : Burung Beo Ajaib
23 Chapter 23 : Kota Pinyin
24 Chapter 24 : Kedatangan Pangeran She
25 Chapter 25 : Kebusukan Pangeran She
26 Chapter 26 : Sekte Harimau Putih
27 Chapter 27 : Operasi Malam Di Bei
28 Chapter 28 : Penyerangan Sekte Malam Berdarah
29 Chapter 29 : Awal Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
30 Chapter 30 : Pertempuran Di Sudut Kota
31 Chapter 31 : Kedatangan Bala Bantuan Dari Sekte Mawar Hitam
32 Chapter 32 : Kekuatan Katana Dewa Bulan
33 Chapter 33 : Pewaris Kekuatan Surgawi : Tsukuyomi
34 Chapter 34 : Bentrokan Di Sudut Kota
35 Chapter 35 : Akhir Dari Sekte Mawar Hitam
36 Chapter 36 : Senjata Kuno Tipe Pusaka : Cincin Petir
37 Chapter 37 : Terungkapnya Identitas Sang Pengkhianat
38 Chapter 38 : Gagalnya Rencana Xia Hu
39 Chapter 39 : Akhir Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
40 Chapter 40 : Kuroma Henka
41 Chapter 41 : Kedamaian Di Bei
42 Chapter 42 : Pertumbuhan Ming Fengying
43 Chapter 43 : Berumur Lima Tahun
44 Chapter 44 : Penjaga Pintu Masuk Lembah Batu
45 Chapter 45 : Sekte Lembah Batu
46 Chapter 46 : Tabib Batu Awan
47 Chapter 47 : Yuan Shi
48 Chapter 48 : Hukuman Satu Minggu Penuh
49 Chapter 49 : Sampai Bertemu Empat Tahun Kemudian
50 Chapter 50 : Bangkitnya Pewaris Kekuatan Surgawi
51 Chapter 51 : Sang Merah
52 Chapter 52 : Shingen Dan Kenshin
53 Chapter 53 : Perkembangan Empat Tahun
54 Chapter 54 : Pernapasan Sirih
55 Chapter 55 : Fujin Dan Sanada
56 Chapter 56 : Meninggalkan Wilayah Bei
57 Chapter 57 : Asap Putih
58 Chapter 58 : Terlambat
59 Chapter 59 : Penyergapan
60 Chapter 60 : Salah Satu Dari Tiga Darah
61 Chapter 61 : Shingen vs Wang Zhou
62 Chapter 62 : Akhir Dari Organisasi Bertudung Putih
63 Chapter 63 : Kota Huaran
64 Chapter 64 : Tuduhan Pembunuh Bayaran
65 Chapter 65 : Saksi Mata Yang Diincar Pembunuh Bayaran
66 Chapter 66 : Ming Fengying menggoda?
67 Chapter 67 : Lebih Dingin Dari Pembunuh Bayaran
68 Chapter 68 : Soo Yun Gadis Dari Negeri Jisa
69 Chapter 69 : Buku Cerita Dari Luar Benua Jiu, Karya Syhpo?
70 Chapter 70 : Danau Qing
71 Chapter 71 : Penghuni Danau Qing
72 Chapter 72 : Kota Jinning
73 Chapter 73 : Zhao Meng Pemilik Perkumpulan Sakura Jernih Berguguran
74 Chapter 74 : Kebenaran, Pesta Ria Dan Rencana
75 Chapter 75 : Pergerakan Menyikap Kebenaran Kota Jinning
76 Chapter 76 : Kebusukan Seorang Pangeran Dan Gejolak Awal Di Kota Jinning
77 Chapter 77 : Peran Sebagai Pembunuh
78 Chapter 78 : Rumah Bordil Berdarah
79 Chapter 79 : Tanganku Terlalu Berdosa Untuk Menyentuhmu
80 Chapter 80 : Rumah Bordil Berdarah! 3 vs 3!
81 Chapter 81 : Matahari Terbit Di Kota Jinning
82 Chapter 82 : Meninggalkan Kota Jinning
83 Chapter 83 : Sekedar Memastikan! Kamu Dia Atau Bukan?
84 Chapter 84 : Pegunungan Tiangan
85 Chapter 85 : Istana Langit
86 Chapter 86 : Dua Prasasti Dan Kitab Yang Disembunyikan Lin Kin!
87 Chapter 87 : Permintaan Shingen Dan Jawaban Lin Kin
88 Chapter 88 : 3 Hari Sebelum Pertemuan Putih Suci Dimulai!
89 Chapter 89 : Pangeran Nakal Dan Tuan Putri Sayu
90 Chapter 90 : Jia Wu
91 Chapter 91 : Ruang Penghakiman Langit
92 Chapter 92 : Pertemuan Putih Suci
93 Chapter 93 : Pertemuan Putih Suci Bagian II
94 Chapter 94 : Pertemuan Putih Suci Bagian III
95 Chapter 95 : Pertemuan Putih Suci Bagian IV
96 Chapter 96 : Pertemuan Putih Suci Bagian V
97 Chapter 97 : Pertemuan Putih Suci Bagian VI
98 Chapter 98 : Penyusup Di Pegunungan Tiangan
99 Chapter 99 : She Liong
100 Chapter 100 : Rahasia Di Balik Ilmu Jiwa Pembangkitan
101 Sypho(Salah Satu Lima Penguasa Di Dunia)
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Chapter 1 : Pendekar Buruk Rupa
2
Chapter 2 : Masa Lalu
3
Chapter 3 : Proses Persalinan
4
Chapter 4 : Harumi
5
Chapter 5 : Bayi Ajaib
6
Chapter 6 : Ming Fengying Dan Tsukuyomi Kenshin
7
Chapter 7 : Second Chance
8
Chapter 8 : Pertemuan 22 Samurai Pengikut Shingen
9
Chapter 9 : Penyusup
10
Chapter 10 : Sekte Mawar Hitam
11
Chapter 11 : Rencana Bayi Ajaib
12
Chapter 12 : Sembilan Tingkatan Pendekar
13
Chapter 13 : Ilmu Topeng
14
Chapter 14 : Bersama Tao Lulu
15
Chapter 15 : Ilmu Pengendali Hati
16
Chapter 16 : Memulai Rencana
17
Chapter 17 : Rencana Pangeran She
18
Chapter 18 : Penyusup Pengawal Kaisar Ming Long
19
Chapter 19 : Bala Bantuan Datang
20
Chapter 20 : Rencana Gagal
21
Chapter 21 : Akhir Dari Ketua Kelima Sekte Mawar Hitam
22
Chapter 22 : Burung Beo Ajaib
23
Chapter 23 : Kota Pinyin
24
Chapter 24 : Kedatangan Pangeran She
25
Chapter 25 : Kebusukan Pangeran She
26
Chapter 26 : Sekte Harimau Putih
27
Chapter 27 : Operasi Malam Di Bei
28
Chapter 28 : Penyerangan Sekte Malam Berdarah
29
Chapter 29 : Awal Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
30
Chapter 30 : Pertempuran Di Sudut Kota
31
Chapter 31 : Kedatangan Bala Bantuan Dari Sekte Mawar Hitam
32
Chapter 32 : Kekuatan Katana Dewa Bulan
33
Chapter 33 : Pewaris Kekuatan Surgawi : Tsukuyomi
34
Chapter 34 : Bentrokan Di Sudut Kota
35
Chapter 35 : Akhir Dari Sekte Mawar Hitam
36
Chapter 36 : Senjata Kuno Tipe Pusaka : Cincin Petir
37
Chapter 37 : Terungkapnya Identitas Sang Pengkhianat
38
Chapter 38 : Gagalnya Rencana Xia Hu
39
Chapter 39 : Akhir Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
40
Chapter 40 : Kuroma Henka
41
Chapter 41 : Kedamaian Di Bei
42
Chapter 42 : Pertumbuhan Ming Fengying
43
Chapter 43 : Berumur Lima Tahun
44
Chapter 44 : Penjaga Pintu Masuk Lembah Batu
45
Chapter 45 : Sekte Lembah Batu
46
Chapter 46 : Tabib Batu Awan
47
Chapter 47 : Yuan Shi
48
Chapter 48 : Hukuman Satu Minggu Penuh
49
Chapter 49 : Sampai Bertemu Empat Tahun Kemudian
50
Chapter 50 : Bangkitnya Pewaris Kekuatan Surgawi
51
Chapter 51 : Sang Merah
52
Chapter 52 : Shingen Dan Kenshin
53
Chapter 53 : Perkembangan Empat Tahun
54
Chapter 54 : Pernapasan Sirih
55
Chapter 55 : Fujin Dan Sanada
56
Chapter 56 : Meninggalkan Wilayah Bei
57
Chapter 57 : Asap Putih
58
Chapter 58 : Terlambat
59
Chapter 59 : Penyergapan
60
Chapter 60 : Salah Satu Dari Tiga Darah
61
Chapter 61 : Shingen vs Wang Zhou
62
Chapter 62 : Akhir Dari Organisasi Bertudung Putih
63
Chapter 63 : Kota Huaran
64
Chapter 64 : Tuduhan Pembunuh Bayaran
65
Chapter 65 : Saksi Mata Yang Diincar Pembunuh Bayaran
66
Chapter 66 : Ming Fengying menggoda?
67
Chapter 67 : Lebih Dingin Dari Pembunuh Bayaran
68
Chapter 68 : Soo Yun Gadis Dari Negeri Jisa
69
Chapter 69 : Buku Cerita Dari Luar Benua Jiu, Karya Syhpo?
70
Chapter 70 : Danau Qing
71
Chapter 71 : Penghuni Danau Qing
72
Chapter 72 : Kota Jinning
73
Chapter 73 : Zhao Meng Pemilik Perkumpulan Sakura Jernih Berguguran
74
Chapter 74 : Kebenaran, Pesta Ria Dan Rencana
75
Chapter 75 : Pergerakan Menyikap Kebenaran Kota Jinning
76
Chapter 76 : Kebusukan Seorang Pangeran Dan Gejolak Awal Di Kota Jinning
77
Chapter 77 : Peran Sebagai Pembunuh
78
Chapter 78 : Rumah Bordil Berdarah
79
Chapter 79 : Tanganku Terlalu Berdosa Untuk Menyentuhmu
80
Chapter 80 : Rumah Bordil Berdarah! 3 vs 3!
81
Chapter 81 : Matahari Terbit Di Kota Jinning
82
Chapter 82 : Meninggalkan Kota Jinning
83
Chapter 83 : Sekedar Memastikan! Kamu Dia Atau Bukan?
84
Chapter 84 : Pegunungan Tiangan
85
Chapter 85 : Istana Langit
86
Chapter 86 : Dua Prasasti Dan Kitab Yang Disembunyikan Lin Kin!
87
Chapter 87 : Permintaan Shingen Dan Jawaban Lin Kin
88
Chapter 88 : 3 Hari Sebelum Pertemuan Putih Suci Dimulai!
89
Chapter 89 : Pangeran Nakal Dan Tuan Putri Sayu
90
Chapter 90 : Jia Wu
91
Chapter 91 : Ruang Penghakiman Langit
92
Chapter 92 : Pertemuan Putih Suci
93
Chapter 93 : Pertemuan Putih Suci Bagian II
94
Chapter 94 : Pertemuan Putih Suci Bagian III
95
Chapter 95 : Pertemuan Putih Suci Bagian IV
96
Chapter 96 : Pertemuan Putih Suci Bagian V
97
Chapter 97 : Pertemuan Putih Suci Bagian VI
98
Chapter 98 : Penyusup Di Pegunungan Tiangan
99
Chapter 99 : She Liong
100
Chapter 100 : Rahasia Di Balik Ilmu Jiwa Pembangkitan
101
Sypho(Salah Satu Lima Penguasa Di Dunia)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!