Ming Fengying sedang digendong Tao Lulu di Hutan Impian pagi ini, sedangkan Ming Lian tidak bisa mendampingi malaikat kecilnya, karena perempuan tersebut sedang mengadakan pertemuan dengan para Tetua dari Sekte Taman Langit dan Sekte Sungai Merah.
"Ying'er... bundamu sedang mengadakan pertemuan dengan para pendekar ditemani Tuan Shingen... jadi pagi ini Bibi Lulu yang akan mengajakmu jalan - jalan." ucap Tao Lulu berjalan membawa Ming Fengying untuk menikmati keindahan Hutan Impian, sedangkan Ming Fengying hanya mendengarkan perkataan Tao Lulu dan terus mengolah pernapasannya untuk menghirup udara murni yang ada di Hutan Impian.
"Aku harus mencoba untuk menguasai ilmu pengendali hati agar bisa masuk kedalam raga burung beo itu dan mengamati pergerakan pangeran kedua di Bei." batin Ming Fengying mencoba mengingat kembali cara mempelajari ilmu pengendali hati yang ada di Kitab Suara Pikiranku.
Ming Fengying memejamkan matanya mencoba mengingat kembali langkah - langkah yang harus dipelajari ketika ingin menguasai ilmu pengendali hati. Tao Lulu memasuki Hutan Impian agar Ming Fengying bisa menghirup udara murni lebih banyak.
Ketika Tao Lulu membawa tubuh mungil Ming Fengying makin masuk kedalam Hutan Impian dan udara murni semakin banyak, membuat Ming Fengying terus menghirup dan mengolah pernapasan agar udara murni terserap dengan baik di tubuh mungilnya.
"Ying'er seperti biasa, kau tidak pernah berhenti mengejutkanku. Aura tubuhmu berwarna emas dan putih sangat langka didunia persilatan seseorang memiliki dua warna aura dalam tubuhnya, apalagi memiliki dua warna langka disaat yang bersamaan." gumam Tao Lulu menatap Ming Fengying yang sedang mengolah pernapasan menghirup udara murni digendongan tangannya.
Ming Fengying terkejut mendengar perkataan Tao Lulu, menurutnya dirinya sangat jarang seorang pendekar mengetahui warna aura seseorang hanya dengan melihatnya.
"Bukankah itu... " batin Ming Fengying menatap Bunga Citra tajam dengan mata yang menggemaskan.
Pandangan Ming Fengying terarah pada Bunga Citra yang tumbuh dipinggiran Hutan Impian, kini dia mengetahui alasan mengapa Sekte Aliran Hitam menguasai wilayah Bei. Banyak yang tidak mengetahui khasiat dari Bunga Citra dan Jahe Emas yang ada di Hutan Impian.
"Uh... uh ..." gumam Ming Fengying menunjuk Bunga Citra yang tumbuh dipinggiran Hutan Impian tersebut.
Tao Lulu terkejut mendengar Ming Fengying berbicara dan menunjuk tumbuhan bunga yang tumbuh dipinggiran Hutan Impian, dengan penuh keheranan perempuan tersebut menyentuh tangkai bunga tersebut.
"Ying'er ini bunga apa? Bagaimana kamu bisa mengetahui bunga ini? Bibi Lulu merasakan bahwa bunga ini sangat berkhasiat untuk kesehatan dan masih banyak lagi... " ungkap Tao Lulu tersenyum kagum melihat Ming Fengying yang masih berumur lima bulan terlihat seperti mengetahui khasiat bunga yang sedang dia pegang.
Menurut Tao Lulu selain berkhasiat untuk kesehatan, Bunga Citra juga mempercepat proses penyembuhan, membantu proses pembentukan lingkaran tenaga dalam, menyembuhkan dari beberapa jenis racun dan yang terakhir dapat meningkatkan kekuatan secara drastis dengan tahap - tahap pelatihan dalam mengolah Bunga Citra tersebut.
"Ini namanya Bunga Citra... ini sangat berguna untuk Bibi Lulu yang pandai dalam ilmu pengobatan." suara Ming Fengying yang lucu dan menggemaskan mencoba menjelaskan tentang Bunga Citra yang dirinya tunjuk pada Tao Lulu.
"Aku mendengarnya?... Ying'er kamu bisa berbicara... bahkan Bibi tidak menyangka kamu mengetahui nama bunga ini." kaget Tao Lulu mendengar suara lucu Ming Fengying, kini dia sudah terbiasa dengan sesuatu yang tidak wajar ketika perempuan itu membantu proses persalinan bayi Ming Lian. Dan, sampai sekarang dirinya tidak pernah berhenti dikejutkan dengan sosok bayi ajaib yang dapat berbicara bahkan Ming Fengying mengetahui sesuatu yang dirinya tidak ketahui.
"Jadi ini namanya Bunga Citra? Bibi Lulu pernah mendengarnya, tetapi Bibi pikir bunga ini hanyalah sebuah mitos. Karena selama ribuan tahun tidak pernah ada orang yang melihat bunga ini." ucap Tao Lulu mencabut Bunga Citra dan memeriksa setiap inchi dari bunga yang sedang dia pegang kemudian memasukan bunga tersebut ke dalam saku bajunya.
"Jadi seperti ini Bunga Citra... Ying'er kau adalah bayi yang ajaib." Tao Lulu tersenyum lembut pada Ming Fengying sambil mengusap kepala bayi mungil ditangannya dengan sangat lembut. Ming Fengying menatap wajah Tao Lulu dari tatapan matanya yang menggemaskan.
"Bibi Lulu dengarkan perkataanku... " Ming Fengying menjelaskan pada Tao Lulu tentang rencana jahat pangeran kedua yang merencanakan pembunuhan Kaisar Kuru yang tak lain adalah ayah kandung dari pangeran kedua itu sendiri. Ming Fengying juga menjelaskan bahwa Pangeran kedua berkunjung ke Bei karena pendekar dari Sekte Mawar Hitam yang dikirim Pangeran kedua tidak kembali sehingga dia ingin berkunjung ke Bei.
Ming Fengying menjelaskan semua yang dirinya ketahui di kehidupan sebelumnya, tentang alasan mengapa wilayah Bei bisa hancur karena tuduhan yang dilakukan pangeran kedua.
Tao Lulu tersedak seolah tidak percaya perkataan bayi yang berumur lima bulan tersebut, tetapi sebagian dirinya juga mempercayai perkataan Ming Fengying.
"Terserah Bibi Lulu mau percaya atau tidak... tetapi jika perlu bukti maka diriku inilah yang menjadi buktinya." suara dan tatapan mata Ming Fengying yang imut dan menggemaskan membuat Tao Lulu tersenyum sambil mengusap pipi Ming Fengying.
"Bibi Lulu percaya perkataan Ying'er... mendengar bayi yang bisa berbicara saja sudah sangat tidak wajar, tetapi tidak ada salahnya jika Bibi Lulu mempercayai perkataan Ying'er karena bagaimanapun kita harus menghentikan siasat jahat pangeran kedua." ucap Tao Lulu tersenyum lembut kemudian dirinya berniat membantu bayi mungil yang sedang dia gendong, untuk menguasai ilmu penukar raga dan ilmu pengendali hati dengan Bunga Citra yang akan dirinya olah menjadi salep dan minyak bayi.
Beberapa jam setelah Tao Lulu bersama Ming Fengying kembali dari hutan impian, kini Tao Lulu sedang mengolah tanaman Bunga Citra dengan tumbuhan obat lainnya untuk membuat salep dan minyak bayi yang akan dirinya gunakan untuk diusapkan ke tubuh Ming Fengying.
"Ying'er sudah mampu mempelajari ilmu yang baru kudengar... apa baik - baik saja jika bayi berumur lima bulan belajar ilmu silat?" kini Tao Lulu sudah tidak mengetahui lagi tindakan yang dia lukakan adalah sebuah tindakan yang benar atau salah, karena dirinya membantu Ming Fengying mempelajari ilmu penukar raga dan ilmu pengendali hati, Tao Lulu hanya ingin melindungi kebahagiaan Ming Lian. Karena bagi Tao Lulu dirinya hanya ingin menjaga kebahagiaan kecil Ming Lian bersama keluarganya agar tidak diganggu oleh para kakak - kakak kandung Ming Lian seperti di masa lalu.
Setelah selesai membuat salep dan minyak bayi, Tao Lulu datang ke kamar megah Ming Lian yang sedang merawat malaikat kecilnya.
"Permisi Tuan Putri." Tao Lulu menyapa dari balik pintu kamar Ming Lian.
"Iya ada apa Lulu?" sahut Ming Lian dari dalam kamar.
"Ini Tuan Putri... salep dan minyak bayi buat Ying'er sudah jadi." balas Tao Lulu yang sedang membawa salep dan minyak bayi ditangannya.
"Oh ... tunggu." balas Ming Lian sambil beranjak dari ranjangnya dan membuka pintu kamarnya.
"Masuk Lulu... itu Ying'er lagi mainan hehe." ucap Ming Lian tersenyum pada Tao Lulu sambil menyuruh tabib perempuan tersebut masuk ke dalam kamarnya.
Terlihat di ranjang kamar, Ming Fengying sedang bermain memukul guling kecil yang dibuatkan untuknya, melihat hal tersebut Tao Lulu hanya tertawa kecil karena melihat bayi mungil yang berumur lima bulan tidak seperti bayi yang pada biasanya.
"Ying'er sini Bibi Lulu oleskan salep dan minyak yang sudah Bibi Lulu buat, dari tanaman obat ke tubuh Ying'er." Tao Lulu berdiri di samping ranjang sambil melihat tingkah lucu dan menggemaskan dari Ming Fengying.
"Lulu duduk saja dikasur... " ucap Ming Lian menyuruh Tao Lulu duduk di kasur yang sedang digunakan malaikat kecilnya bermain.
"Saya tidak pantas Tuan Putri." jawab Tao Lulu merasa sungkan dengan kebaikan Ming Lian.
"Lihat Ying'er sudah tidur dikasur." Ming Lian tersenyum melihat malaikat kecilnya menatap Tao Lulu sambil tidur tengkurap.
"B-Baiklah ..." Tao Lulu tersenyum karena jika dirinya menolak lebih dari ini, maka senyuman sadis Ming Lian akan dirinya lihat kembali.
"Kalau begitu permisi." Tao Lulu duduk disamping ranjang sambil menaruh salep dan minyak bayi dipangkuan kakinya.
Tao Lulu mulai mengoleskan salep dan minyak bayi yang terbuat dari Bunga Citra dan tanaman obat lainnya di seluruh badan bayi mungil tersebut. Ming Fengying menikmati sensasi setiap sentuhan tangan halus Tao Lulu di badan mungilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Putrakelana
204 balpirik
2020-11-07
0
Yana
lnjut dong
2020-06-21
0
nbillariesti
mendapat obat oles dan saleb
2020-06-04
1