Dengan langkah mengendap-endap, Ayu berjalan menuju dapur.
"Mas Lucky." Ucap Ayu sambil bernafas lega saat melihat sang suami yang ternyata berada di dapur dan sedang menenggak air minum.
"Uhuk..uhuk.." Lucky tersedak karena kaget. Kaget karena mendengar suara Ayu yang tiba-tiba sekaligus kaget karena ternyata sang istri belum tidur.
Melihat suaminya batuk-batuk, dengan langkah panjang Ayu menghampiri sang suami dan menepuk-nepuk punggung Ayu.
"Astaga mas Lucky, pelan-pelan dong mas minumnya." Ucap Ayu sambil menepuk-nepuk punggung Lucky.
Setelah sang suami tenang, Ayu mengambil gelas bekas Lucky minum dan mengisi gelas itu dengan air putih lagi kemudian memberikan pada sang suami.
Saat Ayu sedang berjalan mengambil air minum, mata Lucky membelalak karena melihat Ayu yang memakai lingery.
Jantung Lucky berdetak kencang karena melihat penampakan bahu dan paha Ayu yang mulus, walau ada tompel kecil yang menghiasi paha kiri Ayu tapi tidak mengurangi aura seksi yang terpancar dari paha sang istri. Meski jantung Lucky berdetak kencang, tapi tetap saja rudal Lucky enggan merespon penampilan Ayu.
Justru sekarang Lucky merasa was-was, karena Lucky yakin Ayu berpenampilan seperti itu karena sedang berusaha menggoda dirinya. Di pikiran Lucky, sang mama lah yang pasti meminta Ayu berpenampilan seperti itu.
"Ini mas." Ayu menyodorkan segelas air minum ke hadapan suaminya.
Dengan tangan bergetar seperti terkena tremor, Lucky mengambil gelas itu dari tangan Ayu dan langsung menenggak air minum dalam sekali tenggakan, kemudian meletakkan gelas ke meja dan cepat-cepat beranjak dari dapur dan dari hadapan Ayu menuju kamarnya.
Begitu sampai di dalam kamar, Lucky langsung masuk ke dalam kamar mandi. Ia berdiri di depan cermin sambil melihat pantulan wajahnya.
"Ada apa dengan diri ku, kenapa jantung ku berdetak kencang seperti ini? Aku sudah biasa melihat yang seperti itu bahkan lebih dari para pasien-pasien perempuan, tapi kenapa melihat Ayu memakai daster kurang bahan itu aku jadi gugup? Apa mungkin tubuh ku sudah mulai bereaksi pada perempuan? Akh...tidak mungkin, buktinya rudal ku tidak mau bangun." Gumam Lucky di depan cermin.
Lucky pun melepaskan semua pakaian yang menempel di tubuhnya dan berjalan mendekati shower kemudian mengguyur tubuhnya di bawah shower berusaha menenangkan jantungnya yang sedang memompa darah dengan sangat kencang.
Sedangkan Ayu saat Lucky bergegas masuk ke kamar, Ayu pun mengikuti Lucky dari belakang. Sayangnya begitu Ayu sampai di dalam kamar, ternyata sang suami sudah masuk ke dalam kamar mandi.
"Mas Lucky kenapa? Kok aneh banget?" Gumam Ayu di depan pintu kamar mandi.
Ingin sekali Ayu mengetuk pintu kamar mandi untuk menanyakan keadaan suaminya, tapi ia tidak punya cukup nyali karena takut nanti sang suami malah memarahinya.
Ayu pun memutuskan menunggu sang suami keluar dari dalam kamar mandi baru lah ia menanyakan kondisi sang suami. Sambil menunggu sang suami keluar dari dalam kamar mandi, Ayu berjalan ke ruang ganti untuk menyiapkan pakaian ganti untuk suaminya.
Setelah merasa tenang, Lucky pun keluar dari dalam kamar mandi dengan menggunakan handuk yang melilit di tubuhnya.
Ceklek. Suara pintu kamar mandi terbuka.
Ayu yang sedang duduk di tepi ranjang menunggu sang suami keluar dari dalam kamar mandi, sontak menoleh ke arah pintu kamar mandi.
Mata Ayu membelalak saat melihat penampakan sang suami dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Apalagi bentuk tubuh sang suami yang atletis di tambah tetesan air yang menetes dari rambut dan mengalir dari bahu ke dada kemudian ke roti sobek Lucky dan berakhir di lilitan handuk.
Ayu menelan slivanya susah payah, melihat penampakan sang suami hatinya menjerit minta di jamah.
Melihat tubuh Ayu mematung dan matanya tak berkedip melihat penampakan tubuhnya, Lucky pun berdehem untuk menyadarkan istrinya itu.
"Ekhem."
Dan benar saja deheman Lucky sanggup menyadarkan Ayu dari rontaan hati yang ingin segera di jamah.
"Ah...baju nya udah aku siapin di ruang ganti mas." Ucap Ayu salah tingkah.
Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, Lucky langsung berjalan ke ruang ganti melewati Ayu yang sedang duduk manis di tepi ranjang.
"Huh..." Ayu bernafas lega saat suaminya masuk ke dalam ruang ganti.
"Astaga, otak ku ini kok jadi ngeres banget sih!!!!" Gumam Ayu dalam hatinya sambil memukul-mukul kepalanya pelan.
Tak lama Lucky pun keluar dari dalam ruang ganti.
"Kok belum tidur?" Akhirnya satu kalimat keluar juga dari mulut Lucky saat melihat Ayu masih duduk di tepi ranjang.
"Mas Lucky kemana aja? Aku nungguin dari pagi mas Lucky gak pulang-pulang. Aku telponin juga mas Lucky gak jawab, aku chat mas Lucky cuma read doang." Ucap Ayu mengeluarkan semua tanda tanya dalam hatinya.
"Aku sibuk Yu, kan udah aku bilang kalau minggu depan aku ada seminar di kota B, jadi aku sibuk siapin materi Yu." Jawab Lucky sambil berjalan mendekati Ayu dan ikut duduk di sebelah Ayu.
"Seharusnya mas Lucky bilang dong, jangan bikin Ayu khawatir kayak gini. Apalagi Ayu udah masak khusus untuk mas Lucky." Ucap Ayu dengan suara bergetar seperti ingin menangis.
Lucky menghela nafasnya, ia menarik tubuh Ayu dan membawa ke dalam pelukannya.
"Iya maaf yah Yu udah bikin kamu khawatir." Ucap Lucky sambil mengelus rambut istrinya itu.
"Lain kali kalau aku sibuk dan sampe gak bisa pulang, aku akan kabarin kamu biar kamu gak khawatir dan masak untuk aku." Ucap Lucky lagi.
"Memangnya sesibuk apa sih mas, sampe-sampe mas Lucky gak bisa pulang? Kan jarak dari rumah sakit ke sini deket." Pertanyaan Ayu sangat masuk akal. Apalagi alasan Lucky tinggal di apartemen itu karena jarak apartemen tempat tinggal mereka cukup dekat dengan rumah sakit.
Untuk menjawab pertanyaan Ayu, Lucky mengerahkan semua kemampuan otaknya untuk mencari jawaban yang tepat yang bisa di terima nalar Ayu.
"Aku kalau sibuk emang suka gitu Yu, lebih milih tidur di rumah sakit ketimbang pulang ke apartemen, malahan rumah sakit itu udah aku anggap sebagai rumah pertama aku. Yah..mungkin karena aku udah terbiasa seperti itu makanya aku sampe lupa kalau ternyata di apartemen udah ada istri yang lagi nungguin. Maaf yah Yu, mungkin karena udah terlalu lama sendiri sampe lupa sama kamu, tapi demi kamu, sesibuk apapun aku, akan aku usahain pulang ke sini."
"Bener yah mas, jangan bikin Ayu khawatir kayak hari ini."
"Iya. Ya udah, kita tidur yuk. Besok aku dinas pagi dan mungkin akan pulang larut malam seperti malam ini."
Ayu menganggukkan kepalanya dalam pelukan Lucky.
BERSAMBUNG...
LIKE
KOMEN
VOTE
HADIAH
🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
mamae zaedan
itu artinya mulai ada rasa kamu lucky sama ayu
2023-10-30
0
Miss Typo
tadinyapingin ayu pergi aja, skrg kebalik
ayo ayu taklukkan suami kamu itu 💪
2023-07-04
0
Aqiyu
harus yach ada tompel😕
2022-06-28
0