Baru beberapa langkah keluar dari dalam lift,tiba-tiba saja ponsel Lucky berdering dengan sangat nyaring tanda ada panggilan masuk.
Lucky pun merogoh kantong celananya untuk mengambil ponselnya dan melihat siapa yang melakukan panggilan di ponselnya.
"Billy." Lirih Lucky saat melihat nama Billy tertera di layar ponselnya.
"Siapa mas?" Tanya Ayu. Walaupun Lucky menyebut nama Billy dengan sangat pelan,namun Ayu masih mendengar nama yang Lucky sebutkan.
"Oh..ini,partner aku. Aku jawab dulu yah panggilannya. Kamu duluan aja ke mobil." Jawab Lucky.
"Oh.." balas Ayu dengan polosnya karena memang belum mengetahui siapa itu Billy.
Lucky pun memberikan koper milik Ayu dan miliknya untuk Ayu bawa terlebih dahulu. Sedangkan Lucky berjalan menjauh dari tempat Ayu berada. Setelah melihat Ayu berjalan menuju mobil yang sudah terparkir di depan pintu lobi, Lucky pun menghubungi Billy balik.
Kini Ayu sudah sampai di depan pintu lobi. Ternyata disana sudah ada mama Tyas dan papa Lutfi yang sedang menunggu mobil mereka.
"Loh suami kamu mana Yu?" Tanya mama Tyas saat melihat Ayu berjalan sendirian dengan menggeret dua koper berukuran sedang sendiri.
"Ada di belakang mah,lagi nerima telpon dari temennya." Jawab Ayu.
Mendengar kata 'teman',mama Tyas langsung curiga, ia yakin kalau yang menelpon bukan sekedar teman biasa.
"Yu...malam pertama kamu sukses?" Tanya mama Tyas to the point. Karena sedari sarapan mama Tyas memang sangat penasaran dengan malam pertama anak dam menantunya.
Kalau di malam pertama Lucky bisa melakukan tugasnya sebagai seorang suami, berarti harapan untuk Lucky lekas sembuh tergolong besar. Tapi kalau tidak,berarti mama Tyas harus benar-benar sabar.
Ayu menggelengkan kepalanya.
"Kenapa? Apa Lucky gak mau menyentuh mu?" Tanya mama Tyas penasaran. Kalau memang Lucky tidak mau menyentuh Ayu, mama Tyas harus sigap memberi alasan yang masuk akal pada Ayu agar Ayu tidak curiga dengan penyimpangan Lucky.
"Ayu belum siap mah. Ayu sama mas Lucky kan nikahnya dadakan,jadi Ayu sama mas Lucky mau saling mengenal dulu. Menanamkan rasa cinta dulu,baru melakukan itu. Kan gak enak mah rasanya melakukan hubungan suami-istri kalau gak pakai cinta." Jawab Ayu sama seperti yang sudah Lucky ajarkan.
"Tapi semalam Lucky mau nyentuh kamu kan?" Tanya mama Tyas,dia masih belum puas mendengar jawaban menantunya.
Ayu mengangguk malu-malu.
"Tapi cuma sampe sini mah." Jawab Ayu polos sambil menunjuk dada nya.
"Maafin Ayu yah mah,karena Ayu belum siap menjalankan tugas Ayu sebagai istri." Kata Ayu lagi. Meski berat bibirnya mengatakan hal yang tidak sesuai kenyataan,tapi demi menuruti suaminya, Ayu rela menjadi pelaku tunggal dalam kegagalan malam pertama mereka. Karena menurut Ayu,walau belum bisa menjalankan tugas istri di ranjang,tapi dengan menuruti perkataan suami, sama saja ia sedang menjalankan tugas seorang istri.
Mama Tyas bernafas lega mendengar jawaban Ayu.
"Gak pa-pa Yu,mama paham. Tapi jangan lama-lama yah siap nya, mama udah gak sabar pengen nimang cucu dari kalian." Ucap mama Tyas.
Ayu hanya bisa tersenyum tipis menanggapi ucapan mama mertuanya.
Tak lama kemudian,Lucky pun datang.
Lucky pun berpamitan pada mama-papanya untuk langsung pulang ke apartemen. Setelah berpamitan,Lucky-Ayu pun masuk ke dalam mobil Lucky.
Setelah Lucky-Ayu masuk ke dalam mobil dan pergi dari area lobi,baru lah papa Lutfi dan mama Tyas masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan area gedung hotel.
✨✨✨
Kini Lucky dan Ayu sudah sampai di apartemen Lucky.
Tak seperti pasangan yang menikah karena perjodohan seperti di novel-novel lain yang memilih untuk pisah kamar, tapi Lucky dan Ayu tetap tidur di kamar yang sama.
"Kamu masukkin barang-barang kamu disisi kanan, dan barang-barang aku disisi kiri." Ucap Lucky menunjuk lemari pakaian yang sangat besar yang ada di ruang ganti.
Ayu menganggukkan kepalanya tanda kalau dirinya paham.
"Dan,ini untuk kamu." Ucap Lucky sambil memberikan kartu debitnya pada Ayu.
"Untuk aku?" Tanya Ayu antara bingung tapi juga senang.
Bingung karena sebelumnya tidak pernah di berikan kartu atm oleh Farel. Maklum,sebelum menikah dengan Lucky,Ayu adalah Miss Independent,jadi dia bisa membeli barang-barang yang ia mau dengan hasil jerih payahnya sendiri.
Tapi ada juga rasa senang karena Ayu tau maksud dan tujuan Lucky memberikan kartu debitnya untuk Ayu karena ingin menafkahi Ayu.
"Iya untuk kamu. Kamu kan istri aku,udah kewajiban aku dong nafkahin kamu." Jawab Lucky.
Lucky sadar akan kekurangannya sebagai suami Ayu. Meski ia tidak bisa memberikan nafkah batin,setidaknya ia harus memberikan nafkah lahir untuk Ayu yang kini berstatus istrinya.
Ayu tak mau munafik, ia mengambil kartu debit yang Lucky berikan padanya.
"Kartu itu khusus untuk kamu, kalau soal uang belanja, ada di kartu ini." Lucky kembali mengeluarkan kartu debit dan memberikan kartu itu pada Ayu.
"Gak usah lah mas, satu kartu aja udah cukup. Kita kan masih berdua, lagian aku orangnya gak suka belanja kok."
"Gak pa-pa Yu. Kartu debit khusus untuk mu itu adalah nafkah dari aku khusus untuk kamu,jadi terserah kamu uangnya mau kamu pake untuk apa,mau di pake belanja kah atau di tabung,itu terserah kamu. Sedangkan kartu debit untuk belanja ini, nafkah dari aku untuk keperluan rumah tangga kita. Dan satu lagi, kamu jangan kirim uang ke bapak dan ibu pake uang kamu, karena tiap bulannya aku yang akan kirim uang ke bapak dan ibu."
Mata Ayu membulat saat Lucky mengatakan kalimatnya yang terakhir. Bagaimana hati Ayu tidak makin meleleh melihat perlakuan Lucky. Bukan hanya mensejahterahkan istri,namun suaminya itu juga bisa mensejahterahkan kedua orangtuanya.
Sangking terharunya dengan perlakuan Lucky, Ayu langsung memeluk tubuh Lucky dengan sangat erat.
"Makasih yah mas karena mas Lucky juga baik sama keluarga Ayu." Ucap Ayu dengan nada suara bergetar.
Lucky menelan slivanya susah payah saat Ayu tiba-tiba memeluknya. Bukan karena merasakan gairah atau debaran,namun karena ia merasa risih jika ada perempuan yang memeluknya seperti cara Ayu memeluk dirinya saat ini.
Perlahan Lucky melepaskan pelukan Ayu dari tubuhnya.
"Sama-sama Yu. Kan orangtua kamu,orangtua aku juga. Jadi udah seharusnya aku juga bersikap baik sama orangtua kamu."
"Kalau gitu sebagai rasa terimakasih Ayu, Ayu mau masakin makanan kesukaan mas Lucky. Sekarang mas Lucky bilang sama Ayu mau makan apa,biar aku masakin."
"Gak usah repot-repot Yu, aku gak punya makanan kesukaan, apapun yang kamu masak aku pasti makan. Tapi kamu masaknya jangan sekarang, karena di kulkas gak ada apa-apa. Cuma ada air mineral kemasan."
"Jadi kita makan siangnya gimana dong mas?"
"Kan bisa pesan."
Ayu mengerucutkan bibirnya karena tidak bisa memasak makanan spesial untuk suaminya.
"Gak usah manyun gitu dong Yu. Besok selesai aku kerja, kita pergi ke supermarket untuk belanja. Oke." UcaP Lucky yang paham kenapa Ayu mengerucutkan bibirnya.
Setelah Lucky mengatakan itu, Ayu langsung mengulas senyum di bibirnya kemudian kembali menyusun barang-barang miliknya dan milik suaminya ke dalam lemari. Sedangkan Lucky sibuk memesan makanan untuk makan siang mereka.
BERSAMBUNG...
LIKE
KOMEN
VOTE
HADIAH
🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
mamae zaedan
kurang baik apa ayu padamu lucky,,, 🤭☺️
2023-10-30
2
Ayomi Hartinta
semoga penyimpangan Lucky diketahui ayu secepatnya....
2022-11-23
0
mama yuhu
aku juga mauuu😊😊
gak papa gak d sentuh yg penting nafkah lahir terpenuhi 😂😂
2022-07-08
1